Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing

Ns. Puji Indriyani S.Pd.,M. Kep


P. Sulistyowati.,M.Kep

Novi Distia Asih


18027

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


POLITEKNIK YAKPERMAS BANYUMAS
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK SEHAT
A. DEFINISI
Sehat dapat diartikan sebagai suatu keadaan baik segenap badan serta
bagian-bagiannya atau suatu hal ini yang mendatangkan kebaikan.
Kesehatan sendiri dapat diartikan sebagai keadaan sehat (terbebas dari
penyakit) dan kebaikan keadaan (badan atau yang lainnya). Dengan kata
lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang sehat terbebas
dari penyakit sehingga dapat melakukan segala aktivitasnya tanpa
hambatan fisik. Seseorang dikatakan sehat jika ia memiliki kesehatan baik
secara fisik (organ tubuh) maupun psikis termasuk mental, emosional,
sosial, dan spiritual (Santoso, 2009).
Menurut Departemen Kesehatan RI (1993) ciri anak sehat adalah
tumbuh dengan baik, tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat
umurnya, tampak aktif / gesit dan gembira, mata bersih dan bersinar, nafsu
makan baik, bibir dan lidah tampak segar, pernapasan tidak berbau, kulit
dan rambut tampak bersih dan tidak kering, serta mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan (Santoso, 2009).

B. TANDA DAN GEJALA


Menurut Kementrian Kesehatan Repubik Indonesia (Putri, 2020) ada
Sembilan ciri anak sehat yaitu :
1. Berat badan dan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang baik.
2. Memiliki tingkat perkembangan yang sesuai dengan usianya.
3. Terlihat aktif, gesit dan ceria.
4. Matanya bersih dan bersinar.
5. Memiliki nafsu makan yang baik.
6. Memiliki bibir dan lidah yang terlihat segar.
7. Memiliki pola pernafasan yang teratur dan tidak berbau.
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak terlihat kering.
9. Mudah beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Umur Perkembangan

1 bulan Tangan dan kaki


bergerak aktif
Kepala menoleh
kesamping kanan
kiri Bereaksi
terhadap bunyi
lonceng
Menatap wajah ibu atau pengasuh
2 bulan Mengangkat kepala
ketika tengkurap
Bersuara ooooooo.......oooooo
Tersenyum spontan
3 bulan Kepala tegak
ketika didudukan
Memegang
makanan
Tertawa
dan
berteria
k
Meman
dang
tangan
4 bulan Tengkurap
Terlentang sendiri
5 bulan Meraih, menggapai sesuatu yang
diberikan Menoleh kesuara
Merah mainan
6 bulan Duduk tanpa berpegangan
Memasukan benda ke mulut
7 bulan Mengambil dengan tangan kanan ataupun kiri
Bersuara ma.ma atau pa.pa
8 bulan Berdiri berpegangan
9 bulan Menjimpit, menmbalik tangan
10 bulan Memukul mainan dengan kedua tangan
Bertepuk tangan
11 bulan Memanggil papa dan mama
Menunjuk dan meminta
12 bulan Berdiri tanpa berpegangan
Memasukan
mainan ke cangkir
Bermain dengan
orang lain
14 bulan Berjalan jalan
Mulai berbicara satu atau dua kata
Gigi mulai tumbuh
Dapat minum menggunakan gelas
15 bulan Berjalan
Mencoret-coret sekeliling
Berbicara dua kata
Dapat minum menggunakan gelas
1,5 tahun Lari
Menumpuk mainan
Berbicara
Makan mengunakan sendok
Menyuapi boneka
2 tahun Menendang bola
Menumpuk empat mainan
Menumpuk gambar
Melepaskan pakaian
Memakai pakaian
Menyikat gigi dengan sendirinya
2,5 tahun Melompat
Menunjuk bagian tubuh
Mencuci tangan
Mengeringkan tangan
3 tahun Menggambar garis tegak
Menyebut warna benda
Menyebut nama teman
3,5 tahun Naik sepeda roda tiga
Menggambar lingkaran
Bercerita singkat
Menyebutkan penggunaan benda
Memakai baju kaos
4 tahun Menggambat tanda tambah
Mengenakan baju tanpa bantuan

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang untuk anak sehat adalah :
1. Pemeriksaan antropometri (BB dan TB)
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan KPSP
D. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan medis untuk anak sehat yaitu dengan pemberian imunisasi
dasar sesuai dengan waktu pemberian
1. BCG (Bacille Calmette-Guérin)
Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis atau TB (bukan lagi disingkat
TBC), yaitu infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga
kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang Waktu
pemberian: Sejak bayi lahir. Catatan khusus: Bila mama ketinggalan dan
umur si kecil sudah lebih dari 3 bulan, harus dilakukan uji tuberkulin
terlebih dulu. Uji ini untuk mengetahui apakah di dalam tubuh anak sudah
terdapat bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa diberikan, bila uji
tuberkulin negatif.
2. Hepatitis B
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa
menyebabkan kerusakan pada hati. Waktu pemberian: Dalam waktu 12
jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan, lalu saat 3 - 6 bulan.
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua minimal 4
minggu.
3. Polio
Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang menyebabkan
kelumpuhan. Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama
setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat bayi
berumur 2, 4, dan 6 bulan. Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus
diulang (boost) pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
4. DTP (Diphteria, Tetanus, Pertussis)
Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu difteri (infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan bakteri), tetanus (infeksi bakteri pada bagian
tubuh yang terluka), dan pertusis (batuk rejan, biasanya berlangsung
dalam waktu yang lama). Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat
bayi berumur lebih dari enam minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4
dan 6 bulan. Catatan khusus: Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5
tahun. Pada usia 12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di sekolah.
5. Campak
Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan virus.
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan.
Campak kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun). Catatan
khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9 bulan, anak
bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman
(MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia 15 bulan.

E. KONSEP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Pertumbuhan
Whaley dan Wong dalam Chamidah (2010), menyebutkan bahwa
dalah peningkatan jumlah dan ukuran jaringan intraseluler serta sel, berarti
bertambahnya struktur dan ukuran fisik tubuh baik sebagaian maupun
keseluruhan yang diukur menggunakan satuan berat dan panjang.
2. Perkembangan
Menurut Soetjiningsih dan Ranuh (2015), perkembangan adalah
meningkatnya kemampuan (skill) pada struktur dan fungsi tubuh dalam
pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Untuk memenuhi
fungsinya masing-masing sel tubuh, organ dan sistem organ yang
berkembang mengalami proses diferensiasi, termasuk perkembangan
emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan.
F. TEORI PERKEMBANGAN
Menurut Trifiana (2020) berikut ini adalah beberapa teori yang mengupas
tuntas tentang perkembangan anak :

1. Teori Jean Piaget


Piaget memiliki teori kognitif terkait perkembangan anak, fokusnya
pada pola pikir seseorang. Ide utama dari Piaget adalah anak berpikir dengan
cara berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, proses berpikir
seseorang juga dipertimbangkan sebagai aspek penting yang menentukan cara
seseorang memahami dunia.Dalam teori perkembangan kognitif Piaget,
tahapannya dibedakan menjadi:

a. 0 bulan-2 tahun (sensorimotor stage)


Pengetahuan anak terbatas pada persepsi sensori dan aktivitas motoric
b. 2-6 tahun (pre-operational stage)
Anak belajar menggunakan bahasa namun belum paham logika
c. 7-11 tahun (concrete operational stage)
Anak mulai paham cara berpikir logis namun belum paham konsep
abstrak
d. 12 tahun-dewasa (formal operational stage)
Mampu berpikir konsep abstrak, diikuti dengan kemampuan berpikir
logis, analisis deduktif, dan perencanaan sistematis

G. PROSES KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1. Identitas Anak dan/atau Orang Tua
2. Keluhan Utama
Untuk menjalani suatu imunisasi anak diharapkan dalam kondisi
sehat jasmani dan rohani karena akan dipenetrasikan antigen dalam
imunisasi yang akan memicu fungsi imunnya, namun seiring dengan
kondisi anak yang rentan terhadap kontak infeksi dari lingkungan,
tidak menutup kemungkinan jika saat memasuki jadwal imunisasi ia
berada dalam kondisi sakit. Keluhan ini dapat dijadikan indikator
apakah imunisasi harus dilanjutkan, ditunda sementara waktu, atau
tidak diberikan sama sekali.
3. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)
Mengetahui status kesehatan anak saat ini, selain untuk kepentingan
imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus
mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.
4. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)
Riwayat penyakit dahulu mencangkup :
a. Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
b. Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.
c. Alergi.
d. Pengobatan terbaru.
e. Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi.
b. terhadap imunisasi yang pernah didapat sebelumnya.
a. Pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.
5. Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi
saat hamil, seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik,
preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah kehamilannya dipantau
berkala.
b. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya,
apakah secara normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir.
c. Pertumbuhan Fisik
1) BB
2) TB
3) Lingkar Kepala
4) Lingkar Lengan Atas
5) Lingkar Dada
6. Perkembangan Anak
Data Kebutuhan Bio-Psiko-Sosio dalam sehari-hari
a. Bernafas ,
Pada pola ini, kaji anak mengenai :
1) Apakah anak mengalami kesulitan bernafas ?
2) Jika iya apa kesulitan yang dirasakan ?
3) Bagaimana suara napas anak ?
b. Makan dan Minum
Pada pola ini kaji anak mengenai :
1) Pada bayi :
a. Berapa kali sehari anak diberikan ASI ?
b. Sampai umur berapa anak diberikan ASI ?
c. Apakah ada makanan pendamping ASI ? Jika ada makanan apa
yang diberikan ?
d. Umur berapa mulai diberikan makanan cair (air buah/sari
buah) ?
e. Umur berapa diberikan bubur susu ?
f. Umur berapa anak mulai diberi nasi tim saring ?
g. Umur berapa anak diberi nasi tim ?
h. Berapa kali sehari anak diberi makan ?
2) Pada anak-anak :
a. Bagaimana nafsu makan anak sehari-hari ?
b. Apa jenis makanan pokok, lauk, sayuran, dan jenis buah anak
c. Apakah anak memiliki kebiasaan jajan ?
3) Eliminasi (BAB/BAK)
Pada pola ini kaji anak mengenai :
a. Apakah anak bisa memberitahu jika ingin BAB/BAK ?
b. Apakah anak melakukan BAB/BAK sendiri/ditolong ?
c. Berapakali anak BAB/BAK dalam sehari ?
d. Bagaimana bau, warna, dan konsistensi feses dan urine anak ?
4) Aktifitas Pada pola ini kaji anak mengenai :
a. Apakah anak suka bermain ?
b. Apa permainan yang disukai anak ?
c. Apakah anak memiliki teman bermain ?
d. Apa mainan yang dimiliki anak ?
5) Rekreasi
Pada pola ini kaji anak mengenai :
a. Apakah anak pernah/jarang/sering melakukan rekreasi ?
b. Jenis rekreasi apa yang disukai anak ?
6) Istirahat dan Tidur
Pada pola ini kaji anak mengenai :
a. Bagaimana kebiasaan istirahat anak ?
b. Bagaimana kebiasaan tidur anak (mencuci kaki sebelum tidur,
mengompol, mengorok, mengigau, sering terjaga atau kebiasaan
tidur lain)?
c. Jam berapa anak mulai tidur malam dan bangun pagi ?
d. Apakah anak tidur sendiri atau ditemani?
e. Apakah anak biasa tidur siang ? berapa jam ?
7) Kebersihan Diri
Pada pola ini kaji anak mengenai:
a. Apakah anak mandi sendiri atau dibantu ?
b. Dimana anak mandi ?
c. Dikeringkan dengan handuk atau tidak ?
d. Apakah anak gosok gigi sendiri atau ditolong ?
e. Kapan anak menggosok gigi ? apakah menggunakan pasta gigi ?

2. PATHWAYS KEPERAWATAN

ANAK SEHAT

Sedikit rangsang dari pengasuh Kurangnya Pengawasan Orang


Yang diterima oleh anak Tua

Resiko Gangguan Resiko Cedera


Perkembangan

Resiko Gangguan Pertumbuhan

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Resiko Gangguan Perkembangan d.d respon sosial lambat ketidak
adekuatan nutrisi, ketidakadekuatan perawatan parental.
b. Resiko Gangguan pertumbuhan d.d lesu, pola tidur terganggu,
defisiensi stimulus.
c. Resiko cidera d.d ketidakamanan lingkungan,
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx Tujuan kriteria Rencana Tindakan Paraf
1. Resiko Setelah dilakukan asuhan Promosi Perkembangan anak
Gangguan keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi:
Perkemba diharapkan status perkembangan 1) Identifikasi kebutuhan lkhusus anak
ngan membaik dengan kriteria hasil : Terapeutik
awal akhir 1) Fasilitasi hubungan anak dengan
Perilaku sesuai
teman sebaya
usia
2) Dukung anak berinteraksi dengan anak
Kemampuan
lain
melakukan
3) Dukung anak mengepresikan
perawatan diri
Respon sosial perasaannya
Kontak mata 4) Dukung anak dalam bermimpi ata
Kemarahan
Regresi berfantasi sewajarnnya
Pola tidur 5) Berikan mainan yang sesuai dengan
usia
1 : Menurun
6) Bernyanyi bersama-sama dengan lagu
2: cukup Menurun
yang disukai anak
3 : Sedang
7) Berikan cerita dongeng
4: Cukup Meningkat
Edukasi
5: Meningkat
1) Jelaskan nama benda-benda atau
obyek yang ada dilingkungan
2) Ajarkan pengasuh milestones
perkembangan dan perilaku yang
dibentuk
3) Ajarkan sikap koopeatif , bukan
kompetisi diantara anak
4) Demonstrasikan kegiatan yang
meningkatkan perkembangan pada
pengasuh
Kolaborasi
H. DAFTAR PUSTAKA

Azelia Trifiana. (2020). Mengulik 7 Teori Perkembangan Anak. In Parenting. SehatQ.

Nur Chamidah, A. (2010). DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Atien
Nur Chamidah. Jurnal Pendidikan Khusus, vol.1 no.3, 1–8.

Putri, V. K. M. (2020). Ciri Anak Sehat dan Tanda-tanda Gangguan Kesehatan. Kompas.com.

Santoso, S. (2009). Dasar-dasar Pendidikan TK. Universitas Terbuka.

Soetjiningsih, & Ranuh, I. . G. (2015). Tumbuh Kembang Anak (Y. Joko Suyono (ed.); 2nd ed.). Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Anda mungkin juga menyukai