Puji syukur Alhamdulillah, penulis selalu panjatkan kehadirat Allah swt atas
rahmat, serta hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas ‘‘Filsafat Hukum Islam” ini
dengan tanpa halangan suatu apapun. Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjugan Kita, Nabi Muhammad saw yang telah membawa manusia dari Zaman
Jahiliyah menuju zaman yang terang yang diselimuti dengan ilmu pendidikan yang
yang telah membantu penulis dalam memberikan materi serta arahan dalam
menyelesaikan tugas ini, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis
menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan sangat jauh dari
kata sempurna. oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembimbing
maupun pembaca selalu penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca yang tidak pernah puas meneguk
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu sampai saat ini tidak ada ulama yang mengingkari akan
penting peranan Qawaid Fiqhiyah dalam kajian ilmu syariah. Para ulama
Fiqhiyah. Apabila ada masalah fiqh yang dapat dijangkau oleh suatu kaidah fiqh,
masalah fiqh itu ditempatkan di bawah kaidah fiqh tersebut. Melalui Qawaid
Fiqhiyah atau kaidah fiqh yang bersifat umum memberikan peluang bagi orang
yang melakukan studi terhadap fiqh untuk dapat menguasai fiqh dengan lebih
untuk penyelesaiannya. Maka disusunlah suatu kaidah secara umum yang diikuti
disiplin ilmu ini karenanya merupakan asas dalam pembentukan hukum Islam.
Masih jarang diantara kaum muslim yang memahami secara baik tentang
PEMBAHASAN
Kata qawaid merupakan bentuk jama' dari kata qaidah, dalam istilah
bahasa Indonesia dikenal dengan kata 'kaidah' yang berarti aturan atau patokan,
dalam tinjauan terminologi kaidah mempuyai beberapa arti. Dr. Ahmad asy-Syafi'I
القضايا الكلية التى يندرج تحت كل واحدة منها حكم جزئيات كثيرة
"Hukum yang bersifat universal (kulli) yang diikuti oleh satuan-satuan hukum juz'i
yang banyak"
العلم باالحكام الشريعة العملية من ادلتها التفصلية وهو علم مستنبط بالرأي واالجتهاد ويحتاج فيه الى النظر
والتأمل
”ilmu yang menerangkan hukum hukum syara yang amaliyah ang diambil dari dalil-
dalilnya yang tafsily dan diistinbatkan melalui ijtihad yang memerlukan analisa dan
perenungan".
االمر الكلى الذى ينطبق على جزئيات كثيرة تفهم احكامها منها
"Suatu perkara kulli yang bersesuaian dengan juziyah yang yang banyak yang dari
yang bersifat umum dan bersifat ringkas berbentuk undang-undang yang berisi
hukum yang bersifat umum. Perbedaan al-Qawaid Fiqhiyah dan kaidah Ushul Fiqh
secara lebih rinci dan jelas dapat diamati dalam uraian di bawah ini:5 a. Qawaid
Ushuliyyah adalah kaidah-kaidah bersifat kulli (umum) yang dapat diterapkan pada
Namun, kadangkala ada pengecualian dari kebiasaan yang berlaku umum tersebut.
hukum secara benar dan terhindar dari kesalahan. Kedudukannya persis sama
dengan ilmu nahwu yang berfungsi melahirkan pembicaraan dan tulisan yang
terperinci sehingga objek kajiannya selalu berkisar tentang dalil dan hukum.
Misalnya, setiap amar atau perintah menunjukkan wajib dan setiap larangan
menunjukkan untuk hukum haram. Sementara Qawaid Fiqhiyah adalah ketentuan
meliputi sebagian masalah fiqh. Objek kajian Qawaid Fiqhiyah selalu menyangkut
himpunan sejumlah hukum-hukum fiqh yang serupa dengan ada satu illat (sifat)
untuk 5 Abdul Wahab Khallaf. Ushul Fiqih. (Semarang: Dina Utama.1994) hlm. 45 4
ada Furu’ (fiqh). Sebab, qawaid ushuliyyah digunakan ahli fiqh untuk melahirkan
hukum (Furu’). Sedangkan Qawaid Fiqhiyah muncul dan ada setelah ada Furu’
(fiqh). Sebab, Qawaid Fiqhiyah berasal dari kumpulan sejumlah masalah fiqh yang
serupa, ada hubungan dan sama substansinya. e. Dari satu sisi Qawaid Fiqhiyah
memiliki persamaan dengan qawaid ushuliyyah. Namun, dari sisi lain ada perbedaan
mengembalikan segala kaidah kepada lima kaidah yang mereka pandang sebagai
dasar dan sendi bagi segala hukum fiqih. Lima kaidah tersebut semula dinamakan
kaidah ushul, yakni kaidah pokok dari segala kaidah fiqih yang ada. Sebab segala
dasar-dasar hukum tafsili.6 Al-Qadli Abu Sa’id mengatakan bahwa ulama Syafi’iyah
mengembalikan seluruh ajaran Imam Syafi’i kepada empat kaidah. Dan ini didukung
oleh Shahib al-Majami yang mengembalikan segala kaidah itu kepada empat saja,
yakni: ّ اليقين اليزال بالشّ ك.a “Keyakinan itu tidak dapat dikalahkan oleh keraguan” 6
hlm. 37 5 يرmmّقة تجلب الّتيسm المش.b “Kesukaran dapat menarik kepada kemudahan” ّ
dipandang induk itu ada lima yang disebut panca-kaidah. Begitu pula sebagian ahli
dengan satu kaidah lagi, sehingga menjadi lima kaidah yakni: األموربمقاصدها.e “Segala
sesuatu itu tergantung pada niat” a. Dasar-dasar pengambilan ِن اّ لِال ِ ْذ ِ إ اال بِ ُ مَ وت إ
َن َت ٍ س أَ وَ ابَ ا كَ انِ لَنْف َ وَ مِ رْد َث ا وَ من ُي َ َ هَ وَ اب الُّْد نَيا ُن ْ ؤِتِ هِ ْم نِ رْد َث ۗ وَ من ُيِ كَت اًب ُّ ا َم ؤ
“ اًًج لَ اۚ وَ سْ َنِج ز ا ي الشِ اِكرَ ينَ َ هْ ْالِ خَ رِة ُن ْ ؤِتِ هِ ْم نSesuatu yang bernyawa tidak akan
mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan
kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami
berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur.”( Q.S Ali Imran 3:145) اءَ ِ ُه الّد َ ينُ حَنَف ِ صَ ين َل
ا أmm“ االِ لَي ْ عُب ا ُدواّ لَالُ مْ ِخ لِ ِ ُم روا إُ َ وَ مPadahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
agama yang lurus”( Q.S Al-Bayyinah 98:5) َل ِ ْ َنا إَ نَز ل إِ ُه الّد َ ينِ ناا أ اَ حّ ِق َف ْ اعُِبد اّ لَالُ مْ ِخ ل
7 ًصا لْ ِ الَ اب بِ كَت ْ َ ْيك الImam Musbakin, Qawaid al-Fiqhiyyah, opcit., hlm. 38 6
Hadits Nabi Saw: ً “ ماالمرى اّنمااألعمال بّنّيات مانوى]اخرجه البخارى[ واّنSesungguhnya segala
amal tergantung pada niat, dan sesungguhnya bagi seseorang itu hanyalah apa yang
ia niati.” (HR. Bukhori dari Umar bin Khatthab) ّ اليقين اليزال بالشّ ك:kedua Kaidah 2.
pengambilan Hadits Nabi Saw. َمْ سْ ْ خُ رَ جَ نِ مَ ن الْ م اَلًَفَل َي َ َ ُه شْ يٌ ءأَ َخ رَ جِ مْن ِ ْيه َاَ حُ ُد
رةmmلم عن أبى هريmmا )رواه مسmmْ (ْك م ِفي َب ْ صِن ِ هَ شْيًئا َفَآْ شَ كَ لَ عَل َ اوَ جَد أَ ِ ِج دَ حَتى َي ْ سَ مَ ع ِاَذ ِ رً ْيح
“ وَي ِ جْدَ َ ْص وًتاأApabila seseorang diantara kalian merasakan sesuatu dalam perutnya.
Kemudian dia ragu apakah sesuatu itu telah keluar dari perutnya atau belum. Maka
orang tersebut tidak boleh keluar dari mesjid sampai dia mendengar suara (kentut)
atau mencium baunya”. (HR. Muslim dari Abu Hurairah). َ ِرّد ًدَ وَ مَ ا كَ انُ مَت َ ِح دِ هَ مَ ا
َدِ ِم هَ مَ ع َت ُب ْ وِ تَ ُّ ا َب َ ْينmmعَلىِ ُه َاَ َخ طِ اءْ ُدوَ ن َت ْ رِ جْيحْ والِ ىَ الَص وِ ابَ اوَ ى طَ رَف َ سِ وَ ع
kebenaran dan kesalahan dengan kekuatan yang sama, dalam arti tidak dapat
ditarjihkan salah satunya.”8 ثم ) حديث أبي سعيد الخدري قال قال رسول هلال صلى هلال عليه وسلم
ةmmانت ًص لته تامmmإن كmmجدتين فmmجد سmmام سmmتيقن التمmmإذا شك أحدكم في ًص لته فليلق الشك وليبن على اليقين فإذا اس
يطانmmتي الشmmجدتان مرغمmmكانت الركعة نافلة والسجدتان وإن كانت ناقصة كانت الركعة تماما لًصلته وكانت الس
“Hadits Abi Said Al-Khudri berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “jika
salah seorang dari kamu ragu dalam shalatnya maka buanglah keraguraguan dan
segeralah melakukan sujud (sahwi) dua kali, maka jika shalatnya sempurna rakaat
yang diulangnya tadi dan dua kali sujud yang dilakukaknnya terhitung sebagai
sunnah, akan tetapi jika rakaat shalatnya 8 Asyumi A Rahman. Qaidah-qaidah fiqh,
( Jakarta: Bulan Bintang) ,1976. 7 kurang maka rakaat yang belum dilakukannya
terhitung sempurna shalatnya, dan dua kali sujud yang dilakukannya tadi untuk
diatas: “hadits ini adalah pokok dari syariat Islam, sebuah pondasi kuat dari
tegaknya kaidahkaidah fiqih. Maksudnya adalah segala sesuatu diberi beban hukum
secara yakin dan pasti serta tidak ada keraguan yang mengganggu pikirannya. Dari
hadits diatas tersurat adanya seseorang yang yakin dia dalam keadaan suci akan
tetapi terdetik dalam hatinya keraguan dia ber”hadats”, maka yang diunggulkan
adalah dia masih dalam keadaan bersuci sampai datang bukti yang menyebutkan
dia sudah ber”hadats”. المشّقة تجلب الّتيسير:ketiga Kaidah 3. “Kesukaran dapat menarik
َع ٍجmm“ ۚ جdan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan.”( QS. Al-Hajj ayat 78) لmmا إِ ُ ف اّ لُال َن ْف ّ َ ال ُيَ كmm“ ۚ االُ وْ سَع َ هاِ ً سAllah tidak
ayat ayat 286) Hadits Nabi Saw.: ا السْ مَ حُة الّد ُ ْين ُيْ سٌ ر َا )أخرجه البخارى عن أبى هريرةَ ح
“ ُّبَ حِن ِ ْيفياُةْ َلى هلِال الِ ْين إِ ِ الّدAgama itu adalah mudah, agama yang disenangi Allah
adalah agama yang benar dan mudah”. (HR. Bukhori dari Abu Hurairah) ِّسُ ْر وا )أخرجه
“ ِضْ ي اأَل ِ سُدوا ِف َ َو ال ُتْفDan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”[39] َ
“ ِكةُ ْ هل َلى التاِ ِ ْيدُ يْك م إَ ِ أ ُقوا بْ َ َو ال ُتلdan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
boleh memberi mudharat kepada orang lain dan tak boleh membalas
kemudharatan dengan kemudharatan di dalam Islam.” (HR. Malik, Ibnu Majah dan
sebagai hukum” a. Dasar-dasar pengambilan َجِ اِهلَ ينَ وْ ْ ِع رْ ضَ عِ ن الَ وأ ُعْ رِ فَ ْ ِ ال
“ ُْم ر بْ أdan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh.”[45] Menurut As-Suyuthi seperti dikutip Syaikh yasin bin
Isa al-Fadani kata al-‘urf pada ayat diatas bisa diartikan sebagai kebiasaan atau adat.
Ditegaskan juga, adat yang dimaksud di sini adalah adat yang tidak bertentangan
dengan syariat. Namun pendapat ini dianggap lemah oleh komunitas ulama lain.
Sebab jika al-‘urf diartikan sebagai adat istiadat, maka sangat tidak selaras dengan
asbab al-nuzul-nya, dimana ayat ini diturunkan dalam konteks dakwah yang telah
dilakukan Nabi SAW kepada orang-orang Arab yang berkarakter keras dan kasar,
juga kepada orang-orang yang masih lemah imannya.[46] 9 Sedangkan Abdullah bin
diformulasikan sesuai dengan muatan pesan yang terkandung dalam al-Qur an surat
Al-Nisa’ ayat 115: ِ ق ا الرُ سَ ولِ من َب ْ ِع دَ ما َتَبياَ نَ وَ من ُيَ شاِقۖ َ ْ ِص لِ هَ جَ هنام وُن ٰ ىَ اَ ولِ ِ هَ ما
راَ وَ سmmَدٰ ىَ ْ َل ُه ال اءْ تَ مِ صً يmmابُ هmm“ َ َت ّ َ ولُ ْم ؤِ مِن َ ين ُن ْ ِ ِ يل الِ ْ عَ َغْيرَ سب وَيتBarang siapa
menentang Rasul setelah datangnya petunjuk dan mengikuti selain jalan orang-
orang Mukmin, maka Kami biarkan ia leluasa dalam kesesatan yang telah
dikuasainya itu, dan akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka jahanam. Dan
berargumen, kata sabil adalah sinonim dengan thariq yang dalam bahasa Indonesia
memiliki arti sama, yaitu jalan. Dengan demikian, sabil al-mukmin di sini dapat
diejawantahkan sebagai sesuatu yang diyakini sebagai etika dan norma yang baik
dalam pandangan kaum muslimin, serta sudah menjadi langganan budaya sehari-
hari mereka Hadits Nabi Saw.: ّ “ الوزن وزن أهل مكة والمكيال مكيال أهل مدينةUkuran berat
(timbangan) yang dipakai adalah ukuran berat ahli Makkah, sedangkan ukuran isi
yang dipakai adalah ukuran isi ahli madinah” (HR: Abu Dawud). Ukuran berat atau
timbangan yang dipakai adalah timbangan ahli Makkah, karena kebiasaan penduduk
Makkah adalah pedagang. Sedangkan ukuran kapasitas (isi) yang digunakan adalah
ukuran tersebut yang dipakai pada zaman nabi. نmmد هلال حسmما رأه المسلمون حسنا فهو عن
“Apa yang dipandang baik oleh orang-orang Islam, maka baik pula di sisi Allah”. (HR.
tambahan yang diambil atas adanya suatu utang piutang antara dua pihak atau
lebih yang telah diperjanjikan pada saat awal mulainya perjanjian. Menrut bahasa,
riba adalah zayadah, yaitu tambahan yang diminta atas utang pokok. Dalam istilah
fiqih, riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara batil baik dalam
transaksi jual beli maupun pinjam meminjam.9 Setiap tambahan yang diambil dari
transaksi utang piutang bertentangan dengan prinsip Islam. Ibn Hajar Askali
mengatakan bahwa, riba adalah kelebihan baik itu berupa kelebihan bentuk barang
maupun uang, seperti dua rupiah sebagai penukaran dengan satu rupiah. Secara
garis besar riba dikelompokkan menjadi dua, yaitu riba utang piutang dan riba jual
beli. Kelompok pertama terbagi menjadi riba qardh dan riba jahiliyah, sedang
kelompok kedua ada dua macam, yaitu riba fadl dan riba nasi’ah. 10 a) Riba qardh
Riba qardh adalah suatu tambahan atau kelebihan yang telah disyaratkan dalam
perjanjian antara pihak pemberi pinjaman dan peminjam. Dalam perjanjian tersebut
jahiliyah Riba jahiliyah adalah utang yang dibayar lebih dari pokoknya karena si
peminjam tidak dapat membayar pada waktu yang ditentukan. Misalnya, Annisa
ini, misalnya Annisa melunasi pinjamannya pada bulan kedua, maka Annisa akan
Gema Insani Press, 2001) hlm. 37 10 Ilfi Nur Diana. Hadis-hadis Ekonomi, (Malang:
pokok pinjaman sebesar Rp. 200.000,- adalah riba. c) Riba fadl Riba fadl adalah
tambahan yang diberikan atas pertukaran barang yang sejenis dengan kadar atau
takaran yang berbeda. Barang yang menjadi objek pertukaran ialah termasuk dalam
jenis barang ribawi. Dua pihak melakukan transaksi pertukaran barang yang sejenis,
namun satu pihak akan memberikan barang ini dengan jumlah, kadar atau takaran
yang lebh tinggi. Maka, kelebihan atas kadar atau takaran barang ribawi yang
penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dengan jenis
barang ribawi lainnya. Riba ini muncul karena adanya perbedaan, perubahan atau
tambahan antara yang diserahkan saat ini dan yang diserahkan kemudian. 2 الغرر.
Kata ”al-gharar“ dalam bahasa Arab adalah isim mashdar dari kata (ررm ( غyang
diketahui) akibatnya.” Menurut M.Ali Hasan gharar adalah keraguan, tipuan atau
tindakan yang bertujuan untuk merugikan pihak lain. Suatu akad yang mengandung
unsure penipuan,karena tidak ada kepastian, baik yang mengenai ada atau tidak
ada objek akad,besar kecil jumlah maupun menyerahkan objek akad tersebut.
Firman Allah Swt.: َ واَل ُ ْك م َبْي ْ مَ ُ وا أُ كلْ َ وال َتأْ م َت ْ نُت َ وأَ ِ مْ ِ اإلثِ اس بَ وِ ال الناْ مَ ِ ا مْ ن أِ ريًق
َلmmmا إُ وا ب وُت ْد ل َب ِ اطِ لَ ْ ِ الُ مَ ونُ َنْك م بْ عmmmلْ ُ ح اكِ امِ لَت أْ َلى الِ ِ َ هmmm” ُوا َف ُ كDan janganlah
(saling) memakan harta di antara kalian dengan (cara yang) batil dan (jangan pula)
membawa (urusan harta) itu kepada hakim (untuk kalian menangkan) dengan (cara)
dosa agar kalian dapat memakan sebahagian harta orang lain, padahal kalian
mengetahui.” (QS. Al-Baqarah ayat 188) 12 Jika kita kaitkan dengan jual beli gharar
kata “Dan janganlah (saling) memakan harta di antara kalian dengan (cara yang)
batil” merupakan suatu contoh jual beli gharar. Dimana apabila seseorang
melakukan jual beli yang mengandung gharar akan dikategorikan sebagai memakan
harta orang dengan cara yang batil dimana kalau kita lihat pengertian gharar ini
penjual ataupun si pembeli. Sebagai contoh : ada seseorang yang memiliki pohon
durian dan pohon tersebut nampak memilki bunga,si A yang merupakan sorang
penjual buah durian di pasar membayar buah durian tersebut sebelum matang atau
masih dalam keadaan bunga. Si B pun menyetujuinya dan menerima uang dari si A
yang telah membayar pohon si B. Suatu saat si A ingin memanen buah yang telah di
belinya tersebut kepada si B tetapi kenyataanya buah tersebut kebanyakan
rusak,tidak sesuai dengan harapan si A. Dalam contoh di atas jelas kita lihat bahwa
Islam merupakan agama yang paling sempurna melarang jual beli seperti itu. dalam
buku yang ditulis oleh Afzalur Rahman kitab suci Al-Qur’an dan Hadis dengan tegas
telah melarang semua transaksi bisnis yang mengandung unsur kecurangan dalam
segala bentuk terhadap pihak lain : Hal itu mungkin dalam bentuk penipuan atau
menuju ketidakpastian di dalam suatu bisnis atau sejenisnya. 3. عmmدين بيmmدين الmm)بال
Menjual hutang dengan hutang) Dalam fiqh trnasaksi seperti ini dikenal dengan
sebutan bai’ ad-dayn by ad-dayn atau dalam hadits disebut bai’ al-kali bil kali (
عmmاليء بيmmاليء الكmm (بالك. Bentuk transaksi jual beli seperti ini adalah dilarang secara
syariah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits : َكِ الْ ِ الِ ئ بَ كِ الْ الِ َ َ َنهَ ى عْ ن َبْيع م ا
برى) وَ سلَ ِ ْيه اى هلُالَ عَل ِ اىَ صل ان النابَ َ َم رَ رِ ضَ ي هلُالَ ْع نُه أِ ئَ عِ نِ اْبنmmرواه النسائي في ُع الك
دارقطنيmmاكم والmm“ (والحDari Ibnu Umar ra bahwasanya Nabi SAW melarang jual beli
hutang dengan hutang.” (HR. An-Nasa’i dalam Sunan Al-Kubra, Daruquthni dan Al-
Hakim). 13 Menjual piutang dengan hutang, bisa terjadi dalam dua bentuk : a. (
( للمدين الدين بيعMenjual piutang kepada orang yang berhutang tersebut, yaitu seperti
seseorang yang berkata kapeada orang lain, · Saya beli dari kamu satu mud gandum
dengan harga satu dinar dengan serah terima dilakukan setelah satu bulan.’ · Atau
seseorang membeli barang yang akan diserahkan pada waktu tertentu lalu ketika
jatuh tempo, penjual tidak mendapatkan barang untuk menutupi utangnya, lantas
berkata kepada pembeli, ‘;Juallah barang ini kepadaku dengan tambahan waktu lagi
riba yang diharamkan, dengan kaidah ‘berikan tambahan waktu dan saya akan
berikan tambahan jumlah barang.’ ( في زدني ( األجل وأزيدك في القدرb. ( ( المدين لغير الدين بيع
Menjual piutang kepada orang lain yang bukan orang yang berhutang. Hal ini
seperti seseorang berkata kepada orang lain, ‘Saya jual kepadamu 20 mud gandum
milikku yang dipinjam oleh fulan dengan harga sekian dan kamu bisa membayarnya
kepadaku setelah satu bulan.’ Maka transaksi jual beli seperti ini juga termasuk
Fiqhiyah adalah kaidah-kaidah fiqih yang bersifat umum dan bersifat ringkas
berbagai peristiwa hukum yang termasuk dalam ruang lingkup kaidah tersebut.
umum. Kaidah-kaidah pokok fiqih ada lima kaidah yaitu: ّ اليقين اليزال.1 األموربمقاصدها
5 ةm العادةمحكم.4 رريزالmّ الض.3 يرmّقة تجلب الّتيسm المش.2 الشّ كmب. ّ Ada banyak sekali kaidah-
kaidah cabang fiqh, tiga di antaranya adalah: ّ 15 .3 بيع الدين بالدين.2 الغرر.1 حرم الربا