Anda di halaman 1dari 6

Nama : Hari Jamaludin

NIM : 604031419046

KELAS : 4B

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Dalam suatu kelas/ruangan, seorang guru sebenarnya mempunyai dua permasalahan pokok
yaitu pengajaran dan manajemen. Dimana keduanya mempunyai penanganan sendiri.
Pengajaran harus diatasi dengan cara pengajaran yang baik, sedangkan manajemen dengan
cara pengelolaan. Aspek yang paling penting dalam proses belajar mengajar yaitu
pengelolaan kelas. Dimana pengelolaan tersebut merupakan proses terjadinya tingkah laku
yang kompleks dan seorang guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi kelas secara efisien dan memungkinkan siswa dapat belajar dengan memperoleh rasa
nyaman.

Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan mempertahankan


kondisi proses belajar mengajar yang optimal. Namun, dalam pengelolaan kelas tidak
menutup kemungkinan akan terjadi suatu permasalahan.

(Suharsimi, 1996) menyebutkan bahwa sebab musabab masalah pengelolaan kelas yaitu :

1. Siswa tidak tahu apa yang harus diperbuat.

2. Siswa sudah diberi tahu akan tugasnya akan tetapi setelah beberapa lama kemudian
mereka menjadi lupa akan tugasnya.

3. Siswa sudah mengetahui apa yang harus mereka diperbuat. Akan tetapi tidak tahu
bagaimana cara melakukannya.

4. Ada beberapa siswa atau sebagian yang sudah melaksanakan tugas sebelum waktunya
habis sehingga membuat keributan.

5. Ada diantara siswa yang merupakan anak malas tak bergairah atau pengganggu.
Sehingga walaupun mereka melakukan tugas akan tetapi tidak secara sungguh-
sungguh.

Oleh karena itu penting bagi seorang guru untuk menguasai sebuah keterampilan, salah
satunya keterampilan dalam mengelola kelas. Maka, dalam artikel ini penulis membahas
tentang definisi keterampilan mengelola kelas, tujuan pengelolaan kelas, komponen
keterampilan mengelola kelas, prinsip penggunaan keterampilan mengelola kelas dan
keterampilan mengelola kelas yang baik, dengan tujuan untuk mendorong siswa dalam
mengembangkan tanggungjawab individu maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai
dengan tata tertib serta aktivitas yang sedang berlangsung, menyadari kebutuhan siswa, dan 
memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa dengan tujuan supaya kondisi
belajar yang optimal dapat tercapai dan guru mampu mengatur siswa dan sarana pengajaran
serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

MENGELOLA KELAS

(Depdikbud, 1985) keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk


menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan keterampilan untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal, apabila terdapat gangguan dalam proses belajar
baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun gangguan yang berkelanjutan.

Menurut (Majid, 2014) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar.

Menurut (Mulyasa, 2013) pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk


menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi gangguan
dalam pembelajaran.

Menurut (Usman, 2013) pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar.

Menurut (Wardani, 2005) keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam


menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran
yang selalu serasi dan efektif.

Menurut (Wina Sanjaya, 2005) bahwa pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala
terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran.

Menurut (Winataputra, 2004) keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan


menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, serta keterampilan guru untuk
mengembalikan kondisi belajar yang terganggu ke arah kondisi belajar yang optimal.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengelola kelas


merupakan keterampilan yang digunakan oleh seorang guru dalam proses  pembelajaran guna
untuk mengkondisikan belajar siswa dengan harapan supaya terjadi suatu kondisi kelas yang
kondusif, memaksimalkan sarana dan prasarana, menjaga keterlibatan siswa, menciptakan
dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal dan rasa nyaman dalam proses belajar
mengajar. Maka dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, perlu memperhatikan
komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal. Hal ini berkaitan dengan kemampuan seorang guru dalam mengambil
inisiatif dan mengendalikan pelajaran.

 
TUJUAN PENGELOLAAN KELAS

Menurut (Usman, 2002)  pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.

1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas


belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang
baik.

2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan


alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan
belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.

Adapun tujuan dari pengelolaan kelas menurut (Suharsimi, 1996) adalah agar setiap anak
dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara
efektif dan efisien. Pengelolaan kelas tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suatu kondisi
dalam kelompok kelas yang baik, kondusif dan terarah yang memungkinkan siswa untuk
berbuat dan beraktifitas sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.

KOMPONEN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Menurut ( Wardani, 2005) komponen keterampilan mengelola kelas meliputi:

Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar


yang optimal.

 Memperlihatkan sikap yang tanggap dengan melihat secara jeli dan seksama,
mendekatkan diri, memberikan sebuah pernyataan, atau memberi reaksi terhadap
gangguan kelas.

 Membagi perhatian secara visual dan verbal.

 Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dan menuntut


tanggungjawab siswa.

 Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas.

 Menegur secara bijaksana, yaitu secara jelas dan tegas, bukan berupa peringatan atau
ocehan, serta membuat aturan.

 Memberikan penguatan seperlunya.

Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.

 Modifikasi tingkah laku. Dalam strategi ini, hal pokok yang harus dikuasai seorang
guru adalah mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberikan
contoh, bimbingan dan meningkatkan munculnya tingkah laku siswa yang baik
dengan memberikan penguatan.

 Pengelolaan/ proses kelompok. Dalam strategi ini kelompok dimanfaatkan dalam


memecahkan masalah-masalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui
diskusi.

 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah. Dalam


strategi ini perlu ditekankan bahwa setiap tingkahlaku yang keliru merupakan gejala
dari suatu permasalahan.

PRINSIP PENGGUNAAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS

Menurut (Wardani, 2005) dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas perlu diingat 6
prinsip, yaitu:

 Kehangatan dan keantusiasan dalm mengajar, yang dapat menciptakan iklim kelas
yang menyenangkan.

 Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk berfikir.

 Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.

 Keluwesan guru dalam pelaksanaan tugas.

 Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.

 Penanaman disiplin diri sendiri.

Sedangkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas yang dikemukakan oleh (Usman, 2013) adalah
sebagai berikut:

 Kehangatan dan keantusiasan

 Tantangan

 Bervariasi

 Keluwesan

 Penekanan pada hal-hal yang positif

 Penanaman disiplin diri

KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS YANG BAIK


Menurut (Sartika, 2014) kemampuan dan keterampilan mengelola kelas dalam proses belajar
mengajar yang baik sebagai berikut:

1. Menciptakan situasi yang memungkinkan anak untuk belajar, sehingga merupakan


titik awal keberhasilan pengajaran.

2. Siswa belajar dalam suasana yang wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang
merangsang untuk belajar.

Jadi, dalam proses pembelajaran, seorang guru harus mampu menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan sisiwa dapat melakukan pembelajaran, menumbuhkan sikap yang ramah,
memiliki kesiapan demi berjalannya suatu pembelajaran dan seorang siswa mampu
merasakan kenyamanan dalam keadaan ataupun suasana yang sewajarnya, tidak ada tekanan
dari guru dan mampu terangsang untuk belajar dengan baik.

KESIMPULAN

Setiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi, secara langsung pasti terlibat
dalam kegiatan pengelolaan. Lebih tepatnya dalam pengelolaan kelas. Hal ini berkaitan
dengan kemampuan seorang guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran.
Tujuannya adalah agar proses pembelajaran itu sendiri dapat berjalan efektif dan efisien,
sehingga kompetensi yang diharapkan mampu dikuasai oleh siswa dan dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul. (2014). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

1. Entang, T raka Joni an Prayitno. (1985). Pengelolaan Kelas, Proyek Pengembangan


Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Mulyasa, E. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Sartika, Dewi.(2014). Peran Guru dalam Pengelolaan Kelas. Jambi: Universitas Jambi.

Suharsimi, Arikunto. (1996).  Pengelolaan Kelas Dan Siswa. Jakarta : PT. Raja Grafindo


Persada.

Usman, Moh. Uzer. (2013). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA.

Usman, Moh. Uzer. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Wardani, I.G.A.K. (2005). Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Jakarta: Universitas


Terbuka.
Wina Sanjaya. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Winataputra, Udin. S. (2004). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai