NIM :192102032
Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Program : D3 Akuntansi
Hari/tanggal : Rabu, 11 Nopember 2020
Dosen : Rasdianto, SE,MS,Ak,CA.
Pada tanggal 2 Januari diterbitkan Surat Ketetapan Restribusi PPK-SKPD DinKes sebesar
Rp. 150.000.000. Dari SPJ dan lampirannya diketahui bahwa selama bulan Januari 2012,
Dinas Kesehatan telah menerima pendapatan retribusi sebagai berikut:
10 Januari 2012 Dinas Kesehatan menerima retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp
7.500.000,-
3
Berikut adalah data yang diperoleh dari BUD Kota Penuh Kenangan untuk tahun 2014:
1. Tanggal 20 Nopember 2014 BUD menerima nota kredit dari Bank Daerah berupa
penambahan rekening kas daerah penerimaan kas yang berasal dari:
a. Pajak daerah, meliputi pajak hotel sebesar Rp.62.000.000,-dan pajak restoran
sebesar Rp.37.000.000,-;
b. Retribusi daerah, meliputi retribusi jasa umum sebesar Rp.201.000.000,-dan
retribusi perizinan tertentu sebesar Rp.15.000.000,-.
2. Tanggal 25 Nopember 2014, dibayarkan kelebihan pembayaran pajak hiburan sebesar
Rp.10.000.000,- berdasarkan SP2D No.257/PEMDAXYZ/II/2012 atas pembayaran pajak
hiburan pada tahun anggaran berjalan.
3. Pada Tanggal 26 Nopember 2014, Berdasarkan DIPA DAU Nomor 1000/DIPA-
DAU/2012 Pagu sebesar Rp.200 milyar, Pemerintah Daerah Kota X menerima SP2D dari
KPPN Z dan Nota Kredit dari Bank Daerah berupa Dana Alokasi Umum Bulan
Desember 2014 sebesar Rp.25.000.000.000,-dan Dana Alokasi Khusus Bulan
Desember 2014 sebesar Rp.5.500.000.000,-Berdasarkan DIPA DAK Nomor
1001/DIPA-DAK/2014Pagu sebesar Rp.60.000.000.000,-.
4. Pada Tanggal 28 Nopember 2014, BUD menerima SP2D dari KPPN Z dan nota kredit
dari Bank Daerah berupa penerimaan kas yang berasal dari:
a. Bagi Hasil Pajak sebesar Rp.27.500.000,-
b. Bagi Hasil Sumber Daya Alam sebesar Rp.75.000.000,-
5. Tanggal 30 Nopember 2014, dibayarkan kelebihan penerimaan pembiayaan dari
pinjaman daerah sebesar Rp. 1.500.000.000,- berdasarkan SP2D
No.300/PEMDAXYZ/II/2014 atas penerimaan pembiayaan dari pinjaman daerah pada
tahun anggaran berjalan.
Akuntansi sektor publik terdiri dari akuntansi pemerintahan, akuntansi rumah sakit,
akuntansi lembaga pendidikan, dan akuntansi organisasi nirlaba lain yang didirikan
untuk kepentingan publik dan bukan semata-mata untuk mencari keuntungan. Jadi,
akuntansi pemerintah merupakan salah satu bentuk dari akuntansi sektor publik.
Kepentingan publik terkait dengan pemerintahan, walaupun lingkup sektor publik
termasuk organisasi non pemerintah. Akuntansi pemerintahan merupakan suatu
hal yang semakin dibutuhkan dalam era globalisasi seperti sekarang ini, karena
adanya tuntutan transparansi dari masyarakat.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien,
memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas
aktivasi yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut menyebabkan akuntasi dapat
dengan cepat diterima dan diakui sebagai ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola
urusan-urusan publik. Akuntansi sektor publik pada awalnya merupakan aktivitas
yang terspesialisasi dari suatu profesi yang relatif kecil. Namun demikian, saat ini
akuntansi sektor publik sedang mengalami proses untuk menjadi disiplin ilmu yang
lebih dibutuhkan dan subtansial keberadaannya. Akuntansi sektor publik memiliki
kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi dibandingkan dengan
sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan
bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintah
(pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan miliki
negara (BUMN dan BUMD), yayasan, organisaasi politik dan organisasi massa,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), universitas, dan organisasi nirbala lainnya.
Jika dilihat dari variabel lingkungan, sektor publik dipengaruhi banyak faktor tidak
hanya faktor ekonomi semata, akan tetapi faktor politik sosial, budaya, dan historis
juga memilik pengaruh yang signifikan. Sektor publik tidak seragam dan sangat
heterogen. Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-
macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik,
sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hokum, sosial) memiliki cara
pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor
publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan
dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka
memenuhi kebutuhan hak publik.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh
sektor swasta, misalnya tugas untuk mengahasilkan beberapa jenis pelayanan
publik, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi
publik, dan sebagainya. Akan tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik
tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan.
Sebagai konsekuesinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda
dengan akuntasi pada sektor swasta.
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut. Hak-hak keuangan negara :
-hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman;
-kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain
berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/
perusahaan daerah;
-kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Di samping itu, suatu entitas pelaporan juga perlu menyajikan rincian lebih lanjut
dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan Ekuitas yang dijelaskan
pada Catatan atas Laporan Keuangan.
5. NERACA
Neraca setidaknya menyajikan pos-pos berikut: (1) kas dan setara kas; (2)
investasi jangka pendek; (3) piutang pajak dan bukan pajak; (4) persediaan; (5)
investasi jangka panjang; (6) aset tetap; (7) kewajiban jangka pendek; (8)
kewajiban jangka panjang; dan (9) ekuitas
Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan
dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan
keuangan pokok. Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan
arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum
atau unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau
kuasa bendaharawan umum negara/daerah. Tujuan pelaporan arus kas adalah
memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara
kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan. Kas adalah uang baik yang dipegang secara tunai oleh bendahara
maupun yang disimpan pada bank dalam bentuk tabungan/giro. Sedangkan setara
kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau
untuk tujuan lainnya. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi jangka
pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui
tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi
disebut setara kas kalau investasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga)
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya. Informasi arus kas berguna sebagai
indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai
kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. Laporan arus
kas juga menjadi alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar
selama periode pelaporan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya,
laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna
laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas
pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas)
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi
penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Klasifikasi
arus kas menurut aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai
pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah.
Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan antar
aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris.
Perbedaan nya terdapat pada tujuan, kondisi dan bebanyang ditanggung oleh
sector public sangat berbeda jauh dengan sektor privat.-Anggaran Biaya =
anggaran di sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas yangmemang
seharusnya dipublikasikan untuk melihat proses penentuan jumlah alokasidana,
sedangkan untuk sektor privat anggaran adalah sesuatu yang tidak
bolehdipublikasikan atau bersifat tertutup.Tujuan dari Akuntansi Sektor Publik dan
Sektor Privat =Pada sektor public tujuanutamanya bukan untuk mencari laba
melainkan memberikan pelayanan untukkesejahteraan masyarakat, berbanding
terbalik dengan sektor privat yang mencarilaba sebanyak-banyaknya.Sumber
pembiayaan atau pendanaan= Pada sektor public sumber pendanaan berasaldari
pajak dan restribusi, laba perusahaan milik Negara atau Daerah,
pinjamanpemerintah berupa utang luar negeri dengan obligasi pemerintah, dan
lain-lainpendapatan yang sah.
10) yang menjadi kreteria suatu organisasi dikelompokkan sebagai sektor privat
dan sektor public adalah
C. Dalam organisasi sektor publik, informasi harus diberikan kepada publik seluas
mungkin untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik sehingga
pelayanan yang diberikan dapat diterima seluruh masyarakat secara menyeluruh.
12) Reformasi akuntansi keuangan daerah yang terjadi pada tahun 2000 tentang
dasar pencatatan, sistem pencatatan,dokumen pertanggungjawaban, asas
anggaran, yaitu:
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
2 Januari Tidak ada jurnal
2012
10 Kas di Bendahara Penerimaan Rp7.500.000
Januari Pendapatan Retribusi Rp7.500.000
2012 Kesehatan
11 RK PPKD Rp7.500.000
Januari Kas di Bendahara Rp7.500.000
2012 Penerimaan
19 Kas di Bendahara Penerimaan Rp2.000.000
Januari Pendapatan Retribusi Rp2.000.000
2012 Kesehatan
20 RK PPKD Rp2.000.000
Januari Kas di Bendahara Rp2.000.000
2012 Penerimaan
28 SKPD tidak melakukan pencatatan atau jurnal karena pengembalian
Januari kelebihan pendapatan tersebut bersifat tidak berulang dan
2012 merupakan pendapatan periode sebelumnya. Pencatatan hanya
dilakukan oleh akuntansi PPKD atau SKPKD.
3.
1.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
20 Nov Kas di kas daerah Rp.
2014 Pendapatan pajak hotel – LO 315.000.000 Rp. 62.000.000
Pendapatan pajak restoran – Rp. 37.000.000
LO Rp.
Pendapatan retribusi jasa 201.000.000
umum -LO
Pendapatan retribusi perizinan Rp. 15.000.000
– LO
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
20 Nov Estimasi perubahan SAL Rp.
2014 Pendapatan pajak hotel – LRA 315.000.000 Rp. 62.000.000
Pendapatan pajak restoran – Rp. 37.000.000
LRA
Pendapatan retribusi jasa Rp.
umum -LRA 201.000.000
Pendapatan retribusi perizinan
– LRA Rp. 15.000.000
2.
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debit Kredit
25 Nov Pendapatan pajak hiburan – LO Rp. 10.000.000
2014 Kas di kas daerah Rp. 10.000.000
Laporan Realisasi Anggaran
Tanggal Uraian Debit Kredit
25 Nov Pendapatan pajak hiburan – Rp. 10.000.000
2014 LRA Rp. 10.000.000
Estimasi perubahan SAL
3.