Anda di halaman 1dari 15

Kaidah Fikih

Qawaid Fiqhiyah

‫القواعد الفقهية‬

1
Ushul Fikih & Kaidah Ushul fikih

Fikih & Kaidah Fikih

2
DIENUL ISLAM
QUR’AN & SUNNAH

Syariah

Aqidah Amaliyah Akhlaq


Tauhid : Risalah : • Hablumminallah
• Rububiyah • Ahkam
• Hablumminannas
• Uluhiyah • Qudwah
• Asma’ wa Sifat
Fiqh • Hablumminal’alam

Ibadah Muamalah Munakahah Jinayah

Transaksi

AKAD
Nash
Al-Qur’an & Hadits

Ijtihad
Ushul Fiqh – Kaidah

Fiqh (Yurisprudensi Islam)

Ahwal
Ibadah syakhsiyah Muamalah Jinayah Jihad

Kaidah Fiqh
‫موضوع أصول الفقه‬

‫القواعد‬ ‫القواعد‬
‫األصولية‬ ‫األصولية‬ ‫األحكام‬ ‫األدلة‬
‫التشريعية‬ ‫اللغوية‬

‫‪-‬‬ ‫دليل الخـطاب حجة‬ ‫األمر للوجوب ‪-‬‬


‫قياس الشبه ‪-‬‬ ‫األمر للفور ‪-‬‬
‫الحديث المرسل ‪-‬‬
‫النهي للتحريم ‪-‬‬
‫يحتج به‬
Makna Qawaid Fiqhiyah
1. Etimologi
Qawaid ((‫ قواعد‬bentuk jamak dari
qaidah ((‫ قاعدة‬mempunyai arti asas,
dasar, pondasi (konkrit atau
abstrak)
 )127 : ‫وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت (البقرة‬
 ‫ف ِمنْ فَ ْوقِ ِه ْم‬ ِ ‫فَأَتَى هَّللا ُ بُ ْنيَانَ ُه ْم ِم َن ا ْلقَ َو‬
َّ ‫اع ِد فَ َخ َّر َعلَ ْي ِه ُم ال‬
ُ ‫س ْق‬
26:‫)النحل‬

6
2. Epistemologi

Imam Tajjuddin al-Subki (w.771H)


 ‫حكَامُهَا مِ ْنهَا‬
ْ َ‫علَيْ ِه جُزْ ئِيَّاتٌ كَثِيْرَةٌ يُفْهَمُ أ‬
َ ‫ق‬
ُ ِ‫ي الَّذِيْ َينْطَب‬
ْ ِّ‫َالْأَمْرُ الْكُل‬
 Ketentuan universal yang meliputi beragam
kasus-kasus fiqh, yang bisa dipahami
hukumnya dengan kaidah tersebut.

Imam al-Suyuthi
 ‫ق عَلَي جُزْئِيَّاتِ ِه‬
ُ ِ‫ِّي َينْطَب‬
ٌّ ‫حُكْمُ كُل‬
 Ketentuan umum yang dapat
diimplementasikan pada persoalan-persoalan
yg menjadi bagiannya.

7
Ketentuan dan asas-asas umum yang berlaku
pada beragam persoalan yang menjadi
bagiannya untuk mengetahui hukum-
hukumnya”.
Kaidah-kaidah yang disimpulkan secara
general dari materi fiqh dan kemudian
digunakan pula untuk menentukan hukum dari
kasus-kasus baru yang timbul, yang tidak jelas
hukumya di dalam nash.

8
Kaidah Ushul & Kaidah Fiqh
Sumber rumusan
Kaidah Ushul Kaidah Fiqh
Kaidah ushul fiqih Kaidah fiqih terbentuk dari
terbentuk dari tata bahasa berbagai macam topik fiqih yg
mempunyai kesamaan
arab. (asybah), antara satu dengan
yang lain.

Fase Pembentukan
Kaidah Ushul Kaidah Fiqh
Kaidah ushul fiqih Kaidah fiqih terbentuk
terbentuk lebih dahulu, setelah terkumpulnya
sebagai media ijtihad beragam peristiwa hukum
untuk memproduksi fiqh,guna mempermudah
hukum fiqih. mengkaji &
menganalisanya.
Objek Kajian
Kaidah Fiqh
Kaidah Ushul
Tindakan orang dewasa (
Dalil – dalil yang mukallaf ) dilihat dari
segi hukumnya yang
merupakan sumber dikategorisasi menjadi
hukum. wajib, sunnah, haram
makruh dan mubah.

Subjek Pengguna
Kaidah Ushul Kaidah Fiqh
Diperuntukan bagi Kalangan umum guna
para pakar hukum mempermudah
Islam/ulama sebagai mengetahui hukum
panduan dalam tanpa mencarinya dari
mengistinbat hukum. referensi fiqih klasik.
Karakter
Kaidah Ushul Kaidah Fiqh

Kaidah universal yang Kaidah yang bersifat


dapat diimplementasikan mayoritas, yaitu
pada seluruh keumumannya sangat
permasalahan yang relative, sehingga hampir
menjadi bagiannya. setiap kaidah fiqih
terdapat pengecualian
( mustatsnayat ).
 Alhasil, Kaidah ushul fiqh & Kaidah fiqh bisa
di sebut sebagai metodologi hukum Islam.
 Kaidah-kaidah ushul fiqh sering digunakan
di dalam takhrij al-ahkam yaitu
mengeluarkan hukum dari dalil-dalilnya (Al-
Qur’an dan Al-Hadis).
 Kaidah-kaidah fiqh sering digunakan di
dalam tathbiq al-ahkam yaitu penerapan
hukum atas kasus-kasus yang timbul di
dalam bidang kehidupan manusia.
12
Urgensi Kaidah Fikih
urgensitas kaidah fiqh dilihat dari dua sudut
- sumber : sbg media menguasai maqashid
syari’ah.
- istinbath al-ahkam : sebagai alat dalam
menyelesaikan persoalan, baik yang telah terjadi
maupun yang belum terjadi yang tidak ada
kepastian hukumnya.

Imam Qarafi : Kaidah fiqh berfungsi sebagai


pengikat persoalan-persoalan furu’ yang bervariasi
dan berserakan.
13
MANFAAT KAIDAH FIQH
1. Mengetahui prinsip-prinsip umum fiqih,
dengan kaidah fiqh dapat diketahui
benang merah yang mewarnai fiqh dan
menjadi titik temu dari masalah- masalah
fiqh.
2. Lebih mudah menetapkan hukum bagi
masalah-masalah yg dihadapi, yakni
dengan menggolongkannya kepada
salah satu kaidah fiqh yang ada.

14
3. Lebih arif dalam menerapkan
materi-materi fiqih dalam waktu dan
tempat yang berbeda, untuk keadaan,
dan adat yang berbeda.
4. Penggunaan kaidah fiqh yang
sudah mapan sebenarnya mengikuti
al-Qur’an dan Sunnah, meskipun dgn
cara yg tak langsung.

15

Anda mungkin juga menyukai