Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh damai dan
sukacita. Adpaun judul dari makalah ini adalah “RASA AMAN NYAMAN”.
Lewat kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah yang
telah memberikan tugas makalah ini kepada kami. Kami juga menyampaikan terima kasih
kepada teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari akan kelemahan dan keterbatasan yang kami miliki. Untuk itu berbagai
masukan berupa saran dan pendapat dari semua pihak sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini kedepannya.
Akhir kata Tuhan Yesus Kristus menyertai kita dalam tugas dan tanggung jawab kita
masing-masing.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebutuhan rasa nyaman adalah suatu keadaan yang membuat seseoranngmerasa nyaman,
terlindung dari ancaman psikologis, bebas dari rasa sakit terutama nyeri (Purwanto dalam
Karendehi, 2015). Nyeri adalah suatu sensori subyektif dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan terkait kerusakan jaringan yang actual maupun potensial, atau yang digambarkan
Menurut Potter dan Perry (2006) nyeri merupakan pengalaman pribadi yang diperlihatkan
dengan cara berbeda pada setiap individu. Setiap individu memiliki pengalaman nyeri dengan
skala tertentu. Nyeri secara serius jika tidak ditangani dapat menyebabkan ketidakmampuan dan
imobilisasi pada individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri, menyebabkan isolasi social,
Nyeri berdasarkan tingkatannya terdiri dari nyeri ringan yaitu nyeri dengan intensitas
rendah. Nyeri sedang yaitu nyeri yang menimnulkan reaksi. Nyeri berat yaitu nyeri dengan
intensitas yang tinggi. Tidak nyeri = bila skala intensitas nyeri numerik 0, nyeri ringan= bila
skala intensitas nyeri numerik 1-4, nyeri sedang= bila skala intensitas nyeri 5-7, nyeri berat= bila
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui gambaran gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien apendisitis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN
Rasa aman didefenisikan oleh Maslow dalam Potter dan Perry (2006) sebagai sesuatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan
dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Potter dan Perry (2006) mengungkapkan
kenyamanan /rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan ( kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistic yang mencakup empat aspek, yaitu ;
3. Psikospiritual, berhubungan kewaspadaan internal dalam diri sendiri yang meliputi harga
diri, seksualitas, dan makna kehidupan
Hirarki Abraham Maslow dalam Potter dan Perry,2006 menyebutkan bahwa kebutuhan
rasa aman meliputi kebutuhan untuk dilindungi, jauh dari sumber bahaya, baik berupa ancama
fisik maupun psikologi. Menurut peraturan Menteri kesehatan RI No
1691/Menkes/Per/VIII/2011, keselamatan pasien Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana
Rumah Sakit membuat asuhan pasien lebih aman dan meliputi pengkajian risiko, identifikasi dan
pengolahan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
minimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh keselahan
akibat melaksanakana suatu tindakan ataua tidak mengambil tindakan yangf seharusnya diambil.
2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN
Petter & perry , 2006 menyebutkan bahwa keamanan adalah suatu kondisi bebas dari
cedera fisik dan psikologis. Keselamatan adalah suatu keadaan seseorang atau lebih yan
terhindar dari ancaman bahaya /kecelakaan . pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan
dilakukanuntuk menjagah tubuh bebas dari kecelakaan baik pada pasien , perawat atau petugas
lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut . fakyor yang mempengaruhi
keamanan dan keselamatan.di lakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pada
pasien,perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Faktor
yang mempengaruhi keamanan dan keselamatan meliputi
1. Emosi
5. Tingkat kesadaran
9. Status Nutrisi
10. Usia
Perbedaan perkembangan yang di temukan di antara kelompok usia anak dan lanzia
dapat mempengaruireaksi terhadap nyeri.
Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna daklam merespon nyeri
dan tingkat kenyamanan.
2.3.1 PENGERTIAN
Peradangan dari appendiks vermivormis, jenis yang akut merupakan penyebab uum dari
abdomen akut. Insiden bayi dan anak-anak usia 2 tahun = 1%, anak 2-3 tahun = 15% dan
mencapai puncak berkisar usia = 9-11 tahun. Diagnosis harus ditegakkan dini dan hendaknya
harus segera dilakukan, keterlambatan menyebabkan penyilit dan perforasi dengan segala
akibatnya.
2.3.2 PENYEBAB
Hyperplasia folikel limfoid
Dinding apendiks pada anak masih tipis sehingga mudah terjadi perforasi
Ditemui 100% pasien lokalisasi dan sifat nyeri bergantung dari letak apendik dan
rewel, menangis dan gangguan tidur karena belum bias mengungkapkan keluhan.
Kenaikan suhu ringan terjadi 24 jam pertama, suhu sekitar 37-39⁰ C, bila suhu
Dehidrasi ringan sampai berat bergantung pada derajat sakitnya ( bila anak
LABORATORIUM
FOTO POLOS ABDOMEN : ada kelainan bila terjadi perforasi yaitu “air fluid
level”
2.3.6 PENATALAKSANAAN
Apendisitis perforasit : persiapan pra bedah antara lain dengan pemasangan sonde
Apendisitis dengan penyulit : pada pasien yang kondisi buruk dengan septicemia
dan hipofolemia pre operasi dilakukan pemasangan keteter, rehidrasi, dan obat
penurun panas.
DIAGNOSA I
2. Lakukan semua tindakan dengan Teknik steril dan antiseptic dan jaga selalu
kebersihan
4. Beri posisi yang sesuai (semi fowler) dan bed rest di tempat tidur
2.4.1 PENGKAJIAN
Nama: An. R L
Usia : 12 Thn
No. Tlpon : -
Suku : Kei
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
No. RM
3. Upaya yang telah dilakukan : Melakukan buli-buli hangat dan kompres hangat
C. INTERVENSI
Lakukan pemberian buli-buli hangat.
D. IMPLEMENTASI
Melakukan pemberian buli-buli hangat.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang.
O : Skala nyeri berkurang (3-0).
A : Nyeri teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Rasa aman didefenisikan oleh Maslow dalam Potter dan Perry (2006) sebagai sesuatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan
dari keadaan lingkungannya yang mereka tempati. Potter dan Perry (2006) mengungkapkan
kenyamanan /rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan ( kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi