Anda di halaman 1dari 15

PERAN PERTANIAN URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM

PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM1)

Trisna Setia Permana


Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email : trisnasetiapermana@gmail.com

Moh. Qudsi Fauzy


Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga
Email : qudsifauzy1@gmail.com

ABSTRACT:
This study aimed to describe the role of urban farming in the welfare of the Muslim farmers
in four farmer groups in Surabaya from the perspective of Islam. This study used descriptive
qualitative approach with case study strategy. The data authenticity technique using
construct validity tactics with multiple sources of evidence. The analysis technique using
pattern matching logic. The results showed the positive role of urban farming in the material
welfare, namely: the creation of job opportunities and self-employment, the creation of small
businesses in the agricultural sector and the informal sector, and increase the income of the
four members of farmer groups; whereas the non-material welfare, namely: produce farmed
commodities and processed products that is classified as halal, income which does not
contain usury, implementing the principles of honesty and fairness principles in marketing, as
well as undertake community development activities such as counseling and training.
Keywords: Urban Farming, Urban Agriculture, Farmer Group, Welfare in the Perspective of
Islam

I. PENDAHULUAN
Sumber daya tanah merupakan peningkatan konsumsi per kapita.
sumber daya alam yang sangat penting Penggunaan lahan harus dilakukan
untuk kelangsungan hidup manusia dengan sangat bijaksana demi mengatasi
karena diperlukan dalam setiap kegiatan masalah tersebut sehingga dapat
seperti untuk pertanian, daerah industri, menjamin kelangsungan hidup di masa
daerah pemukiman, jalan untuk mendatang.
transportasi, daerah rekreasi atau daerah- Badan Pertanahan Nasional dalam
daerah yang dipelihara kondisi alamnya Primartantyo (2011) menyatakan bahwa
untuk tujuan ilmiah. Arsyad (1989:207) selama dua tahun terakhir melakukan
mengatakan bahwa lahan adalah inventarisasi tentang pemanfaatan lahan
lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, di Indonesia. Hasilnya, ada 7,3 juta hektar
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda lahan pertanian milik masyarakat yang
yang ada di atasnya sepanjang ada tidak digarap dan 4,96 juta hektar lahan
pengaruh terhadap penggunaannya. kosong yang tidak digunakan milik
Rustiadi dalam Siswanto (2006:1) Kementerian Kehutanan.
mengatakan bahwa permintaan sumber Permasalahan ini pun tak luput dari
daya lahan terus meningkat akibat pembahasan dalam lingkup Islam. Islam
tekanan pertambahan penduduk dan mencintai manusia untuk meluaskan

1)Jurnal
ini merupakan bagian dari Skripsi yang ditulis oleh Trisna Setia Permana, NIM: 041211431171,
yang diuji pada 24 Mei 2016

945
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

bagiannya dalam menggarap dan Saat ini program bertani di tengah


bertebaran di muka bumi serta kota sedang gencar dilakukan. Bertani di
menghidupkan tanah yang mati sehingga tengah kota selain menambah luasan
kekayaan mereka banyak dan menjadi lahan hijau, juga dapat menjadikan
kuat. Islam menyukai pemeluknya penghasilan tambahan bagi pelakunya.
memperhatikan tanah yang mati lalu Hampir setiap lahan kosong digarap
menghidupkannya, menggali warganya menjadi kebun sayuran, buah-
kebaikannya dan memanfaatkan buahan, dan tanaman obat keluarga.
keberkahannya”. Sebagaimana sabda Dinas Pertanian Surabaya juga
Rasulullah SAW berikut. menggalakkan program serupa dengan

‫ َو َﻣﺎ‬،‫ﺿﺎ َﻣ ِﯿّﺘَﺔً ﻓَﻠَﮫُ ِﻓ ْﯿ َﮭﺎ أ َ ْﺟ ٌﺮ‬


ً ‫َﻣ ْﻦ أ َ ْﺣﯿَﺎ أ َ ْر‬ sebutan Urban Farming (Pertanian Urban
ٌ‫ﺻﺪَﻗَﺔ‬ َ ُ‫ﻲ ﻓَ ُﮭ َﻮ ﻟَﮫ‬ ‫أ َ َﻛﻠَﮫُ ْاﻟﻌَ َﻮاﻓِ ﱡ‬ atau Pertanian Perkotaan).
Artinya: “Barangsiapa yang Santoso dan Rini (2014:4)
menghidupkan tanah yang mati,
menjelaskan bahwa sasaran kegiatan
maka di sana ia akan memperoleh
pahala dan tanaman yang dimakan Program Pertanian Perkotaan, yang
binatang kecil (seperti burung atau
merupakan bagian dari Program
binatang liar), maka hal itu menjadi
sedekah baginya.” (HR. Darimiy dan Penanggulangan Kemiskinan, adalah
Ahmad dan dishahihkan oleh Syaikh
keluarga miskin di wilayah Kota Surabaya
al-Albani dalam al-Irwaa’ [4/6])
(Musa, 2013). yang tersebar di 31 kecamatan. SKPD
Pembahasan tentang tanah atau
pada tahun 2009 di bawah Pemerintah
lahan yang tidak dimanfaatkan agar
Kota Surabaya yang melaksanakan
dimanfaatkan, misalnya untuk lahan
kegiatan ini adalah Dinas Pertanian dan
perkebunan dan pertanian, juga
Kantor Ketahanan Pangan. Sejak tahun
disebutkan dalam Alquran. Bahwasanya
2010 leading sector kegiatan ini adalah
Allah SWT selalu menghidupkan tanah
Dinas Pertanian. Tujuan utama kegiatan ini
yang mati jika manusia mau merawatnya
adalah meningkatkan ketahanan pangan
dan membuat tanah itu subur
keluarga miskin melalui pemenuhan
sebagaimana penjelasan dalam Surat
ketersediaan gizi keluarga miskin secara
Yāsīn:33 berikut.
mandiri dengan memanfaatkan
      pekarangan untuk kegiatan budidaya.
Ada dua jenis komoditi yang
    
dikembangkan dalam kegiatan ini yaitu
Artinya: “33. Dan suatu tanda
perikanan (budidaya ikan) dan pertanian
(kekuasaan Allah yang besar) bagi
mereka adalah bumi yang mati. Kami melalui budidaya tanaman hortikultura.
hidupkan bumi itu dan Kami
Bantuan yang diberikan berupa paket
keluarkan daripadanya biji-bijian,
maka dari biji-bijian itu mereka benih ikan, pakan, dan media (drum,
makan.” (QS Yāsīn:33) (Kemenag,
tong, dan kolam terpal) untuk jenis
2009:709).

946
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

komoditi perikanan; sedangkan bantuan Ekonomi Islam menghendaki


tanaman hortikultura berupa paket benih kesejahteraan itu juga mencakup
terong, cabe, sawi, bayam, kangkung keseluruhan unsur materi dan non materi
serta kelengkapannya seperti pupuk, (psikis). Hal ini disebabkan kepuasan
media tanam dan polybag. manusia itu terletak pada unsur-unsur non
Terdapat tren positif dari kegiatan materi. Kesejahteraan yang optimal
pertanian urban yaitu sebagian penerima dapat tercapai apabila kecerdasan
tidak hanya memanfaatkan bantuan material dikontrol oleh kecerdasan spiritual
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan mulai dari cara memperolehnya sampai
sehari-hari, namun bisa menjual hasil yang kepada membelanjakannya (Purwana,
dibudidayakan untuk memperoleh 2014). Kecerdasan Islami merupakan
pendapatan tambahan. Hal ini terutama fungsi dari kecerdasan material dan
dilaksanakan oleh penerima bantuan kecerdasan spiritual. Kecerdasan Islami
yang mengusahakan budidaya secara dapat dicapai apabila hal-hal sebagai
berkelompok. Berdasarkan keterangan berikut dilakukan, yakni: benda yang
tersebut, kegiatan pertanian urban dapat dimiliki diperoleh dengan cara halal dan
dikembangkan di masa mendatang untuk baik, bertujuan untuk ibadah, kualitas
meningkatkan ekonomi keluarga dengan lebih dipentingkan daripada kuantitas,
adanya pendapatan tambahan (Santoso dan penggunaannya sesuai syariah
dan Rini, 2014:5). (Aedy, 2011:113).
Data yang diperoleh dari Dinas Kenyataannya, tidak semua
Pertanian Kota Surabaya menunjukkan manusia memiliki kecerdasan spirtual
terdapat 57 kelompok tani dan 35 sebagaimana yang dijelaskan. Adapun
kelompok tani bidang perikanan di ciri-ciri manusia yang memiliki ciri-ciri
Surabaya. Menurut keterangan dari kecerdasan adalah: setia dan taat
Kepala Seksi Tanaman Pangan dan kepada Allah SWT (ḥabl min Allah), setia
Holtikultura Dinas Pertanian Kota dan konsisten memberikan manfaat atau
Surabaya, saat ini banyak kelompok tani pelayanan terbaik kepada sesama
holtikultura terutama yang menerima manusia (ḥabl min al-nās), dan setia dan
bantuan untuk memulai kegiatan Urban konsisten dengan pemelihara alam dan
Farming sudah tidak lagi melakukan lingkungan yang seimbang (ḥabl min al-
kegiatan budidaya, tetapi hanya ‘ālamīn) (Aedy, 2011:113 – 114).
melakukan kegiatan pengolahan untuk Berdasarkan latar belakang yang
memroduksi produk-produk pangan telah dijelaskan, maka peneliti melakukan
sehingga esensi dari kegiatan pertanian penelitian mengenai bagaimana peran
urban menjadi hilang. pertanian urban dalam meningkatkan
kesejahteraan petani muslim di Surabaya

947
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

       


ditinjau dari perspektif Islam. Judul yang
digunakan yakni Peran Pertanian Urban
Pada Kesejahteraan Petani Muslim Pada     

       


Empat Kelompok Tani di Surabaya Ditinjau
dari Perspektif Islam.
II. LANDASAN TEORI         
Pertanian urban atau pertanian Artinya: “141. Dan Dialah yang
prekotaan memiliki banyak penjelasan. menjadikan kebun-kebun yang
berjunjung dan yang tidak berjunjung,
Smit (2001:1-3) menjelaskan dengan pohon korma, tanaman-tanaman
lengkap mengenai pertanian urban dan yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa
dapat disimpulkan bahwa pertanian (bentuk dan warnanya) dan tidak
urban adalah makanan dan bahan bakar sama (rasanya). Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam
tumbuh ditengah-tengah aktivitas itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah
perkotaan atau kota, untuk dipasarkan haknya di hari memetik hasilnya
(dengan dikeluarkan zakatnya), dan
dan sering juga diolah lalu dipasarkan. Hal janganlah kamu berlebih-lebihan.
ini termasuk budidaya perikanan dalam Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.
tangki, kolam, sungai dan teluk/pantai; 142. Dan di antara binatang ternak itu
serta sayuran dan tanaman lainnya ada yang dijadikan pengangkut dan
ada yang untuk disembelih.
ditanam di atap, di halaman belakang, Makanlah dari rezeki yang telah
lahan kosong kawasan industri, sepanjang diberikan Allah kepadamu, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-
kanal, di lapangan perkantoran, di pinggir langkah syaitan. Sesungguhnya
jalan dan di banyak peternakan kecil di syaitan itu musuh yang nyata
bagimu.” (QS An’aam:141-142)
pinggiran kota. (Kemenag, 2009:212).
Penjelasan Smit tersebut menyatakan Kaufman dan Martin (2000:84-85)

bahwa pertanian urban mencakup dalam penelitiannya menyimpulkan

budidaya hewan dan tanaman. Alquran bahwa pertanian urban memiliki manfaat

menjelaskan tentang budidaya hewan positif termasuk dalam bidang ekonomi

dan tanaman sebagai salah satu sumber utamanya dalam aspek kewirausahaan.

rezeki bagi manusia pada Surat Al- Manfaat yang dimaksud yaitu: (1)

An’aam:141-142 berikut. keberagaman pasar usaha pertanian


urban yang mendukung proyek pertanian
     
urban, (2) dukungan pemasaran produk

     pertanian urban oleh pejabat lokal,
pemerintah, kelompok masyarakat, dan
     
yayasan lokal, (3) masyarakat yang

        tinggal di dekat tempat usaha
pengembangan makanan umumnya

948
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

bertindak positif untuk mengembangkan kesejahteraan dalam ekonomi


lingkungan mereka, (4) operasi pasar konvensional yang sekuler dan
untuk pertanian urban dari pemerintah materialistik. Ekonomi Islam yang
dan yayasan dapat menyediakan modal merupakan salah satu bagian dari Syariat
kerja untuk tahap awal, dan (5) sejumlah Islam, tujuannya tentu tidak lepas dari
proyek kewirausahaan pertanian urban tujuan utama Syariat Islam. Tujuan utama
mulai menghasilkan keuntungan serta ekonomi Islam adalah merealisasikan
selebihnya memberikan manfaat sosial, tujuan manusia untuk mencapai
estetika, kesehatan, serta pembangunan kebahagiaan dunia dan akhirat (falah),
dan pemberdayaan masyarakat. serta kehidupan yang baik dan terhormat
Veenhuizen dan Danso (2007:28) (al-hayah al-tayyibah) (Anto, 2003:7).
mengatakan bahwa dampak ekonomi Menurut Purbaya (2015:12 – 13)
pertanian urban terbagi menjadi tiga terdapat tujuh hal yang menjadi tujuan
tingkatan, yaitu tingkat rumah tangga, Ekonomi Islam. Secara terperinci tujuan
tingkat kota, dan tingkat makro. Dampak ekonomi Islam dapat dijelaskan sebagai
ekonomi pertanian urban pada tingkat berikut.
rumah tangga yaitu menciptakan 1. Kesejahteraan ekonomi adalah
peluang wirausaha, adanya pendapatan tujuan ekonomi yang terpenting.
dari pengolahan, adanya penjualan dari Kesejahteraan ini mencakup
kelebihan yang ada, menghemat kesejahteraan individu, masyarakat
pengeluaran untuk makanan dan dan negara.
kesehatan, dan sebagai pengganti 2. Tercukupinya kebutuhan dasar
barang ekonomis lain. manusia, meliputi makan, minum,
Moustier dalam Veenhuizen dan pakaian, tempat tinggal, kesehatan,
Danso (2007:30) memberikan indikator pendidikan, keamanan serta sistem
ekonomi sebagai parameter dampak negara yang menjamin terlaksananya
pertanian urban pada tingkat rumah kecukupan kebutuhan dasar secara
tangga, yaitu ketenagakerjaan adil dibidang ekonomi.
(penduduk yang terlibat), pendapatan 3. Penggunaan sumberdaya secara
dan distribusi pendapatan, kontribusi optimal, efisien, efektif, hemat dan
terhadap pangan pada rumah tangga, tidak mubazir.
nilai tambah, kontribusi relatif terhadap 4. Distribusi harta, kekayaan,
pasokan pangan perkotaan, dan pangsa pendapatan, dan hasil
pasar. pembangunan secara adil dan
Kesejahteraan dalam pandangan merata.
Islam tentu saja berbeda secara 5. Menjamin kebebasan individu.
mendasar dengan pengertian 6. Kesamaan hak dan peluang.

949
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

7. Kerjasama dan keadilan. peneliti hanya memiliki sedikit peluang


Kecerdasan Islami merupakan untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang
fungsi dari kecerdasan material dan akan diselidiki, dan bilamana fokus
kecerdasan spiritual. Kecerdasan Islami penelitiannya terletak pada fenomena
dapat dicapai apabila hal-hal sebagai kontemporer (masa kini) didalam konteks
berikut dilakukan, yakni: benda yang kehidupan nyata (Yin, 2009:13). Desain
dimiliki diperoleh dengan cara halal dan penelitian untuk studi kasus sebagai
baik, bertujuan untuk ibadah, kualitas berikut.
lebih dipentingkan daripada kuantitas, 1. Pertanyaan penelitian
dan penggunaannya sesuai syariat (Aedy, Bagaimana peran pertanian urban
2011:113). pada kesejahteraan petani muslim pada
Kenyataannya, tidak semua empat kelompok tani di Surabaya ditinjau
manusia memiliki kecerdasan spirtual dari perspektif Islam?
sebagaimana yang dijelaskan. Adapun 2. Unit analisis
ciri-ciri manusia yang memiliki ciri-ciri Unit analisis penelitian ini adalah
kecerdasan adalah: setia dan taat empat kelompok tani di Surabaya
kepada Allah SWT (ḥabl min Allah), setia 3. Logika yang mengaitkan data
dan konsisten memberikan manfaat atau dengan proposisi
pelayanan terbaik kepada sesama Pendekatan dengan penjodohan
manusia (ḥabl min al-nās), dan setia dan pola mengaitkan beberapa informasi
konsisten dengan pemelihara alam dan kasus yang sama dengan proposisi yang
lingkungan yang seimbang (ḥabl min al- digunakan.
‘ālamīn) (Aedy, 2011:113 – 114). 4. Kriteria interpretasi temuan
Proposisi Penelitian ini membangun validitas
Proposisi dalam penelitian ini dengan menggunakan bukti data dari
adalah pertanian urban berperan positif berbagai sumber untuk dibandingkan,
pada perekonomian kelompok tani yaitu hasil wawancara, observasi, dan
muslim di Surabaya dalam perspektif dokumentasi.
ekonomi mikro Islam. Ruang Lingkup penelitian
III. METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini
Penelitian ini menggunakan yaitu meliputi empat kelompok tani di
pendekatan penelitian kualitatif deskriptif Surabaya.
dengan strategi studi kasus yang Sumber dan Jenis Data
merupakan strategi yang lebih cocok bila Sumber data yang dikumpulkan oleh
pokok pertanyaan suatu penelitian peneliti, yaitu:
berkenaan dengan pertanyaan 1. Data primer, yaitu data yang
“bagaimana” atau “mengapa”, bila diperoleh melalui wawancara dan

950
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

observasi. Hasil wawancara dari Penelitian ini menggunakan teknik


informan kunci yang memahami dan wawancara semi terstruktur. Peneliti sudah
mempunyai kaitan dengan menyiapkan topik dan daftar pemandu
permasalahan yang sedang diteliti. pertanyaan namun panduan wawancara
Informan kunci yaitu pengurus yang telah disiapkan harus diikuti dengan
kelompok tani muslim yang pertanyaan tambahan untuk menggali
melaksanakan pertanian urban. lebih jauh jawaban informan.
2. Data sekunder, yaitu berupa arsip,
rekaman, foto, jurnal, maupun artikel Teknik Keabsahan Data
yang berkaitan dengan topik Penelitian ini menggunakan
penelitian. construct validity dengan taktik multiple
Penelitian ini menggunakan teknik sources of evidence yaitu mengumpulkan
purposive informan dalam mendapatkan data dari berbagai sumber untuk
informan. Kriteria penentuan kelompok dibandingkan (Yin, 2009:41-42). Data yang
tani yang diteliti sebagai berikut. dimaksud berupa hasil wawancara,
1. Kelompok tani yang telah observasi, dan dokumentasi dari empat
melaksanakan pertanian urban kelompok tani yang diteliti.
dalam jangka waktu lima tahun atau Teknik Analisis
lebih. Strategi umum yang digunakan
2. Kelompok tani yang masih melakukan yakni mendasarkan pada proposisi teoritis,
kegiatan budidaya. yaitu mengikuti proposisi teoritis yang
3. Kelompok tani yang memiliki struktur menuntun studi kasus (Yin, 2009:130).
kepengurusan. Teknik analisis dalam penelitian ini
4. Kelompok tani yang memiliki pengurus menggunakan logika penjodohan pola,
dan anggota yang beragama Islam. yaitu logika yang membandingkan antara
Kriteria informan dalam penelitian ini pola empiris dengan pola yang telah
sebagai berikut. diprediksikan. Validitas hasil penelitian
a. Pengurus atau anggota kelompok studi kasus akan semakin kuat jika pola-
yang masih aktif dan terlibat dalam pola tersebut saling bertepatan (Yin,
kegiatan kelompok tani yang 2009:136).
bersangkutan. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Pengurus atau anggota kelompok Kelompok Tani Pertama
harus menguasai atau memahami Kelompok pertama dibentuk pada
tentang apa saja kegiatan yang tahun 2008 oleh inisiatif salah seorang
dilakukan oleh kelompok tani yang warga di Kelurahan Kejawan Putih
bersangkutan. Tambak, Kecamatan Mulyosari. Masalah
Teknik Pengumpulan Data kemiskinan dan rendahnya tingkat

951
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

pendidikan warga setempat menjadi latar Komoditas utama kelompok tani


belakang pembentukan kelompok tani. pertama adalah buah markisa. Anggota
Struktur Kepengurusan kelompok pengembangbiak menanam markisa di
tani pertama terdiri dari Ketua, Sekretaris, rumah masing-masing dan buah markisa
dan Bendahara yang menangani Divisi yang dihasilkan bisa dijual kepada
Produksi. Anggota kelompok sebanyak 48 anggota bagian produksi sirup, selai, dan
orang terbagi ke dalam bagian-bagian kue kering sebagai bahan baku.
pada Divisi Produksi. Hasil penelitian pada kelompok
tani pertama disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Pertama
Indikator Keterangan
Kewirausahaan Memanfaatkan peluang adanya keberadaan warga lansia yang juga pensiunan
dan kesempatan Memanfaatkan kemampuan mengolah buah markisa menjadi produk olahan
kerja Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan sampingan
Usaha dan pemanfaatan usaha fisik budidaya markisa dan pengolahan menjadi
sumber daya produk baru berupa sirup, kue kering, dan selai
Produksi Produksi barang halal produk tergolong halal
pengolahan buah markisa menjadi produk olahan yang
Peningkatan nilai guna
bernilai jual lebih tinggi
penjualan langsung kepada konsumen dan penjualan
Adanya proses pemasaran
tidak langsung melalui koperasi di lingkungan kampus
menjual buah markisa yang bagus saja; keterbukaan
informasi mengenai produk sirup markisa yang
Pemasaran Implementasi prinsip kejujuran
menggunakan pengawet dan belum mendapat nomor
PIRT
penentuan harga beli buah markisa yang sesuai harga
Implementasi prinsip keadilan
pasar dan penjualan sirup markisa yang sesuai takaran
Adanya pendapatan yang dari penjualan buah markisa kepada bagian pengolahan
diperoleh dan penjualan sirup markisa
Pendapatan belum memenuhi; pendapatan dari budidaya markisa
Pemenuhan kebutuhan
dan penjualan sirup markisa di bawah nilai UMK Surabaya
Tidak terdapat riba pendapatan tidak mengandung riba
Kepedulian Zakat ada pengeluaran zakat pada tingkat kelompok
sosial-ekonomi Kegiatan sosial pelatihan di berbagai tempat
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)
Kelompok Tani Kedua Tujuan dibentuknya gapoktan ini
Kelompok tani kedua yang adalah mewujudkan kesejahteraan
dibentuk sejak 20 tahun lalu terdiri dari petani. Kelompok tani juga dibentuk agar
beberapa unit kelompok tani yang memudahkan pelaksanaan penyuluhan
terbagi dalam setiap RW di Kelurahan metode pertanian yang rutin dilakukan
Made, Kecamatan Sambikerep. Latar supaya lebih terorganisir dan lebih
belakang pembentukan gapoktan menghemat waktu dalam penyampaian
tersebut adalah belum adanya wadah informasi.
bagi petani setempat untuk bekerjasama Produk unggulan kelompok tani
baik antara petani di kelurahan maupun kedua adalah cabai. Selain karena harga
dengan pihak luar. jualnya yang tergolong tinggi, juga
sebagian besar petani di Kelurahan Made

952
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

telah membudidayakan cabai sejak lama hujan karena sangat membutuhkan air;
sehingga sudah menggunakan metode sedangkan untuk tanaman sayur bisa
tanam yang efektif dan efisien. Produk lain dilakukan juga saat musim kemarau
yang dihasilkan diantaranya tomat, pare, menggunakan sumber air dari sumur yang
dan mangga. Setiap tanaman dibuat sendiri oleh para petani.
dibudidayakan sesuai musimnya. Hasil penelitian pada kelompok
Budidaya cabai dilakukan saat musim tani kedua disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Kedua
Indikator Keterangan
menyewa lahan milik pengembang yang belum
Kewirausahaan Memanfaatkan peluang
digunakan
dan kesempatan
Memanfaatkan kemampuan memiliki kemampuan bertani
kerja
Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan utama
usaha pertanian berupa budidaya berbagai macam
Usaha dan pemanfaatan
komoditas; memanfaatkan kemampuan dan sumber daya
sumber daya
alam yang ada
Produksi
Produksi barang halal komoditas tergolong halal
pemanfaatan lahan menganggur untuk dijadikan lahan
Peningkatan nilai guna
pertanian
penjualan langsung kepada konsumen saat panen raya
Adanya proses pemasaran dan penjualan tidak langsung kepada pengepul dan
pedagang
Pemasaran membedakan hasil panen yang dijual sesuai kualitasnya
Implementasi prinsip kejujuran
dengan harga yang berbeda
menjual langsung hasil panen tanpa melakukan
Implementasi prinsip keadilan
penimbunan
Adanya pendapatan yang pendapatan dari penjualan hasil panen
diperoleh
Pendapatan
Pemenuhan kebutuhan mampu memenuhi kebutuhan
Tidak terdapat riba pendapatan tidak mengandung riba
tidak melaksanakan zakat pertanian karena
Kepedulian Zakat
ketidaktaahuan
sosial-ekonomi
Kegiatan sosial melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)
Kelompok Tani Ketiga pada pembudidayaan lele. Tujuan
Kelompok tani ketiga dibentuk pembentukan kelompok tani ini adalah
tahun 2009 bersamaan dengan sebagai usaha pengembangan budidaya
dimulainya usaha budidaya lele yang lele sekaligus untuk tambahan
berasal dari bantuan dinas terkait. pendapatan bagi anggota kelompok.
Kelompok tani ini berada di Kelurahan Komoditas kelompok tani kedua
Pakis, Kecamatan Sawahan. adalah lele. Budidaya lele sengaja dipilih
Latar belakang pembentukan sebagai usaha kelompok karena relatif
kelompok tani adalah keberadaan lahan mudah dijalankan dan tidak terlalu
milik pengembang proyek yang masih membutuhkan keahlian khusus.
belum digunakan dan banyaknya warga Pembudidayaan lele dimulai dari bantuan
yang sudah berstatus pensiunan, maka Dinas Pertanian berupa kolam terpal
dibentuklah kelompok tani yang berfokus sebanyak 20 kolam sekaligus bibit lele.

953
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

Seiring perkembangan dan keberhasilan lubang sumur untuk memenuhi kebutuhan


usaha, saat ini kelompok tani ini telah air kolam saat musim kemarau.
memiliki 60 kolam tembok dan lima Hasil penelitian pada kelompok
tani ketiga disajikan pada Tabel 3 .

Tabel 3.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Ketiga
Indikator Keterangan
memanfaatkan lahan proyek yang belum digarap untuk
Kewirausahaan Memanfaatkan peluang
pembuatan kolam dan budidaya lele
dan kesempatan
Memanfaatkan kemampuan membudidayakan lele yang relatif mudah
kerja
Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan sampingan
Usaha dan pemanfaatan usaha budidaya lele yang memanfaatkan sumber daya
sumber daya lahan dan pembuatan sumur untuk persediaan air
Produksi Produksi barang halal hasil budidaya tergolong halal
pemanfaatan lahan proyek yang belum digarap untuk
Peningkatan nilai guna
digunakan sebagai usaha budidaya lele
penjualan langsung kepada konsumen oleh anggota
Adanya proses pemasaran pemasaran dan penjualan tidak langsung oleh anggota
pengembangbiak kepada anggota pemasaran
Pemasaran
Implementasi prinsip kejujuran tidak mencurangi timbangan saat terjadi transaksi
melakukan tawar-menawar saat penjualan di pasar oleh
Implementasi prinsip keadilan
anggota pemasaran
Adanya pendapatan yang pendapatan berasal dari penjualan hasil panen lele
diperoleh kepada anggota pemasaran maupun penjualan di pasar
Pendapatan belum mampu memenuhi; hasil penjualan masih dibawah
Pemenuhan kebutuhan
nilai UMK Surabaya
Tidak terdapat riba pendapatan tidak mengandung riba
Zakat belum memenuhi syarat-syarat zakat
Kepedulian
pelatihan dan kunjungan kepada warga di berbagai
sosial-ekonomi Kegiatan sosial
daerah mengenai budidaya perikanan
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)
Kelompok Tani Keempat oleh kesadaran dalam upaya membantu
Kelompok tani keempat dibentuk program pemerintah dalam
pada tahuin 2011 dan berlokasi di memberdayakan masyarakat sehingga
Kelurahan Semolowaru, Kecamatan dapat meningkatkan pendapatan
Sukolilo. Kelompok tani ini merupakan keluarga.
wadah berkumpulnya warga yang juga Komoditas budidaya kelompok
menjadi kader lingkungan yang tani keempat yaitu lele, jamur, lidah
mengelola lahan di belakang Balai RW. buaya, dan jangkrik. Hasil budidaya
Kelompok tani ini merupakan kelompok keempat komoditas tersebut kemudian
swadaya warga yang tergabung dan dijual kepada anggota kelompok untuk
tumbuh berdasarkan keakraban, diolah menjadi produk-produk olahan
keselarasan, serta kesamaan tujuan untuk makanan. Produk-produk olahan tersebut
meningkatkan produktivitas usaha di dijual baik secara langsung maupun
bidang pertanian serta usaha lainnya. melalui Sentra UKM MERR.
Latar belakang tersebut didorong pula

954
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

Hasil penelitian pada kelompok tani keempat disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Keempat
Indikator Keterangan
menggunakan lahan fasilitas umum dan bantuan-bantuan
Memanfaatkan peluang
Kewirausahaan yang telah didapat
dan kesempatan kemampuan membudidayakan beragam komoditas serta
Memanfaatkan kemampuan
kerja mengolah hasilnya menjadi produk olahan
Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan sampingan
Usaha dan pemanfaatan usaha budidaya yang memanfaatkan lahan fasilitas
sumber daya umum dan pengolahan produk hasil budidaya
Produksi barang halal hasil budidaya dan produk olahannya tergolong halal
Produksi
pemanfaatan lahan fasilitas umum untuk kegiatan
Peningkatan nilai guna budidaya yang produktif dan mengolah hasilnya untuk
meningkatkan nilai jual
penjualan langsung kepada konsumen dan penjualan
Adanya proses pemasaran
tidak langsung melalui Sentra UKM MERR
Pemasaran
Implementasi prinsip kejujuran mencantumkan informasi komposisi produk olahan
Implementasi prinsip keadilan harga jual sesuai harga pasar
Adanya pendapatan yang Pendapatan anggota berasal dari penjualan produk
diperoleh olahan
belum mampu memenuhi; hasil penjualan produk olahan
Pemenuhan kebutuhan
Pendapatan masih dibawah nilai UMK Surabaya
pendapatan dari penjualan produk olahan tidak
Tidak terdapat riba mengandung riba; pendapatan unit usaha simpan-pinjam
mengandung riba
Kepedulian Zakat belum memenuhi syarat-syarat zakat
sosial-ekonomi Kegiatan sosial pelatihan di berbagai tempat
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)

Kesejahteraan Materi Islam mewajibkan manusia untuk


Keempat kelompok tani berhasil bekerja demi memenuhi kebutuhan
memanfaatkan peluang dan hidup. Bekerja juga merupakan sebuah
kemampuan yang dimiliki anggotanya, bentuk ibadah karena dengan bekerja
seperti pemberdayaan warga lansia dan maka manusia akan mendapat karunia
pensiunan, penggunaan lahan Allah SWT. Alquran menjelaskan tentang
menganggur untuk kegiatan budidaya kewajiban manusia untuk bekerja,
yang produktif, dan kemampuan diantaranya pada Surat Al-Jumu’ah:10
mengolah hasil budidaya menjadi berikut.

     


berbagai macam produk olahan. Hal
tersebut menandakan bahwa kegiatan
pertanian urban mampu dimanfaatkan        

 
oleh kelompok tani dengan potensi
masing-masing sehingga membuka
Artinya: “10. Apabila telah ditunaikan
kesempatan kerja dan peluang wirausaha sembahyang, maka bertebaranlah
bagi anggota kelompok. kamu di bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung.”

955
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

(QS Al-Jumu’ah:10) (Kemenag, kelompok tani. Alquran menjelaskan


2009:933).
tentang jual-beli pada Surat An-Nisaa’:29.
Lebih lanjut, anggota keempat
kelompok tani mampu memroduksi hasil      
komoditas budidaya masing-masing.
      
Kelompok tani pertama dan kelompok
tani kedua juga mengolah hasil budidaya          
menjadi berbagai macam produk olahan.
  
Produksi dalam Alquran dijelaskan salah
satunya pada Surat Al-Hijr:19-20. Ayat ini Artinya: “29. Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan
menjelaskan bahwa Allah SWT harta sesamamu dengan jalan yang
menciptakan sumber daya di bumi batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan
sebagai sumber kehidupan setiap suka sama suka di antara kamu. Dan
makhluk-Nya termasuk manusia agar janganlah kamu membunuh dirimu;
sesungguhnya Allah adalah Maha
dapat memenuhi kebutuhan dengan Penyayang Kepadamu.” (QS An-
melakukan produksi barang-barang Nisaa’:29) (Kemenag, 2009:122).
Berdasarkan hal tersebut, maka
kebutuhan.
kegiatan pertanian urban berperan
      terhadap terbentuknya usaha kecil pada
sektor pertanian dan sektor informal.
        
Definisi usaha kecil menurut Undang-
      Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha

Artinya: “19. Dan Kami telah Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
menghamparkan bumi dan Kami yang memiliki hasil penjualan tahunan
menjadikan padanya gunung-
gunung dan Kami tumbuhkan maksimal Rp 1.000.000.000,00 dan memiliki
padanya segala sesuatu menurut kekayaan bersih, tidak termasuk tanah
ukuran. 20. Dan Kami telah
menjadikan untukmu keperluan- dan bangunan tempat usaha, paling
keperluan hidup, dan (Kami banyak Rp 200.000.000,00.
menciptakan pula) makhluk-makhluk
yang kamu sekali-kali bukan pemberi Anggota keempat kelompok tani
rezki kepadanya.” (QS Hijr:19-20) juga diketahui memperoleh pendapatan
(Kemenag, 2009:392).
Keempat kelompok tani juga dari kegiatan pertanian urban yang

memasarkan hasil produksinya baik dijalankan. Anggota kelompok tani kedua

secara langsung kepada konsumen mampu memenuhi kebutuhan keluraga

maupun secara tidak langsung melalui karena kegiatan pertanian urban yang

pedagang, pengepul, dan penitipan. dilakukan merupakan pekerjaan utama;

Artinya, terdapat kegiatan penjualan hasil sedangkan anggota ketiga kelompok tani

produksi yang dilakukan oleh keempat lainnya memperoleh pendapatan tetapi


masih dibawah nilai UMK Kota Surabaya.

956
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

Jadi, kegiatan pertanian urban juga Pada lingkup pemasaran,


berperan meningkatkan pendapatan keempat kelompok tani
anggota keempat kelompok tani. mengimplementasikan prinsip kejujuran
Kesejahteraan Non Materi dan prinsip keadilan sesuai kondisi dan
Kesejahteraan non materi terkait situasi masing-masing kelompok tani
aspek kesesuain perilaku ekonomi sehingga memberikan manfaat atau
keempat kelompok tani dengan syariat pelayanan terbaik kepada sesama
Islam yang bercirikan: setia dan taat manusia (ḥabl min al-nās). Karim
kepada Allah SWT (ḥabl min Allah), setia (2012:153) mengatakan “Islam mengatur
dan konsisten memberikan manfaat atau agar persaingan di pasar dilakukan
pelayanan terbaik kepada sesama dengan adil. Setiap bentuk yang dapat
manusia (ḥabl min al-nās), dan setia dan menimbulkan ketidakadilan dilarang”.
konsisten dengan pemelihara alam dan Pada lingkup pendapatan dari
lingkungan yang seimbang (ḥabl min al- penjualan hasil budidaya maupun produk
‘ālamīn). Pembahasan terkait kesesuaian olahan, keempat kelompok tani diketahui
kegiatan pertanian urban dengan syariat menerima pendapatan yang tidak
Islam dapat dilihat pada lingkup produksi, mengandung riba sehingga menjaga
pemasaran, pendapatan, dan kepedulian ketaatan kepada Allah SWT (ḥabl min
sosial-ekonomi. Allah) serta memberikan manfaat atau
Pada lingkup produksi, keempat pelayanan terbaik kepada sesama
kelompok tani menghasilkan komoditaas manusia (ḥabl min al-nās). Riba secara
hasil budidaya dan produk-produk olahan jelas dilarang oleh Allah SWT seperti yang
yang tergolong halal sehingga menjaga dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah 275-276
ketaatan kepada Allah SWT (ḥabl min berikut.

      


Allah). Alquran menekankan pentingnya
kehalalan seperti yang tercantum pada
beberapa ayat, diantaranya pada Surat       

        


Al-Mu’minun:51 sebagai berikut.

      


        
     
        
Artinya: “51. Hai rasul-rasul,
makanlah dari makanan yang baik-        
baik, dan kerjakanlah amal yang
saleh. Sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu      
kerjakan.” (QS Al-Mu’minun:51)
(Kemenag, 2009:532).         

957
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

Artinya: “275. Orang-orang yang Artinya: “2. .... Dan tolong


makan (mengambil riba) tidak dapat menolonglah kamu dalam
berdiri melainkan seperti berdirinya (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
orang yang kemasukan syaitan dan jangan tolong-menolong dalam
lantaran (tekanan) penyakit gila. berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
Keadaan mereka yang demikian itu, bertakwalah kamu kepada Allah,
adalah disebabkan mereka berkata sesungguhnya Allah amat berat siksa-
(berpendapat), sesungguhnyajual Nya.” (QS AL-Maidah:2) (Kemenag,
beli itu sama dengan riba, padahal 2009:157).
Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Orang-
V. SIMPULAN
orang yang telah sampai kepadanya
larangan dari Tuhannya, lalu terus Simpulan yang dapat diambil dari
berhenti (dari mengambil riba), maka
hasil penelitian mengenai peran pertanian
baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan), urban pada kesejahteraan petani muslim
dan urusannya (terserah) kepada
pada empat kelompok tani di Surabaya
Allah. Orang yang mengulangi
(mengambil riba), maka orang itu ditinjau dari perspektif Islam yaitu:
adalah penghuni-penghuni neraka;
1. Kesejahteraan materi
mereka kekal di dalamnya. 276. Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan a. Menciptakan kesempatan kerja
sedekah. Dan Allah tidak menyukai
dan wirausaha baik dalam bidang
setiap orang yang tetap dalam
kekafiran, dan dan selalu berbuat pertanian maupun bidang
dosa.” (QS Al-Baqarah:275-276)
pengolahan.
(Kemenag, 2009:69).
b. Menciptakan usaha kecil pada
Pada lingkup kepedulian sosial- sektor pertanian dan sektor
ekonomi, keempat kelompok tani informal.
diketahui melakukan kegiatan c. Meningkatkan pendapatan
pemberdayaan masyarakat seperti anggota keempat kelompok tani.
penyuluhan dan pelatihan kepada 2. Kesejahteraan non materi
masyarakat yang membutuhkan sehingga Menjaga ketaatan kepada Allah SWT
memberikan manfaat atau pelayanan (ḥabl min Allah) dan memberikan
terbaik kepada sesama manusia (ḥabl min manfaat atau pelayanan terbaik kepada
al-nās). Alquran menjelaskan pentingnya sesama manusia (ḥabl min al-nās) yaitu:
kepedulian terhadap sesama manusia a. Menghasilkan komoditas hasil
dalam bentuk saling tolong menolong budidaya dan produk-produk
seperti yang dijelaskan pada Surat Al- olahan yang tergolong halal.
Maidah:2 berikut. b. Menghasilkan pendapatan yang

        ....


tidak mengandung riba.
c. Mewujudkan kejujuran dan
         keadilan dalam pemasaran.

 

958
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM

d. Mendorong kegiatan Republik Indonesia. Undang-Undang No.9


Tahun 1995 Tentang: Usaha Kecil.
pemberdayaan masyarakat
Jakarta: Presiden Republik Indonesia.
seperti penyuluhan dan pelatihan. Santoso, Eko Budi dan Rini Ratna Widya.
2014. Gerakan Pertanian Perkotaan
DAFTAR PUSTAKA
Dalam Mendukung Kemandirian
Aedy, Hasan. 2011. Teori dan Aplikasi Masyarakat Di Kota Surabaya. Dalam
Ekonomi Pembangunan Perspektif Seminar Nasional Cities 2014.
Islam Sebuah Studi Komparasi. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Yogyakarta: Graha Ilmu. November.
Anto, M. B. Hendrie. 2003. Pengantar Siswanto, Siswanto. 2006. Evaluasi Sumber
Ekonomika Mikro Islami. Yogyakarta: daya Lahan. Surabaya: UPN Press.
Ekonisia. Smit, Jack dkk. 2001. Cities That Feed
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah Themselves. Dalam Smit, Jack dkk.
dan Air. Bogor: IPB. 2001. Urban Agriculture: Food, Jobs
Karim, Adiwarman. 2012. Ekonomi Mikro and Sustainable Cities. New York: The
Islami. Jakarta: PT. Raja Grafindo Urban Agriculture Network, Inc.
Persada. Veenhuizen, René van dan George
Kaufman, Jerry dan Martin Bailkey. 2000. Danso. 2007. Profitability and
Farming Inside Cities: Entrepreneurial sustainability of urban and peri-urban
Urban Agriculture in the United States. agriculture. Rome: FAO.
Working Paper. Massachusetts: Lincoln Yin, Robert K. 2009. Case Study Research
Institute of Land Policy. Design and Methods. Fourth Edition.
Kementerian Urusan Agama Islam, Wakaf, California: Sage Inc.
Dakwah, dan Bimbingan Islam
Kerajaan Arab Saudi. 2009. Alqur’an
dan Terjemahnya. Madinah:
Mujamma’ Al Malik Fahd Li Tibha’at Al
Mush-haf Asy Syarif.
Musa, Marwan bin. 2013. Ilmu Fikih Ihyaa’ul
Mawat (Menghidupkan Tanah Yang
Mati) (Bag. 1), (Online),
(http://yufidia.com/ilmu-fikih-ihyaaul-
mawat-menghidupkan-tanah-yang-
mati-bag-1, diakses pada 22
September 2015).
Primartantyo, Ukky. 2011. Masih Ada Lahan
150 Kali Luas Singapura 'Nganggur'.
Tempo, (Online),
(http://nasional.tempo.co/read/news
/2011/ 12/06/078370137/masih-ada-
lahan-150-kali-luas-singapura-
nganggur, diakses pada 22
September 2015).
Purbaya, Ahmad Ghofar. 2015. Strategi
Peningkatan Jesejahteraan Ekonomi
Masyarakat Pengusaha Kerupuk dan
Camilan Hasil Laut di Pantai Kenjeran
Lama Surabaya. Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya: UIN Sunan
Ampel.
Purwana, Agung Eko. 2014. Kesejahteraan
Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
Justicia Islamica, 2014, 11 (1).
Ponorogo: STAIN Ponorogo.

959

Anda mungkin juga menyukai