Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“RASA AMAN DAN NYAMAN”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI


NAMA KELOMPOK
RIDOLOF LASIBYANAN
ASTUTI MASWATU
LEFINA NGARBINGAN
HENI ASTUTI ELEUWARIN
NURYANA RAHADAT
RESTI NILA SARI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh damai dan
sukacita. Adpaun judul dari makalah ini adalah “RASA AMAN NYAMAN”.

Lewat kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yang
telah memberikan tugas makalah ini kepada kami. Kami juga menyampaikan terima kasih
kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari akan kelemahan dan keterbatasan yang kami miliki. Untuk itu berbagai
masukan berupa saran dan pendapat dari semua pihak sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini kedepannya.

Akhir kata Tuhan Yesus Kristus menyertai kita dalam tugas dan tanggung jawab kita
masing-masing.

Langgur, 15 Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN

2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


AMAN DAN NYAMAN

2.3 APENDISITIS AKUT PADA ANAK

2.4 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN APENDISITIS DENGAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseoranngmerasa nyaman,

terlindung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama nyeri (Purwanto dalam

Karendehi, 2015). Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak

menyenangkan terkait kerusakan jaringan yang actual maupun potensial, atau yang digambarkan

dalam bentuk kerusakan tersebut (Meliala dan Suryamiharja, 2007).

Menurut Potter dan Perry (2006) nyeri merupakan pengalaman pribadi yang diperlihatkan

dengan cara berbeda pada setiap individu. Setiap individu memiliki pengalaman nyeri dengan

skala tertentu. Nyeri secara serius jika tidak ditangani dapat menyebabkan ketidakmampuan dan

imobilisasi pada individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri, menyebabkan isolasi social,

depresi serta perubahan konsep diri (Potter dan Perry, 2006).

Nyeri berdasarkan tingkatannya terdiri dari nyeri ringan yaitu nyeri dengan intensitas

rendah. Nyeri sedang yaitu nyeri yang menimnulkan reaksi. Nyeri berat yaitu nyeri dengan

intensitas yang tinggi. Tidak nyeri = bila skala intensitas nyeri numerik 0, nyeri ringan= bila

skala intensitas nyeri numerik 1-4, nyeri sedang= bila skala intensitas nyeri 5-7, nyeri berat= bila

skala intensitas nyeri numerik 8-10 ( Langganawa, 2014).

2.1 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pasien dengan gangguan rasa aman dan nyaman?

1.2 TUJUAN

Untuk mengetahui gambaran gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien apendisitis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN

Rasa aman didefenisikan oleh Maslow dalam Potter dan Perry (2006) sebagai sesuatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan
dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Potter dan Perry (2006) mengungkapkan
kenyamanan /rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan ( kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri).

Kenyamanan mesti dipandang secara holistic yang mencakup empat aspek, yaitu ;

1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh

2. Social, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan social

3. Psikospiritual, berhubungan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga
diri, seksualitas, dan makna kehidupan

4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal manusia seperti


cahaya, bunyi, temperature, warna dan unsur alamiah lainnya.

Hirarki Abraham Maslow dalam Potter dan Perry,2006 menyebutkan bahwa kebutuhan
rasa aman meliputi kebutuhan untuk dilindungi, jauh dari sumber bahaya, baik berupa ancama
fisik maupun psikologi. Menurut peraturan Menteri kesehatan RI No
1691/Menkes/Per/VIII/2011, keselamatan pasien Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana
Rumah Sakit membuat asuhan pasien lebih aman dan meliputi pengkajian risiko, identifikasi dan
pengolahan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
minimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh keselahan
akibat melaksanakana suatu tindakan ataua tidak mengambil tindakan yangf seharusnya diambil.
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN

Petter & perry , 2006 menyebutkan bahwa keamanan adalah suatu kondisi bebas dari
cedera fisik dan psikologis. Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yan
terhindar dari ancaman bahaya /kecelakaan . pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan
dilakukanuntuk menjagah tubuh bebas dari kecelakaan baik pada pasien , perawat atau petugas
lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut . fakyor yang mempengaruhi
keamanan dan keselamatan.di lakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pada
pasien,perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Faktor
yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan meliputi

1. Emosi

Kondisi psikis dengan kecemasan ,depresi,dan marah akan mudah mempengaruhi


keamanan dan kelemahan

2. Status fisik dengan keterbatasan aktivitas,paralisi,kelemahan otot,dan kesegaran


menurun.memudahkan terjadinya resiko cedera

3. Gangguan presepsi Sensorik

Adanya gangguan persepsi sensori akan mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan


yang berbahaya seperti gangguan penciuman dan penglihatan

4. Daya tahan tubuh kurang memudahkan terserang penyakit.

5. Tingkat kesadaran

Tingkat kesadaran yang menurun,pasien koma menyebabkan respon terhadap


rangsangan.paralisi,disorietesis,,dan kurang tidur.

6. Informasi atau komonikasi

Gangguan komonikasi dapat menimbulkan informasi dapat di terimah dengan baik.


7. Gangguan tingkat Pengetahuan

Kesadaran akan terjadi Gangguan keselamatan dan keamanan dapat di prediksi


sebelumnya

8. Penggunaan Antibiotik yang tidak Rasional

Antibiotik dapat menimbulkan Resisten dan Anafilatik shok.

9. Status Nutrisi

Kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit.

10. Usia

Perbedaan perkembangan yang di temukan di antara kelompok usia anak dan lanzia
dapat mempengaruireaksi terhadap nyeri.

11. Jenis Kelamin

Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna daklam merespon nyeri
dan tingkat kenyamanan.

2.3 APENDISITIS AKUT PADA ANAK

2.3.1 PENGERTIAN
Peradangan dari appendiks vermivormis, jenis yang akut merupakan penyebab uum dari

abdomen akut. Insiden bayi dan anak-anak usia 2 tahun = 1%, anak 2-3 tahun = 15% dan

mencapai puncak berkisar usia = 9-11 tahun. Diagnosis harus ditegakkan dini dan hendaknya

harus segera dilakukan, keterlambatan menyebabkan penyilit dan perforasi dengan segala

akibatnya.
2.3.2 PENYEBAB
 Hyperplasia folikel limfoid

 Benda asing, tumor,cacing, parasite dan infeksi virus

Pada anak-anak perkembangannya relative lebih cepat dikarenakan oleh :

 Dinding apendiks pada anak masih tipis sehingga mudah terjadi perforasi

 Apendiks relative lebih Panjang dibanding Panjang tubuh

 Diagnosis sering terlambat karena anak tidak dapat mengutarakan keluhan.

2.3.3 GEJALA KLINIK


 Sakit perut

Ditemui 100% pasien lokalisasi dan sifat nyeri bergantung dari letak apendik dan

tingkat proses penyakitnya. Sakit perut terutama disekitar umbilicus dan

apigastrium dan menetap didaerah perut kanan bawah, pada anak-anaksering

rewel, menangis dan gangguan tidur karena belum bias mengungkapkan keluhan.

 Anoreksia, muntah ditemui 70-80% pasien

 Kenaikan suhu ringan terjadi 24 jam pertama, suhu sekitar 37-39⁰ C, bila suhu

meningkat maka terjadi perforasi

 BAB mungkin obstipasi mungkin diare.

2.3.4 PEMERIKSAAN FISIK

 Anak tampak kesakitan,lemah

 Dehidrasi ringan sampai berat bergantung pada derajat sakitnya ( bila anak

muntah terus dan intake kurang)


2.3.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG

 LABORATORIUM

 Darah lengkap : biasanya leukosit 10.000-12.000, segmen leukosit lebih

banyak bias mencapai 13.000 bila terjadi perforasi.

 Urin lengkap : banyak ditemui eritrosit/lekosit

 FOTO POLOS ABDOMEN : ada kelainan bila terjadi perforasi yaitu “air fluid

level”

2.3.6 PENATALAKSANAAN

 Apendisitis perforasit : persiapan pra bedah antara lain dengan pemasangan sonde

lambung dan tindakan dekompresi, dehidrasi dan penurunan suhu, antibiotik.

 Apendisitis dengan penyulit : pada pasien yang kondisi buruk dengan septicemia

dan hipofolemia pre operasi dilakukan pemasangan keteter, rehidrasi, dan obat

penurun panas.

2.3.7 INTERVENSI KEPERAWATAN

 DIAGNOSA I

1. Pantau tanda-tanda vital dan perhatikan kondisi demam,menggigil,

berkeringat, perubahan mental, dan meningkatnya nyeri abdomen

Rasional : adanya infeksi sepsis dan peritonitis

2. Lakukan semua tindakan dengan Teknik steril dan antiseptic dan jaga selalu

kebersihan

Rasional : menurunkan resiko penyebaran infeksi

3. Pantau keadaan cairan dan elek0trolit


Rasional : cairan dan elektrolit yang adekuat dapat lebih meningkatkan

kondisi tubuh klien.

4. Beri posisi yang sesuai (semi fowler) dan bed rest di tempat tidur

Rasional : mencegah penyebaran infeksi

5. Beri informasi yang tepat pada orang tua

Rasioanl : penjelasan yang tepat dapat membantu orang tua berpartisipasi

dalam proses penyembuhan dan perawatan anaknya.

6. Kolaborasi dengan tim medis untuk tindakan selanjutnya

Rasional : fungsi dependent perawat.

2.4 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN APENDISITIS DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

2.4.1 PENGKAJIAN

a.) Identitas Klien

Nama: An. R L

Usia : 12 Thn

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Un. Belakang Polres

No. Tlpon : -

Agama : Kristen Protestan

Suku : Kei
Pendidikan : SMP

Pekerjaan : -

Tgl. MRS : 15-03-2019

Tgl Pengkajian : 16-03-2019

No. RM

b.) Status Kesehatan Saat ini

1. Keluhan Utama : Nyeri pada abdomen

2. Lama Keluhan : Nyeri terasa 3 hari sebelum dibawa ke Rumah Sakit

3. Upaya yang telah dilakukan : Melakukan buli-buli hangat dan kompres hangat

4. Diagnosa medis : Appendisitis

c.) Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yang pernah dialami : Demam
d). Riwayat Keluarga : -
f.) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital : - TD: 120/90 mmHg - Suhu : 36,4 º C
- Nadi : 30x/menit - Pernapasan : 16x/menit
2. Hasil Pemeriksaan Penunjang : LAB : - Darah Lengkap
- Urine Lengkap

3. Pengobatan : Pemberian buli-buli hangat dan kompres hangat


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman

C. INTERVENSI
Lakukan pemberian buli-buli hangat.
D. IMPLEMENTASI
Melakukan pemberian buli-buli hangat.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang.
O : Skala nyeri berkurang (3-0).
A : Nyeri teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rasa aman didefenisikan oleh Maslow dalam Potter dan Perry (2006) sebagai sesuatu

kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan

dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Potter dan Perry (2006) mengungkapkan

kenyamanan /rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia

yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),

kelegaan ( kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi

masalah dan nyeri).


DAFTAR PUSTAKA

Asuhan Keperawatan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman,pdf

Bab II Kajian Pustaka, Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman Nyaman

Salemba Medika, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan

Atti Yudiernawati. S.KP, Kumpulan Laporan Pendahuluan Peditric Nursing

Anda mungkin juga menyukai