Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nyamuk adalah serangga antropoda yang dapat memindahkan/
mengeluarkan infection agent dari sumber insfeksi kepada induk semang yang
rentan (SUCEPTIBILITY HOST) .Contohnya nyamuk anopheles atau semua
nyamuk yang memindahkan plasmodium.

Nyamuk merupakan serangga yang sangat di kenal oleh manusia, antara


nyamuk dan manusia bias di katakana hidup berdampingan , bahkan nyaris tanpa
batas. Yang terjadi kehadiran nyamuk di anggap  mengganggu kehidupan
manusia, (vector).

Di era yang modern ini masih banyak masalah kesehatan yang di


timbulakan oleh serangga, salah satunya adalah masalah yang ditimbulkan oleh
nyamuk. Nyamuk merupakan salah satu vector penyakit yang dapat dikatakan
berbahaya dikarenakan ada jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit yang
berdampak kematian pada manusia.

WHO mencatat penyakit Kaki Gajah di Indonesia tersebar luas hampir di


seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu
tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26
Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 623 (Rina,
2007). Banyaknya populasi nyamuk memungkinkan kita untuk dapat menghitung
kepadatannya dengan cara menangkap nyamuknya dengan metode-metode
tertentu sehingga didapat density.

Umpan body adalah salah satu cara yang dilakukan dengan menggunakan bagian
tubuh manusia (khususnya laki-laki )dan bagian lengan dan kaki (khususnya
wanita) umpan untuk kegiatan menangkap nyamuk dewasa dengan menggunakan
kegiatan tersebut di tujukan untuk semua jenis nyamuk dewasa baik nyamuk
anopheles, mansonia, culex maupun aedes aegipty. Maka dari itu kita perlu
mengetahui cara penangkapan nyamuk yang ada di permukiman dengan metode-
metode tertentu.

1
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara-cara penangkapan nyamuk.
2. Mengetahui macam-macam tempat yang menjadi sarang nyamuk.

1.3 Ruang Lingkup


Penangkapan nyamuk ini dilakukan di Hutan Kota Muhammad Sabki Kota
Jambi.

1.4 Manfaat
1. Mahasiswa mengetahui cara penangkapan nyamuk menggunakan aspirator.
2. Mahasiswa mengetahui alat-alat dan cara kerja penangkapan nyamuk.
3. Mahasiswa mampu melakukan dan memberikan upaya pengendalian
keberadaan nyamuk di permmukiman/tempat-tempat umum.
4. mahasiswa mengetahui cara penangkapan lalat menggunakan playtrap
5. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman
tentang nyamuk.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Alat Penangkapan Nyamuk
1. Aspirator

Gambar 1.1 aspirator

Gambar 1.2 umpan body

Aspirator adalah peralatan utama untuk menangkap nyamuk yang sedang


hinggap atau sedang menghisap darah. Cara menggunakannya adalah dengan
menempatkan tabung gelas dari aspirator pada nyamuk yang hendak ditangkap,
kemudian ujung yang lain di hisap dengan mulut.
Umpan body adalah salah satu cara yang dilakukan dengan menggunakan
bagian tubuh manusia (khususnya laki-laki )dan bagian lengan dan kaki
(khususnya wanita) umpan untuk kegiatan menangkap nyamuk dewasa dengan
menggunakan kegiatan tersebut di tujukan untuk semua jenis nyamuk dewasa baik
nyamuk anopheles, mansonia, culex maupun aedes aegipty.

3
2.2 Alat penangkapan lalat

Gambar 1.3 Flytrap

Pengambilan sampel lalat dilakukan dengan menggunakan flytrap.


Untuk menarik perhatian lalat digunakan umpan yang berbau dan amis seperti
kepala udang atau ikan. Sehingga lalat tertarik untuk mendekati flytrap dan masuk
ke perangkap.

4
BAB III
METODE KERJA

2.1 NYAMUK
1. Pelaksanaan kegiatan
 Waktu : 09.00-10.00 WIB
 Tempat : Hutan Kota Muhammad Sabki Kota Jambi
2. Metode : Trapping (Aspirator)
3. Alat dan Bahan
 Aspirator
 Karet gelang
 Kain Kassa
 Kapas
 Paper cup
 Formulir laporan
 Kertas Label

4. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat aspirator dan papercup yang telah ditutupi kain kassa.
2. Kemudian lakukan penangkapan nyamuk dengan aspirator, dimana
orang yang menjadi umpan menggulung lengan dan celana untuk
menarik perhatian nyamuk.
3. Apabila terdapat nyamuk yang menggigit maka di hisap menggunakan
aspirator dan ujung telunjuk memegang bibir aspirator. Untuk lebih
efektifnya aspirator berada di bagian belakang nyamuk agar tidak
mengganggu nyamuk yang sedang mengigit umpan.
4. Umpan yang masuk pada aspirator segera ditutup dengan jari telunjuk.
5. Kemudian masukkan pada paper cup, tiup lalu tutup paper cup dengan
kapas.
6. Beri label pada papercup yang sudah ditutupi dengan kapas.

5
7. Isi formulir laporan
2. LALAT
A. Pelaksanaan Kegiatan

a. Waktu
Kegiatan penangkapan Lalat dilaksanakan pada Sabtu,17 November
2018 pukul 10.00 WIB.
b. Lokasi
Kegiatan penangkapan Lalat dilaksanakan di Taman Hutan Kota
Muhammad Sabki Kota Jambi.

B. Alat dan Bahan

 Umpan berupa Ikan asin, kepala udang dan lainnya seperti berbau dan
amis.

 FlayTrap

C. Cara kerja FlayTrap

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu.

2. Pilih lokasi dimana lalat banyak untuk di hinggapi.

3. Letakkan FlayTrap disuatu tempat dan letakkan juga umpan dibawah


FlayTrap guna untuk mengumpan Lalat.

4. Tunggu sampai lalat masuk dan banyak.

5. Jika sudah banyak bawalah ke laboraturium untuk diperiksa dengan


lalat tetap berada didalam Flay Trap.

6
BAB III
HASIL KERJA
3.1 Hasil Penangkapan Nyamuk
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan pada tanggal 17
November 2018 pukul 09.00-10.00 WIB di Taman Hutan Kota Muhammad Sabki
Kota Jambi maka diperoleh data hasil sebagai berikut :

 Ada 4 Titik Penangkapan


Pengamatan Umpan Penghisap Hasil
Titik 1 Mohd. Ikbal Putra Satria 3
Dwi Reja
Titik 2 Sherlly Eva Majalena 3
Amalia
Titik 3 Lintang Nabila Nur 3
Annisa R. Jannah
Titik 4 Eva Majalena Mohd. Ikbal 5
Jumlah 14

 Analisa Hasil
Berdasarkan hasil yang didapatkan maka didapatkan hasil penangkapan
sebanyak 14 ekor nyamuk. Aktifitas mengigit pada nyamuk hanya dilakukan oleh
nyamuk betina, karena pada dasarnya nyamuk bertina membutuhkan protein
dalam darah untuk menumbuhkan hormon dalam proses pematangan telur.

3.2 Hasil Penangkapan Lalat

7
Dari hasil penangkapan lalat pada 1 titik :

NO PENGAMBILAN SAMPEL LALAT

1 Jenis sampel LALAT


2 Lokasi pengambilan sampel Taman Hutan Kota Muhammad Sabki
Kota Jambi
3 Tujuan pemeriksaan Untuk mengetahui alat-alat
penangkapan Lalat dan cara
penangkapan Lalat

4 Pengambil sampel Dede Tresna, Dewi Puspita dan


Prihatin
5 Tanggal pengambilan 17 November 2018
6 Waktu pengambilan 10:30-11:00 WIB

Pengambilan sampel lalat yang dilakukan oleh Dede Tresna, Dewi Puspita
dan Prihatin. Diambil disebelah kanan pintu masuk tempat area pejalan kaki
bukan kendaraan. Dilakukan diarea tersebut karena biasanya kelalaian pejalan
kaki yang membuang bekas makanan tidak pada tempatnya membuat lalat banyak
hinggap di area tersebut. Lalat yang berhasil masuk perangkap berjumlah 4 ekor.

BAB IV

8
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa dititik 4 paling banyak
aktifitais nyamuk. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu karena
banyaknya tumpukan sampah dan serta suhu dan kelembaban tinggi. Nyamuk
sangat menyukai kelembaban. dengan demikian akan semakin mudah untuk
menangkap nyamuk di tempat- tempat tersebut. Nyamuk yang diperoleh di hutan
kota terjadi pada jam 09.00-12.30 WIB. Proses penangkapan yang kami lakukan
dengan cara umpan orang terjadi selama 2 tahap dengan waktu 45 menit untuk 1
tahap. Dalam proses penangkapan lalat, Lalat yang tertangkap berjumlah 4 ekor.

4.2 Saran
Di harapkan kepada petugas agar lebih memperhatikan lingkungan, tempat
penampungan air, dan selalu melakukan program 3M untuk mencegah
pertumbuhan dan perkembangbiakan nyamuk. Petugas harus memakai baju
lengan panjang untuk mencegah gigitan nyamuk, bisa juga memakai penolak
nyamuk agar kita terhindar dari gigitan nyamuk.
Supaya mengurangi perkembangbiakkan lalat masyarakat dihimbau agar
mengurangi pembuangan sampah disembarang tempat dan memilah antara
sampah organik dan anorganik untuk menghindari lalat hinggap disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai