Anda di halaman 1dari 9

Volume 11 No 2, Oktober 2018 Hlm 95-103

ISSN 0216-9495 (Print)


ISSN 2502-5325 (Online)

Keragaman Populasi Pohon Asam (Tamarindus indica L.)


di Jalan Raya Socah-Arosbaya, Kabupaten Bangkalan
dan Strategi Konservasi

Eko Setiawan
Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura
e_setiawan@trunojoyo.ac.id

ABSTRAK
Pohon asam (Tamarindus indica) sangat sesuai untuk peneduh dan lanskaping
karena bentuk tajuknya rindang, daunnya kecil-kecil, rantingnya kuat dan tidak
mudah patah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui populasi pohon
asam di sepanjang Jl. Raya Socah-Arosbaya, Kabupaten Bangkalan. Survei
dilaksanakan pada Juni-Agustus 2018 dengan metode purposive sampling mulai
dari jalan raya Socah dengan koordinat 7°05'48.6"LS 112°42'44.3"BT sampai Jalan
raya Gebang Arosbaya yang berada di koordinat 6°58'57.3"LS 112°47'38.0"BT.
Hasil penelitian menunjukkan populasi pohon asam sepanjang Jl. Raya Socah-
Arobaya hanya ada 102 tanaman (5.03%) dengan indeks biodiversitas sebesar
0.1509. Pohon asam perlu dilestarikan karena selain bernilai sejarah juga sebagai
tempat endemik anggrek Vanda limbata dan kepentingan penelitan biologi di lahan
kering.
Kata Kunci: Bangkalan, indeks biodiversitas, peneduh, pohon asam, Tamarindus
indica
Population Diversity of tamarind (Tamarindus indica L.) populations
in Socah-Arosbaya Highway, Bangkalan District
and Conservation Strategies

ABSTRACT
The tamarind tree (Tamarindus indica) is very suitable for shade and landscape
because the the canopy is shady, the leaves are small, the branches are strong
and not easily broken. The purpose of this study was to determine the tamarind
tree population along Socah-Arosbaya highway, Bangkalan district. The survey
was done in June-August 2018 with purposive sampling method, starting from
Socah highway with coordinates 7°05'48.6"S 112°42'44.3"E to Gebang Arosbaya
highway located at coordinates 6°58'57.3"S 112°47'38.0"E. The results showed
the tamarind tree population along Socah-Arobaya highway there are only 102
plants (5.03%) with a diversity index was 0.1509. Tamarind trees need to be
conserved because in addition to historical value as well as a place of Vanda
limbata orchids and the importance of biological research on dry land.
Keywords: Bangkalan, diversity index, shade, tamarind tree, Tamarindus indica

95
96 Rekayasa Volume 11 No 2, Oktober 2018, hlm 95-103

PENDAHULUAN asam ini tidak memerlukan


Pohon asam di Indonesia pemeliharaan khusus dan tahan
banyak ditemukan sebagai tanaman terhadap kondisi kering (Ranaivoson et
yang tumbuh di pinggir jalan mempunyai al., 2015), sehingga disebut die hard.
nama latin Tamarindus indica L., adalah Pohon asam mampu hidup lama bahkan
anggota dicotyledonous (Vasantha et antara 60-200 tahun (Vasantha et al.,
al., 2014) dengan famili Leguminosae 2014).
(Fabaceae) (Bhadoriya et al., 2011), di Populasi pohon asam jawa di
Madura dikenal dengan nama acem pingir jalan raya Kabupaten Bangkalan
(Soemardji, 2007). Akar tunjang yang terus menurun, oleh karena itu,
kuat membuah pohon kokoh dan tidak keberadaan hidupnya hanya dapat
mudah rebah. Kanopi pohon asam dijamin jika intervensi konservasi
bagus untuk tujuan penahan angin dilakukan. Pengetahuan terperinci
karena tidak mudah patah jika terkena tentang struktur populasi asam di
angin (Kidaha et al., 2017), mempunyai habitatnya yang disepanjang jalan raya
kanopi yang ridang sesuai untuk Socah-Gebang Arosbaya diperlukan
berteduh serta daunnya tidak mengotori untuk membantu menjelaskan
jalan. Pemerintah Kolonial Belanda kebutuhan dan strategi yang diperlukan
menanam pohon asam di setiap tepi untuk konservasi spesies jangka
jalan karena tanaman ini mempunyai panjang. Penelitian ini difokuskan pada
banyak manfaat. Hampir semua jalan di keragaman spesies yang ada di tepi
kota-kota besar dan jalan yang jalan raya untuk peneduh, tidak meneliti
menghubungkan kabupaten dengan aspek pemanfaatan maupun produksi
kecamatan ditanami dengan tanaman pohon asam.
yang rindang ini. “Pohon berumur”
METODE PENELITIAN
tersebut biasa ditanam di tepi jalan
sebagai peneduh, dan salah satu yang Penelitian ini dibatasi pada
terkenal adalah sepanjang jalan raya wilayah tepi jalan sebelah kiri dan kanan
Daendels (dari Anyer hingga antara jalan raya yang menghubungkan
Panarukan), sedangkan di Madura Socah sampai Gebang Arosbaya yang
salah satunya bisa ditemukan di terdapat pohon asam, sepanjang 16 Km
Kabupaten Bangkalan. Tanaman pohon (Gambar 1). Survei dilakukan di bagian
Barat Kabupaten Bangkalan pada Juni-

Gambar 1. Peta sisi Barat Kabupaten Bangkalan. Garis warna biru adalah lokasi survei
jalan raya yang menghubungkan Socah-Gebang Arosbaya
sejauh 16 Km.
Setiawan, E., Keragaman Populasi Pohon…97

Agustus 2018 dengan metode purposive di tepi jalan akan membuat nyaman
sampling mulai dari jalan raya Socah orang yang berteduh atau berjalan kaki di
dengan koordinat 7°05'48.6"LS bawahnya (Gambar 2). Kulit batang
112°42'44.3"BT sampai Jalan raya berwarna coklat keabu-abuan, kasar dan
Gebang Arosbaya yang berada di memecah, beralur-alur vertikal. Jumlah
koordinat 6°58'57.3"LS 112°47'38.0"BT. pohon asam Jawa yang berada di tepi
Penelitian ini menggunakan metode jalan Kamal menuju kota Bangkalan
penelitian kuantitatif. Metode tersebut jumlahnya tinggal sedikit, sementara
dapat diperoleh dari pengamatan, orang tidak berkeinginan menanam
pengambilan foto dan dengan tanaman baru. Keanggunan pohon asam
menghitung indeks biodiversitas dengan yang berjejer di tepi jalan hanya bisa
menggunakan rumus Shanoon dilihat sesaat sebelum memasuki Kota
menyatakan sebagai berikut: Bangkalan, yaitu daerah Klobungan dan
di Jalan Gebang Arosbaya. Sepanjang
H’= ˗∑ (ni /N In ni/N)
jalan terlihat hijau, udara terasa sejuk
Di mana :
dan beberapa burung bersarang di
H’: Indeks keanekaragaman spe-sies
rantingnya.
ni : Jumlah individu spesies ke-i
Setiap 100 g buah asam
N : Jumlah total individu.
mengandung kalori sebesar 239
Keterangan:
H’<1 :Keanekaragaman rendah dan kal,
protein 2.8 g,
lemak 0.6
keadaan komunitas rendah g,
karbohidrat 62.5 g,
kalsium 74
1<H’<3:Keanekaragaman sedang dan mg,
phosphorus 113 mg,
zat besi 2.8
keadaan sedang mg,
vitamin A 30 IU,
Thiamin 0.428
H’>3 :Keanekaragaman tinggi dan mg,
dan vitamin C 3.5 mg (Kuru, 2014).
keadaan tinggi. Buah asam banyak dimanfaatkan
sebagai bumbu masakan, minuman,
Dimana H’= nilai indeks Shanoon, bahan sirup, dan obat tradisional. Buah
jika komunitas hanya memiliki 1 species, asam Jawa banyak digunakan untuk
maka H’= 0. Semakin tinggi nilai H’ berbagai macam obat tradisional seperti
mengindikasikan semakin tinggi jumlah penurun panas, masalah pernafasan,
species dan semakin tinggi kelimpahan diare, disentri, dan malaria (Kuru, 2014).
relatifnya. Nilai indeks Shannon Minuman tradisional juga terasa segar
biasanya berkisar antara 1.5 - 3.5 dan bila dicampur dengan asam. Ranaivoson
jarang mencapai 4.5 (Nyadoi et al., 2009; et al. (2015), minuman asam mempunyai
Setiawan, 2016) sudah diproduksi oleh perusahaan di
dalam negeri dalam kemasan modern;
aroma dan rasanya yang menyegarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN memberikan selera tersendiri bagi
Pohon asam bersifat evergreen konsumen penikmatnya.
(selalu hijau, karena tidak mengalami Kriteria tentang jenis pohon yang
masa gugur daun) cocok digunakan dapat dijadikan sebagai pohon peneduh
sebagai elemen landscaping dan diantaranya adalah: menghasilkan
perawakan yang besar sangat baik untuk oksigen yang memadai, pohon rindang
peneduh di tepi jalan raya (Kidaha et al., sehingga membuat teduh/sejuk,
2017). Tinggi pohon bisa mencapai ± 30 menghasilkan buah sehingga
m dan diameter batang di pangkalnya mengundang burung, pohon
melebar hingga 2 m (Gambar 2). Ukuran menghasilkan bunga sehingga membuat
diameter batang pohon asam yang besar keindahan, pohon tidak memiliki akar
bisa disebabkan beberapa faktor yang besar dan cepat tumbuh agar tidak
diantaranya toleransi terhadap cahaya, merusak konstruksi jalan, mempunyai
bentuk pertumbuhan, iklim, pemanfaatan akar yang dapat bertahan terhadap
hasil tanaman dan strategi bertahan kerusakan yang disebabkan oleh
tanaman (A. B. Fandohan et al., 2010). getaran lalu lintas, pohon harus memiliki
Kanopi pohonnya rindang dan lebat, cabang dan ranting yang kuat dan tidak
melebar dan membulat, ditanam berjajar mudah tumbang, tidak memiliki buah
98 Rekayasa Volume 11 No 2, Oktober 2018, hlm 95-103

yang terlampau besar agar tidak bergerombol, warna buah kecoklatan.


membahayakan pengguna jalan, dan Disamping tujuan estetika/keindahan
terakhir sebaiknya dipilih tanaman yang konon penanaman pohon asam juga
mendatangkan keuntungan. Beberapa untuk memperkuat aspal yang dibuat
kriteria sebagai tersebut di atas ada pada oleh Belanda. Pohon asam dipilih
pohon asam (Tamarindus indica) kolonial Belanda untuk ditanam di pinggir
sehingga cocok ditanam di pinggir jalan jalan salah satunya memiliki daun kecil
sebagai tanaman peneduh, karena dengan bentuk kanopi rimbun dan lebat.
mempunyai daun yang sangat lebat dan Ada yang berpendapat bahwa pohon
rimbun. asam ditanam oleh kolonial Belanda
Tamarindus indica sesuai karena pada saat pasukan lewat akan
dibudidayakan di daerah tropis, tanaman memudahkan prajurit yang naik truk
ini bisa hidup di tempat yang suhu untuk memetik buahnya yang segar.
udaranya sekitar 45 °C dan Buahnya kecil-kecil, kalau orang
perawatannya tidak terlalu rumit. Pohon berteduh di bawah pohon kejatuhan
asam termasuk jenis tanaman yang buahnya tidak berbahaya dan yang
memiliki akar yang bisa mencapai tanah terpenting orang tidak akan berebut
cukup dalam, tahan terhadap kekeringan untuk mengambil buahnya karena tidak
dan angin kencang, dan menghasilkan banyak orang yang memakannya
buah yang banyak jika hidupnya di langsung, kecuali setelah dibuat bumbu
daerah dengan periode kering yang masak. Pemanfaat dari buah asam ini
cukup panjang (Divakara, 2008). Pohon kebanyakan adalah anak-anak dan
asam berumur tahunan, dikategorikan wanita (Koffi and Diarrassouba, 2009).
tumbuhan dikotil dengan ciri-ciri Tanaman asam berbunga pada bulan
mempunyai daun lebat kecil berumpun, April-Mei dan buahnya terbentuk pada
potensi berbatang besar, batang bulan Juli-Agustus (Rajput and Rao,
tanaman keras, buah polong 2001).

Gambar 2. Deretan pohon asam disebelah Timur jalan di Socah, terilihat seorang ibu
sedang berjalan di bawah rindangnya kanopi pohon asam (kiri), dan batang
bawah pohon asam berukuran besar yang melebihi bentangan tangan
seorang anak (kanan).
Setiawan, E., Keragaman Populasi Pohon…99

Sejak jaman penjajahan sampai Bangkalan menuju Arosbaya pohon


dengan kemerdekaan sudah lebih dari peneduh lebih didominasi oleh pohon
73 tahun, pohon asam ini berhasil mahoni (Swietenia mahagoni).
menaungi jalan yang menghubungkan Sementara pohon flamboyan (Delonix
kecamatan Socah dengan Arosbaya. regia) banyak ditemukan di tepi jalan
Tabel 1 menginformasikan saat ini hanya sebelah Timur arah Socah-Bangkalan.
tinggal 102 pohon asam yang tersebar di Dari 102 pohon yang tersisa,
kanan maupun kiri jalan sejauh 16 Km beberapa pohon asam kondisi
dengan rincian di wilayah Socah terdapat batangnya rusak seperti bekas dibakar
52 pohon dan sisanya sebanyak 50 dibagian pangkalnya (Gambar 4)
pohon berada di wilayah Arosbaya. sehingga bagian tengah batang menjadi
Dari Tabel 2 diperoleh informasi keropos dan berlubang. Beberapa pohon
bahwa sepanjang lokasi penelitian mengalami kerusakan akibat dipotong
terdapat 24 jenis tanaman dengan total sebagian atau ditebang semata-mata
2028 pohon yang digunakan sebagai hanya karena orang tertarik keunikan
peneduh di tepi jalan. Pohon angsana dari kayu yang begitu baik kualitasnya
(Pterocarpus indicus) merupakan untuk dijadikan bonsai (Gambar 3).
tanaman yang paling dominan Populasi pohon asam yang ada di
digunakan sebagai pilihan peneduh tepi Bangkalan menjadi berkurang. Dari
jalan sebanyak 38.91%. Pohon asam semua kegunaan pohon asam yang
(Tamarindus indica) merupakan pohon disebutkan di atas, kayu dan pohonnya
kelima terbanyak setelah pohon angsana paling diminati orang karena kualitas
(Pterocarpus indicus), mahoni kayunya bagus (Farooq and Farooq,
(Swietenia mahagoni), trembesi 2003), di Bangkalan banyak orang
(Samanea saman), dan flamboyan mengambil bagian pohon asam untuk
(Delonix regia). Jumlah pohon asam di kebutuhan bonsai atau tanaman hias.
lokasi penelitian saat ini hanya sebanyak Pada Gambar 3 merupakan hasil
5.03% dari keseluruhan pohon. Nilai aktivitas mencangkok pohon asam untuk
indeks biodiversitas dari pohon asam dibuat bonsai yang selanjutnya
hanya sebesar 0.1509. Pohon peneduh diperjualbelikan. Keindahan bonsai
jalan yang berada di sepanjang pohon asam membuat orang berfikir
kecamatan Bangkalan Kota Bangkalan singkat bagaimana mendapatkan
tidak ditemukan satupun pohon asam tanaman secara cepat, karena pohon
yang tumbuh. Keberadaan pohon asam asam memerlukan waktu bertahu-tahun
sudah digeser oleh pohon angsana untuk besar. Kerusakan juga disebabkan
(Pterocarpus indicus) dan gelodok tiang oleh kegiatan membakar sampah di
(Polyalthia longifolia). Di wilayah kota pokok batang yang menyebabkan
Bangkalan ditemukan sebanyak 63 bagian tengah pohon menjadi berlubang.
tanaman Spathodea campanulata yang Kerusakan juga terjadi karena pohon
menghasilkan bunga berwarna ungu. terlalu sering dipaku untuk menempel
Pohon asam hanya tersisa di daerah iklan atau poster sehingga sebagian
Socah sampai Klobungan sebelum pohon menjadi rusak, kering, dan busuk
masuk wilayah kota serta di daerah (Gambar 4).
Arosbaya. Di sebelah Utara kota

Tabel 1. Populasi pohon asam antara Socah sampai Gebang Arosbaya


Jumlah Pohon Asam di tepi jalan
Rute Jalan Jumlah
sebelah Barat sebelah Timur
Jl. Raya Socah-Bangkalan 36 16 52
Jl. Raya Bangkalan-Gebang
13 37 50
Arosbaya
100 Rekayasa Volume 11 No 2, Oktober 2018, hlm 95-103

Tabel 2. Keanekaragaman Tanaman Peneduh di tepi jalan antara Socah-Gebang


Arosbaya, Bangkalan
Jumlah Total Persen Indeks
No Nama ilmiah Nama daerah
Tanaman Tanaman (%) Biodiversitas
1 Pterocarpus indicus Angsana 789 38.91 0.3672
2 Swietenia mahagoni Mahoni 388 19.13 0.3170
3 Samanea saman Trembesi 170 8.38 0.2084
4 Delonix regia Flamboyan 133 6.56 0.1792
5 Tamarindus indica Asam Jawa 102 5.03 0.1509
6 Mangifera indica Mangga 70 3.45 0.1166
7 Spathodea campanulata Kiacret 63 3.11 0.1082
8 Acacia alba Akasia 55 2.71 0.0982
9 Muntingia calabura Kersen 47 2.32 0.0876
10 Canarium ovatum Kenari 40 1.97 0.0777
11 Polyalthia longifolia Glodok tiang 39 1.92 0.0763
12 Langerstroemia speciosa Bungur 16 0.79 0.0384
13 Ficus elastica Beringin variegata 15 0.74 0.0364
14 Hibiscus tiliaceus Waru 14 0.69 0.0345
15 Terminalia catappa Ketapang 14 0.69 0.0345
16 Azadirachta indica Mimba 14 0.69 0.0345
17 Ceiba petandra Kapuk Randu 12 0.59 0.0305
18 Filicium decipiens Kiara payung 10 0.49 0.0263
19 Tabebuia cassinoides Tabebuya 10 0.49 0.0263
20 Arecaceae sp Palem 9 0.44 0.0241
21 Lannea coromandelica Kayu Jaran 8 0.39 0.0219
22 Ziziphus mauritiana Bidara 6 0.30 0.0173
23 Artocarpus heterophyllus Nangka 3 0.15 0.0097
24 Tectona grandis Jati 1 0.05 0.0038
Jumlah 2028 100 2.1254

Gambar 3. Kerusakan pohon asam untuk pembuatan hias bonsai, batang pohon asam dicangkok (kiri), dan
pohon asam yang terpotong oleh aktivitas pembuatan bonsai sudah bertunas dan ranting pohon
asam yang baru berkembang sudah dilakukan pencangkokan kedua kali untuk bonsai (kanan).

Dari penelitian ini sangat jelas mendesak untuk dilakukan, karena


Dari penelitian ini sangat jelas bahwa aktivitas manusia yang mengeksploitasi
mempertahankan keberadaan pohon pohon asam bisa menyebabkan jumlah
asam di Kabupaten Bangkalan pohon asam berkurang ( Fandohan et al.,
Setiawan, E., Keragaman Populasi Pohon…101

Gambar 4. Kerusakan pohon asam karena aktivitas pembakaran sampah di pangkal


batang pohon asam yang membuat batang berlubang (kiri), dan pohon
asam yang dipaku untuk menempel iklan atau papan reklame membuat
batang menjadi rusak dan bisa menyebabkan roboh atau patah (kanan).

Gambar 5. Pohon asam sebagai tempat tumbuh dan inang dari angrek Vanda limbata

2010; Fandohan et al., 2011). Dari Pelestarian pohon asam selain


penelitian ini diketahui pohon asam yang menjaga keberadaan pohon warisan
berjumlah 102 batang, beberapa kolonial yang menjadi saksi perjalanan
diantaranya menjadi tempat inang dari sejarah juga akan melestarikan sejumlah
anggrek Vanda limbata yang hidup anggrek Vanda limbata yang mulai
secara alami sejak beberapa puluh tahun langka. Penebangan atau perusakan
yang lalu (Gambar 5). Keberadaan pohon asam di Bangkalan berarti juga
anggrek Vanda limbata merupakan perusakan habitat asli dari anggrek
kejadian yang cukup langka. Dari Vanda limbata. Seperti kita ketahui
pengamatan penulis, pohon asam di luar bahwa penanaman anggrek dengan
Bangkalan seperti di wilayah Kediri dan menempelkan ke batang-batang pohon
Blitar hampir tidak ada pohon asam yang peneduh di tepi jalan yang dilakukan
tumbuh di tepi jalan menjadi inang dari secara masif oleh pemerintah kota
anggrek Vanda limbata. Pada pohon Surabaya menghabiskan biaya yang
asam yang besar dan berumur puluhan tinggi dari sisi pengadaan bibit serta
tahun bisa terdapat lebih dari ratusan membutuhkan perawatan yang intensif.
tanaman epifit anggrek Vanda limbata Usaha menanam anggrek oleh beberapa
(Gambar 5). peneliti di Kampus Universitas Jember
102 Rekayasa Volume 11 No 2, Oktober 2018, hlm 95-103

tingkat keberhasilannya rendah karena eksploitasi pohon asam agar tidak


keterbatasan bibit dan kesulitan dalam merusak keberadaan pohon asam dan
perawatan. Keberadaan anggrek Vanda anggrek Vanda limbata. Perlu difikirkan
limbata yang berada di pohon asam tentang pembibitan pohon asam,
secara alami bisa menjadi identitas dari peremajaan, dan penanaman pohon
Kabupaten Bangkalan. Pelestarian asam yang baru di wilayah Kabupaten
pohon asam dan anggrek Vanda limbata Bangkalan. Usaha pelestarian pohon
bisa dijadikan sebagai bahan kajian lebih asam memerlukan pengetahuan, etika
lanjut oleh peneliti Universitas Trunojoyo dan praktik (Ebifa-Othieno et al., 2017).
Madura tentang kehidupan Keberadaan pohon asam yang
mikroorganisme yang berasosiasi di kulit berkurang jumlahnya juga dilaporkan
pohon asam tersebut. Asosiasi bakteri terjadi di Senegal karena kegiatan
dan jamur mikoriza yang ada di pohon manusia (Bourou et al., 2012)
asam bisa mengatasi stres abiotik
(Sudheep and Sridhar, 2012). Ini
SIMPULAN
merupakan kekayaan biologi dari lahan
kering, dilaporkan bahwa pada tanaman Jumlah pohon asam di Jl. Raya
anggrek bisa dikembangkan dengan Socah-Arobaya saat ini hanya tinggal
penambahan mikorisa untuk menyerupai 102 tanaman atau sebesar 5.03% dari
kondisi di alam (Liu et al., 2010). Bunga total tanaman peneduh yang ditanam di
anggrek Vanda limbata mempunyai bau tepi jalan. Indeks biodiversitas pohon
yang harum dan warna coklat asam hanya sebesar 0.1509 yang berarti
kekuningan yang indah. Pelestarian keadaan populasinya sangat rendah.
anggrek Vanda limbata bisa Perlu pelestarian pohon asam karena
dimanfaatkan sebagai induk untuk selain bernilai sejarah juga sebagai
pengembangan anggrek dalam kegiatan tempat endemik anggrek Vanda limbata
persilangan. Dinas Pertanian Kabupaten untuk kepentingan penelitan biologi di
Bangkalan perlu bekerjasama dengan lahan kering.
pihak terkait dalam menertibkan kegiatan

J. Ethnobiol. Ethnomed. 13(5):


DAFTAR PUSTAKA
1–13.
Bhadoriya, S.S., A. Ganeshpurkar, J.
Fandohan, A.B., A.E. Assogbadjo,
Narwaria, G. Rai, A.P. Jain.
R.L.G. Kakai, B.S. Sinsin, P. Van
2011. Tamarindus indica: extent
Damme. 2010. Impact of habitat
of explored potential.
type on the conservation status
Pharmacogn. Rev. 5(9): 73–82.
of tamarind (Tamarindus indica
Bourou, S., C. Bowe, M. Diouf, P. Van L.) populations in the W National
Damme. 2012. Ecological and Park of Benin. Fruits 65(1): 11–
human impacts on stand density 19.
and distribution of tamarind
Fandohan, B., A.E. Assogbadjo, R.G.
(Tamarindus indica L.) in
Kakaï, B. Sinsin. 2011.
Senegal. Afr. J. Ecol. 1–13.
Geographical distribution, tree
Divakara, B.N. 2008. Variation and density and fruit production of
character association for various Tamarindus indica L. (Fabaceae)
pod traits in Tamarindus indica L. across three ecological regions
Indian For. 687–698. in Benin. Fruits 66(2): 65–78.
Ebifa-Othieno, E., A. Mugisha, P. Farooq, S.A., T.T. Farooq. 2003. Rapid
Nyeko, J.D. Kabasa. 2017. clonal propagation of
Knowledge, attitudes and Tamarindus indica L. using
practices in tamarind explants from adult trees.
(Tamarindus indica L) use and Pakistan J. Biol. Sci. 6(18):
conservation in Eastern Uganda. 1591–1592.
Setiawan, E., Keragaman Populasi Pohon…103

Kidaha, M.L., F.K. Rimberia, R.K. Ranaivoson, T., K. Brinkmann, B.


Wekesa, W. Karuki. 2017. Rakouth, A. Buerkert. 2015.
Evaluation of tamarind Distribution, biomass and local
(Tamarindus indica) utilization importance of tamarind trees in
and production in eastern parts south-western Madagascar.
of Kenya. Asian Res. J. Agric. Glob. Ecol. Conserv. 4: 14–25.
6(2): 1–7.
Setiawan, E. 2016. Pemanfaatan
Koffi, K.E., N. Diarrassouba. 2009. pekarangan dengan penanaman
Socio-economic values of tanaman obat dan pangan untuk
tamarind (Tamarindus indica L.) meningkatkan ekonomi rumah
and nereid (Parkia biglobosa tangga petani di Sampang. In
Benth) resources in Côte d ’ Prosiding Seminar Nasional
Ivoire. Acta Hort. 806: 533–538. Agribisnis dan Pengembangan
Ekonomi Perdesaan III (pp. 111–
Kuru, P. 2014. Tamarindus indica and
117).
its health related effects. Asian
Pac. J. Trop. Biomed. 4(9): 676– Soemardji, A.A. 2007. Tamarindus
681. indica L. or “Asam Jawa”: the
sour but sweet and useful. Visit.
Liu, H., Y. Luo, H. Liu. 2010. Studies of
Profr. Inst. Nat. Med. Univ.
mycorrhizal fungi of Chinese
Toyama Japan. (May): 1–20.
orchids and their role in orchid
conservation in China - a review. Sudheep, N.M., K.R. Sridhar. 2012.
Bot. Rev. 76: 241–262. Non-mycorrhizal fungal
endophytes in two orchids of
Nyadoi, P., P. Okori, J.B.L. Okullo, J.
Kaiga forest (Western Ghats),
Obua, K. Burg, M. Nasoro, R.
India. J. For. Res. 23(3): 453–
Jamnadass. 2009. Tamarinds’
460.
(Tamarindus indica L.) niche tree
species diversity characterisation Vasantha, P.T., R.C. Vijendrakumar,
reveals conservation needs and T.R. Guruprasad, M.
strategies. Int. J. Biodivers. Mahadevamma, K.V. Santhosh.
Conserv. 1(4): 151–176. 2014. Studies on effect of growth
regulators and biofertilizers on
Rajput, K.S., K.S. Rao. 2001. Cambial
seed germination and seedling
activity and development of
growth of tamarind (Tamarindus
xylem in Tamarindus indica L.
indica L.). Plant Arch. 14(1):
growing in different forests of
155–160.
Gujarat state. Acta Bot. Hung.
43(3–4): 379–390.

Anda mungkin juga menyukai