Anda di halaman 1dari 3

Alat-alat untuk mengukur angin antara lain:

  Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.


  Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
  Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar
kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara – bandara.
Jenis-jenis angin
  Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi
pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa
dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin laut terjadi ketika pada pagi hingga menjelang sore hari, daratan menyerap
energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada
di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari
lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat.
  Angin darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya
terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis
ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu
bertenaga angin sederhana.
Angin darat terjadi ketika pada malam hari energi panas yang diserap permukaan
bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin).
Sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara.
Gerakan konvektif tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak
menggantikan udara yang naik di lautan sehingga terjadi aliran udara dari darat ke
laut.
  Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang
biasa terjadi pada siang hari.
Pada siang hari, lereng gunung mendapatkan panas secara cepat akibat radiasi yang
direima lebih besar. Di dataran rendah udara menjadi lebih dingin dibandingkan udara
di atas lereng gunung. Karena itu udara lereng gunung menjadi labil dan cenderung
menaiki lereng. Disebuut juga arus anabatik (anabatic flows).

  Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang
terjadi pada malam hari.
Pada malam hari,  daratan tinggi (puncak gunung / di atas lereng gunung) menjadi
dingin secara cepat akibat kehilangan radiasi. Oleh sebab itu, di puncak gunung
bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan di lembah. Udara yang lebih dingin
memiliki densitas (kerapatan udara) yang lebih besar kemudian akan mengalirkan
udara ke lembah. Disebut juga arus Katabatik (catabatic flows).
  Angin Fohn
Angin Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang
bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin
Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya
lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak
gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan
Orografis. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok
(Deli), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin
Brubu di Sulawesi Selatan).Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat
menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang
terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
  Angin Musim Barat
Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari
Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah
hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati
tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang
dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat
menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.
  Angin Musim Timur
Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua
Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di
Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun
(Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami
musim kemarau.
  Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju
ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di
belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah
tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal
(konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu
tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin
topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
 
  Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah
maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti
Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti
passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini
menyerap uap air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di
muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di
Australia.
Manfaat dan kerugian angin                                           
     Manfaat Angin
 Angin untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk
menembus batas lintas negara, misalnya seperti Orang Buton.
 Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel atau batubara, di
negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel
atau batubara.
 Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.
 Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing
pesawat di landasan pacu bandara.
 Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada
alat kipas angin.

     Selain bermanfaat angin juga dapat menimbulkan masalah. Angin yang sering
menimbulkan kerusakan menurut kriteria kecepatan antara lain :
1)      Angin Puting Beliung adalah angin yang berputar dalam waktu yang sangat
singkat sekitar 3 sampai 5 menit, sering terjadi di darat dengan radius sekitar 5 – 10 km.
Angin puting beliung dapat membuat atap – atap rumah semi permanen berterbangan
dan dapat membuat pohon tumbang. Agar terhindar dari terjangan angin puting beliung
perlu di ambil langkah antisipatif berikut :

o   Menebang dahan – dahan dari pohon yang rimbun dan tinggi untuk mengurangi beban
berat pada pohon tersebut.
o   Memperkuat atap rumah yang sudah rapuh
o   Cepat berlindung atau menjauh dari tempat kejadian, bila menetahui adanya indikasi
akan terjadi puting beliung.
2)      Angin Topan (Badai Tropis) adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih
lama sekitar 3 – 7 hari, selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan km,
Indonesia termasuk negara yang tidak akan pernah dilintasi angin tersebut, namun
demikian untuk wilayah yang dekat dengan angin topan akan merasakan dampak tidak
langsungnya, antara lain:
o   Peningkatan kecepatan angin > 20 knots atau 37 km/jam
o   Gelombang tinggi > 2.5 m
o   Hujan lebat dan angin kencang pada radius 1000 km dari pusat badai

Anda mungkin juga menyukai