Anda di halaman 1dari 29

DISTRIBUSI

SAMPLING
HUBUNGAN SAMPEL DAN POPULASI

Populasi Sampel
DEFINISI
Populasi
kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-
benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian atau
kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian

Terbatas Tidak terbatas


unsurnya terbatas berukuran N suatu populasi yang mengalami
Contoh: populasi bank, populasi proses secara terus-menerus
perusahaan reksa dana sehingga ukuran N menjadi tidak
terbatas perubahan nilainya
DEFINISI

Sampel
suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian

Probabilitas Nonprobabilitas
Merupakan suatu sampel yang Merupakan suatu sampel yang
dipilih sedemikian rupa dari dipilih sedemikian rupa dari
populasi sehingga masing-masing populasi sehingga setiap anggota
anggota populasi memiliki tidak memiliki probabilitas atau
probabilitas atau peluang yang peluang yang sama untuk
sama untuk dijadikan sampel dijadikan sampel
METODE PENARIKAN SAMPEL

Metode Penarikan Sampel

Sampel Probabilitas Sampel Nonprobabilitas


(Probability Sampling) (Nonprobability
Sampling)

1. Penarikan sampel acak sederhana (simple 1. Penarikan sampel sistematis (systematic


random sampling) sampling)
2. Penarikan sampel acak terstruktur (stratified 2. Penarikan sampel kuota (quote sampling)
random sampling) 3. Penarikan sampel purposive (purposive
3. Penarikan sampel cluster (cluster sampling) sampling)
METODE PENARIKAN SAMPEL

• pengambilan sampel dari populasi secara acak tanpa


memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap
Sampel Acak Sederhana anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
dijadikan sampel.

Sistem • Sama sistem arisan.


Kocokan

Menggunakan • Memilih sampel dengan menggunakan suatu tabel acak.


Dalam penggunaannya ditentukan terlebih dahulu titik
Tabel Acak awal (starting point).
METODE PENARIKAN SAMPEL

• Penarikan sampel acak terstruktur dilakukan


dengan membagi anggota populasi dalam
Sampel Acak beberapa subkelompok yang disebut strata,
Terstruktur lalu suatu sampel dipilih dari masing-masing
stratum.

• Penarikan dikatakan sampel sistematis apabila


setiap unsur atau anggota dalam populasi
disusun dengan cara tertentu–secara
Sampel Sistematis alfabetis, dari besar kecil atau sebaliknya–
kemudian dipilih titik awal secara acak lalu
setiap anggota ke-K dari populasi dipilih
sebagai sampel
PROSES STRATIFIKASI

Populasi tidak berstrata Populasi terstrata


CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK
TERSTRUKTUR
Stratum Kelompok Jumlah Persentase Jumlah
anggota dari total sampel per
stratum
1 Bulat 5 21 2 (0,21 × 10)
2 Kotak 7 29 3 (0,29 × 10)
3 Segi tiga 12 50 5 (0,50 × 10)

Jumlah total 24 100 10


CONTOH PENARIKAN SAMPEL ACAK
TERSTRUKTUR
Stratum kelompok Jumlah anggota Persentase dari Jumlah sampel
total per stratum
Perbankan 20 36 5(20/55) × 15
Asuransi 17 31 5(17/55) × 15
Pembiayaan 9 16 2(9/55) × 15
Efek 9 16 2(9/55) × 15

Jumlah total 55 100 15


PENARIKAN SAMPEL KLUSTER

Sampel Terstruktur Sampel Kluster


KESALAHAN PENARIKAN SAMPEL

Kesalahan penarikan • Merupakan perbedaan antara nilai statistik


sampel dengan nilai parameter dari
sampel populasi.
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI

Distribusi sampel:

Distribusi sampel dari rata-rata hitung sampel adalah suatu distribusi


probabilitas yang terdiri dari seluruh kemungkinan rata-rata hitung
sampel dari suatu ukuran sampel tertentu yang dipilih dari populasi,
dan probabilitas terjadinya dihubungkan dengan setiap rata-rata
hitung sampel.
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
Bank ROA
Bank Lippo Tbk 2
Bank BRI Tbk 4
Maybank Indocorp Tbk 6
BPD Jawa Tengah 4
Bank BTPN 4

a. Nilai rata-rata populasi

 x 2  4  6  4  4 20
   4
N 5 5

b. Nilai rata-rata populasi dan sampel apabila diambil sampel 2 dari 5 bank
• 1. Kombinasi
N! 5! 5!
CnN     10
n!(N  n)! 2!(5  2)! 2!3!
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
2. Perhitungan rata-rata dari setiap sampel

No Kombinasi Kombinasi Rata-rata


. ROA Hitung
Lippo – BRI 2+4 (6/2 )= 3
Lippo – Maybank 2+6 (8/2 )= 4
Lippo – BPD Jateng 2+4 (6/2 )= 3
Lippo – BTPN 2+4 (6/2 )= 3
BRI – Maybank 4+6 (10/2 )= 5
BRI – BPD Jateng 4+4 (8/2 )= 4
BRI – BTPN 4+4 (8/2 )= 4
Maybank – BPD Jateng 6+4 (10/2 )= 5
Maybank – BTPN 6+4 (10/2 )= 5
BPD Jateng – BTPN 4+4 (8/2 )= 4
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
3. Nilai rata-rata sampel

X
1
X
CN
n

1
X 3  4  3  3  5  4  4  5  5  4  40/10  4
10
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
c. Nilai rata-rata populasi

Populasi Sampel

Nilai rata- Frekuensi Probabilitas Nilai rata- Frekuensi Probabilitas


rata rata
2 1 (1/5) = 0,20 3 3 (3/10) = 0,30

4 3 (3/5) = 0,60 4 4 (4/10) = 0,40

6 1 (1/5) = 0,20 5 3 (3/10) = 0,30

Jumlah 5 1,00 10 1,00


DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
DISTRIBUSI PROBABILITAS DALAM BENTUK POLIGON

0,7 0,5
0,6
0,4
0,5
0,3
0,4
0,3 0,2
0,2
0,1
0,1
0 0
2 4 6 2 4 6
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
d. Standar deviasi populasi

  x  
2


N

X xX –  (X
x – )2
2 -2 4
4 0 0
6 2 4
4 0 0
4 0 0
X = 20   X  
2
 8,0

 = 20/5 = 4
  X  
2
 5  8 5  1,3
DISTRIBUSI SAMPEL RATA-
RATA DAN PROPORSI
Standar deviasi sampel

 Nn
s
n N 1

X xX –  x
(X – )2
3 -1 1
4 0 0
3 -1 1
3 -1 1
5 1 1
4 0 0
4 0 0
5 1 1
5 1 1
 X X
2
 6,0
X = 40
  X  
1
xX = 40/10 = 4 
CN
n
x
2
 6 10  0,77
HUBUNGAN STANDAR DEVIASI
SAMPEL DAN POPULASI
Hubungan antara
x dan  untuk  Nn
populasi terbatas s
n N 1
Hubungan antara
x dan  untuk

populasi yang
tidak terbatas s
n
DISTRIBUSI SAMPLING
PROPORSI
Nilai rata-rata 1
proporsi Pp  N
Cn

Standar deviasi
p  Pp
1 2
sampel proporsi Sp  N
Cn

Standar deviasi
proporsi P 1  P  Nn
Sp  
n N1
SKEMA SELISIH POPULASI
ATAU SAMPEL
Sampel 1
Populasi 1
berukuran
1, 1
X 1, Sx1

Apakah
X1 , X 2   1 ,  2

Populasi 2 Sampel 2
2, 2 berukuran
X 2 , Sx2
SKEMA SELISIH POPULASI
ATAU SAMPEL
Pada dasarnya setiap sampel berukuran n yang diambil dari populasi merupakan
variabel random dan cenderung mendekati normal. Oleh sebab itu, distribusi dari
selisih rata-rata dan proporsi pada dasarnya juga mengikuti pola distribusi normal.

Pp1  p2  P p1  P p2  p1  p2
X x1 x2  X 1  X 1   1   2
Distribusi selisih rata-rata Distribusi selisih proporsi
DISTRIBUSI SAMPEL SELISIH
RATA-RATA DAN PROPORSI
Nilai rata-rata distribusi sampel selisih rata-rata x1 – x2

Xx1x2  X1  X2  1  2

Nilai Standar deviasi distribusi sampel selisih rata-rata x1 – x2


s2x1 s2x2
sx1 x2  s2x1  s2x2  
n1 n2

Nilai Z untuk distribusi sampel selisih rata-rata

Z
 x1  x2    1  2 
s x1  x 2
DISTRIBUSI SAMPEL SELISIH
RATA-RATA DAN PROPORSI
Nilai rata-rata distribusi sampel selisih proporsi
Pp1  p 2

Pp1 p2  Pp1  Pp2  p1  p2

Nilai Standar deviasi distribusi sampel selisih rata-rata


 p1  p 2

P1 (1  P1 ) P2 (1  P2 )
Sp1 p2  Sp12  Sp22  
n1 n2

Nilai Z untuk distribusi sampel selisih rata-rata


(p1  p2 )  (P1  P2 )
Z
Sp1 p2
FAKTOR KOREKSI
Penyesuaian standar deviasi untuk rata-rata hitung:

 Nn
sx 
n N1

Penyesuaian standar deviasi untuk proporsi:

p 1  p  N  n
sp 
n N1
SAMPEL SAMA DENGAN
POPULASI, VARIAN SAMPEL 2/N
• Distribusi sampel:

• Untuk populasi dengan rata-rata  dan varians 2,


rata-rata hitung distribusi sampel dari seluruh
kemungkinan kombinasi sampel berukuran n
yang diperoleh dari populasi akan mendekati
distribusi normal, di mana rata-rata hitung
distribusi sampel sama dengan rata-rata hitung
populasi (x – ) dan varians distribusi sampel
sama dengan 2/n.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai