LINA MAULIDIANA
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sang Bumi Ruwaijurai, Jl. Imam Bonjol No. 468
Langkapura Bandar Lampung
ABSTRACT
Applicability of Act No. 21 of 2011 on the Financial Services Authority makes a
shift in applying the model to the supervision of financial idustri particularly the
banking sector in Indonesia. Issues to be discussed is how the Financial Services
Authority functions as a watchdog on the activities of national banks in Indonesia.
Based on the results of the study can be stated that the Financial Services
Authority functions as a watchdog on the activities of national banks in Indonesia
is regulation and supervision of institutions, health, aspects of prudential and
bank examination, the authority is the authority in the regulation and supervision
of microprudential. Suggestions from this study are expected to Keangan Services
Authority to independence in carrying out the functions, duties, authority setting,
supervision, examination and investigations are legally free from interference by
other parties can be done well.
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 103
Indonesia”, artikel dan JurnalNasional, tepat, dalam UU OJK diatur juga
26 Januari 2012, hlm. 215). mekanisme seleksi yang transparan,
Sehubungan dengan hal tersebut akuntabel, dan melibatkan partisipasi
di atas, perlu dilakukan penataan publik melalui suatu panitia seleksi
kembali struktur pengorganisasian dari yang unsur-unsurnya terdiri atas
lembaga-lembaga yang melaksanakan pemerintah, Bank Indonesia, dan
tugas pengaturan dan pengawasan di masyarakat sektor jasa keuangan.
sektor jasa keuangan yang mencakup (Wahyu Utomo, “OJK Bagian
sektor perbankan, pasar modal, Reformasi Ekonomi Indonesia”, artikel
perasuransian, dana pensiun, lembaga dan Jurnal Nasional, 26 Januari 2012,
pembiayaan, dan lembaga jasa hlm. 222).
keuangan lainnya. Penataan dimaksud Penjelasan Pasal, 34 Angka (2)
dilakukan agar dapat dicapai UU Nomor 21 Tahun 2011
mekanisme koordinasi yang lebih mengamanatkan pembiayaan OJK
efektif di dalam menangani mandiri berasal dari pungutan dari
permasalahan yang timbul dalam penyelenggara jasa keuangan,
sistem keuangan sehingga dapat lebih sedangkan pembiayaan dari APBN
menjamin tercapainya stabilitas sistem dbutuhkan hanya pada saat pungutan
keuangan.Pengaturan dan pengawasan yang dilakukan tidak memenuhi
terhadap keseluruhan kegiatan jasa pembiayaan operasional OJK
keuangan tersebut harus dilakukan APBN bagi OJK hanya
secara terintegrasi. merupakan sumber pembiayaan
Kedudukan hukum Otoritas Jasa sementara atau pembiayaan risiko
Keuangan (OJK) ditetapkan sebagai operasional OJK. Pungutan yang
lembaga yang independen dalam dilakukan OJK terhadap pihak yang
melaksanakan tugas dan wewenangnya, melakukan kegiatan di sektor jasa
bebas dari campur tangan pihak lain, keuangan adalah:
kecuali untuk hal tertentu yang diatur a. Pungutan perizinan.
tegas dalam UU Nomor 21 Tahun b. Pungutan persetujuan.
2011.Akan tetapi, meski independen, c. Pungutan pendaftaran.
anggaran OJK bersumber pada APBN, d. Pungutan pengesahan.
dan/atau pungutan dari penyelenggara e. Biaya pengaturan, pengawasan,
jasa. pemeriksaan, penelitian, dan
Independensi OJK tercermin transaksi perdagangan efek.
dalam kepemimpinan OJK.Secara (http://infomoneter.com/apbn-
orang perorangan, pimpinan OJK bagi-ojk-merupakan-sumber-
memiliki kepastian masa jabatan dan pembiayaan-sementara/ ,
tidak dapat diberhentikan, kecuali diunduh pada jam 07.30 WIB).
memenuhi alasan yang secara tegas Sebagai lembagayang bersifat
diatur dalam UU OJK. Disamping itu, independen dalam menjalankan
untuk mendapatkan pimpinan yang tugasnya dan kedudukannya berada di
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 105
berbagai kegiatan produktif di dalam pengawasan di sektor jasa keuangan
perekonomian nasional. yang terintegrasi.
Fungsi intermediasi yang Di Indonesia pengawasan
diselenggarakan oleh berbagai lembaga lembaga keuangan (LK) dilakukan oleh
jasa keuangan, dalam perkembangan tiga institusi, yaitu Kementrian
nya telah memberikan kontribusi yang Koperasi, Bapepam-LK, dan Bank
cukup signifikan dalam penyediaan Indonesia. Pengawasan lembaga
dana untuk pembiayaan pembangunan keuangan bank, yang mencakup Bank
ekonomi nasional. Oleh karena itu, Umum,BPR, dan Bank Syariah,
Negara senantiasa memberikan dilakukan oleh Bank Indonesia.
perhatian yang serius terhadap Pengawasna lembaga keuangan non
perkembangan kegiatan sektor jasa bank dipecah menjadi dua, yaitu
keuangan tersebut, dengan lembaga keuangan non bank non
mengupayakan terbentuknya kerangka koperasi diawasi oleh Bapepam-LK,
peraturan dan pengawasan sektor jasa sementara itu lembaga keuangan non
keuangan yang terintegrasi dan bank koperasi diawasi oleh Kementrian
komprehensif. Koperasi. (Hermansyah, Hukum
Terjadinya proses globalisasi Perbankan Nasional Indonesia,
dalam sistem keuangan dan pesatnya Ditinjau Menurut Undang-Undang
kemajuan di bidang teknologi Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
informasi serta inovasi finansial telah Perbankan Sebagaimana Telah Diubah
menciptakan sistem keuangan yang Dengan Undang-Undang Nomor 10
sangat kompleks, dinamis, dan saling Tahun 1998, dan Undang- Undang
terkait antar-subsektor keuangan baik Nomor 23 Tahun 1999 junto Undang-
dalam hal produk maupun Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang
kelembagaan. Di samping itu, Bank Indonesia serta Undang-Undang
adanya lembaga jasa keuangan yang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang
memiliki hubungan kepemilikan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),,
berbagai subsektor keuangan Kencana Prenada Media Grup, Jakarta,
(konglomerasi) telah menambah 20013, hlm, 214).
kompleksitas transaksi dan interaksi Pengawasan diperlukan karena
antar lembaga jasa keuangan di dalam adanya potensi moral hazard
sistem keuangan. (penyelewengan/penyalahgunaan)oleh
Banyaknya permasalahan lintas para pelaku ekonomi yang tentunya
sektoral di sektor jasa keuangan, yang berdampak negatif terhadap per
meliputi tindakan moral hazard, ekonomian. Teori ekonomi
belum optimalnya perlindungan menunjukkan bahwa moral hazard
konsumen jasa keuangan, dan disebabkan oleh adanya asymmetric
terganggunya stabilitas sistem information. Asymmetric information
keuangan semakin mendorong adalah kondisi dimana informasi tidak
diperlukannya pembentukan lembaga tersebar merata antar pelaku ekonomi.
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 107
UU OJK pada dasarnya memuat dengan tetap mempertimbangkan aspek
ketentuan tentang organisasi dan tata positif globalisasi.
kelola (governance) dari lembaga yang Otoritas Jasa Keuangan dibentuk
memiliki otoritas pengaturan dan dan dilandasi dengan prinsip-prinsip
pengawasan terhadap sektor jasa tata kelola yang baik, yang meliputi
keuangan. Sedangkan ketentuan independensi, akuntabilitas, per
mengenai jenis-jenis produk jasa tanggung jawaban, transparansi, dan
keuangan, cakupan dan batas-batas kewajaran (fairness).
kegiatan lembaga jasa keuangan, Secara kelembagaan, OJK berada
kualifikasi dan kriteria lembaga jasa di luar Pemerintah, yang dimaknai
keuangan, tingkat kesehatan dan bahwa OJK tidak menjadi bagian dari
pengaturan prudensial serta ketentuan kekuasaan Pemerintah. Namun, tidak
tentang jasa penunjang sektor jasa menutup kemungkinan adanya unsur-
keuangan dan lain sebagainya yang unsur perwakilan Pemerintah karena
menyangkut transaksi jasa pada hakikatnya OJK merupakan
keuangan diatur dalam Undang- otoritas di sektor jasa keuangan yang
Undang sektoral tersendiri, yaitu memiliki relasi dan keterkaitan yang
Undang-Undang tentang Perbankan, kuat dengan otoritas lain, dalam hal ini
Pasar Modal, Usaha Perasuransian, otoritas fiskal dan moneter. Oleh
Dana Pensiun, dan peraturan karena itu, lembaga ini melibatkan
perundang-undangan lain yang terkait keterwakilan unsur- unsur dari kedua
dengan sektor jasa keuangan lainnya. otoritas tersebut secara Ex-officio.
OJK dibentuk dengan tujuan Berdasarkan UU OJK Ke
agar keseluruhan kegiatan jasa beradaan keanggotaan Ex-officio pada
keuangan di dalam sektor jasa Dewan Komisioner OJK ini
keuangan terselenggara secara teratur, dimaksudkan dalam rangka koordinasi,
adil, transparan, dan akuntabel, serta kerja sama, dan harmonisasi kebijakan
mampu mewujudkan sistem keuangan di bidang fiskal, moneter, dan sektor
yang tumbuh secara berkelanjutan jasa keuangan. Keberadaan Ex-officio
dan stabil, dan mampu melindungi juga diperlukan guna memastikan
kepentingan konsumen dan terpeliharanya kepentingan nasional
masyarakat. Dengan tujuan ini, OJK dalam rangka persaingan global dan
diharapkan dapat mendukung kesepakatan internasional, kebutuhan
kepentingan sektor jasa keuangan koordinasi, dan pertukaran informasi
nasional sehingga mampu dalam rangka menjaga dan memelihara
meningkatkan daya saing nasional. stabilitas sistem keuangan.
Selain itu, OJK harus mampu menjaga Selama triwulan III-2013,
kepentingan nasional, antara lain, kegiatan anggota dewan komisioner
meliputi sumber daya manusia, Ex-officio Bank Indonesia lebih
pengelolaan, pengendalian, dan difokuskan pada kegiatan internal OJK
kepemilikan di sektor jasa keuangan, dan persiapan pengalihan fungsi
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 109
lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tetap memperhatikan
tegas tidak diatur dalam UU OJK. perlindungan hak asasi pribadi
Independensi Otoritas Jasa dan golongan, serta rahasia
Keuangan tercermin dalam ke negara, termasuk rahasia
pemimpinan Otoritas Jasa Keuangan. sebgaimana ditetapkan dalam
Secara orang perseorangan, pimpinan peraturan perundang-undangan.
Otoritas Jasa Keuangan memiliki d. Azas profesionalitas, yakni azas
kepastian masa jabatan dan tidak dapat yang mengutamakan keahlian
diberhentikan, kecuali memenuhi dalam pelaksanaan tugas dan
alasan yang secara tegas diatur dalam wewenang OJK, dengan tetap
Undang-Undang ini. Di samping itu, berlandaskan pada kode etik dan
untuk mendapatkan pimpinan Otoritas ketentuan peraturan perundang-
Jasa Keuangan yang tepat, Undang- undangan.
Undang ini mengatur mekanisme e. Azas integritas, yakni azas yang
seleksi yang transparan, akuntabel, dan berpegang teguh pada nilai-nilai
melibatkan partisipasi publik melalui moral dalam setiap tindakan dan
suatu panitia seleksi yang unsur- keputusan yang diambil dalam
unsurnya terdiri atas Pemerintah, Bank penyelenggaraan OJK.
Indonesia, dan masyarakat sektor jasa f. Azas akuntabilitas, yakni azas
keuangan. yang menentukan bahwa setiap
Naskah akademik pembentukan kegiatan dan hasil akhir dari
OJK di dalamnya dikatakan bahwa setiap kegiatan
dalam melaksanakan tugas dan penyelenggaraanOJK harus dapat
wewenangnya OJK harus berdasarkan dipertanggung jawabkan kepada
kepada azas-azas berikut: publik.
a. Azas kepastian hukum, yakni (http://www.perpustakaan.depke
azas dalam negara hukum yang u.go.id/FOLDEREBOOK/Naska
mengutamakan landasan h%20Akademik%20RUU%20OJ
pengaturan perundang-undangan K, diunduh pada pukul 8.55
dan keadilan dalam satiap WIB)
kebijakan penyelenggaraan OJK Penjelasan umum UU OJK juga
b. Azas kepentinga umum, yakni menjelaskan bahwa OJK dalam
azas yang mendahulukan melaksanakan tugas dan wewenangnya
kesejahteraan umum dengan cara berlandaskan asas-asas tersebut diatas
aspiratif, akomodatif dan selektif dengan penambahan, sebagai berikut:
c. Azas Keterbukan, yakni azas a. Azas independensi, yakni
yang membuka diri terhadap independen dalam pengambilan
masyarakat untuk memperoleh keputusan dan pelaksanaan
berita yang benar, jujur, dan tidak fungsi, tugas, dan wewenang
diskriminatif tentang OJK, dengan tetap sesuai
penyelenggaraan OJK dengan
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 111
a. Terselenggara secara teratur, adil, jasa keuangan di sektor perbankan,
transparan, dan akuntabel. OJK memiliki wewenang dalam hal
b. Mampu mewujudkan sistem pengaturan dan pengawasan mengenai
keuangan yang tumbuh secara kelembagaan, kesehatan, serta aspek
berkelanjutan dan stabil. kehati-hatian bank.
c. Mampu melindungi kepentingan Terkait wewenang OJK dalam
konsumen dan masyarakat. pengaturan dan melakukan pengawasan
Melalui tujuan ini, OJK mengenai kelembagaan bank adalah,
diharapkan dapat mendukung meliputi:
kepentingan sektor jasa keuangan a. Perizinan untuk pendirian bank,
nasional sehingga mampu meningkat pembukaan kantor bank,
kan daya saing nasional. Selain itu, anggaran dasar, rencana kerja,
OJK harus mampu menjaga kepemilikan, kepengurusan dan
kepentingan nasional, antara lain sumber daya manusia, merger,
meliputi sumber daya manusia, konsolidasi, dan akuisisi bank,
pengelolaan, pengendalian, dan serta pencabutan izin usaha bank.
kepemilikan di sektor jasa keuangan, b. Kegitan usaha bank, antara lain
dengan tetap mempertimbangkan aspek sumber dana, penyediaan dana,
positif globalisasi. produk hibridasi, dan aktivitas di
Pasal 5 UU OJK menjelaskan bidang jasa.
mengenai fungsi OJK yakni Kemudian ketentuan wewenang
menyelenggarakan sistem pengaturan OJK dalam hal pengaturan dan
dan pengawasan yang terintegrasi pengawasan mengenai kesehatan bank
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam meliputi:
sektor jasa keuangan. Lebih lanjut a. Likuiditas, rentabilitas,
ketentuan Pasal 6 UU OJK menyatakan solvabilitas, kualitas asset, rasio
bahwa, OJK melaksanakan tugas kecukupan modal minimum,
pengaturan dan pengawasan terhadap: batas maksimum pemberian
a. Kegiatan jasa keuangan di sektor kredit, rasio pinjaman, terhadap
perbankan. simpanan, dan pencadangan
b. Kegiatan jasa keuangan di sektor bank.
pasar modal. b. Laporan bank yang terkait
c. Kegiatan jasa keuangan di dengan kesehatan kinerja bank.
perasuransian, dana pensiun, c. Sistem informasi debitur.
lembaga pembiayaan, dan d. Pengujian kredit.
lembaga jasa keuangan lainnya. e. Standar akutansi bank.
Salah satu peranan OJK terhadap Serta wewenang OJK dalam hal
sektor keuangan adalah pengaturan dan pengaturan dan pengawasan mengenai
pengawasan jasa keuangan di sektor aspek kehati-hatian bank meliputi:
perbankan, untuk melaksanakn tugas a. Manajemen resiko.
pengaturan dan pengawasan kegiatan b. Tata kelola bank.
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 113
h. Menetapkan struktur organisasi Selanjutnya yang dimaksud
dan infrastruktur, serta dengan pengelola statuter adalah orang
mengelola, memelihara dan perseorangan atau badan hukum yang
manata usahakan kekayaan dan ditetapkan OJK untuk melaksanakan
kewajiban. kewenangan OJK. Pengelola statuter
i. Menetapkan peraturan mengenai melaksanakan kewenangan OJK antara
tata cara pengenaan sanksi sesuai lain, untuk memenuhi ketentuan
dengan ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan di
perundang-undangan di sektor sektor jasa keuangan, mencegah dan
jasa keuangan. mengurangi kerugian konsumen,
Penjelasan Pasal 8 UU OJK masyarakat, dan sektor jasa keuangan,
menjelaskan yang dimaksud dengan dan/atau pemberantasan kejahatan
peraturan perundang-undangan di keuangan yang dilakukan pihak
sektor jasa keuangan adalah peraturan tertentu di sektor jasa keuangan.
perundang-undangan mengenai Langkah yang dilakukan
lembaga jasa keuangan dan pihak yang pengelola statuter antara lain melalui
melakukan kegiatan di sektor jasa penyelamatan kelangsungan usaha
keuangan. Kemudian yang dimaksud lembaga jasa keuangan tertentu.
dengan perintah tertulis adalah Pengambilalihan seluruh wewenang
perintah secara tertulis untuk dan fungsi manajemen lembaga jasa
melaksanakan atau tidak melaksanakan keuangan oleh pengelola statuer,
kegiatan tertentu guna memenuhi pembatalan atau pengakhiran
ketentuan peraturan perundang- perjanjian, serta pengalihan portofolio
undangan di sektor jasa keuangan kekayaan atau usaha dari lembaga jasa
dan/atau mencegah dan mengurangi keuangan.
kerugian konsumen, masyarakat, dan Pasal 9 UU OJK menetapkan
sektor jasa keuangan. ketentuan yang berkaitan dangan tugas
Perintah tertulis diberikan antara pengawasan terhadap bank. Untuk
lain untuk mengganti penggurus atau melaksanakan tugas pengawasan
pihak tertentu di lembaga jasa kegiatan jasa keuangan di sektor
keuangan, menghentikan, membatasi, perbankan, OJK mempunyai
atau memperbaiki kegiatan usaha atau wewenang:
transaksi, menghentikan atau a. Menetapkan kebijakan
mengubah perjanjian antara lembaga operasional pengawasan terhadap
jasa keuangan dengan pihak lain yang kegiatan jasa keuangan.
diduga merugikan konsumen, b. Mengawasi pelaksanaan tugas
masyarakat, dan sektor jasa keuangan, pengawasan yang dilaksanakan
serta menyampaikan informasi, oleh kepala eksekutif.
dokumen, dan/atau laporan tertentu c. Melakukan pengawasan,
kepada OJK. pemeriksaan, penyelidikan,
perlindungan konsumen, dan
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 115
pensiun, lembaga pembiayaan, dan anggaran OJK bersumber dari
lembaga jasa keuangan lainnya. Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sebagaimana telah diurikan di Negara dan/atau pungutan dari pihak
atas, agar tujuan OJK dapat dicapai yang melakukan kegiatan di sektor jasa
maka OJK perlu memiliki berbagai keuangan. (Hermansyah, Hukum
kewenangan, baik dalam rangka Perbankan ...., Kencana Prenada Media
pengaturan maupun pengawasan sektor Grup, Jakarta, 20013, hlm, 230-231).
jasa keuangan. Kewenangan di bidang Selain itu, sebagai suatu bentuk
pengaturan diperlukan untuk meng akuntabilitas dalam perencanaan
implementasikan berbagai ketentuan maupun penggunaan anggaran,
baik yang diatur dalam UU OJK anggaran OJK wajib terlebih dahulu
maupun Undang-Undang di sektor jasa menerima persetujuan dari DPR.
keuangan lainnya, yang ditetapkan kemudian sebagai bentuk akuntabilitas
dalam bentuk peraturan OJK maupun dalam hal pelaksanaan tugas, OJK
peraturan Dewan Komisioner. wajib menyusun laporan yang terdiri
Selanjutnya untuk melaksanakan atas laporan kegiatan secara berkala
tugas pengawasan, OJK mempunyai kepada presiden dan DPR. selain
beberapa wewenang antar lain laporan kegiatan OJK juga diwajibkan
melakukan pengawasan, pemeriksaan, untuk menyusun laporan keuangan
penyelidikan, perlindungan konsumen, tahunan yang diaudit oleh Badan
dan tindakan lain terhadap lembaga Pemeriksa Keuangan (BPK) atau
jasa keuangan, pelaku dan/atau kantor akuntan publik yang ditunjuk
penunjang kegiatan jasa keuangan oleh OJK.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 UU OJK menyebutkan
peraturan perundang-undangan di mengenai ketetapan dalam hal
sektor jasa keuangan, termasuk pelaporan dan akuntabilitas OJK,
kewenangan perizinan kepada lembaga sebagai berikut:
jasa keuangan. a. OJK wajib menyusun laporan
Secara substansial bisa dikatakan keuangan yang terdiri atas
bahwa kewenangan OJK merupakan laporan keuangan semesteran dan
amanat konstitusi yang bertujuan agar tahunan.
sektor jasa keuangan berjalan dengan b. OJK wajib menyusun laporan
tertib, teratur, adil, transparan, serta kegiatan yang terdiri atas laporan
akuntabel. Yang pada akhirnya tujuan kegiatan bulanan, triwulan, dan
ini diharapkan dapat menciptakan tahunan. Laporan kegiatan yang
sistem keuangan yang stabil dan disusun OJK antara lain memuat:
berkelanjutan. 1. Pelaksanaan tugas dan
Untuk menjamin efektivitas wewenangnya pada periode
pelaksanaan tugas OJK, maka sebelumnya.
diperlukan pembiayaan yang memadai 2. Rencana kebijakan,
dan pasti, sehingga diatur bahwa penetapan sasaran dan
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 117
Perkreditan Rakyat, dan SOP berbagai program sosialisasi dan
pengawasan bank di kantor regional edukasi kepada stakeholders OJK yang
dan kantor OJK di daerah. mencakuo pegawai dan pengawas Bank
Bidang pengawasan perbankan Indonesia, para kepala daerah,
juga menyelesaikan rancangan matriks (Gubernur dan Bupati/Walikota), serta
pendelegasian wewenang Dewan para pelaku industry keuangan.
Komisioner terkait dengan adanya (Hermansyah, Hukum Perbankan ....,
jabatan Deputi Komisioner yang setara Kencana Prenada Media Grup, Jakarta,
dengan jabatan Asisten Gubernur di 20013, hlm, 218).
Bidang Pengawasan Perbankan Bank Berkaca pada kegagalan OJK di
Indonesia. (Otoritas Jasa Keuangan, beberapa negara maju seperti Financial
Laporan Triwulanan Otoritas Jasa Services Authority (FCA) di Inggris,
Keuangan Triwulan III Tahun 2013, Japan Finances Services Agency
hlm. Xvi). (JFSA), dan Financial Supervisory
Bidang pengaturan, perizinan dan Services (FSS) di Korea, dimana
pengembangan perbankan melakukan efektivitas OJK di beberapa negara
penyusunan konsep pengawasan tersebut sangat kurang. Hal tersebut
terintegrasi atas konglomerasi jasa timbul karena adanya persoalan terkait
keuangan. Dalam rangka harmonisasi independensi dan kerancuan koordinasi
pengaturan dan pelaporan atas sektor dengan otoritas moneter masing-
jasa keuangan sebagai salah satu masing negara. Inggris yang menjadi
persyaratan dari pelaksanaan pionir pembentukan lembaga sejenis
pengawasan terintegrasi. Di bidang OJK justru mengalami kegagalan.
organisasi, tim transisi melaksanakan Sebagaimana diketahui, pembentukan
penyusunan Peraturan Dewan OJK di Inggris dilatarbelakangi oleh
Komisioner tentang organisasi Bidang kasus jatuhnya beberapa bank,
Pengawas sektor perbankan, kantor seperti Neal Bankerdan Baring Bank
regional, dan kantor OJK. Di bidang sampai dengan penutupan 12 bank lain.
hukum, tim transisi telah Tepatnya pada 1 Juni 1998
menyelesaikan kajian atas dibentuklah OJK di Inggris yang
permasalahan status hukum Lembaga dinamakan Financial Supervisory
Keuangan Mikro (LKM) dan Agency (FSA). FSA ini kemudian
permasalahan kelanjutan pelaksanaan mengemban tugas melaksanakan
tugas dan kewenangan Pengawasan kegiatan pengawasan terhadap lembaga
Pelaksana Likuidasi atas Bank dalam keuangan, termasuk perbankan.
Likuidasi (BDL). (Hermansyah, Saat ini di Indonesia, yang
Hukum Perbankan...., Kencana diperlukan untuk menjadi fokus
Prenada Media Grup, Jakarta, 20013, perhatian adalah memastikan bahwa
hlm, 218). OJK bisa menjawab kekurangan yang
Bidang perencanaan strategis dan ada pada model pengawasan yang
komunikasi tim transisi melaksanakan lama. Melihat dari beberapa kenyataan
Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Lembaga Pengawas...... (Lina Maulidiana) 119
Keuangan (OJK),, Kencana Prenada BI (berkaitan dengan penyediaan
Media Grup, Jakarta, 20013. fasilitas pembiayaan jangka pendek
Muhammad Djumhana, Hukum bagi bank-bank bermasalah).
Perbankan di Indonesia, PT. Citra Undang-Undang Nomor 21 Tahun
Aditya Bakti, Bandung, 2000. 2011 Tentang Otoritas Jasa
____________, Asas-Asas Hukum Keuangan.
Perbankan Indonesia, PT Citra Undang-Undang Nomor 24 Tahun
Aditya Bakti, Bandung, 2008. 2004 jo. Undang-Undang Nomor 7
Munir Fuady, Hukum Perbankan Tahun 2009 Tentang Lembaga
Modern, PT. Citra Aditya Bakti, Penjamin Simpanan.
Jakarta, 2003 . C. SUMBER LAIN
Rachmadi Usman, Aspek-Aspek http://angelinasinaga.wordpress.com/ca
Hukukm Perbankan Di Indonesia, tegory/law/hukum-perbankan/,
PT Gramedia Pustaka Utama, diunduh pada jam 07.30 WIB
Jakarta, 2003 http://id.wikipedia.org/wiki/Bank,
Thomas Suyatno, Kelembagaan diunduh pada hari kamis, tanggal 19
Perbankan, PT Gramedia Pustaka September, pukul 20.00 WIB
Utama, Jakarta, 1987 http://www.imq21.com/news/read/4406
7/20111031/112218/OJK-dan-
B. PERUNDANG-UNDANGAN Stabilitas-Sistem-Keuangan-
DAN PERATURAN LAIN : Nasional.html, diunduh pada pukul
Undang Undang Dasar 1945 08.15 WIB
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Wahyu Utomo, “OJK Bagian
(KUHPdt) Reformasi Ekonomi Indonesia”,
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 artikel dan JurnalNasional, 26
jo. Undang-Undang Nomor 10 Januari 2012.
Tahun 1998 Tentang Perbankan. Zulfi Diane Zaini, Metode Penelitian
Undang-Undang Nomor 23 Tahun Dan Penulisan Hukum (MPPH),
1999 jo. Undang-Undang Nomor 3 Bahan Ajar, Bandar Lampung, 2012
Tahun 2004 Tentang Bank .
Indonesia (BI).
Undang-Undang Nomor 6 tahun 2009
tentang Perubahan Ke dua atas UU