Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irene Berliana Savitri

NIM : F1319031
Kelas / Fakultas : A / Ekonomi dan Bisnis
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian I

BAB 4
Proses Penelitian: Kerangka Teoretikal dan Hipotesis

KEBUTUHAN AKAN KERANGKA DASAR TEORITIS

Setelah melakukan langkah pertama dan kedua dari hypothetico-deductive method, yakni
dengan mengumpukan informasi awal dan membatasi masalah dengan melakukan wawancara,
tinjauan pustaka dan akhirnya membatasi masalah, langkah selanjutnya adalah mengembangkan
kerangka dasar teoritis. Kerangka dasar teoritis ini adalah fondasi utama dari metode
hypothetico-deductive yang menggambarkan bagaimana peneliti menilai sebuah fenomena
terkait dengan model lain dan menjelaskan mengapa peneliti yakin bahwa variabel-variabel yang
digunakan saling terhubung.
Proses membangun kerangka dasar teoritis ini menyangkut:
1. Memperkenalkan defenisi konsep atau variabel dari model yang digunakan
2. Mengembangkan sebuah model konseptual yang menyediakan gambaran yang deskriptif
dari teori yang digunakan
3. Teori yang digunakan memberikan penjelasan hubungan antara variabel dalam model
yang digunakan

Adanya kerangka dasar teoritis ini akan sangat membantu dalam membangun sebuah
hipotesis yang dapat diuji apakah benar atau tidak. Pengujian ini dilakukan melalui analisis
statistik yang tepat. Mebangun sebuah kerangka dasar teoritis adalah pusat untuk menguji
masalah melalui proses investigasi.

VARIABEL-VARIABEL

Sebuah variabel adalah segala sesuatu yang dapat membuat nilai menjadi berbeda dan
bermacam-macam meskipun diterapkan pada kondisi yang pernah ada dalam hal ini penelitian
terdahulu baik menyangkut orang maupun objek lainnya.
Jenis Variabel

1. Variabel dependen
Variabel ini adalah variabel kepentingan utama untuk peneliti sekaligus menjadi variabel
standar. Melalui analisis variabel dependen, sangat mungkin menemukan solusi dari masalah
yang dialami. Kebanyakan peneliti lebih suka menyajikan variabel dependen dalam bentuk data
kuantitatif dan pengukuranssejauh setiap variabel saling terkait dan berhubungan. Sangat
mungkin memiliki lebih dari satu variabel dependen dalam sebuah penelitian. Jika menggunakan
lebih dari satu variabel dependen dapat disebut sebagai analisis statistik bervariasi.

2. Variabel independen
Pada umumnya variabel ini dianggap sebagai variabel tunggal yang mempengaruhi
variabel dependen baik pada sisi negatif maupun positif. Oleh karena itu ketika peneliti
menyajikan vairabel independen maka akan selalu ada variabel dependen di mana setiap satu
unit peningkatan variabel independen ada peningkatan atau penurunan pada variabel dependen.
Untuk menetapkan bahwa perubahan dalam variabel independen menyebabkan perubahan dalam
variabel dependen, keempat kondisi berikut harus dipenuhi:
a. Setiap perubahan variabel dependen harus terkait dengan setiap perubahan pada variabel
independen
b. Variabel independen harus mendahului variabel dependen karena yang pertama harus ada
adalah penyebab baru kemudian efek.
c. Tidak ada faktor lain yang harus menjadi kemungkinan penyebab perubahan dalam
variabel dependen. Maka, peneliti harus mengontrol dengan dampak dari variabel lain.
d. Penjelasan logis diperlukan tentang mengapa variabel independen mempengaruhi
variabel dependen

3. Moderating variable
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi baik memperlemah atau memperkuat
hubungan antara variabel independen ke dependen. Variabel moderator adalah variabel ketiga
yang memodifikasi hubungan asli anatara variabel dependen dan independen. Kapanpun
hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi dependen pada variabel yang lain,
peneliti akan menyatakan bahwa variabel ketika ini memilki dampak moderating pada variabel
dependen dan independen.

Perbedaan antara variabel independen dan moderating:

Variabel independen langsung memberi pengaruh kepada variabel dependen sementara


moderating variabel menjadi penengah antara variabel independen dan variabel.

4. Mediating variable

Variabel mediasi adalah suatu variabel yang timbul antara waktu variabel independen
mulai berlaku untuk mempengaruhi variabel dependen dan waktu di mana dampaknya terasa.
Sehingga ada kualitas temporal atau dimensi waktu ke variabel mediasi.

Variabel independen membantu untuk menjelaskan varians dalam variabel dependen;


variabel mediasi timbul pada waktu t2 sebagai fungsi independen variabel yang juga membantu
itu melakukan konsep hubungan antara variabel independen dan dependen, dan variabel
moderasi memiliki dampak yang tergantung pada hubungan antara dua variabel. Untuk
menentukan variabel, perlu dilakukan penguasaan bahan dengan membaca secara cermat
dinamika operasi pada setiap situasi.

KERANGKA DASAR TEORITIS

Kerangka dasar teoritis adalah fondasi di mana proyek penelitian didasarkan. Kerangka
dasar ini dikembangkan dan dijelaskan dengan logis dan diuraikan hubungan antara variabel
revelan yang dianggap terhadap situasi dan diidentifikasi melalui proses interview, observasi dan
tinjauan pustaka. Selain itu dalam pengembangan kerangka dasar teoritis ini dibutuhkan
pengalaman dan intuisi.

Hubungan antara tinjauan pustaka dan kerangka dasar teoritis adalah menyediakan
fondasi yang kuat untuk pengembangan selanjutnya. Tinjauan pustaka mengidentifikasi variabel-
variabel penting sebagaimana yang ditentukan oleh penemuan penelitian sebelumnya. Kerangka
dasar teoritis mewakili dan menguraikan hubungan antara variabel, menjelaskan teori dengan
menakankan hubungan dan menjelaskan dasar hubungan.
Komponen-Komponen Kerangka Dasar Teoritis

Kerangka dasar teoritis yang baik mengidentifikasi dan menjelaskan variabel-variabel yang
relevan yang penting pada masalah dan secara berkelanjutan menguraikan dan menjelaskan
hubungan di antara masing-masing variabel. Ada tiga ciri dasar yang harus digabungkan pada
setiap kerangka dasar teoritis:
a. Variabel-variabel yang dipandang relevan harus didefinisikan dengan jelas
b. Harus dimunculkan sebuah model konseptual yang menjelaskan hubungan di antara
variabel
c. Harus ada penjelasan yang tegas mengapa kita mengharapkan hubungan ini ada.

Sebuah model konseptual akan membantu untuk membentuk struktur dalam diskusi literatur
karena menggambarkan bagaimana konsep saling terkait. Sebuah diagram yang skematis
membantu pembaca untuk memvisualisasikan hubungan teoritis. Sebuah model yang baik harus
berlandaskan toeri yang kuat. Kejelasan sebuah teori atas hubungan yang ada adalah komponen
terakhir dari kerangka dasar teoritis.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Ketika peneliti sudah memiliki informasi awal untuk mengidentifikasi variabel pada
sebuah situaasi, langkah selanjutnya adalah menemukan rumusan batasan yang dapat diuji yang
disebut dengan pengembangan hipotesis.

Definis Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentative dan belum diuji yang memprediksi apa yang Anda
harapkan untuk menemukan dalam data empiris Anda. Hipotesis berasal dari teori di mana
model konseptual didasarkan dan sering memiliki relasi.

Pernyataan Hipotesis: Format

Hipotesis dapat menguji apaka ada perbedaan antara dua grup diantara sekian banyak
grup dengan memandang variabel lainnya. Untuk mengukur apakah ada hubungan terkait atau
perbedaan, hipotesis ini dapat dibentuk baik sebagai proposisi maupun dalam format if-then
statements.
Contoh: If employees are more healthy, then they will take sick leave less frequently.

Hipotesis langsung dan tidak langsung

Hipotesis langsung adalah hipotesis yang menghubunkan dua variabel dalam bentuk
positif, negatif, lebih dari, kurang dari dan sebaginya. Ini disebut hipotesis langsung karena arah
hubungan antara dua variabel terindikasi. Hipotesis tidak langsung adalah hipotesis yang menjadi
dalili sebuah hubungan atau perbedaan tetapi tidak ada indikasi arah dari hubungan atau
perbedaan.

Hipotesis tidak ada dan pengganti

Hipotesis null adalah sebuah hipotesis yang dibangun untuk mendukung hipotesis
pengganti. Hipotesis pengganti adalah hipotesis yang menggambarkan sebuah hubungan di
antara dua variabel atau menandakan perbedaan di antara kelompok.

PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN PENELITIAN KUALITATIF: ANALISIS KASUS


MASALAH

Hipotesis dapat diuji dengan data kualitatif. Untuk menguji hipotesis diperlukan sebuah
faktor utama yang menyebabkan faktor lainnya muncul. Penelusuran yang baru ini melalui
dikonfirmasi dari hipotesis yang asli, diakui sebagai metode kasus negative yang memungkinkan
peneliti untuk merevisi teori dan hipotesis.

DAMPAK MANAJERIAL

Pengembangan masalah mengacu pada kerangka dasar teoritis akan menghindarkan


manajer dari keinginan meggunakan ramalan dan perasaan dalam mengambil keputusan. Hal ini
terjadi karena landasan untuk mencari akar masalah dan solusi semakin jelas dengan hadirnya
kerangka dasar ini sehingga hipotesis dapat diuji dengan benar. Pengetahuan ini akan sangat
membantu dalam menelaah setiap masalah yang dialami oleh perusahaan sehingga setiap
keputusan yang diambil bersifat objektif dan ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai