Anda di halaman 1dari 13

ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.

2, Juli-Desember 2018

PARADIGMA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DALAM


PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Addiarrahman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi
e-mail: addiarrahman@uinjambi.ac.id

Diterima: 12 Mei 2018 Direvisi : 1 Juni 2018 Diterbitkan: 30 Juni 2018

Abstract

This article aims to elaborate the paradigm of regional development planning in the perspective of Islamic
economics. The need for new perspectives in formulating development planning is quite significant considering
the weaknesses and failures of the conventional paradigm which has been the background. The worldview
proposed through this paper integrates Islamic values (al-Quran and al-Sunnah) as meta-framework and
archetypal models; development goals as contained in the 1945 Constitution and other regulations; local
wisdom in each region.

Keywords: paradigm, regional development planning, maqasid al-syaria

Abstrak

Artikel ini bertujuan mengelaborasi paradigma perencanaan pembangunan daerah dalam


perspektif ekonomi Islam. Kebutuhan terhadap perspektif baru dalam merumuskan
perencanaan pembangunan cukup penting mengingat kelemahan dan kegagalan paradigma
konvensional yang selama ini melatarinya. Paradigma yang diusul melalui tulisan ini
mengintegrasikan: nilai-nilai Islam (al-Quran dan al-Sunnah) sebagai metaframework dan
archetypal model; tujuan pembangunan sebagaimana termuat dalam UUD 1945 dan peraturan
lainnya; kearifan lokal yang terdapat di masing-masing daerah.

Kata Kunci: Paradigma, Perencanaan Pembangunan Daerah, Maqashid Syariah

Latar Belakang pembangunan suatu negara dalam


Pemerataan kesejahteraan mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
merupakan persoalan pokok yang dihadapi Sebagaimana ditegaskan oleh Mohammad
hampir di seluruh negara berkembang Hatta bahwa tujuan dari perencanaan
(development countries). Negara dituntut ekonomi adalah agar mampu
membuat inisiatif-inisiatif yang berdampak mengentaskan kemiskinan dan
pada semakin meningkatnya kesejahteraan meningkatkan kesejahteraan atau
1
masyarakat dan berkurangnya jarak antara kemakmuran rakyat.
kelompok kaya dan miskin. Inisiatif- Sebagai negara berkembang,
inisiatif tersebut, tentunya dipengaruhi oleh Indonesia telah memulai agenda
pendekatan ekonomi yang digunakan oleh pembangunan ekonomi dengan
suatu negara. Apakah, misalnya, menggunakan beberapa sistem yang ada.
menerapkan sistem ekonomi kapitalis, Pada titik ini, Indonesia juga terjebak
sosialis, atau sistem ekonomi pasar dalam lingkaran dominasi dan hegemoni
(neoliberalisme). Pilihan sistem ekonomi
ini, akan tampak pada perencanaan 1 Mohammad Hatta, Ekonomi Berentjana,
(Jakarta : Gunung Agung, 1971), hal., 7-8

Addirahman 1 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018

asing, seperti Amerika dan Cina. 2 tumbuh subur. 5 Oleh sebab itu, alternatif
Keyakinan yang berlebihan terhadap teori lain untuk memahami masalah utama
ekonomi negara maju, menyebabkan dalam pembangunan adalah dengan
ketergantungan dan keterbelakangan memeriksa kembali paradigma
tersebut terus terjadi. Sritua Arief dengan pembangunan yang digunakan.
tegas mengingatkan pentingnya Paradigma Perencanaan Pembangunan
merumuskan konsep ekonomi Ekonomi di Indonesia
pembangunan yang berakar pada jati diri
bangsa Indonesia. 3 Dalam rentang sejarah Indonesia,
beberapa sistem ekonomi yang dilatari oleh
Pernyataan Sritua Arief paradigma atau ideologi tertentu pernah
menunjukkan terdapat persoalan pokok diterapkan. Pada masa pemerintahan orde
yang menjadi penyebab tidak bergeraknya lama, Indonesia menerapkan sistem
pembangunan sebagaimana diamanatkan ekonomi terpimpin yang dipengaruhi oleh
oleh UUD 1945. Untuk memahaminya, ideologi sosialisme-komunisme.
perlu upaya melampaui pemahaman umum Perencanaan pembangunan dituangkan
tentang pembangunan yang diukur dalam dokumen “Dasar Pokok Daripada
berdasarkan pertumbuhan Produk Plan Mengatur Ekonomi Indonesia, Plan
Domestik Bruto (PDB). Politik angka PDB Produksi Tiga Tahun Republik Indonesia
telah menyita perhatian banyak negara, 1948-1950, Rencana Urgensi untuk
sehingga bukan hanya ketimpangan sosial Perkembangan Industri 1951-1952,
dan ekonomi, akhir-akhir ini kerusakan Rencana Pembangunan Lima Tahun 1956-
lingkungan, perubahan iklim, krisis pangan, 1960, Rencana Pembangunan Nasional
menjadi realitas yang dihasilkan angka Semesta 1961-1969.” Akan tetapi,
tersebut. 4 Thomas Piketty menunjukkan ketidakstabilan politik pada masa orde baru
bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah membuat target perencanaan
jaminan pemerataan kesejahteraan telah pembangunan tersebut tidak terealisasi
terjadi. Sebaliknya, nilai pertumbuhan dengan baik. Berbeda dengan pemerintaran
ekonomi suatu negara (economic growth = g) orde baru yang dengan kestabilan politik,
yang lebih kecil dari pada rate of return atau mampu merumuskan perencanaan
tingkat keuntungan yang diperoleh pembangunan ekonomi sebagaimana
investasi modal (r > g), menunjukkan tertuang dalam dokumen Rencana
tingginya angka kesenjangan. Artinya, Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) I
konsentrasi kekayaan terpusat pada pemilik s.d VI. Selanjutnya, perancanaan
modal atau golongan elit ekonomi, atau pembangunan mengalami perubahan yang
dengan kata lain kapitalisme semakin sangat signifikan pada era reformasi yang
ditandai dengan lahirnya UU otonomi
daerah. Dengan demikian, perancanaan
pembangunan tidak lagi terpusat
2 Penjelasan lebih lanjut dapat dibaca dalam: (sentralisasi), melainkan daerah diberikan
Arief Budiman, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, (Jakarta :
Gramedia, 2000); wewenang membuat perencanaan
3 Sritua Arief & Adi Sasono, Indonesia pembangunan sesuai dengan potensi dan
Ketergantungan dan Keterbelakangan, edisi revisi, (Jakarta :
Mizan, 2013)
4 Lorenzo Fioramonti, Problem Domestik Bruto: 5 Lihat: Thomas Piketty, Capital in the Twenty-
Sejarah dan Realitas di Balik Angka Pertumbuhan Ekonomi. First Century, translated by A.Goldhamer, (Cambridge :
terj. (Jakarta: Margin Kiri, 2017). Harvard University Press, 2014)

Addirahman 2 Paradigma Perencanaan Pembangunan..........


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.2, Juli-Desember 2018

permasalahan yang dihadapi oleh masing- Membangun 0,8


masing daerah (desentralisasi).6 kegotong-
royongan
Tabel A.1. Sistem Perencanaan Manipol-
nasional dan tata
Pembangunan di Indonesia Usdek-
perekonomian
Era Paradigma Arah Average Rasio Nasakom,
nasional yang
Perenc Pembangun Pembangunan growth Gini yang beranjak
mandiri dan
anaan an dari
tidak bergantung
Pemba pemahaman
1960- pada pasang
ngunan “revolusi
1965 surut pasar
Kolektivisme 0,3 belum selesai”
UUD dunia,
dalam yang
Mempertahanka 1945 penegakkan
penyelenggara dioperasional
1945- n kemerdekaan, Kembali kepribadian dan
an negara dan kan melalui
1949 mewujudkan ke UUD kebudayaan
pembangunan demokrasi
Kristalis kedaulatan, 1945 Indonesia
bangsa, terpimpin,
asi nilai- memenuhi melalui dengan semangat
peningkatan ekonomi
nilai kebutuhan dasar, Dekrti demokrasi
kemampuan terpimpin,
kebangs mengupayakan Presiden terpimpin,
individu dan sosialisme
aan dan terwujudnya 5 Juli ekonomi
masyarakat Indonesia,
perjuan kesejahteraan 1959 terpimpin dan
dalam dan kegotong-
ORDE LAMA/ SENTRALISASI

gan rakyat secara kesadaran hidup


mempertahan royongan
bangsa merata di seluruh menuju
kan dan Nasakom
Nusantara “masyarakat
mengisi (Nasionalisme
sosialis
kemerdekaan. , Agama, dan
Indonesia”
Independens 0,8 Komunisme)
1950- seperti yang
i dan anti- Mewujudkan dicita-citakan
1959
independens kedaulatan dan Bung Karno
UUD
i dengan pola keutuhan NKRI Paradima Pembangunan 5,4
RIS-
pikir serta konstitusion yang
UUDS
kebebasan kesejahteraan 1966- al, yang berkelanjutan
1950
ORDE BARU/ SENTRALISASI

berserikat dan rakyat, 1998 diwujudkan dan


Perubah
berkumpul. mengembangkan UUD dalam berkesinambung
an
Perencanaan kehidupan 1945 semangat an dalam
dalam
pembangunan demokrasi dan Kembali trilogi perspektif 25
perjuan
dipengaruhi perekonomi ke UUD pembangunan tahunan untuk
gan
sistem nasional 1945 : mewujudkan
menega
ekonomi berdasarkan secara pertumbuhan, masyarakat adil,
kkan
politik yang pasal 38 UUDS murni pemerataan, makmur, maju,
kedaulat
berlandaskan 1950 dan dan stabilitas mandiri, dan
an
nasionalisme konseku nasional yang sejahtera.
en sehat dan Terarah pada
6 Sjafrizal, Perencanaan Pembangunan Daerah dalam dinamis, terwujudnya
Era Otonomi, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014), disertai keselarasan,
hal., 8-11

Addirahman 3 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018

peningkatan keserasian, dan Terwujudnya


kualitas SDM, keseimbangan kehidupan
pembangunan antara kemajuan masyarakat,
Kabinet
manusia, dan lahiriah dan bangsa, dan
Indonesia
pembangunan batiniah negara yang
Bersatu I : Pro
yang aman, bersatu,
growth, pro poor,
berkelanjutan. rukun, dan

ERA REFORMASI/ DESENTRALISASI


2004- dan pro jobs.
Stabilitas 0,36 damai. Menjadi
2015
moneter, bangsa dan
UUD Kabinet
kedaulatan negara yang
1945 Indonesia
Paradigma rakyat, menujunjung
Hasil Bersatu II :
1998- Reformasi, penegakkan tinggi hukum,
Amande Pembangunan
2004 yaitu dengan hukum, kesetaraan, dan
men, yang
UUD reformasi peletakan HAM.
Pemilih seimbang,
1945 total secara kerangka dasar Perekonomian
an inklusif, dan
Proses terencana, dan agenda yang mendorong
Umum kreatif
Amande melembaga reformasi peningkatan
Secara menuju
men, dan pembangunan kesempatan kerja
Langsun Indonesia
Legitim berkesinambu agama, sosial dan kehidupan
g yang
asi ngan. budaya dalam yang layak.
sejahtera,
Subtitus Mewujudkan upaya Peningkatan
demokratis,
i desentralisasi mewujudkan kesejahteraan,
dan
GBHN, nilai dan masyarakat penumbuhan
berkeadilan.
dan prinsip tata Indonesia yang demokrasi, dan
Pelemba kelola beradab, keadilan sejati
gaan pemerintah demokratis, bagi rakyat.
SPPN yang baik dan berkeadilan, Sumber : Mustopadidjaja, dkk. Bappenas
bersih berdaya saing, dalam Sejarah Perencanaan
maju, mandiri, Pembangunan Indonesia 1945-
damai dan 2025, (Jakarta : LP3ES, 2012),
sejahtera hal., 468-484, data diolah.

Sebagai negara yang baru merdeka,


perekonomian Indonesia pada lima tahun
pertama (1945-1950) bisa disebut sebagai
“ekonomi perang” yang menyerupai
“ekonomi deprasi.” 7 Perekonomian
bergerak berdasarkan paradigma liberalisasi
yang merupakan warisan penjajah Hindia-
Belanda. Oleh sebab itu, pembangunan
ekonomi lebih terkonsentrasi pada upaya

M. Dawam Rahardjo, Pembangunan


7

Pascamodernis Esai-esai Ekonomi Politik, (Yogyakarta :


Insist Press, 2012), hal., 22

Addirahman 4 Paradigma Perencanaan Pembangunan..........


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.2, Juli-Desember 2018

mengubah “ekonomi Belanda” yang Reformasi politik yang ditandai


dualistik menjadi “ekonomi Indonesia” dengan runtuhnya rezim orde baru,
melalui program nasionalisasi. 8 Kemudian, menjadi awal pergeseran paradigma
paradigma pembangunan ekonomi pembangunan yang bercorak sentralistik
Indonesia mengalami pergeseran ke arah menjadi desentralistik. Keluarnya UU No.
sosialisme. Soekarno dengan semangat 22 Tahun 1999 menjadi dasar hukum
“politik sebagai panglima” lewat ideologi berlakunya sistem otonomi daerah yang
Nasakom yang berujung terbentuknya kemudian diganti dengan UU No. 32
perekonomian Indonesia yang tidak Tahun 2004 jo. UU No. 23 Tahun 2014
produktif dan efisien, serta dilanda inflasi tentang Pemerintahan Daerah. Pergeseran
tiga digit.9 sentralisasi menjadi desentralisasi
diharapkan mampu mewujudkan
Terpuruknya ekonomi Indonesia
pemerataan kesejahteraan antar daerah.
pada masa ekonomi terpimpin, mendorong
Otonomi daerah memberikan peluang
pemerintah orde baru lebih terbuka dengan
besar kepada daerah untuk meningkatkan
semangat industrialisasi. Perencanaan
kesejahteraannya berdasarkan sumber daya,
pembangunan pada saat itu bertolak pada
karakter, dan budaya masing-masing
paradigma demokrasi ekonomi,
daerah. Isran Noor menegaskan “otonomi
sebagaimana termaktub dalam UUD 1945.
daerah telah memperkokoh sendi-sendi
Akan tetapi, Indonesia belum sepenuhnya
perekonomian daerah dengan semakin
lepas dari dualisme sosio-ekonomi yang
berkembangnya pembangunan
membentuk paradigma pembangunan
infrastruktur yang menggerakkan pusat-
(developmentalism). Teori-teori pembangunan
pusat pertumbuhan ekonomi lokal (local
seperti modernisasi, dependensi, menjebak
economic growth) serta peningkatan pelayanan
pembangunan ekonomi Indonesia pada
kebutuhan dasar masyarakat.”12
upaya eksploitasi sumber daya alam. 10
Akibatnya, tahun 1983 menjadi awal era Hasil kajian empiris membuktikan
liberalisasi yang lebih berorientasi ke pasar. bahwa desentralisasi fiskal berpengaruh
Fenomena ini terus berlanjut dengan positif terhadap pembangunan daerah,
adanya desakan agenda neo-liberal terutama setelah tahun 2001. 13 Hasil
sebagaimana tampak setelah reformasi.11
(Jakarta : Friedrich-Ebert-Stiftung, 2009); David Harvey,
A Brief History of Neoliberalism, (New York : Oxford
8 Mubyarto, Sistem dan Moral Ekonomi Indonesia, University Press, 2005), hal., 2
(Jakarta : LP3ES, 1988), hal., 3 12 Isran Noor, Politik Ekonomi Daerah untuk
9 M. Dawam Rahardjo, Pembangunan Penguatan NKRI, (Jakarta : Seven Strategic Studies, 2012),
Pascamodernis…, hal., 25 hal., 12
10 Mansur Fakih, Runtuhnya Teori Pembangunan, 13 Lihat hasil penelitian: Puji Wiboyo,
(Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006) “Mencermati Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap
11 Sistem ekonomi neo-liberal menurut Amin Pertumbuhan Ekonomi Daerah,” Jurnal Keuangan Publik,
Rais merupakan agenda neo imperialism yang mengarah Vol. 5, No. 1, Oktober 2008, hal., 55-83; Hadi Sasana,
pada penjajahan mental dan pemikiran. Sasarannya tak “Analisis Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap
lain adalah menguasai sumber daya ekonomi melalui Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten/Kota Provinsi
penekanan pada kepemilikan pribadi, pasar bebas, dan Jawa Tengah,” Dinamika Pembangunan, Vol. 3, No. 2,
perdagangan bebas. Baca: Mohammad Amien Rais, Desember 2006, hal., 145-170; Abd. Ghafar B. Ismail
Agenda-Mendesak Bangsa Selamatkan Indonesia!, dan Muhammad Zilal Hamzah, “Fiscal Decentralization
(Yogyakarta : PPSK, 2008). Lihat juga: Awalil Rizky & and Economic Growth Nexus :Evidence from
Nasyith Majidi, Neoliberalisme Mencengkram Indonesia, Province-Level Cross-Section Data for Indonesia,”
(Jakarta : E. Publishing, 2008), hal., 22, baca juga: Erhard Review of Islamic Economics, Vol. 10, No. 2, 2006, hal., 133-
Eppler, Melindungi Negara dari Ancaman Neoliberal, terj. 152

Addirahman 5 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018

temuan ini memberikan harapan bagi melaporkan bahwa 1% penduduk terkaya


terwujudnya pemerataan kesejahteraan Indonesia menguasai 49% total kekayaan.16
yang pada masa orde baru, agenda lepas Hasil penelitian Magawati Institute tentang
landas berhadap-hadapan dengan adanya Oligarki Ekonomi, juga menunjukkan hal
kesenjangan pembangunan antara Jawa dan yang sama. Laju pertumbuhan kekayaan 40
luar Jawa, terlebih dengan daerah bagian orang terkaya Indonesia 4 kali lebih cepat
timur. 14 Dengan kata lain, sentralisasi dari pertumbuhan ekonomi nasional sejak
menyebabkan perusahaan dan industri 2006 sampai 2016.17
cenderung memilih lokasi mendekati pusat Peluang dan tantangan dalam
kekuasaan dan pemerintahan. Penelitian pembangunan daerah pada dasarnya
membuktikan bahwa pulau Jawa dan membuka ruang pengembangan sistem
Sumatera menyerap sekitar 90% aktivitas pembangunan yang lebih sesuai dengan
bisnis Indonesia selama 1976-1999.15
kondisi geografi, sosial dan budaya
Grafik 1. Rasio Gini Indonesia Indonesia. Diskursus sistem ekonomi
Pancasila adalah yang paling banyak
menarik perhatian; baik dari akademisi,
praktisi maupun elit politik. Lebih dari itu,
ia telah menimbulkan polemik paling besar
dalam kajian ilmu sosial di sepanjang
sejarah Indonesia. 18 Kondisi ini sangat
wajar karena Pancasila merupakan
pandangan hidup (worldview) bangsa
Indonesia; yang bertentangan dengan
ideologi lainnya, seperti komunisme dan
kapitalisme. Di sisi lain, ide-ide yang
dikembangkan dalam sistem ekonomi
Pancasila menuai banyak kritik. William
Liddle, misalnya, menilai bahwa karya-
karya akademik tentang Ekonomi Pancasila
Sumber: Megwati Institute, Hasil Riset Oligarki kabanyakan terlalu mengeksplorasi tema-
Ekonomi, hal. 4 tema umum, namun sangat singkat dalam
merumuskan rekomendasi-rekomendasi
Penyelenggaraan otonomi daerah,
kebijakan yang spesifik. Masih dalam
secara kontras, berdampak terhadap
penilaian Liddle, inilah yang menjadi
peningkatan rasio gini Indonesia yang terus
kelemahan pemikiran ilmu sosial di
meningkat. Pada saat yang sama,
Indonesia. Terlalu banyak isu-isu yang
penguasaan asset terkonsentrasi oleh
dikembangkan bagaikan komet di langit;
rumah tangga terkaya. Oxfam Briefing Paper
mengulangi isu yang sama, namun tidak

14 Mayling Oey dan Peter Gardiner, “Lepas 16 Oxfam Briefing Paper, Toward a More Equal
Landas Ekonomi dan Kesenjangan Regional: Indonesia: How the Government Can Take Action to Close the
Pembangunan di Luar Jawa,” Prisma Majalah Pemikiran Gap between the Richest and the Rest. Februari 2017
Sosial Ekonomi, Nomor 3, Tahun 1990, hal., 3-13 17 Megawati Institute, Hasil Riset Oligarki
15 Mudrajad Kuncoro, “Desentralisasi Sekedar Ekonomi (slide), Jakarta, 27 Desember 2017
Alat,” pengantar buku Jamil Gunawan, dkk. (ed), 18 Tarli Nugroho, Polemik Ekonomi Pancasila:

Desentralisasi dan Demokrasi Lokal, (Jakarta : LP3ES, Pemikiran dan Catatan 1965-1985, (Yogyakarta : Mubyarto
2004), hal., xxii Institute, 2016)

Addirahman 6 Paradigma Perencanaan Pembangunan..........


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.2, Juli-Desember 2018

pernah menemui titik penyelesaian.19 Kritik peningkatan pengelolaan zakat juga


senada juga dilontarkan oleh Peter menunjukkan tren positif pengembangan
McCawley. Menurutnya, pertanyaan ekonomi syariah di Indonesia. Studi
besarnya adalah bagaimana sistem ekonomi membuktikan bahwa pengelolaan zakat di
Pancasila diimplementasikan. Untuk itu, beberapa negara berkontribusi terhadap
McCawley menyarankan agar ekonom pengurangan angka kemiskinan. 24 Oleh
Indonesia memberikan perhatian lebih sebab itu, perspektif ekonomi Islam pada
terhadap analisis konkrit mengenai isu-isu dasarnya dapat dikembangkan sebagai
kebijakan ekonomi Indonesia.20 tawaran alternatif dalam merumuskan
perencanaan pembangunan daerah.
Selain ekonomi Pancasila, sistem
ekonomi Islam juga bisa menjadi solusi
alternatif. Sejak tumbuh dan Paradigma Islam dalam Perencanaan
berkembangnya perbankan Syariah di Pembangunan
Indonesia, dimulai pada tahun 1991,
gagasan pengembangan sistem ekonomi Pembahasan pada bagian ini
Islam terus berkembang; baik secara teori menyajikan peta konsep (frame work) yang
maupun praktik. Akan tetapi, hingga saat bisa dijadikan landasan atau kerangka
ini market share perbankan syariah masih di berfikir untuk mendapatkan pemahaman
bawah 5%. 21 Meskipun demikian, hasil yang mendalam bagaimana kerangka
penelitian menunjukkan bahwa ekonomi Islam dalam membuat
perkembangan perbankan syariah perencanaan pembangunan. Teori yang
berkontribusi terhadap peningkatan digunakan adalah teori metaframework dan
pertumbuhan ekonomi Indonesia, 22 dan teori archetypal model sebagaimana
juga di beberapa negara GCC dan Asia dikembangkan oleh Abbas Mirakhor dan
Timur. 23 Selain lembaga keuangan syariah, Hossein Askari.
Sumber utama yang menjadi acuan
19 R. William Liddle, “The Politics of Ekonomi bagi pembentukan sistem perencanaan
Pancasila: Some Reflections on a Recent Debate,” pembangunan adalah al-Qur’an dan al-
Bulletin of Indonesian Economic Studies 18, no. 1 (Maret Sunnah. Sebagai kerangka dasar, al-Qur’an
1982): 96–101,
https://doi.org/10.1080/00074918212331334130. menyediakan apa yang disebut Abbas
20 Peter McCawley, “The Economics of Mirakhor dan Hossein Askari sebagai
Ekonomi Pancasila,” Bulletin of Indonesian Economic Studies “Metaframework”. Sedangkan al-Sunnah
18, no. 1 (1 Maret 1982): 102–9,
https://doi.org/10.1080/00074918212331334140. merupakan the ultimate frame of reference untuk
21 OJK, Roadmap Pengembangan Keuangan Syariah
memahami dan mengimplementasikan
Indonesia 2017-2019, (Jakarta: OJK, 2017)
22 Muhamad Abduh dan Mohd Azmi Omar, nilai-nilai yang terkandung dalam
“Islamic banking and economic growth: the Indonesian metaframework, atau disebut sebagai
experience,” International Journal of Islamic and Middle Archetypal Model. Aspek penting dari
Eastern Finance and Management 5, no. 1 (30 Maret 2012):
35–47, https://doi.org/10.1108/17538391211216811.
lihat juga: M. Putra Rizki & Fakhruddin, “Intermediasi
Perbankan Syariah terhadap Pertumbuhan Ekonomi September 2013): 151–72,
Indonesia,” Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, Vol. 2, https://doi.org/10.1108/JIABR-07-2012-0044.
No. 1, 2015 24 Salman Ahmed Shaikh, “Zakat Collectible in
23 Rosylin Mohd. Yusof dan Mejda Bahlous, OIC Countries for Poverty Alleviation: A Primer on
“Islamic banking and economic growth in GCC & East Empirical Estimation,” INTERNATIONAL
Asia countries: A panel cointegration analysis,” Journal of JOURNAL OF ZAKAT 1, no. 1 (22 November 2016):
Islamic Accounting and Business Research 4, no. 2 (23 17–35.

Addirahman 7 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018

archetypal model adalah sifat operasionalnya.25 mempertimbangkan kekhususan masalah


Artinya, metaframework berfungsi sebagai yang dihadapi suatu negara di mana mereka
landasan yang membentuk paradigma, hidup menikmati sumber daya alam yang
sedangkan archetypal model menjadi guidance dikaruniai oleh Allah swt. Secara
untuk membentuk perencanaan metodologis, karakter ini terumuskan
pembangunan dalam perspektif ekonomi dalam kaidah la yunkir taghaiyir al-ahkam bi
Islam. taghaiyir al-zaman wa al-amkina, wa al-adah
(tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan
Al-Qur’an menegaskan bahwa
hukum susai dengan perubahan zaman,
tujuan pokok seluruh ajaran Islam adalah
tempat, dan kebiasaan di mana hukum
untuk rahmat bagi alam semesta. Islam
tersebut diberlakukan).
rahmatan lil ‘alamin menjadi metaframework
bahwa tujuan pokok (the ultimate goal) Pada titik ini, maka dalam
pembangunan dalam perspektif ekonomi membentuk perencanaan pembangunan
Islam adalah rahmat (kesejahteraan, daerah dalam perspektif ekonomi Islam
kedamaian, ketenangan, kebaikan nyata) sangat penting memahami dan mendalami
bagi seluruh alam semesta (manusia, konsep pembangunan sebagaimana
tumbuhan, hewan, lingkungan hidup, udara tertuang dalam UUD dan peraturan
dan lainnya). Adapun cara untuk perundang-undangan yang berlaku di
merealisasikannya adalah dengan Indonesia. Langkah ini, menurut Umar
meningkatkan falah atau kebaikan nyata Chapra sangatlah penting untuk
(real well-being) bagi seluruh manusia di menciptakan lingkungan yang lebih baik
bumi, tanpa melihat suku, warna kulit, usia, untuk memperkenalkan langkah-langkah
jenis kelamin, atau pun negaranya.26 Islami yang lebih spesifik. 27 Mengikuti
Jasser Auda, al-Qur’an dan al-Sunnah
Dengan demikian, apa yang tersaji
dalam konteks pembentukan sistem
dalam metaframework dan archetypal model
perencanaan pembangunan dapat dipahami
bersifat prinsip-prinsip umum pada satu
sebagai sistem kesadaran atau expressions of
sisi, dan merupakan general concept yang
human cognition of the revealed, 28 untuk
menjadi rujukan bagi pembentukan sistem
kemudian diwujudkan dalam bentuk
perencanaan pembangunan dalam
rencana aksi yang melahirkan langkah
perspektif ekonomi Islam. Pada tahap
implementatif perencanaan pembangunan
selanjutnya, baik al-Qur’an dan al-Sunnah
daerah. Lebih jelas, kerangka pemikiran
memberikan peluang interpretasi bagi
dalam penelitian ini dapat dilihat
manusia untuk mengoperasionalkan general
berdasarkan gambar berikut ini:
principle and general concept of development
planning tersebut berdasarkan kondisi, ‘ur Fi
al-
Al-
situasi, adat, budaya dan dengan Qur’an f qh
The
as Islamic concept
Metafr Paradig of
25 Abbas Mirakhor dan Hossein Askari, Islam amewo m and regiona
Revealed
rk Concepti
and the Path to Human and Economic Development, (New l
shariahSun onQaof develop
York : Palgrave Macmillan, 2010), hal., 56 nah Develop
nu ment
26 Muhammad Umer Chapra, The Islamic Vision as ment
n planni
Planning
arc Chapra, The Future of Economics:
of Development in the Light of Maqasid al-Shari’ah…hal., 1. 27 M. Umer ngan
het
Karakter umum dari konsep pembangunan dalam Islamic Perspective,ypa
terj. (Jakarta : Shariah Economics and
perspektif ekonomi Islam ini mirip dengan arah dan Banking Institute,l2001), hal., 377
tujuan dari gagasan pembangunan inklusif sebagaimana 28 JassermoAuda, Maqashid al-Shariah as Philosophy
dapat dibaca dalam A Prasetyantoko, dkk., Pembangunan of Islamic Law: a Systems
del Approach, (London : IIIT, 2007),
Inklusif… hal., 194-196

Addirahman 8 Paradigma Perencanaan Pembangunan..........


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.2, Juli-Desember 2018

Bagan 1. akal (‘aql), keturunan (nasl), dan harta (maal)


Paradigma Perencanaan Pembanguan yang lazim disebut dharuriyah al-khamsah.
Daerah dalam Ekonomi Islam Realisasinya haruslah dengan menarik
hubungan vertikal antara manusia dengan
Kerangka di atas masih terbatas
pencipta dan hubungan horizontal antara
pada pokok pengembangan paradigma
sesama manusia dan dengan ciptaan
yang diarahkan untuk membangun konsep
lainnya.30
implementatif bagi perencanaan
pembangunan daerah. Persoalannya Berdasarkan kelima aspek pokok
kemudian adalah teori apakah yang dapat kebutuhan manusia tersebut, Islamic Relief
dijadikan acuan bagi kerangka pemikiran merumuskan bahwa ada tiga domain yang
tersebut. Cukup sulit menemukan teori menjadi titik sentral untuk melakukan
pembangunan yang dikembangkan perubahan dalam pembangunan manusia,
berdasarkan visi ekonomi Islam. Satu di yaitu domain assets, resilience to shocks, dan
antara penyebabnya adalah karena structural factor. Ketiga domain tersebut
konsentrasi para akademisi maupun merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat
praktisi terfokus pada pengembangan dipisahkan. Domain assets tidak hanya
institusi keuangan syari’ah. Namun, apa berkaitan dengan pencapain material,
yang dikembangan Islamic Relief melainkan termasuk aspek spritualitas,
Worldwide sebuah organisasi nirlaba di solidaritas sosial, dan lain sebagainya
United Kingdom adalah pengecualiannya. sebagaimana disebutkan dalam dharuriyah
Islamic Relief mengembangkan program al-khamsah. Hanya saja, konsep maal
pembangunan untuk perubahan mendasar dibedakan antara harta dalam pengertian
yang disebut sebagai “Integrated Sustainable fisik dengan keuangan. Lebih lanjut dapat
Development Theory of Change.” Berdasarkan diperhatikan pada dua gambar berikut:
teori ini, berbagai program perencanaan Gambar E.2 Domains of Change
pembangunan telah dilaksanakannya di
beberapa kawasan, seperti Pakistan, Mali,
Bangladesh, Sudan, Kashmir, dan lainnya.29
Teori ini berangkat dari tesis
bahwa “Islam provides a holistic understanding of
human development anchored on the maqasid or
agreed upon objectives of sharia.” Pembangunan
manusia, oleh sebab itu, merupakan proses
mengatur tujuan manusia untuk mencapai
kesejahteraan, sehingga dibutuhkan
pendekatan yang komprehensif dan
multidimensi (baik material, non material,
maupuan spiritual). Maqasid Syari’ah
mengarahkan bahwa pembangunan harus
melingkupi dimensi agama (din), jiwa (nafs),
29 Islamic Relief Worldwide, Introducing Islamic
Relief Wordlwide’s Integreted Sustainable Development
Programme, (United Kingdom : Islamic Relief, 2014), hal.,
2 30 Ibid.

Addirahman 9 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018

melakukan perubahan dalam


pembangunan. Akan tetapi, ketiga domain
tersebut tidaklah dipahami secara kaku.
Dengan kata lain, tiga domain perubahan
tersebut terbuka terhadap domain-domain
lain, termasuk perubahan itu sendiri, yang
dapat dijadikan sandaran dalam
pemberdayaan dan pembangunan. Oleh
sebab itu, Islamic Relief juga merumuskan
bahwa pembangunan haruslah dimulai dari
dalam (change comes from within) meliputi
individu, keluarga, komunitas, dan
masyarakat. Adapun pembangunan dapat
berjalan dengan adanya hubungan integrasi
Domain perubahan kedua
yang meliputi: integrasi institusional,
berkaitan dengan penyebab struktural dari
sektoral, kawasan, kebijakan, lembaga
kemiskinan, seperti pemerintahan yang
keagamaan, dan integrasi antara hak dan
korup, pelanggaran hak dan keadilan,
kewajiban. Keberlanjutan pembangunan
infrastruktur yang buruk serta struktur
diarahkan pada keberlanjutan (sustainability)
pasar yang tidak berpihak pada kelompok
tatanan kehidupan masyarakat, lingkungan,
miskin. Masalah-masalah struktural acap
ekonomi, dan teknis. Secara kesuluruhan,
kali menjadi penghalang bagi terwujudnya
kerangka pembangunan berkelanjutan
pembangunan yang menyeluruh dan
terintegrasi dapat dilihat pada gambar
berkelanjutan. Di sini, program
berikut:
pembangunan diarahkan pada upaya
membangun kesadaran masyarakat dalam Perencanaan pembangunan daerah,
menegakkan hak-hak dan keadilan sosial. merujuk pada teori di atas, dapat
Misalnya, Integrated Sustainable Development dikembangkan dengan mengintegrasikan
yang dikembangkan di Mali berupaya kedua teori yang telah dijelaskan.
mengangkat isu perempuan yang seringkali Paradigma perencanaan pembangunan
diabaikan bila dibandingkan dengan isu-isu daerah dirumuskan dengan menjadikan al-
umum lainnya, seperti ketahanan pangan , Qur’an dan al-Sunnah sebagai sumber
pendidikan, dan kesehatan.31 utama untuk mengetahui prinsip-prinsip
dasar dan tujuan pembangunan dalam
Adapun domain resilience to shocks
perspektif qurani. Kemudian, kedua hal
berhubungan dengan kesiapan masyarakat
tersebut dijadikan landasan untuk
dalam menghadapi berbagai ancamana
memahami pembangunan sebagaimana
perubahan, termasuk perlindungan dari
tertuang dalam peraturan perundang-
bencana alam, seperti kelangkaan pangan,
undangan dan juga dalam konteks kearifan
konflik, dan seluruh faktor yang
lokal (local wisdom) di suatu daerah.
menyebabkan kemiskinan dan penderitaan.
Selanjutnya, hasil pemahaman tersebut
Proses analisis dari hubungan antara ketiga
direkonstruksi berdasarkan pada tiga
domain ini disebut dengan “the opportunity
domain dalam perencanaan pembangunan
analysis” yang tujuannya adalah mencari dan
daerah yang berkelanjutan, yaitu: asset,
menemukan langkah fundamental untuk
31 Ibid. hal., 6

Addirahman 10 Paradigma Perencanaan Pembangunan..........


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.2, Juli-Desember 2018

faktor struktural dan ketahanan terhadap Auda, Jasser, Maqashid al-Shariah as


resiko. Philosophy of Islamic Law: a Systems
Approach, London : IIIT, 2007
Kesimpulan
Bell, Daniel dan Irvin Kristol, (Ed.), Krisis
Persoalan pembangunan daerah, Teori Ekonomi, terj. Jakarta : LP3ES,
dari masa ke masa, terlalu memberikan 1987
perhatian pada aspek politik, yaitu Biddle, Karen Golden & Karen D. Locke,
pembagian kekuasaan dan perimbangan Composing Qualitative Research,
anggaran. Jalan lain untuk mewujudkan California : Sage Publication, 2007
pemerataan kesejahteraan di daerah adalah Budiman, Arief, Teori Pembangunan Dunia
dengan membentuk perangkat paradigma Ketiga, Jakarta : Gramedia, 2000
perencanaan pembangunan daerah yang Chapra, “Ibn Khaldun’s Theory of
berlandaskan pada nilai-nilai ajaran Islam Development : Does it Help Explain
dan khazanah lokal di setiap daerah. the Low Performance of the Present-
Ekonomi Islam menjadikan al-Qur’an dan day Muslim World?,” The Journal of
al-Sunnah sebagai metaframework dan Socio-Economics, No. 37, 2008
archetypal model; untuk kemudian Chapra, Islam and Economic Development,
disintesiskan dengan tujuan pembangunan Pakistan : IIIT Islamabad, 1993
sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan Chapra, M. Umer, The Future of Economics: an
UUD 1945, dan dengan memperhatikan Islamic Perspective, terj. Jakarta : Shariah
nilai-nilai kearifan lokal yang hidup di Economics and Banking Institute,
setiap daerah. 2001
Chapra, The Islamic Vision of Development in
Daftar Pustaka the Light of Maqasid al-Shari’ah, London
A Prasetyantoko, dkk (ed.), Pembangunan : IIIT, 2008
Inklusif Prospek dan Tantangan di Dariah, Atih Rohaeti, dkk., “Development
Indonesia, Jakarta : LP3ES, 2012 Planning in Islamic Perspective : New
Abduh, Muhamad, dan Mohd Azmi Omar. Structure Based on Indonesia
“Islamic banking and economic Experience,” International Proceedings of
growth: the Indonesian experience.” Economics Development and Research,
International Journal of Islamic and Middle Singapore: IACSIT Press. 2014
Eastern Finance and Management 5, no. 1 Eppler, Erhard, Melindungi Negara dari
(30 Maret 2012): 35–47. Ancaman Neoliberal, terj. Jakarta :
https://doi.org/10.1108/1753839121 Friedrich-Ebert-Stiftung, 2009
1216811. Fakih, Mansour, Jalan Lain Manifesto
Arief, Sritua, & Adi Sasono, Indonesia Intelektual Organik, Cet. Ke-2,
Ketergantungan dan Keterbelakangan, edisi Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011
revisi, Jakarta : Mizan, 2013 Fakih, Mansour, Runtuhnya Teori
Askari, Hossein, “Economic Development Pembangunan, Yogyakarta : Pustaka
in Islam,” dalam Zamir Iqbal dan Pelajar, 2006
Abbas Mirakhor (ed), Economic Ginting, Ramlan, dkk. Kodifikasi Peraturan
Development and Islamic Finance, Bank Indonesia Likuiditas Rupiah:
Woshington DC : The World Bank, Operasi Moneter, Operasi Moneter Syariah
2013 dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah,

Addirahman 11 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No. 2, Juli-Desember 2018

Bank Indonesia : Pusat Riset dan McCawley, Peter. “The Economics of


Edukasi Bank Sentral, 2013 Ekonomi Pancasila.” Bulletin of
Gunawan, Jamil, dkk. (ed), Desentralisasi dan Indonesian Economic Studies 18, no. 1 (1
Demokrasi Lokal, Jakarta : LP3ES, Maret 1982): 102–9.
2004 https://doi.org/10.1080/0007491821
Harvey, David, A Brief History of 2331334140.
Neoliberalism, New York : Oxford Mirakhor, Abbas, dan Hossein Askari, Islam
University Press, 2005 and the Path to Human and Economic
Hasan, Zubair, “Economic Development in Development, New York : Palgrave
Islamic Perspective: Concept, Macmillan, 2010
Objetives and Some Issues,” Journal of Mohd. Yusof, Rosylin, dan Mejda Bahlous.
Islamic Economics, Vol. 1, No. 6, 1995 “Islamic banking and economic
Hasan, Zubair, “Sustainable Development growth in GCC & East Asia
from an Islamic Perspective: Meaning countries: A panel cointegration
Implications and Policy Concerns,” analysis.” Journal of Islamic Accounting
Islamic Economics, Vol. 19, No. 1, 2006 and Business Research 4, no. 2 (23
Hatta, Mohammad, Ekonomi Berentjana, September 2013): 151–72.
Jakarta : Gunung Agung, 1971 https://doi.org/10.1108/JIABR-07-
Ismail, Abd. Ghafar B., dan Muhammad 2012-0044.
Zilal Hamzah, “Fiscal Mubyarto, “Krisis Ilmu Ekonomi
Decentralization and Economic Indonesia,” A.B. Lapian, dkk.,, Sejarah
Growth Nexus :Evidence from dan Dialog Peradaban Persembahan 70
Province-Level Cross-Section Data Tahun Prof. Dr. Taufik Abdullah,
for Indonesia,” Review of Islamic Jakarta : LIPI Press, 2005
Economics, Vol. 10, No. 2, 2006 Mubyarto, Sistem dan Moral Ekonomi
Kuncoro, Mudrajad, “Desentralisasi Indonesia, Jakarta : LP3ES, 1988
Sekedar Alat,” pengantar buku Jamil Mubyarto, Teknokrat dan Ekonomi Pancasila,
Gunawan, dkk. (ed), Desentralisasi dan Yogyakarta : Adiya Media, 2004
Demokrasi Lokal, Jakarta : LP3ES, N. Zaman, “Sustainable Islamic
2004 Development: Recognizing the
Leksono, Sony, Penelitian Kualitatif Ilmu Primacy of Trust, Iman and
Ekonomi dari Metodologi ke Metode, Institution,” International Journal of
Jakarta : Rajawali Press, 2013 Economics, Management, and Accounting,
Liddle, R. William. “The Politics of Vol. 21, No. 1, 2013
Ekonomi Pancasila: Some Reflections Noor, Isran, Politik Ekonomi Daerah untuk
on a Recent Debate.” Bulletin of Penguatan NKRI, Jakarta : Seven
Indonesian Economic Studies 18, no. 1 Strategic Studies, 2012
(Maret 1982): 96–101. Oey, Mayling, dan Peter Gardiner, “Lepas
https://doi.org/10.1080/0007491821 Landas Ekonomi dan Kesenjangan
2331334130. Regional: Pembangunan di Luar
Lorenzo Fioramonti. Problem Domestik Bruto: Jawa,” Prisma Majalah Pemikiran Sosial
Sejarah dan Realitas di Balik Angka Ekonomi, Nomor 3, Tahun 1990
Pertumbuhan Ekonomi. terj. Jakarta: Ormerod, Paul, The Death of Economics,
Margin Kiri, 2017. London : Faber and Faber, 1994

Addirahman 12 Paradigma Perencanaan Pembangunan..........


ISLAM REALITAS: Journal of Islamic & Social Studies Vol. 4, No.2, Juli-Desember 2018

Piketty, Thomas, Capital in the Twenty-First Wibowo, Puji, “Mencermati Dampak


Century, translated by A.Goldhamer, Desentralisasi Fiskal terhadap
Cambridge : Harvard University Pertumbuhan Ekonomi Daerah,”
Press, 2014 Jurnal Keuangan Publik, Vol. 5, No. 1,
Rahardjo, M. Dawam, Pembangunan Oktober 2008
Pascamodernis Esai-esai Ekonomi Politik, Zaman, Asad, “Crisis in Islamic Economics;
Yogyakarta : Insist Press, 2012 Diagnosis and Prescription,” Presented
Rais, Mohammad Amien, Agenda-Mendesak in 8th International Islamic Economics
Bangsa Selamatkan Indonesia!, Conference, 11 Januari 2010
Yogyakarta : PPSK, 2008
Rizky, Awalil & Nasyith Majidi,
Neoliberalisme Mencengkram Indonesia,
Jakarta : E. Publishing, 2008
Salleh, Muhammad Syukri, “Philosophical
Foundations of Islamic Development
: Khursid Ahmad’s Conceptions
Revisited,” International of Education
and Research, Vol. 1, No. 7, Juli 2013
Sardar, Ziauddin, Kembali ke Masa Depan;
Syari’at sebagai Metodologi Pemecahan
Masalah, terj., Jakarta : Serambi, 2005
Sasana, Hadi, “Analisis Dampak
Desentralisasi Fiskal terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa
Tengah,” Dinamika Pembangunan, Vol.
3, No. 2, Desember 2006
Shaikh, Salman Ahmed. “Zakat Collectible
in OIC Countries for Poverty
Alleviation: A Primer on Empirical
Estimation.” INTERNATIONAL
JOURNAL OF ZAKAT 1, no. 1 (22
November 2016): 17–35.
Sjafrizal, Perencanaan Pembangunan Daerah
dalam Era Otonomi, Jakarta : Raja
Grafindo Persada, 2014
Trijono, Lambang, dkk (ed), Potret Retak
Nusantara: Studi Kasus Konflik di
Indonesia, Yogyakarta : Center for
Security and Peace Studies (CSPS
UGM), 2004
Wahid, Nusron, Keungan Inklusif Membongkar
Hegemoni Keuangan, Jakarta : KPG,
2014

Addirahman 13 Paradigma Perencanaan Pembangunan.............

Anda mungkin juga menyukai