FAKULTAS FARMASI
MAKALAH
STAMBUK : 15020180219
KELAS : C7
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, makalah ini saya buat, semoga
dapat memberikan bermanfaat. Terima kasih.
07 APRIL 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB 3 KESIMPULAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara yang memilki berbagai sumber daya alam yang
melimpah. Keragaman tumbuhan banyak dimanfaatkan oleh manusia baik sebagai
makanan, minuman, dan obat-obatan. Tumbuhan banyak di jadikan sebagai obat
untuk suatu penyakit tertentu, banyak tumbuhan yang mengandung
senyawasenyawa yang dapat mengobati suatu penyakit.
Obat tradisional merupakan salah satu warisan nenek moyang atau leluhur
yang secara turun temurun dipergunakan dalam proses mencegah, mengurangi,
menghilangkan atau menyembuhkan penyakit, luka dan mental pada manusia atau
hewan. Sebagai warisan nenek moyang yang dipergunakan secara turun temurun
maka perlu kiranya dikembangkan dan diteliti agar dapat dipertanggungjawabkan
secara medis.
Obat tradisional merupakan warisan budaya bangsa perlu terus dilestariakan
dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk
meningkatkan perekonomian rakyat. penggolongan obat tradisional antara lain jamu,
herbal terstandar dan fitofarmaka. Penggolongan tersebut berdasarkan atas cara
pembuatan, klaim pengguna dan tingkat pembuktian khasiat (Testimoni).
Obat tradisional yang diedarkan di wilayah indonesia wajib memiliki izin edar
yang diberikan oleh Kepala Badan. Pemberian izin edar dilaksanakan melalui
mekanisme registrasi sesuai dengan tatalaksana yang ditetapkan.Izin edar obat
tradisionnal berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.
Jamu adalah obat tradisional yang berdasarkan dari pengalaman empiris
secara turun temurun, yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya dari generasi
ke generasi. bentuk obat umumnya disediakan dalam berbagai bentuk serbuk,
minuman, pil, cairan dari berbagai tanaman. Jamu umumnya terdiri dari 5-10 macam
tumbuhan bahkan lebih, bentuk jamu tidak perlu pembuktian ilmiah maupun klinis,
tetapi cukup dengan bukti empiris saja. Contoh : jamu buyung upik, jamu nyonya
menier.
Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa
kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional
(termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal).
Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang lemah,
bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines, belum
dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Obat Tradisional?
2. Apa saja contoh produsen obat tardisional?
3. Apa saja syarat Obat Tradisional?
4. Bagaimana bentuk industri dan usaha Obat Tradisional?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan obat tradisional ?
BAB II PEMBAHASAN
A. OBAT TRADISIONAL
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman. Pengobatan tradisional (Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992
tentang kesehatan) adalah pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat
dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
OBAT TRADISONAL didefinisikan sebagai bahan baku atau sediaan yang
berasal dari tumbuhan yang memiliki efek terapi atau efek lain yang bermanfaat
bagi kesehatan manusia; komposisinya dapat berupa bahan mentah atau bahan
yang telah mengalami proses lebih lanjut yang berasal dari satu jenis tumbuhan
atau lebih. (Hidayat.A.2006.Vol.3.No.1)
Obat tradisional menurut Peraturan Menteri Kesehatan
RI.No.179/Men.Kes/Per/VII/1976. Tentang Produksi dan Distribusi Obat
Tradisionil adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan
tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran
bahan-bahan tersebut yang belum mempunyai data klinis dan dipergunakan
dalam usaha pengobatan berdasarkan pengalaman bahan alam dan bedasarkan
pengalaman.
A. KESIMPULAN
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan
tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.Penggolongan obat tradisional terbagi atas jamu, obat herbal
terstandar dan fitofarmaka.Bentuk industri dan usaha obat tradisional, yaitu Industri
Obat Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Usaha Kecil Oba
Tradisional (UKOT), Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), usaha jamu racikan
dan usaha jamu gendong.
Syarat obat tradisional, yaitu:
a) Etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk sediaan tingtur yang
pemakaiannya dengan pengenceran.
b) Bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat.
c) Narkotika atau psikotropika dan
d) Bahan lain yang berdasarkan pertimbagan kesehatan dan/atau berdasarkan
penelitian membahayakan kesehatan.
Kelebihan Obat Tradisional Dibandingkan obat-obat modern, memang OT/TO
memiliki beberapa kelebihan, antara lain : efek sampingnya relatif rendah, dalam
suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling mendukung, pada
satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.
Disamping berbagai keuntungan, bahan obat alam juga memiliki beberapa
kelemahan yang juga merupakan kendala dalam pengembangan obat tradisional
(termasuk dalam upaya agar bisa diterima pada pelayanan kesehatan formal).
Adapun beberapa kelemahan tersebut antara lain : efek farmakologisnya yang
lemah, bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta volumines,
belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme
DAFTAR PUSTAKA
Ersam, T., 2004, Keunggulan Biodiversitas Hutan Tropika Indonesia dalam Merekayasa
Model Molekl Alami, Prosiding Seminar Nasional Kimia VI, ITS Surabaya.
Hidayat.A.2006. Obat Herbal (Herbal Medicine) : Apa Yang Perlu Disampaikan Pada
Mahasiswa Farmasi Dan Mahasiswa Kedokteran.Vol.3.No.1.
Hariana, A., 2005, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri I, JakartaL Penebar Swadaya.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012 Tentang Industri
Dan Usaha Obat Tradisional Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa . Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.
Menkes RI, 2012, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012
tentang “Bentuk Industri dan Usaha Obat Tradisional”.
Menkes RI, 2012, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 007 Tahun 2012
tentang “Registrasi Obat Tradisional”.