Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktek Kerja Lapangan

Di CV. Alumina Teknik

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Diagram Alir

Contoh Produk
Pasir Silika

Mixer Pencetakan Pola


Produk
Steel Scrap

Pembentukan
Peleburan Pola Cetakan Pola Produk

Penuangan Pengisian Pasir


Cetak

Pembongkaran

Finishing

Selesai

Gambar 4.1 Diagram alir proses pembuatan produk

4.2 Penjelasan Skema Proses


Proses pembuatan produk Blade Propeller Mesin Textile terdapat beberapa
tahapan proses yang dilakukan yaitu proses pembuatan pola, pembuatan pasir
cetak, pembuatan cetakan dari contoh produk yang diinginkan dan getting
system, proses peleburan material alumunium scrap, penuangan logam cair,
dan proses finishing.

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 37


Laporan Praktek Kerja Lapangan
Di CV. Alumina Teknik

1. Proses pembuatan pola..


Pola atau model (pattern), yaitu sebuah bentuk dan ukuran benda yang
sama dengan bentuk asli benda yang diinginkan, pola ini dapat dibuat
dari kayu, plastik, resin, dan contoh produk yang sudah jadi, dan
nantinya akan dibentuk pada cetakan pasir dalam bentuk rongga atau
yang disebut mold jika model ini diangkat dari kedua sisi cetakan dan
rongga pada cetakan akan dituangkan logam cair.

Gambar 4.2 Pola atau


model Blade Propeller
Mesin Textile

Langkah-langkah pembuatan pola dan inti :


1. Persiapkan contoh produk yang sudah jadi.
2. Lakukan proses finishing dan pendempulan pada bagian cacat
produk.
3. Pola produk siap digunakan.

2. Proses pembuatan pasir cetak (green sand).


Proses pembuatan pasir cetak dilakukan dengan menggunakan
pasir cetak lama/bekas. Pasir cetak yang digunakan adalah jenis pasir
silika yang mampu bentuk dan juga memiliki ukuran butir yang halus,
sehingga mudah dalam pembuatan cetakan atau pun bentuk permukaan
produk yang dihasilkan setelah penuangan logam panas tidak terlalu kasar.
Pasir cetak juga harus memiliki ketahanan temperatur hingga 1200̊ C agar

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 38


Laporan Praktek Kerja Lapangan
Di CV. Alumina Teknik

dalam penuangan tidak terjadi kerusakan atau menyebabkan cacat pada


produk.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, pasir cetak baru
memiliki rata-rata kadar air 11,50 % dan pasir cetak bekas memiliki rata-
rata kadar air 8,5 %, kadar lempung pasir cetak baru sebesar 11,5 % dan
kadar lempung pasir cetak bekas sebesar 8,2 %, nomor kehalusan butir
pasir cetak baru FN= 144,62 dan nomor kehalusan butir pasir cetak bekas
FN= 144,90, kekuatan tekan pasir cetak baru 0,61 Kgf/cm2 dan kekuatan
tekan pasir cetak basah 0,43 Kgf/cm2, permeabilitas pasir baru 152,82
((cm3/menit))/cm2 dan permeabilitas pasir bekas 138,25
((cm3/menit))/cm2, kerataan permukaan hasil coran pasir cetak baru
sebesar 0,58 mm dan kerataan permukaan hasil coran pasir cetak bekas
sebesar 0,24 mm.
Pasir silika dicampur dengan beberapa bahan pengikat seperti
bentonit dan pelarut sspserti air. Bahan tersebut dicampur dengan
komposisi tertentu sesuai dengan kebutuhan pasir cetak yang digunakan.

Langkah-langkah pembuatan pasir cetak :


1. Siapkan pasir silika lama.
2. Siapkan sekop atau sendok semen untuk pengadukan.
3. Campurkan air secukupnya hingga merata.
4. Aduk pasir dengan menggunakan sekop/sendok semen hingga
homogen.
5. Halus kan pasir dengan menggunakan saringan agar tidak
menggumpal.
6. Pasir siap digunakan sebagai cetakan coran.

3. Proses pembuatan cetakan


Ketika pasir cetak sudah homogen, kemudian dimasukan kedalam
rangka cetak ¼ pada bagian drag dan simpan ¾ bagian pola contoh produk
lalu isi kembali dengan pasir hingga penuh. Setelah pada bagian drag
dipadatkan, lalu taburi dengan abu padi hingga merata agar tidak adanya
bagian top yang menempel pada bagian drag saat diangkat. Pasang getting

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 39


Laporan Praktek Kerja Lapangan
Di CV. Alumina Teknik

system pada pola dan simpan rangka bagian top diatas drag lalu masukan
pasir hingga penuh. Padatkan kembali pasir bagian top lalu angkat dan

lepaskan pola dari cetakan. Satukan kembali bagian top dan drag sesuai
posisi.
Gambar 4.3 Cetakan Blade Propeller Mesin Textile

Langkah-langkah pembuatan cetakan :


1. Persiapkan rangka cetak.
2. Isi ¼ rangka cetak dengan pasir cetak.
3. Masukan pola dan getting system kedalam rangka cetak.
4. Taburi permukaan dengan abu padi hingga merata
5. Isi kembali rangka cetak hingga penuh.
6. Padatkan pasir cetak pada rangka cetak.
7. Lepaskan pola dan getting system dari cetakan.

4. Proses peleburan
Tungku yang digunakan pada proses peleburan adalah tungku
kupola dengan kapasitas 50Kg dengan sumber panas dari hasil
pembakaran arang kayu yang di aliri angin secara terus menerus agar
mendapatkan hasil pembakaran yang maksimal.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat produk adalah
Alumunium skrap dari hasil return skrap atau Sparepart bekas yang
berbahan Alumunium. Selain bahan tersebut terdapat juga flux sebagai

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 40


Laporan Praktek Kerja Lapangan
Di CV. Alumina Teknik

pengikat kotoran yang berupa () agar kotoran yang tercampur dengan


logam cair terpisah dan terangkat ke permukaan logam cair.
Produk yang ingin dibuat adalah produk Blade Propeller Mesin
Textile, temperature yang digunakan untuk melebur bahan adalah 600oC
dengan waktu peleburan 60-90 menit.

Gambar 4.4 Tungku Peleburan

Langkah-langkah peleburan :
1. Siapkan Tunggku Kupola
2. Masukan arang kayu kedalam tungku kupola dan bakar.
3. Nyalakan Blower dan arahkan pada saluran udara tungku.
4. Masukan Ladel kedalam tungku yang sudah menyala.
5. Masukan arang kayu disekeliling Ladel hingga penuh.
6. Setelah suhu dan pembakaran stabil, masukan Alumunium
skrap kedalam Ladel.
7. Tunggu bahan mencair hingga 60-90menit.
8. Masukan Flux untuk mengikat kototran dalam logam cair.
9. Angkat/saring kotoran dipermukaan logam cair.
10. Logam cari siap dituangkan.

5. Penuangan Logam Cair


Proses Penuangan logam cair dilakukan dengan menggunakan
cawan yang sudah dituangkan logam cair dari ladle lalu logam cair

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 41


Laporan Praktek Kerja Lapangan
Di CV. Alumina Teknik

tersebut dituangkan ke lubang getting system yang terhubung ke cetakana


pasir yang sudah dibuat.
Langkah-langkah penuangan logam cair :
1. Siapkan Cawan penuangan logam cair
2. Tuangkan logam cair kedalam cawan hingga penuh.
3. Tuangkan logam cair kedalam getting system hingga penuh
agar tidak terjadi penyusutan pada produk.
4. Dinginkan produk hingga terjadi pembekuan.
5. Produk siap dibongkar dan difinishing.

6. Finishing.
Proses finishing adalah proses akhir dari pembuatan produk hasil
pengecoran salah satunya Blade Propeller Mesin Textile. Proses finishing
memiliki 3 tahapan yang perlu dilakukan yaitu fettling, dan grinding.

a. Fettling
Fettling adalah suatu proses pemotongan antara gating
system dengan produknya dengan menggunakan gerinda potong.
Langkah-langkah fettling :
1. Siapkan produk hasil pengecoran.
2. Tentukan bagian yang akan dipisahkan.
3. Potong atau pisahkan bagian produk dengan gating system
dengan menggunakan gerinda potong.
4. Matikan mesin jika sudah selesai.

b. Grinding
Grinding adalah suatu produk penggerindaan yang dimana
bertujuan untuk menghaluskan permukaan dari produk yang telah
dipisahkan dari gating systemnya.

Langkah-langkah grinding :

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 42


Laporan Praktek Kerja Lapangan
Di CV. Alumina Teknik

1. Siapkan produk yang telah dipisahkan dari gating system.


2. Haluskan seluruh permukaan hingga benar-benar merata
dengan menggunakan gerinda amplas, terutama bagian yang
terkena potongan dari proses fettling.
3. Matikan mesin jika permukaan sudah rata.

Gambar 4.5 Mesin dan mata pisau gerinda potong

Teknik Metalurgi Unjani 2017-2018 43

Anda mungkin juga menyukai