Anda di halaman 1dari 12

Menganalisis Putusan Hakim terhadap Unsur-unsur Tindak Pidana UU Sistem Peradilan

Pidana Anak No 11 Tahun 2012

Nomor 01/Pid.Sus-Anak/2017/PN Pti.

Identitas Kasus
1. No Perkara : Nomor 01/Pid.Sus-Anak/2017/PN Pti.
2. Pengadilan Tingkat Banding tempat putusan : Pengadilan Negeri Pati
3. Tanggal Putusan : Kamis l 8 Juni 2017
4. Ruang Lingkkup dan Jenis Kasus : Kasus pidana tentang peradilan anak
5. Identitas Terdakwa
Nama lengkap : DIKA PURWANTO al KUTIL bin SADENAN
Tempat lahir : Pati
Umur/Tgl/Lahir : 17 Th/ 12 Desember 1999
Jenis kelamin : Laki – laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Dk. Mbombong Ds. Baturejo Rt. 03/II Kec.
Sukolilo Kab. Pati
Agama : Islam
Pekerjaan : Belum Bekerja
Pendidikan : SMP Tidak Tamat
6. Identitas Penuntut Umum
Nama Korban : LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI
Nama Penuntut Umum : Hj.DOYO EDIATI,S.H.
Penasehat hukum : Petugas Bapas, A. HARYO BUDIAWAN dan orang tua Anak;
7. Identitas Majelis
Nama Hakim Ketua : NIKEN ROCHAYATI, S.H..M.H.,
Nama Panitera : SUHARDI,HS.

Hasil Penelitian Kasus Pidana


1. Ringkasan Kasus/Posisi Kasus
Bahwa Anak DIKA PURWANTO al KUTIL bin SADENANpada hari Minggu tanggal
09 April 2017 sekitar jam 21.00 WIB atau setidak tidaknya masih dalam bulan April
tahun 2017 bertempat di dekat Jembatan Irigasi Jratun Seluna turut Ds. Jimbaran Kec.
Kayen Kab. Pati atau ditempat lain setidak tidaknya masih dalam daerah Hukum
Pengadilan Negeri Pati, telah melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa
Anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain, dengan cara sebagai
berkut : - Bahwa berawal pada hari Minggu tanggal 09 April 2017 sekitar jam 19.00
WIB, anak korban LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI dijemput oleh temannya yang
bernama BAKHTIAR HAMZAH di rumah anak korban turut Ds. Kayen Rt. 05/VIII Kec.
Kayen Kab. Pati dengan menggunakan sepeda motor namun ternyata orang yang
bernama BAKHTIAR HAMZAH mengajak temannya yaitu anak DIKA PURWANTO,
orang yang bernama PENCENG dan JOKO yang juga menggunakan sepeda motor
kemudian anak korban berpamitan dengan bapaknya (saksi TABRI bin WARDI) untuk
pergi jalan-jalan dan saksi TABRI mengijinkan anak korban untuk pergi lalu anak korban
berboncengan dengan orang yang bernama BAKHTIAR HAMZAH dengan
menggunakan sepeda motor dan anak DIKA PURWANTO, orang yang bernama
PENCENG dan JOKO berboncengan tiga dengan menggunakan sepeda motor berangkat
pergi ke arah Sukolilo dan berhenti di sebuah rumah kosong dekat Puskesmas Sukolilo
kemudian anak korban dan orang yang bernama BAHTIAR HAMZAH duduk diatas
motor sedangkan anak DIKA PURWANTO, orang yang bernama PENCENG dan JOKO
berusaha masuk ke dalam rumah kosong tersebut lewat belakang kemudian setelah pintu
depan rumah kosong tersebut terbuka, anak korban dipaksa masuk ke dalam rumah
namun anak korban menolaknya karena banyak minuman keras di dalam rumah tersebut
dan anak korban tetap diluar rumah sedangkan anak DIKA PURWANTO, orang yang
bernama PENCENG , JOKO dan BAHTIAR HAMZAH minum-minuman keras lalu
orang yang bernama BAHTIAR HAMZAH membujuk anak korban dan meminta untuk
masuk ke dalam rumah kosong tersebut namun anak korban justru menangis dan
meminta untuk diantar pulang kemudian anak DIKA PURWANTO mengantar anak
korban pulang ke rumah dengan menggunakan sepeda motor dan diikuti oleh orang yang
bernama PENCENG , JOKO dan BAHTIAR HAMZAH dengan menggunakan sepeda
motor berbonceng tiga kemudian sesampainya di tikungan Desa Cengkalsewu arah Desa
Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati orang yang bernama PENCENG , JOKO dan BAHTIAR
HAMZAH berhenti dan kembali ke arah Sukolilo namun anak DIKA PURWANTO
masih mengantar anak korban untuk pulang ke rumahnya kemudian anak DIKA
membelokkan sepeda motornya ke jalan persawahan Ds. Cengkalsewu dan anak korban
menolak lewat jalan tersebut.
2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU)
pasal 76 D jo pasal 81 ayat (1) Undang-Undang RI No.35 tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang-Undang RI. No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
“Setiap Orang dilarang melakukan Kekerasan atau ancaman Kekerasan memaksa Anak
melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain.”
“Setiap orang yang melangggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76D
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima
belas) tahun dan denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).”
3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum
1. Menyatakan anak DIKA PURWANTO al KUTIL bin SADENAN bersalah melakukan
tindak pidana telah melakukan Kekerasan atauancaman Kekerasan memaksa Anak
melakukanpersetubuhan dengannya atau dengan orang lain sebagaimana dalam dakwaan
pasal 76 D jo pasal 81 Ayat (1) UU RI No.35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI
no.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
2. Menjatuhkan pidana terhadap anak DIKA PURWANTO al KUTIL bin SADENAN
dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) tahun dikurangi selama anak DIKA
PURWANTO al KUTIL bin SADENAN berada dalam tahanan dengan perintah anak
tetap ditahan dalam LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak ) dan pelatihan kerja
selama 6 (enam) bulan di Balai Permasyarakatan (BAPAS) Pati di jalan Panglima
Sudirman No. 03 Pati
3. Menetapkan barang bukti berupa 1 (satu) buah jaket warna biru bagian saku kiri
bertuliskan “MAX TORZ MMXII”, 1 (satu) buah kaos warna putih bagian depan
bertuliskan JAKARTA dengan merk “Wins Star”, 1 (satu) buah kerudung warna merah, 1
(satu) buah celana panjang jenas warna biru dan 1 (satu) buah celana dalam warna abu-
abu dikembalikan kepada anak korban LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI
4. Menetapkan anak DIKA PURWANTO al KUTIL bin SADENAN membayar biaya
perkara Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
4. Putusan Hakim dan Aspek-aspek yang Dipertimbangkan
- Menyatakan anak DIKA PURWANTO al KUTIL bin SADENAN tersebut, telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Dengan
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan atau membujuk anak
melakukan persetubuhan denganya”
- Menjatuhkan pidana kepada anak berhadapan dengan hukum,di LPKA Kutoharjo
selama 4 (Empat) Tahun pelatihan kerja selama 3 (tiga) bulan di Balai
Permasyarakatan (BAPAS) Pati di jalan Panglima Sudirman No. 03 Pati 3.
- Menetapkan barang bukti berupa :
 1 (satu) buah jaket warna biru bagian saku kiri bertuliskan “MAX TORZ
MMXII”,
 1 (satu) buah kaos warna putih bagian depan bertuliskan JAKARTAdengan merk
“Wins Star”,
 1 (satu) buah kerudung warna merah, 1 (satu) buah celana panjang jenas warna
biru dan
 1 (satu) buah celana dalam warna abu-abu dikembalikan kepada anak korban
LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI
- Membebankan anak untuk membayar Biaya Perkara sejumlah Rp. 2.500,00 (dua
ribu lima ratus rupiah) ;

Aspek-aspek yang dipertimbangkan:

Menimbang, bahwa di persidangan telah diajukan barang bukti berupa:

• 1 (satu) buah jaket warna biru bagian saku kiri bertuliskan “MAX TORZ MMXII”,

• 1 (satu) buah kaos warna putih bagian depan bertuliskan JAKARTA dengan merk “Wins Star”,

• 1 (satu) buah kerudung warna merah,

• 1 (satu) buah celana panjang jenas warna biru dan 1 (satu) buah celana dalam warna abu-abu
Menimbang, bahwa dakwaan: pasal 76 D jo pasal 81 ayat (1) UndangUndang RI No.35 tahun 2014
tentang perubahan atas Undang-Undang RI. No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak memiliki
unsur-unsur sebagai berikut:

1. Setiap Orang

2. Telah melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan
dengannya;

5. Analisis Putusan

Dalam melakukan analisis terhadap putusan di atas peneliti bertolak dari bagaimana hakim
dalam menilai 3 (tiga) hal pokok, yaitu : tindak pidana, kesalahan/pertanggungjawaban
pidana dan pidana. Bertolak dari tiga hal pokok tersebut, analisis putusan hakim dalam
penelitian ini akan difokuskan pada persoalan bagaimana hakim dalam menilai dan
membuktikan telah terjadinya tindak pidana, bagaimana hakim menilai
kesalahan/pertanggungjawaban pidana pelaku dan bagaimana hakim dalam
mempertimbangkan penjatuhan pidana kepada pelaku. Logika analisis ini dilakukan
mengingat, pertanggungjawaban pidana hanya dapat terjadi setelah sebelumnya seseorang
melakukan tindak pidana. Dengan demikian, menelusuri apakah seseorang dapat
dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana, pertama-tama dilakukan dengan menjawab
pertanyaan, apakah yang bersangkutan melakukan tindak pidana. Hal ini bukan berarti
sebaliknya, yaitu orang yang melakukan tindak pidana dengan sendirinya dapat
dipertanggungjawabkan.

5.1. Penilaian hakim tentang tindak pidana.


Dasar yang akan digunakan untuk menguji persoalan pertama ini adalah dakwaan
Jaksa Penuntut Umum. Dalam hal ini akan dilihat, apakah hakim dalam menguji
dakwaan Jaksa Penuntut Umum sudah tepat atau belum. Untuk itu akan dilihat
bagaimana hakim membuktikan tindak pidana yang didakwakan Jaksa Penuntut
Umum baik secara formil maupun secara materiil. Secara formil, akan dilihat
apakah hakim di dalam membuktikan tindak pidana yang didakwakan Jaksa
Penuntut Umum telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Pasal pasal
76 D jo pasal 81 ayat (1) UndangUndang RI No.35 tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang-Undang RI. No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,
sedangkan secara materiil akan dilihat apakah hakim sudah membuktikan unsur-
unsur tindak pidana yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum dan apakah hakim
dalam membuktikan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Jaksa Penuntut
Umum sudah tepat atau belum.
5.1.1 Pembuktian secara formil tentang telah terjadinya tindak pidana
yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Pati telah diajukan beberapa alat
bukti sebagai berikut :

a. Keterangan saksi
Saksi-saksi yang dihadirkan di persidangan masing-masing memberikan
keterangan yang pada intinya sebagai berikut :
1. Anak korban LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI,
- Bahwa benar anak korban dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani dan bersedia diperiksa.
- Bahwa benar anak korban kenal dengan anak DIKA
PURWANTO al KUTIL bin SADENAN
- Bahwa benar anak korban telah disetubuhi oleh anak DIKA
sebanyak 1 kali
- Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 09 April 2017 sekitar jam
19.00 WIB, anak korban LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI
dijemput oleh temannya yang bernama BAKHTIAR HAMZAH di
rumah anak korban turut Ds. Kayen Rt. 05/VIII Kec. Kayen Kab.
Pati dengan menggunakan sepeda motor namun ternyata orang
yang bernama BAKHTIAR HAMZAH mengajak temannya yaitu
anak DIKA PURWANTO, orang yang bernama PENCENG dan
JOKO yang juga menggunakan sepeda motor kemudian anak
korban berpamitan dengan bapaknya (saksi TABRI bin WARDI)
untuk pergi jalan-jalan dan saksi TABRI mengijinkan anak korban
untuk pergi lalu anak korban berboncengan dengan orang yang
bernama BAKHTIAR HAMZAH dengan menggunakan sepeda
motor dan anak DIKA PURWANTO, orang yang bernama
PENCENG dan JOKO berboncengan tiga dengan menggunakan
sepeda motor berangkat pergi ke arah Sukolilo dan berhenti di
sebuah rumah kosong dekat Puskesmas Sukolilo kemudian anak
korban dan orang yang bernama BAHTIAR HAMZAH duduk
diatas motor sedangkan anak DIKA PURWANTO, orang yang
bernama PENCENG dan JOKO berusaha masuk ke dalam rumah
kosong tersebut lewat belakang kemudian setelah pintu depan
rumah kosong tersebut terbuka, anak korban dipaksa masuk ke
dalam rumah namun anak korban menolaknya dengan
berpegangan pada pilar rumah karena banyak minuman keras di
dalam rumah tersebut dan anak korban tetap diluar rumah
sedangkan anak DIKA PURWANTO, orang yang bernama
PENCENG , JOKO dan BAHTIAR HAMZAH minum-minuman
keras lalu orang yang bernama BAHTIAR HAMZAH membujuk
anak korban dan meminta untuk masuk ke dalam rumah kosong
tersebut namun anak korban justru menangis dan meminta untuk
diantar pulang kemudian anak DIKA PURWANTO mengantar anak
korban pulang ke rumah dengan menggunakan sepeda motor dan
diikuti oleh orang yang bernama PENCENG , JOKO dan BAHTIAR
HAMZAH dengan menggunakan sepeda motor berbonceng tiga
kemudian sesampainya di tikungan Desa Cengkalsewu arah Desa
Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati orang yang bernama PENCENG , JOKO
dan BAHTIAR HAMZAH berhenti dan kembali ke arah Sukolilo namun
anak DIKA PURWANTO masih mengantar anak korban untuk pulang ke
rumahnya kemudian anak DIKA membelokkan sepeda motornya ke
jalan persawahan Ds. Cengkalsewu dan anak korban menolak lewat
jalan tersebut.
2. Saksi TABRI bin WARDI,
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
bersedia diperiksa
- Bahwa benar saksi tidak kenal dengan anak DIKA PURWANTO
- Bahwa benar saksi adalah Ayah Kandung dari anak korban
LAELA NOOR SOFIIA
- Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 09 April 2017 sekitar jam
18.30 WIB,4 orang teman anak korban yang salah satunya adalah
anak DIKA PURWANTO datang ke rumah saksi turut Ds. Kayen
Rt. 05/VIII Kec. Kayen Kab. Pati dengan menggunakan sepeda
motor lalu sekitar jam 19.00 WIB, anak korban meminta ijin
kepada saksi untuk pergi jalanjalan dengan 4 orang tersebut lalu
saksi mengijinkannya kemudian 4 orang teman anak korban yang
salah satunya adalah anak DIKA PURWANTO bersama dengan
anak korban berangkat pergi.
- Bahwa benar kemudian pada hari Minggu Tanggal 09 April 2017
sekitar jam 22.15 WIB,saat saksi sedang berada di rumahnya turut
Ds. Kayen Rt. 05/8 Kec. Kayen Kab. Pati, saksi diberitahu oleh
saksi SUTRISNO bin SARWO bahwa anak saksi (anak korban
LAELA) telah mengalami pemerkosaan di Desa Jimbaran Kec.
Kayen Kab. Pati kemudian saksi dan saksi SUTRISNO menuju ke
Desa Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati lalu sesampainya di Balai
Desa Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati, saksi melihat anak korban
menangis serta mengalami luka memar pada kepala, baju yang
basah dan kotor lalu saksi mengajak anak korban untuk pulang ke
rumah untuk ganti baju dan melaporkan kejadian tersebut ke
Polsek Kayen lalu disuruh untuk melakukan pemeriksaan ke
RSUD Kayen dan dilanjutkan untuk melaporkan kejadian tersebut
ke PPA Polres pati
3. Saksi SUTRISNO bin SARWO,
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan
bersedia diperiksa.
- Bahwa benar saksi tidak kenal dengan anak DIKA PURWANTO
- Bahwa benar saksi adalah Perangkat Desa Kayen Kec. Kayen
Kab. Pati - Bahwa benar pada hari Minggu Tanggal 09 April 2017
sekitar jam 22.00 WIB, saat saksi sedang memantau kegiatan rutin
di makam syech Jangkung bersama dengan rekan-rekannya dan
saksi berada di Bus ,tiba-tiba saksi didatangi oleh orang yang
bernama GIYANTO dan memberitahu bahwa anak saksi TABRI
ditemukan di Balai Desa Jimbaran di bangku panjang dengan
keadaan kepala memar dan pakaian yang basah dan kotor dan
sudah banyak orang mengerumuninya dan dan menurut orang yang
bernama GIYANTO juga menerangkan kepada saksi bahwa, anak
korban diajak seorang temannya laki-laki dan mengalami
penganiayaan di pukul kepalanya dan ada indikasi mengalami
pelecehan seksual di tepi sungai Jratun Sluna
- Bahwa benar setelah saksi mengetahui informasi dari orang yang
bernama GIYANTOI tersebut, kemudian saksi langsung mengajak
orang yang bernama MUKLIS, HARJONO dan SUBAGYO untuk
memberitahu saksi TABRI tentang kejadian yang dialami oleh
anak korban tersebut
- Bahwa benar kemudian sekitar jam 22.15 WIB,saksi bersama
dengan orang yang bernama MUKLIS, HARJONO dan
SUBAGYO memberitahu saksi TABRI bahwa anak saksi TABRI
(anak korban LAELA) telah mengalami pemerkosaan di Desa
Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati kemudian saksi dan saksi TABRI
menuju ke Desa Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati lalu sesampainya
di Balai Desa Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati, saksi bersama
dengan orang yang bernama MUKLIS, HARJONO dan
SUBAGYO dan saksi TABRI melihat anak korban menangis serta
mengalami luka memar pada kepala, baju yang basah dan kotor
lalu saksi TABRI mengajak anak korban untuk pulang ke rumah
untuk ganti baju dan sesampainya di rumah banyak warga yang
sudah mendatangi rumah saksi TABRI untuk mengetahui kondisi
anak korban kemudian setelah itu saksi TABRI, anak korban dan
sebagian warga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kayen lalu
disuruh untuk melakukan pemeriksaan ke RSUD Kayen dan
disarankan untuk dilanjutkan untuk melaporkan kejadian tersebut
ke PPA Polres Pati
4. Saksi Ahli dr. AGUNG BUDIAWAN, Sp. OG bin BAMBANG
SUWARDJO,
- Bahwa benar saksi ahli dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
dan bersedia diperiksa.
- Bahwa benar saksi ahli tidak kenal dengan anak DIKA.
- Bahwa benar saksi ahli bekerja sebagai Dokter spesialis
Kandungan di RSUD Kayen Pati yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab : melayani pasien yang akan periksa kehamilan
dan penyakit kandungan serta membantu pasien yang akan
melahirkan
- Bahwa benar pada tanggal 10 April 2017 sekitar jam 00.18 WIB,
saksi ahli pernah menerima dan pemeriksaan terhadap pasien anak
yang bernama anak korban LAELA NOOR SOFIIA binti TABRI
yang mengaku sebagai korban persetubuhan secara paksa atau
perkosaan dan saat itu pasien dibawa oleh keluarganya ke RSUD
Kayen Kab. Pati untuk dimintakan pemeriksaan medis (visum)
selanjutnya pihak Polres pati telah memintakan hasilnya
sebagaimana dalam Surat Kapolres Pati Nomor :
B/35/IV/2017/Reskrim tanggal 17 April 2017 selanjutnya saksi
ahli telah membuat dan mengirimkan hasil pemeriksaan medis
(visum) tersebut ke Pihak Kepolisian Polres pati
- Bahwa benar pemeriksaan yang dilakukan oleh saksi ahli sesuai
dengan prosedur serta mekanisme sesuai dengan ilmu pengetahuan
atau keahlian yang dimiliki oleh saksi ahli yaitu mulai dari
pemeriksaan kondisi pasien secara fisik, keadaan umum sampai
dengan pemeriksaan organ seksual pasien dan dari hasil
pemeriksaan yang saksi ahli lakukan terhadap pasien LAELA
NOOR SOFIIA secara umum keadaanya normal / baik namun dari
pemeriksaan fisik ditemukan beberapa luka yaitu dibagian kepala
terdapat luka lecet dengan panjang 5 cm , warna merah di region
mandibular sinistra kedua, ujung luka membentuk sudut lancip,
dibagian badan tampak jejas di leher melingkar dari leher depan ke
belakang dengan panjang 10 cm, bagia n depan lebih rendah dari
bagian belakang, luka lecet dengan panjang 1 cm warna merah di
dada kiri kemudian pada pemeriksaan bagian organ genital ekterna
tampak robekan dengan tepi tidak beraturan pada selaput dara arah
jam 6 luka lama.
b. Keterangan Terdakwa
1. Bahwa berawal pada hari Minggu tanggal 09 April 2017
sekitar jam 19.00 WIB, anak korban LAELA NOOR SOFIIA
binti TABRI dijemput oleh temannya yang bernama
BAKHTIAR HAMZAH di rumah anak korban turut Ds. Kayen
Rt. 05/VIII Kec. Kayen Kab. Pati dengan menggunakan sepeda
motor namun ternyata orang yang bernama BAKHTIAR
HAMZAH mengajak temannya yaitu anak DIKA
PURWANTO, orang yang bernama PENCENG dan JOKO
yang juga menggunakan sepeda motor kemudian anak korban
berpamitan dengan bapaknya (saksi TABRI bin WARDI)
untuk pergi jalan-jalan dan saksi TABRI mengijinkan anak
korban untuk pergi lalu anak korban berboncengan dengan
orang yang bernama BAKHTIAR HAMZAH dengan
menggunakan sepeda motor dan anak DIKA PURWANTO
2. Bahwa selanjutnya pada hari Minggu tanggal 09 April 2017
sekitar jam 21.00 WIB, sesampainya di dekat Jembatan Irigasi
Jratun Seluna turut Ds. Jimbaran Kec. Kayen Kab. Pati anak
DIKA PURWANTO memberhentikan sepeda motornya dan
menyuruh anak korban LAELA untuk turun dari sepeda
motornya lalu anak DIKA juga turun dari sepeda motornya
kemudian anak DIKA merangkul anak korban dengan
menggunakan tangan kanannya namun anak korban
menepisnya lalu anak DIKA memukul pelipis sebelah kiri anak
korban LAELA dengan - Bahwa selanjutnya pada hari Minggu
tanggal 09 April 2017 sekitar jam 21.00 WIB, sesampainya di
dekat Jembatan Irigasi Jratun Seluna turut Ds. Jimbaran Kec.
Kayen Kab. Pati anak DIKA PURWANTO memberhentikan
sepeda motornya dan menyuruh anak korban LAELA untuk
turun dari sepeda motornya lalu anak DIKA juga turun dari
sepeda motornya kemudian anak DIKA merangkul anak
korban dengan menggunakan tangan kanannya namun anak
korban menepisnya lalu anak DIKA memukul pelipis sebelah
kiri anak korban LAELA dengan
c. Barang Bukti :
1. 1 (satu) buah jaket warna biru bagian saku kiri bertuliskan
“MAX TORZMMXII”,
2. 1 (satu) buah kaos warna putih bagian depan bertuliskan
JAKARTA dengan merk “Wins Star”,
3. 1 (satu) buah kerudung warna merah,
4. 1 (satu) buah celana panjang jenas warna biru dan 1 (satu) buah
celana dalam warna abu-abu
5.1.2. Pembuktian terhadap unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan Jaksa
Penuntut Umum (pembuktian secara materiil)

5.1.2.1 Pembuktian terhadap dakwaan

Unsur obyek
1) “Setiap orang”
Menimbang, bahwa subjek delik terbagi dalam dua
kelompok ; keduaduanya jika melakukan perbuatan
pidana diancam dengan sanksi. Subjek atau pelaku
delik itu adalah berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak : a. Perseorangan b. Korporasi
Menimbang, bahwa manusia berarti dia adalah orang,
laki-laki atau wanita. Subjek binatang; sebab antara
manusia dan binatang ada perbedaan. Bedanya ialah
bahwa manusia mempunyai budaya, sedangkan
binatang tidak, dia memiliki instink. Subjek manusia
seringkali dirumuskan dengan kata-kata “hij” atau
“barang siapa” atau “setiap orang”

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap


Orang adalah subjek hukum sebagai
pengemban/pendukung hak dan kewajiban meliputi
subyek hukum orang/pribadi (natuurlijke persoon)
maupun badan hukum (rechtpersoon) yang dapat
dimintakan pertanggungjawaban pidana apabila ada
tindak pidana yang dilakukannya; Prof.subekti,SH
mendefinisikan bahwa subyek hukum adalah pembawa
hak atau subyek dalam hukum, sedangkan
Prof.DR.Sudikno Mertokusumo,SH mendefinisikan
bahwa subyek hukum adalah sesuatu yang dapat
memperoleh hak dan kewajiban dari hukum. Dalam
ilmu hukum, subyek hukum ini dapat berupa
“individu”(naturelijk persoon) atau badan hukum
(Rechtspersoon). Dalam hal ini orang sebagai pelaku
tindak pidana, dan atas tindak pidana yang dilakukanya
orang tersebut secara jasmani mauun rohani mampu
untuk bertanggung jawab atas perbuatanya;

Menimbang, bahwa “Barangsiapa”menurut Buku


Pedoman Pelaksaan Tugas dan Administrasi Buku
II,Edisi Revisi Tahun 2008, hal 208 dari Mahkamah
Agung RI dan putusan Mahkamah Agung RI Nomor :
1398 K/Pid/1994 tanggal 30 Juni 1995 terminologi
“Barang siapa” atau “Hij” sebagaisiapa saja yang harus
dijadikan Anak Yang berhadapan dengan Hukum atau
setiap orang sebagai subyek hukum (pendukung hak
dan kewajiban) yang dapat dimintai
pertanggungjawaban (Toerekeningsvaanbaarheid)
dalam segala tindakannya, kecuali secara tegas
Undang-Undang menentukan lain;
Unsur subyek:
2) “Telah melakukan kekerasan atau ancaman
kekerasan memaksa anak melakukan persetubuhan
dengannya”

Menimbang, Bahwa anak korban saat dipaksa untuk


disetubuhi oleh anak DIKA PURWANTO masih
berusia 15 tahun; Menimbang, Bahwa akibat dari
kejadian tersebut ,kemaluan anak korban mengalami
perih apalagi sedang buang air kecil serta kepala anak
korban masih memar dan pusing, selain itu leher anak
korban sakit akibat anak DIKA PURWANTO
mencekik anak korban dengan sangat kuat dan perih
karena ada bekas terkena kukunya; Menimbang, bahwa
berdasarkan hal tersebut maka unsur kedua terpenuhi;

Menimbang, bahwa dari masing-masing unsur


sebagaimana tersebut di atas dan dihubungkan dengan
fakta-fakta hukum yang telah terungkap di persidangan,
maka Hakim tidak sependapat dengan Penuntut Umum
yang mana perbuatan Anak telah memenuhi seluruh
unsur dari pasal 76 D jo pasal 81 Ayat (1) UU RI No.35
tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI no.23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anaksehingga dengan
demikian anak telah terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana: ” Dengan
sengaja melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan atau membujuk anak melakukan
persetubuhan dengannya”

Menimbang, bahwa dari kenyaatan yang diperoleh


selama persidangan dalam perkara ini, Hakim tidak
menemukan hal-hal yang dapat melepaskan Anak dari
pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan
pembenar maupun alasan pemaaf, oleh karenanya
Hakim berpendapat bahwa perbuatan yang dilakukan
anak haruslah dipertanggungjawabkan kepadanya ;

Menimbang, bahwa selama pemeriksaan di persidangan


pengadilan tidak menemukan hal – hal yang dapat
menghapuskan tuntutan pidana terhadap diri anak, baik
alasan pemaaf maupun pembenar oleh karenanya Anak
harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, namun
karena saat ini anak masih berumur 17 tahun maka
Hakim akan mempetimbangkan hukuman yang
setimpal dengan kesalahannya, sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang RI No.11 tahun 2012 tentang sistem
Peradilan Pidana Anak Jo Undang-Undang No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

Menimbang bahwa atas tuntutan Penuntut Umum, anak


telah mengajukan pembelaan secara lisan yang
disampaikan di persidangan yang pada pokoknya
mohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya
dengan alasan bahwa anak menyesali perbuatannya dan
berjanji tidak akan mengulangi lagi serta

Anda mungkin juga menyukai