Anda di halaman 1dari 27

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Umur
3. Alamat dan telephon
4. Pekerjaan kepala keluarga
5. Pendidikan kepala keluarga
6. Komposisi keluarga dan Genogram (Genogram keluarga dalam tiga
generasi) :
a. Nama/ inisial
b. Jenis kelamin
c. Tanggal lahir/umur
d. Hubungan dengan kepala keluarga
e. Pendidikan
f. Pekerjaan
Keterangan Genogram
Simbol-simbol yang biasa digunakan:

Laki-laki Perempuan Identifikasi klien Meninggal

Menikah Pisah Cerai Cerai

Anak angkat Kembar Tinggal dalam 1 rumah


Aborsi

7. Tipe Keluarga :
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

8. Latar Belakang Budaya (Etnis)


Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya
suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan :
a. Latar Belakang Etnis Keluarga atau Anggota Keluarga

b. Tempat Tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara


etnis bersifat homogen). Uraikan.
c. Kegiatan-kegiatan Keagamaan, sosial, budaya, rekreasi, pendidikan
(Apakah kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok kultur/budaya
keluarga).
d. Kebiasan-kebiasan diet dan berbusana (tradisional atau modern).

e. Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau ”modern”.

f. Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di rumah

g. Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi.


(Apakah keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam
praktik-praktik pelayanan kesehatan tradisional, atau memiliki
kepercayaan tradisional asli dalam bidang kesehatan).

9. Identifikasi Religius
Mengkaji agama yang dianut keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan :
a. Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktik
keyakinan beragamaan mereka.

b. Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan


agama atau organisasi
keagamaan .

c. Agama yang dianut oleh keluarga.

d. Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang


dianut dalam kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatan.

10. Status Ekonomi


Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga
ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga :
a. Jumlah Pendapatan per Bulan
b. Sumber-sumber Pendapatan per Bulan
c. Jumlah Pengeluaran per Bulan
d. Apakah Sumber Pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga
e. Bagaimana keluarga mengatur pendapata dan pengeluarannya

11. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang


Aktivitas rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun juga
penggunaan waktu luang/senggang keluarga

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap perkembangan keluarga adalah mengkaji keluarga berdasarkan Tahap
kehidupan keluarga berdasarkan Duvall, ditentukan dengan anak tertua dari
keluarga inti dan mengkaji sejahuh mana keluarga melaksanakan tugas sesuai
tahapan perkembangan. Sedangkan riwayat keluarga adalah mengkaji riwayat
kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan keluarga :

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai
dengan tahap perkembangan saat ini
3. Riwayat keluarga inti mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat
perkembangan dan kejadian-kejadian dan pengalaman-pengalaman
kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian,
kematian, hilang, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga.
4. Riwayat keluarga sebelumnya : keluarga asal kedua orang tua (seperti apa
kehidupan keluarga asalnya; hubungan masa silam dan saat dengan orang
tua dari kedua orang tua
C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, dll).
Apakah keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah ini

b. Gambaran kondisi rumah (baik interior maupun eksterior rumah).


Interior rumah meliputi jumlah kamar dan tipe kamar (kamar tamu,
kamar tidur, dll), penggunaan-penggunaan kamar tersebut dan
bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana kondisi dan kecukupan
perabot. Penerangan, ventilasi, lantai, tangga, susunan dan kondisi
bangunan .

c. Dapur : suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, pengamanan


untuk kebakaran.

d. Kamar mandi: sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk.

e. Mengkaji pengaturan tidur di dalam rumah. Apakah pengaturan


tersebut memadai bagi pada anggota keluarga, dengan pertimbangan
usia mereka, hubungan dan kebutuhan-kebutuhan khusus mereka
lainnya.

f. Mengkaji keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada


serbuan serangga-serangga kecil (khususnya di dalam) dan/atau
masalah-masalah sanitasi yang disebabkan oleh kehadiran binatang-
binatang piaraan.

g. Mnengkaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah.


Apakah keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka
h. Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan
privasi
mereka memadai. Evaluasi ada dan tidak adanya bahaya-bahaya
terhadap keamanan rumah/lingkungan.
i. Evaluasi adekuasi pembuangan sampah.
j. Kaji perasaan puas/tidak puas dari anggota keluarga secara
keseluruhan
dengan pengaturan/penataan rumah.

2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas


a. Tipe lingkungan/komunitas (desa, kota, subkota, antarkota).
b. Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan
industri kecil, agraris) di lingkungan.
c. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, tidak
terpelihara, sementara /diperbaiki).
d. Sanitasi jalan, rumah (kebersihan, pengumpulan sampah, dll).
e. Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (kebisingan, masalah-
masalah polusi air dan udara).
f. Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan
komunitas?
g. Kelas sosial dan karakteristik etnis penghuni.
h. Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung
belakangan ini dalam lingkungan/komunitas.
i. Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan sosial
apa yang ada dalam lingkungan dan komunitas?
j. Fasilitas-fasilitas ekonomi (warung, toko, apotik, pasar).
k. Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-klinik, rumah sakit, dan
fasilitas-fasilitas gawat darurat).
l. Lembaga-lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling,
pekerjaan).

m. Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah di lingkungan atau


komunitas dapat diakses dan bagaimana kondisinya?.

n. Fasilitas-fasilitas rekreasi yang dimiliki daerah ini.

o. Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan


dan fasilitas-fasilitas tersebut dapat diakses (dalam arti, jarak,
kecocokan, dan jam, dll) kepada keluarga.

p. Bagaimana insiden kejahatan di lingkungan dan komunitas?


Apakah ada masalah keselamatan yang serius?.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


a. Lama keluarga tinggal di daerah ini.
b. Apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal?

4. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-Fasilitas Kesehatan dalam


Komunitas
a. Anggota keluarga yang sering menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan dan tempat pelayanan kesehatannya.
b. Seberapa sering keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

5. Sistem Pendukung Keluarga:


a. Fasilitas- fasilitas yang dimiliki keluarga yang dapat dimanfaatkan
untuk pemeliharaan kesehatan
b. Sumber pendukung keluarga pada saat keluarga membutuhkan
bantuan, ( orang tua, keluarga dekat, teman-teman dekat, tetangga,
lembaga : Pemerintah maupun Swasta/LSM)
c. Jaminan pemeliharan kesehatan yang dimiliki keluarga

D. STRUKTUR KELUARGA

1. Pola-pola Komunikasi
a. Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan
instruksi?
b. Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan
perasaan-perasaan mereka dengan jelas?
c. Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap pesan?
d. Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan?
e. Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?
f. Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak
langsung?.
g. Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam
keluarga? (Langsung/ terbuka)
h. Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga?.
i. Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif atau
keduanya?.
j. Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam keluarga?
k. Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan
penting? (langsung, tidak langsung, )
l. Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-
pola komunikasi keluarga?.
m. Adakah hal-hal/masalah dalam keluarga yang tertutup untuk
didiskusikan?.

2. Struktur Kekuasaan
a. Keputusan dalam Keluarga
 Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga?
 Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga?
 Siapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau tempat
tinggal?
 Siapa yang mendisiplinkan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak?

b. Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan (otoriter,


musyawarah/ kesepakatan, diserahkan pada masing-masing
individu)?
Apakah keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan
tersebut?

c. Model kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat


keputusan? (Kekuasaan tak berdaya, keahlian, penghargaan,
paksaan kekuasaan berdasarkan kekuatan/berpengaruh, kekuasaan
aktif).

3. Struktur Peran
a. Struktur Peran Formal
 Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga :
Gambarkan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-
peran formal mereka.
 Adakah konflik peran dalam keluarga?.

b. Struktur Peran Informal


 Adakah peran-peran informal dalam keluarga?.
 Siapa yang memainkan peran-peran tersebut dan berapa kali peran-
peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran
tersebut dilaksanakan secara konsisten?
 Tujuan dari peran-peran informal yang dijalankan keluarga
c. Peran-peran informal bersifat yang disfungsional, siapa yang
melaksanakan peran-peran ini ?
d. Apa pengaruh/dampak terhadap orang (-orang) yang memainkan
peran-peran tersebut?
e. Analisa Model Peran
 Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di keluarga?.

 Apakah status sosial keluarga mempengaruhi dalam pembagian


peran keluarga?
 Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam
pembagian peran keluarga?
 Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai
dengan tahap perkembangannya?
 Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-
peran keluarga?
 Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga
(sehubungan dengan adanya yang sakit, meninggal, pindah,
berpisah, dll)?
 Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran
baru/menyesuaikan diri?
 Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran?
 Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap
perubahan atau hilangnya peran?

4. Struktur Nilai-Nilai Keluarga


a. Kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas.
b. Pentingnya nilai-nilai yang dianut bagi keluarga.
c. Apakah nilai-nilai ini dianut secara sadar atau tidak sadar
d. Konflik nilai yang menonjol dalam keluarga.
e. Kelas sosial keluarga, latar belakang kebudayaan mempengaruhi nilai-
nilai keluarga.
f. Bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan
keluarga.

E. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif
a. Pola Kebutuhan Keluarga – Respons
- Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu-
individu lain dalam keluarga?
- Apakah orang tua (suami/istri) mampu menggambarkan kebutuhan-
kebutuhan
- psikologis anggota keluarganya?
- Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya
dalam keluarga
- untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya?
- Apakah kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan
dihormati oleh anggota keluarga yang lain?
- Apakah dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain?
- Apakah keluarga sensitif terhadap persoalan-persoalan setiap
individu?

b. Saling Memperhatikan (Mutual Naturance), Keakraban, dan Identifikasi


- Sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama
lain?
- Apakah mereka saling mendukung satu sama lain?
- Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan
hubungan
keluarga?
- Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain?
c. Keterpisahan dan Keterikatan
- Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota
keluarga?.
- Apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara satu
dengan yang lainnya?

2. Fungsi Sosialisasi
a. Adakah otonomi setiap anggota dalam keluarga?.
b. Adakah saling ketergantungan dalam keluarga?
c. Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan anak
atau fungsi sosialisasi?
d. Apakah fungsi ini dipikul bersama? Jika demikian, bagaimana hal ini
diatur?
e. Adakah faktor sosial – budaya yang mempengaruhi pola-pola
membesarkan anak?.
f. Apakah keluarga saat ini mempunyai masalah/resiko dalam mengasuh
anak?.
g. Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk
bermain (cocok dengan tahap perkembangan anak)?
h. Apakah ada peralatan/permainan anak-anak yang cocok dengan usia?

3. . Fungsi Perawatan Kesehatan


a. Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga:
 Nilai-nilai yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan
 Apakah keluarga konsisten menerapkan nilai-nilai kesehatan
 Perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan
kesehatan .

b. Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat/sakit.


Bagaimana keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota
keluarga
Kemampuan keluarga mengidentifikasi tanda- gejala pada anggota yang
sakit
Sumber informasi kesehatan yang diperoleh keluarga
Masalah kesehatan yang dianggap serius/sangat penting bagi keluarga
dan tindakan yang telah dilakukan keluarga terhadap masalah kesehatan
saat ini.

c. Praktik diet keluarga:


 Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi.
 Riwayat pola-pola makan keluarga .
 Anggota yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,
belanja, dan penyiapan makanan
 Bagaimana cara keluarga menyiapkan makanan : digoreng,
direbus, dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disaji mentah
 Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari.
 Cara menyimpan makanan .
 Jadwal makan keluarga (utama dan selingan)

d. Kebiasaan tidur dan istirahat:


 Waktu tidur keluarga
 Kecukupan waktu tidur
 Adakah kesulitan tidur pada keluarga.
 Tempat keluarga tidur

e. Latihan dan rekreasi:


 Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dan lolah raga secara aktif
sangat dibutuhkan untuk kesehatan?
 Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik anggota keluarga yang
lakukan.
 Keikutsertaan anggota keluarga dalam aktifitas olahraga/rekreasi

f. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:


 Kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi yang dilakukan
oleh keluarga
 Kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep
atau dengan resep
 Kebiasaan keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka
waktu lama dan menggunakannya kembali
 Kebiasaan penyimpanan obat-obatan dan pemberian label

g. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:


 Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan.
 Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit/penyakit.
 Orang yang berperan membuat keputusan dalam hal kesehatan
keluarga
 Pengetahuan keluarga tentang cara perawatan pada anggota keluarga
yang sakit.

h. Praktik lingkungan:
 Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari
lingkungan.
 Kebiasaan keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih, zat
kimia lain dalam rumah.
 Pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan jamban.

i. Cara-cara pencegahan penyakit:


 Pengetahuan keluarga tentang cara-cara pencegahan penyakit
 Kebiasaan kerluarga dalam pemeriksaan kesehatan
 Status imunisasi keluarga pada bayi, balita, ibu hamil.

j. Riwayat kesehatan keluarga:


 Riwayat genetika dan penyakit keluarga pada masa lalu maupun masa
sekarang : ( diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker,
stroke dan reumatik, penyakit ginjal, tiroid, asma, alergi , penyakit-
penyakit darah, dan penyakit keluarga lainnya).

k. Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan yang dimanfaatkan


keluarga :
 Jenis praktisi/ profesi/ lembaga pelayanan kesehatan yang pernah
mengunjungi keluarga
 Jenis praktisi/ profesi/ lembaga pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan keluarga

l. Perasaan dan persepi keluarga tantang pelayanan perawatan kesehatan:


 Perasaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan
kesehatan .
 Pengalaman masa lalu dengan pelayanan perawatan kesehatan
 Kepuasan, kepercayaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan.
 Harapan keluarga terhadap perawat

m. Pelayanan kesehatan darurat:


 Pengetahuan keluarga tentang tempat pelayanan kesehatan darurat
terdekat .
 Pengetahuan keluarga tentang cara memanggil ambulans /
pelayanan kesehatan darurat
 Pengetahuan keluarga tentang cara penanganan keadaan darurat
n. Sumber pembiayaan:
 Pola keluarga dalam pembayaran biaya kesehatan .
 Asuransi kesehatan yang dimiliki keluarga .

o. Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan :


 Jarak fasilitas pelayanan kesehatan dari rumah keluarga
 Jenis alat transportasi yang digunakan keluarga untuk mencapai
fasilitas pelayanan kesehatan
 Masalah yang dihadapi keluarga dalam hubungannya antara
transportasi dengan ke fasilitas pelayanan kesehatan.

4. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Jumlah anak yang diinginkan keluarga.
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah
anggota keluarga.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek (< 6 bulan) yang dirasakan keluarga
2. Stressor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga
3. Cara keluarga dalam mengatasi stressor .
4. Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi stressor
tersebut
5. Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap
masalah-masalah mereka sekarang.
6. Adakah strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi masalah
G. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan

I. Pengkajian Fisik Anggota Keluarga

PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga(KK) :
2. Alamat dan telepon :
3. Pekerjaan kepala keluaga :
4. Pendidikan kepala keluarga :
5. Komposisi keluarga dan genogram :
6. Tipe keluarga :
7. Suku bangsa :
8. Agama :
9. Status sosial ekonomi keluarga

10. Aktivitas rekreasi keluarga.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini (mengacu pada anak pertama)

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

13. Riwayat keluarga inti.


14. Riwayat keluarga sebelumnya.

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

17. Mobilitas geografis keluarga

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

19. Sistem pendukung keluarga

20. Pola komunikasi keluarga

21. Struktur kekuatan keluarga ]

22. Struktur peran

23. Nilai atau norma keluarga

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi efektif

25. Fungsi sosialisasi

26. Fungsi perawatan kesehatan


Hal-hal yang perlu dikaji sejauh mana keluarga melakukan pemenuhan
tugas perawatan keluarga adalah :
a. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga mengetahiu
fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah:
1. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai
sifat dan luasnya masalah.
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah
yang dialami.
4. apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
penyakit.
5. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap
masalah kesehatan.
6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan
yang ada
7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga
kesehatan.
8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah.

c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang sakit, termasuk kemampuan memelihara
lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat, yang perlu dikaji adalah:
1. Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan
perawatan yang dibutuhkan untuk menanggulangi masalah kesehatan /
peny.
2. Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas
yang diperlukan untuk perawatan.
3. Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang
diperlukan memada.
4. Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap
perawatan yang diperlukan.
5. Adakah Konflik individu dan perilakukmementingkan diri
sendiri dalam keluarga.
6. Apakah keluarga kurang dap[at melihat keuntungan dalam
pemeliharaan lingkungan dimasa mendatang
7. Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit
8. Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas
kesehatan dan bagaimana pandangan keluarga akan fasilitas tersebut
9. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan
(diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi)
10. Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan
upaya perawatan dan pencegahan.

27. Fungsi reproduksi


Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a. berapa jumlah anak
b. bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya
mengendalikan jumlah anggota keluarga.
28. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan.
b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan ststus kesehatan keluarga .

VI. Stres dan koping keluarga


29. Stresor jangka pendek dan panjang
a. Stresor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan.
b. Stresor jangka panjang yaitu stresor yang dialami keluarga
yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stresor
31. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
32. Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan
VII. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang
digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di
klinik
VIII. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada

B. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan
berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi perawatan
keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PES dimana untuk
problem dapat menggunakan rumusan NANDA
Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga terdiri dari : Aktual ( terjadi
defisit/gangguan kesehatan), Resiko (ancaman kesehatan), dan Keadan
sejahtera (wellness). Contoh penulisan Diagnosa Keperawatan Keluarga :
Diagnosa Keperawatan Keluarga Aktual
Contoh 1 :
 Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T),
keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah kekurangan nutrisi.
 Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T),
keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmauan keluarga
mengambil keputusan/tindakan untuk mengatasi masalah kekurangan
nutrisi.
 Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak T),
keluarga Bapak N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan masalah kekurangan nutrisi.
Karena pada contoh 1 diatas yang menjadi etiologi (tugas keluarga)
mengandung 3 unsur yaitu ketidaktahuan ( tidak mengenal masalah),
ketidakmauan (tidak mengambil keputusan) dan ketidak mampuan merawat,
maka pada 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan satu diagnosa saja
yaitu diagnosa yang ke tiga yakni dengan etiologi ketidakmampuan merawat ….,
namun nanti pada saat merumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan ke
tiga etiologi tersebut diatas.
Contoh 2 :
 Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu Y) keluarga bpk. A
Contoh 3:
 Perubahan peran dalam keluarga (bpk. A)
Diagnosa Keperawatan Keluarga Resiko (ancaman)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan, misalnya
lingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi
tumbuh kembang yang tidak adekuat,dsb.
Contoh :

 Resiko terjadi konflik pada keluarga Bapak N


 Resiko gangguan perkembangan pada balita (anak E) keluarga Bapak N
 Resiko gangguan mobilisasi pada lansia (Ibu E), keluarga Bapak N

Diagnosa Keperawatan Keluarga Sejahtera/Potensial


Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan
potensial (sejahtera) menggunakan / boleh tidak menggunakan etiologi.
Contoh
 Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak U
 Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bpak S
 Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah
keluarga Bpak A

C. MENETUKAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA


Pada suatu keluarga mungkin saja perawat menemukan lebih dari satu diagnosisi
keperawatan keluarga. Untuk menentukan prioritas terhadap diagnosis keperawatan
keluarga yang ditemukan dihitung dengan menggunakan cara sbb:
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah
Skala :
 Aktual (Tidak / kurang sehat) 3
 Ancaman kesehatan 2 1
 Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala :
 Mudah 2
 Sebagian 1 2
 Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah
Skala :
 Tinggi 3
 Cukup 2 1
1
 Rendah
4 Menonjolnya masalah
Skala :
 Masalah berat, harus segera 2
ditangani
 Ada masalah, tetapi tidak perlu 1 1
segera ditangani
 Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.

Skor
X Bobot
Angka tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria.


4. jumlah skor menentukan urutan nomor diagnosa keperawatan keluarga.
Catatan: Skoring dihitung bersama dengan keluarga

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas


Dengan melihat kriteria yang pertama , yaitu sifatnya masalah , bobot
yang lebih berat diberikan pada tidak /kurang sehat karena yang pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disasari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memprhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut:
 Pengetahuan yang ada sekarang , teknologi dantindakan untuk
menangani masalah.
 Sumber daya keluarga :dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga
 Sumber daya perawat :dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan waktu
 Sumber daya masyarakat :dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat :dalam bentuk fasilitas,organisasi dalam masyarakat
dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor
yang perlu diperhatikan adalah :
 Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau
masalah
 Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu
masalah itu ada.
 Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang
tepat dalam memperbaiki masalah.
 Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai
persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut.Nilai
stroke yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan, yang
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan
standar. Kriyeria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang
diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang
ditetapkan.

E. TINDAKAN/IMPLEMENTASI
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan
perencanaan mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan
keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara :
 Memberikan informasi
 Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
 Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan
cara :
 Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
 Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara:
 Mendemonstrasikan cara perawatan
 Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
 Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan
menjadi sehat, dengan cara :
 Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
 Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada,
dengan cara :
 Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
 Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

F. EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untukmenilai
keberhasilannya. Bila tidak / belum berhasil perlu disusun rencana baru yang
sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu
kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai
dengan waktu dan kesedian keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP
secara operasional.
S: Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya
berkurang.
O: Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakuakn
intervensi keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan.
A: Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan
terkait dengan diagnosa keperawatan.
P: Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga
pada tahap evaluasi.
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan selama proses asuhan keperawaatan, sedangkan evaluasi sumatif
adalah evaluasi akhir.

Anda mungkin juga menyukai