ABSTRACT:
This study aimed to describe the role of urban farming in the welfare of the Muslim farmers
in four farmer groups in Surabaya from the perspective of Islam. This study used descriptive
qualitative approach with case study strategy. The data authenticity technique using
construct validity tactics with multiple sources of evidence. The analysis technique using
pattern matching logic. The results showed the positive role of urban farming in the material
welfare, namely: the creation of job opportunities and self-employment, the creation of small
businesses in the agricultural sector and the informal sector, and increase the income of the
four members of farmer groups; whereas the non-material welfare, namely: produce farmed
commodities and processed products that is classified as halal, income which does not
contain usury, implementing the principles of honesty and fairness principles in marketing, as
well as undertake community development activities such as counseling and training.
Keywords: Urban Farming, Urban Agriculture, Farmer Group, Welfare in the Perspective of
Islam
I. PENDAHULUAN
Sumber daya tanah merupakan peningkatan konsumsi per kapita.
sumber daya alam yang sangat penting Penggunaan lahan harus dilakukan
untuk kelangsungan hidup manusia dengan sangat bijaksana demi mengatasi
karena diperlukan dalam setiap kegiatan masalah tersebut sehingga dapat
seperti untuk pertanian, daerah industri, menjamin kelangsungan hidup di masa
daerah pemukiman, jalan untuk mendatang.
transportasi, daerah rekreasi atau daerah- Badan Pertanahan Nasional dalam
daerah yang dipelihara kondisi alamnya Primartantyo (2011) menyatakan bahwa
untuk tujuan ilmiah. Arsyad (1989:207) selama dua tahun terakhir melakukan
mengatakan bahwa lahan adalah inventarisasi tentang pemanfaatan lahan
lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, di Indonesia. Hasilnya, ada 7,3 juta hektar
relief, tanah, air dan vegetasi serta benda lahan pertanian milik masyarakat yang
yang ada di atasnya sepanjang ada tidak digarap dan 4,96 juta hektar lahan
pengaruh terhadap penggunaannya. kosong yang tidak digunakan milik
Rustiadi dalam Siswanto (2006:1) Kementerian Kehutanan.
mengatakan bahwa permintaan sumber Permasalahan ini pun tak luput dari
daya lahan terus meningkat akibat pembahasan dalam lingkup Islam. Islam
tekanan pertambahan penduduk dan mencintai manusia untuk meluaskan
1)Jurnal
ini merupakan bagian dari Skripsi yang ditulis oleh Trisna Setia Permana, NIM: 041211431171,
yang diuji pada 24 Mei 2016
945
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
946
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
947
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
budidaya hewan dan tanaman. Alquran bahwa pertanian urban memiliki manfaat
dan tanaman sebagai salah satu sumber utamanya dalam aspek kewirausahaan.
rezeki bagi manusia pada Surat Al- Manfaat yang dimaksud yaitu: (1)
pertanian urban oleh pejabat lokal,
pemerintah, kelompok masyarakat, dan
yayasan lokal, (3) masyarakat yang
tinggal di dekat tempat usaha
pengembangan makanan umumnya
948
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
949
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
950
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
951
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
952
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
telah membudidayakan cabai sejak lama hujan karena sangat membutuhkan air;
sehingga sudah menggunakan metode sedangkan untuk tanaman sayur bisa
tanam yang efektif dan efisien. Produk lain dilakukan juga saat musim kemarau
yang dihasilkan diantaranya tomat, pare, menggunakan sumber air dari sumur yang
dan mangga. Setiap tanaman dibuat sendiri oleh para petani.
dibudidayakan sesuai musimnya. Hasil penelitian pada kelompok
Budidaya cabai dilakukan saat musim tani kedua disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Kedua
Indikator Keterangan
menyewa lahan milik pengembang yang belum
Kewirausahaan Memanfaatkan peluang
digunakan
dan kesempatan
Memanfaatkan kemampuan memiliki kemampuan bertani
kerja
Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan utama
usaha pertanian berupa budidaya berbagai macam
Usaha dan pemanfaatan
komoditas; memanfaatkan kemampuan dan sumber daya
sumber daya
alam yang ada
Produksi
Produksi barang halal komoditas tergolong halal
pemanfaatan lahan menganggur untuk dijadikan lahan
Peningkatan nilai guna
pertanian
penjualan langsung kepada konsumen saat panen raya
Adanya proses pemasaran dan penjualan tidak langsung kepada pengepul dan
pedagang
Pemasaran membedakan hasil panen yang dijual sesuai kualitasnya
Implementasi prinsip kejujuran
dengan harga yang berbeda
menjual langsung hasil panen tanpa melakukan
Implementasi prinsip keadilan
penimbunan
Adanya pendapatan yang pendapatan dari penjualan hasil panen
diperoleh
Pendapatan
Pemenuhan kebutuhan mampu memenuhi kebutuhan
Tidak terdapat riba pendapatan tidak mengandung riba
tidak melaksanakan zakat pertanian karena
Kepedulian Zakat
ketidaktaahuan
sosial-ekonomi
Kegiatan sosial melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)
Kelompok Tani Ketiga pada pembudidayaan lele. Tujuan
Kelompok tani ketiga dibentuk pembentukan kelompok tani ini adalah
tahun 2009 bersamaan dengan sebagai usaha pengembangan budidaya
dimulainya usaha budidaya lele yang lele sekaligus untuk tambahan
berasal dari bantuan dinas terkait. pendapatan bagi anggota kelompok.
Kelompok tani ini berada di Kelurahan Komoditas kelompok tani kedua
Pakis, Kecamatan Sawahan. adalah lele. Budidaya lele sengaja dipilih
Latar belakang pembentukan sebagai usaha kelompok karena relatif
kelompok tani adalah keberadaan lahan mudah dijalankan dan tidak terlalu
milik pengembang proyek yang masih membutuhkan keahlian khusus.
belum digunakan dan banyaknya warga Pembudidayaan lele dimulai dari bantuan
yang sudah berstatus pensiunan, maka Dinas Pertanian berupa kolam terpal
dibentuklah kelompok tani yang berfokus sebanyak 20 kolam sekaligus bibit lele.
953
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
Tabel 3.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Ketiga
Indikator Keterangan
memanfaatkan lahan proyek yang belum digarap untuk
Kewirausahaan Memanfaatkan peluang
pembuatan kolam dan budidaya lele
dan kesempatan
Memanfaatkan kemampuan membudidayakan lele yang relatif mudah
kerja
Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan sampingan
Usaha dan pemanfaatan usaha budidaya lele yang memanfaatkan sumber daya
sumber daya lahan dan pembuatan sumur untuk persediaan air
Produksi Produksi barang halal hasil budidaya tergolong halal
pemanfaatan lahan proyek yang belum digarap untuk
Peningkatan nilai guna
digunakan sebagai usaha budidaya lele
penjualan langsung kepada konsumen oleh anggota
Adanya proses pemasaran pemasaran dan penjualan tidak langsung oleh anggota
pengembangbiak kepada anggota pemasaran
Pemasaran
Implementasi prinsip kejujuran tidak mencurangi timbangan saat terjadi transaksi
melakukan tawar-menawar saat penjualan di pasar oleh
Implementasi prinsip keadilan
anggota pemasaran
Adanya pendapatan yang pendapatan berasal dari penjualan hasil panen lele
diperoleh kepada anggota pemasaran maupun penjualan di pasar
Pendapatan belum mampu memenuhi; hasil penjualan masih dibawah
Pemenuhan kebutuhan
nilai UMK Surabaya
Tidak terdapat riba pendapatan tidak mengandung riba
Zakat belum memenuhi syarat-syarat zakat
Kepedulian
pelatihan dan kunjungan kepada warga di berbagai
sosial-ekonomi Kegiatan sosial
daerah mengenai budidaya perikanan
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)
Kelompok Tani Keempat oleh kesadaran dalam upaya membantu
Kelompok tani keempat dibentuk program pemerintah dalam
pada tahuin 2011 dan berlokasi di memberdayakan masyarakat sehingga
Kelurahan Semolowaru, Kecamatan dapat meningkatkan pendapatan
Sukolilo. Kelompok tani ini merupakan keluarga.
wadah berkumpulnya warga yang juga Komoditas budidaya kelompok
menjadi kader lingkungan yang tani keempat yaitu lele, jamur, lidah
mengelola lahan di belakang Balai RW. buaya, dan jangkrik. Hasil budidaya
Kelompok tani ini merupakan kelompok keempat komoditas tersebut kemudian
swadaya warga yang tergabung dan dijual kepada anggota kelompok untuk
tumbuh berdasarkan keakraban, diolah menjadi produk-produk olahan
keselarasan, serta kesamaan tujuan untuk makanan. Produk-produk olahan tersebut
meningkatkan produktivitas usaha di dijual baik secara langsung maupun
bidang pertanian serta usaha lainnya. melalui Sentra UKM MERR.
Latar belakang tersebut didorong pula
954
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
Tabel 4.
Hasil Penelitian Pada Kelompok Tani Keempat
Indikator Keterangan
menggunakan lahan fasilitas umum dan bantuan-bantuan
Memanfaatkan peluang
Kewirausahaan yang telah didapat
dan kesempatan kemampuan membudidayakan beragam komoditas serta
Memanfaatkan kemampuan
kerja mengolah hasilnya menjadi produk olahan
Sebagai bentuk pekerjaan sebagai bentuk pekerjaan sampingan
Usaha dan pemanfaatan usaha budidaya yang memanfaatkan lahan fasilitas
sumber daya umum dan pengolahan produk hasil budidaya
Produksi barang halal hasil budidaya dan produk olahannya tergolong halal
Produksi
pemanfaatan lahan fasilitas umum untuk kegiatan
Peningkatan nilai guna budidaya yang produktif dan mengolah hasilnya untuk
meningkatkan nilai jual
penjualan langsung kepada konsumen dan penjualan
Adanya proses pemasaran
tidak langsung melalui Sentra UKM MERR
Pemasaran
Implementasi prinsip kejujuran mencantumkan informasi komposisi produk olahan
Implementasi prinsip keadilan harga jual sesuai harga pasar
Adanya pendapatan yang Pendapatan anggota berasal dari penjualan produk
diperoleh olahan
belum mampu memenuhi; hasil penjualan produk olahan
Pemenuhan kebutuhan
Pendapatan masih dibawah nilai UMK Surabaya
pendapatan dari penjualan produk olahan tidak
Tidak terdapat riba mengandung riba; pendapatan unit usaha simpan-pinjam
mengandung riba
Kepedulian Zakat belum memenuhi syarat-syarat zakat
sosial-ekonomi Kegiatan sosial pelatihan di berbagai tempat
Sumber: hasil penelitian, 2016 (diolah)
oleh kelompok tani dengan potensi
masing-masing sehingga membuka
Artinya: “10. Apabila telah ditunaikan
kesempatan kerja dan peluang wirausaha sembahyang, maka bertebaranlah
bagi anggota kelompok. kamu di bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-
banyak supaya kamu beruntung.”
955
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
Artinya: “19. Dan Kami telah Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat
menghamparkan bumi dan Kami yang memiliki hasil penjualan tahunan
menjadikan padanya gunung-
gunung dan Kami tumbuhkan maksimal Rp 1.000.000.000,00 dan memiliki
padanya segala sesuatu menurut kekayaan bersih, tidak termasuk tanah
ukuran. 20. Dan Kami telah
menjadikan untukmu keperluan- dan bangunan tempat usaha, paling
keperluan hidup, dan (Kami banyak Rp 200.000.000,00.
menciptakan pula) makhluk-makhluk
yang kamu sekali-kali bukan pemberi Anggota keempat kelompok tani
rezki kepadanya.” (QS Hijr:19-20) juga diketahui memperoleh pendapatan
(Kemenag, 2009:392).
Keempat kelompok tani juga dari kegiatan pertanian urban yang
maupun secara tidak langsung melalui karena kegiatan pertanian urban yang
Artinya, terdapat kegiatan penjualan hasil sedangkan anggota ketiga kelompok tani
956
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
957
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
958
Permana, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 12 Desember 2016: 945-959; PERAN PERTANIAN
URBAN PADA KESEJAHTERAAN PETANI MUSLIM PADA EMPAT KELOMPOK TANI DI SURABAYA DITINJAU DARI PERSPEKTIF
ISLAM
959