Pertemuan 11
E-Commerce dan E-Bussiness
A. Pendahuluan
Huruf "E" disini mengacu pada kata "Electronic", tapi lebih banyak
digunakan dalam konteks Internet. Dari namanya, kita sudah bisa menebak kalau
ini berkaitan dengan kegiatan yang bersifat komersial. Tidak salah memang, karena
istilah e-commerce yang akan kita bahas ini memang mengacu pada kegiatan
komersial di Internet. Contoh paling umum dari kegiatan e-commerce tentu saja
adalah aktifitas transaksi perdagangan melalui sarana internet.
Dengan memanfaatkan e-commerce, para penjual (merchant) dapat
menjajakan produknya secara lintas negara karena memang sifat Internet sendiri
yang tidak mengenal batasan geografis (telah dibahas pada bab12). Transaksi dapat
berlangsung secara real time dari sudut mana saja di dunia asalkan terhubung
dengan jaringan Internet.
Umumnya transaksi melalui sarana e-commerce dilakukan melalui sarana
suatu situs Web yang dalam hal ini berlaku sebagai semacam etalase bagi produk
yang akan dijual. Dari situs Web ini, para pembeli (customer) dapat melihat bentuk
dan spesifikasi produk bersangkutan lengkap dengan harga yang dipatok.
Berikutnya, apabila si calon pembeli tertarik, maka ia dapat melakukan
transaksi pembelian di situs tersebut dengan sarana kartu kredit. Berbeda dengan
transaksi kartu kredit pada umumnya yang menggunakan peralatan khusus,
transaksi kartu kredit di Internet cukup dilakukan dengan memasukkan nomor kartu
kredit beserta waktu kadaluwarsanya pada formulir yang disediakan.
C. Jenis-Jenis E-Commerce
E-Commerce didefinisikan sebagai penggunaan Internet dan Web untuk
transaksi bisnis. E-Commerce berbeda dari e-bussines, e- bussines mengacu pada
transaksi dan proses di dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, suatu sistem
pengendalian persediaan perusahaan on-line adalah suatu komponen e-business dan
a. Evolusi B2B
B2B dimulai tahun 1970-an dengan Automated order entry systems yang
menggunakan model telepon untuk mengirimkan pesanan digital ke penyalur-
penyalur. Perusahaan Baxter Healthcare Corporation, menempatkan modem
telepon pada bagian pembelian pelanggan untuk mengotomatiskan pemesanan
ulang persediaan dari basisdata inventori Baxter yang telah terkomputerisasi.
Teknologi ini berubah pada tahun 1980-an ke komputer pribadi dan pada
tahun 1990-an ke Internet workstations yang mengakses katalog on-line.
Automated order entry systems adalah solusi sisi penjual (seller-side). Pemilik
dengan penyalur dan hanya menawarkan jenis produk penyalur. Manfaat utama
untuk pelanggan mengurangi biaya-biaya pengisian ulang inventori dan biaya-biaya
sistem supplier-paid.
Belakangan pada tahun 1970-an, electronic data interchange (EDI)
dimunculkan. EDI adalah bentuk standar komunikasi computer-to-computer untuk
berbagi dokumen bisnis seperti invoices, purchase orders, shipping bills, product
stocking numbers, dan lain lain. Perusahaan yang sangat besar telah mempunyai
sistem EDI dan kebanyakan kelompok inventori mempunyai standar industri untuk
menggambarkan dokumen untuk dikomunikasikan. Sistem EDI adalah solusi sisi
pembeli (buyer- side), mereka dirancang untuk mengurangi biaya-biaya pengadaan
untuk pembeli. Sistem EDI biasanya melayani suatu industri spesifik.
Pertengahan tahun 1990-an, elektronik storefronts muncul. Tempat yang
menarik untuk dilihat secara elektronik adalah katalog online produk menjadi
tersedia untuk kalayak ramai oleh penyalur tunggal. Storefronts ini meningkat dari
automated order entry systems. Mereka jauh lebih murah dibanding
pendahulunya sebab: (1) mereka menggunakan Internet sebagai media komunikasi,
dan (2) storefronts cenderung untuk membawa produk yang melayani sejumlah
industri- industri yang berbeda.
b. Manfaat B2B
Manfaat potensi dari B2B internet-based meliputi: menurunkan pengadaan
biaya-biaya administratif, biaya murah untuk mengakses ke penyalur global,
menurunkan investasi stok dalam kaitannya dengan ketransparanan harga dan
mengurangi waktu tanggap (response times), kualitas produk yang lebih baik
dengan kerjasama yang ditingkatkan antara pembeli dan penjual, terutama selama
disain produk dan pengembangan.
2. Business-To-Consumer (B2C)
Pada business-to-consumer, bisnis on-line mencoba untuk menjangkau
konsumen individu. Mari kita menguji model yang berbeda bahwa bisnis on-line
digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Pada advertising revenue model,
suatu Web site menawarkan informasi para penggunanya atas jasa dan produk, dan
menyediakan suatu kesempatan untuk penyedia untuk mengiklankannya. Dan
perusahaan menerima pembayaran dari iklan tersebut. Contohnya, Yahoo.Com
memperoleh pendapatan utamanya dari penjualan iklan seperti banner ads.
Pada subscription revenue model, suatu Web site yang menawarkan isi dan
ongkos jasa suatu biaya langganan untuk mengakses situs tersebut. Satu contoh
Consumer Reports Online (www.consumerreports.org) yang menyediakan akses
pada isinya hanya untuk para pelanggannya bea-nya $ 3.95 per bulan. Perusahaan
yang menggunakan model ini harus menawarkan isi yang dirasa menjadikan
nilai tinggi yang tidak dengan mudah tersedia di tempat lain pada Internet untuk
yang gratis. Pada transaction fee model, suatu perusahaan menerima pembayaran
untuk melakukan suatu transaksi. Sebagai contoh, Orbitz (www.orbitz.com) harga
pembayarannya yang kecil pada konsumen ketika memesan tempat pada
perusahaan penerbangan. Contoh lain, E*Trade Financial Corporation, makelar
saham online (www.etrade.com), menerima suatu pembayaran transaksi setiap kali
melakukan suatu transaksi bursa.
Pada sales revenue model, perusahaan menjual barang-barang, informasi,
atau jasa secara langsung ke pelanggan. Amazon.Com, terutama menjual buku dan
musik, Travelocity.Com, suatu perusahaan penerbangan dan penyedia reservasi
hotel, dan Doubleclick Inc. (www.doubleclick.net), suatu perusahaan yang
mengumpulkan informasi tentang para pengguna on-line dan menjualnya kepada
perusahaan lain, semua menggunakan sales revenue model.
Pada affiliate revenue model, perusahaan menerima suatu pembayaran
penyerahan untuk mengarahkan bisnis untuk "bergabung" atau menerima beberapa
persen dari pendapatan sebagai hasil suatu penjualan yang ditunjuk. Sebagai
3. Consumer-To-Consumer (C2C)
Consumer-to-Consumer mengijinkan konsumen untuk menjual satu sama lain
dengan bantuan dari pembuat pasar on-line seperti situs lelang eBay Inc.
(www.Ebay.Com). Di dalam C2C, konsumen menyiapkan produk untuk pasar,
menempatkan produk yang dijual atau tersedia pada pelelangan, dan
mempercayakan kepada pembuat pasar untuk menyediakan kemampuan transaksi
dan search engine, sehingga produk mudah ditampilkan, ditemukan, dan dibayar.
Sebagai gantinya penyedia pasar, eBay menerima sedikit komisi atas masing-
masing penjualan.
Konsumen yang tidak senang dengan bentuk lelang tetapi mengharapkan
untuk menemukan barang dagangan yang digunakan dapat mengunjungi situs
seperti Half.Com oleh eBay yang mengijinkan konsumen untuk menjual buku yang
tidak dikehendaki, movies, musik dan game kepada konsumen lain. Bagaimanapun
juga, Half.Com mengijinkan para pengguna untuk menetapkan harga pasti untuk
masing-masing itemnya. Ongkos komisinya 15 persen atas penjualan dan sebagian
untuk biaya pengiriman barang.
5. M-Commerce
M-Commerce menyediakan akses ke seseorang, setiap waktu, kapan saja dan
dimanapun yang menggunakan alat tanpa kabel. Jaringan tanpa kabel (wireless
network) menghubungkan para pemakai mobile ke Internet. Sebagai contoh,
Amazon.Com telah membuat situsnya yang dapat diakses oleh alat mobile tanpa
kabel. Seperti kebanyakan telepon selular yang semakin meningkat dan rata-rata
telah tersedia dengan fasilitas WAP.
D. E-Business
Pepatah kuno mengatakan “banyak jalan menuju Roma”. e-Business
merupakan salah satu jalan yang dimaksud untuk menuju kepada the creation of
wealth bagi sebuah perusahaan, dengan kata lain cakupan atau spektrum e-Business
dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masing-masing orang melihat definisi
dari kata bisnis itu sendiri.
E-Bisnis sebenarnya tidak berdiri sendiri namun justru menempatkan diri
pada posisi yang sangat luas dan tersebar, menjangkau semua wilayah di dunia,
1. Definisi E-Business
Disini akan dijelaskan beberapa definisi-definisi dari e-bussines, yaitu: E-
Business adalah penggunaan Teknologi Informasi untuk memudahkan proses
bisnis, melakukan ecommerce, dan menyediakan kerja sama dan komunikasi
perusahaan pendukung. Utilisasi informasi dan teknologi komunikasi untuk
mendukung semua aktifitas bisnis. Meliputi segalanya- marketing, advertising,
after-sales Pada umumnya berhubungan dengan web-based systems
Secara umum bisa dikatakan, istilah "e-business" mengacu pada penggunaan
Internet untuk berdagang. Setiap kali suatu bisnis menggunakan Internet untuk
melakukan bisnis, ini dinamakan e- business. E-Business- Elektronik Bisnis berasal
dari seperti terminologi e-mail dan e-commerce, adalah melakukan bisnis pada
Internet.
Ini merupakan suatu istilah yang lebih umum dibanding e-commerce,
mengacu pada tidak hanya pembelian dan penjualan tetapi juga pelayanan
pelanggan dan bekerja sama dengan mitra bisnis. Dalam pengertian yang paling
sederhana, e-business adalah penggunaan Teknologi Internet untuk meningkatkan
dan mengubah bentuk proses bisnis utama. Kebanyakan perusahaan memahami ini
dan sudah mulai berkembang dari praktek bisnis tradisional ke e-business.
E-Commerce: terdiri dari penggunaan sistem berdasarkan informasi
elektronik untuk terlibat dalam transaksi atau perdagangan online. Ini meliputi
mengotomatiskan pembelian melalui Web sites.
Salah satu keunggulan baru dari Internet yang kini digemari banyak orang
adalah E-Business. E-Business, membeli atau menjual secara elektronik, kegiatan
ini dilakukan pada jaringan Internet. Dengan fasilitas E-Business manusia semakin
dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam melakukan transaksi di Internet.
a. Dimensi What
Banyak orang yang mempertukarkan istilah e-Business dengan e- Commerce.
Secara prinsip, pengertian e-Business jauh lebih luas dibandingkan dengan e-
Commerce; bahkan secara filosofis, e- Commerce merupakan bagian dari e-
Business. Jika e-Commerce hanya memfokuskan diri pada aktifitas atau mekanisme
transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, e-Business memiliki wilayah
yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya: aktifitas relasi antara dua entiti
perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara
perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan
dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.
b. Dimensi Who
Siapa saja yang terlibat di dalam e-Business? Seperti yang tersirat dalam
definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan transaksi dalam sebuah sistem
bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak
yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-Business.
Paling tidak ada tujuh klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam
mengilustrasikan e-Business, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device,
Employee, Family, dan Government.
Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe e-Commerce B2C yang merupakan
mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para
pelanggannya (end consumer) atau tipe G2G yang menghubungkan pemerintahan
dua buah negara untuk permasalahan ekspor dan impor atau D2D yang
menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara
PDA dengan handphone atau B2F yang menghubungkan sebuah perusahaan
penjual barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluar; dan lain
sebagainya.
c. Dimensi Where
Pertanyaan: dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam e-
Business? Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak
yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses
(access channel).
Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara
fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam e-Business, interaksi
dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses.
b. Competitive Imperative
Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang
sangat ketat. Hampir semua perusahaan di dunia dapat melakukan kompetisi secara
terbuka di lingkungan pasar bebas. Tentu saja hal ini menimbulkan dampak yang
sangat besar bagi keberadaan sebuah perusahaan. Pelanggan akan dengan
mudahnya membanding- bandingkan kualitas produk dan pelayanan antar
perusahaan dari hari ke hari. Dengan prinsip selalu mencari yang murah, lebih baik,
c. Deregulation
Harus diakui pula bahwa secara makro deregulasi yang dilakukan oleh
pemerintah maupun negara-negara lain (disamping keberadaan lembaga-lembaga
dan komunitas dunia semacam WTO, APEC, AFTA, dan lain-lain) telah turut
mewarnai bentuk dunia usaha di masa mendatang, terutama yang berkaitan dengan
konsep perdagangan bebas antar negara dan industri. Ditiadakannya pajak masuk
produk-produk impor, dibebaskannya kuota ekspor produk, disatukannya berbagai
mata uang asing (single currency), dialirkannya informasi secara bebas, tentu saja
telah memaksa lingkungan dunia usaha menjadi lebih efisien dari masa ke masa.
d. Teknologi
Faktor terakhir dan menentukan dalam mengimplementasikan konsep e-
Business adalah kemajuan teknologi informasi, yang didominasi oleh percepatan
perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi. Fungsi dari teknologi
informasi tidak hanya kritikal bagi perkembangan e-Business (enabling function)
tetapi justru telah menjadi penggerak dari dimungkinkannya pengembangan model-
model bisnis baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.
Dengan e-business aliran informasi dari perusahaan ke pelanggan, pemasok,
pemerintah, pemilik modal dan masyarakat haruslah dikelola dengan baik.
Pengelolaan informasi pada perusahaan tergantung pada strategi yang diterapkan
dan dukungan eksekutif, manajer dan karyawan. Dengan dukungan sarana dan
prasarana maka diharapkan aliran informasi perusahaan akan cepat, tepat dan
akurat, dengan demikian perusahaan akan dapat mempertahankan hidupnya,
memperoleh keuntungan dan dapat berkompetisi dengan sehat.
Referensi :
1. R. Eko Indrajit, Electronic Commerce, Modul Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dan Kualifikasi Kerja, PREINEXUS, 2016
2. R. Eko Indrajit, Electronic Business, Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi
dan Kualifikasi Kerja, PREINEXUS, 2016
3. I Putu Agus Eka Pratama, E-Commerce, E-Business dan Mobile Commerce,
2015, Penerbit Informatika, Bandung.
4. Wahana Komputer, Apa dan Bagaimana E-Commerce, 2007, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
5. Anastasia Diana, E-Business, 2007, Penerbit Andi, Yogyakarta.
6. M. Suyanto, Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis, 2014, Garis Buku,
Yogyakarta.
7. Hartono Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi Bisnis Pendekatan Strategis, 2010,
Buku Kita, Yogyakarta.
8. www.masyhury.web.id