Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR KOMPRES LUKA BAKAR

Dosen: Ns. N A. Amanupunnyo.S.Kep.,M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8

1. ASRI MEGA YAMLEAN


2. PETRONELA FEBBY
3. RESTI NILA SARI
4. ALFRIAN HELOKIL

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala rahmat- Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah

ini dengan judul ‘’ KOMPRES LUKA BAKAR ‘’

Dalam proses pembuatan makalah ini, kami sebagai

penyusun, kami mengalami berbagai hambatan, akan tetapi dengan

kesabaran serta dukungan dari berbagai pihak yang mendukung

pembuatan makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya.

Tentunya sebagai manusia, kami selaku penyusun tidak lepas

dari kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang

membangun sebagai bahan evaluasi atas makalah ini, besar

harapan kami agar kami lebih baik di kemudian hari.

Langgur, Oktober 2019

Kelompok 8
Daftar Isi

Halaman Judul................................................................................i

Kata Pengantar...............................................................................ii

Daftar Isi..........................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 konsep Standar Operasional Prosedur Luka Bakar

2.1.1 Pengertian.......................................................3

2.1.2 Tujuan.............................................................3

2.1.3 Klasifikasi........................................................3

2.1.4 Indikasi............................................................4

2.1.5 Persiapan Alat.................................................4

2.2 Prosedur Pelaksanaan Kompres Luka Bakar

2.2.1 Tahap Pra Interaksi.........................................4

2.2.2 Tahap Orientasi..............................................5

2.2.3 Tahap Kerja.....................................................5

2.2.4 Tahap Terminasi.............................................6

2.2.5 Tahap Evaluasi...............................................6


BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan.....................................................................7

3.2 Saran..............................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi oleh

dokter, jenis yang berat memperlihatkan morbiditas dan derajat

cacat yang relatif tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab

lain . Biaya yang dibutuhkan juga cukup mahal untuk

penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena api

(secara langsung ataupun tidak langsung), juga karena pajanan

suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia. Luka bakar

karena api atau akibat tidak langsung dari api ( misalnya tersiram

panas ) banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar resusitasi pada

trauma dan penerapannya pada saat yang tepat diharapkan

akan dapat menurunkan sekecil mungkin angka- angka tersebut

diatas. Prinsip- prinsip dasar tersebut meliputi kewaspadaan

akan terjadinya gangguan jalan nafas pada penderita yang

mengalami trauma inhalasi, mempertahankan hemodinamik

dalam batas normal dengan resusitasi cairan, mengetahui dan

mengobati penyulit- penyulit yang mungkin terjadi akibat trauma

listrik, misalnya rabdomiolisis dan disritmia jantung.

Mengendalikan suhu tubuh dan menjuhkan/ mengeluarkan


penderita dari lingkungan trauma panas juga merupakan prinsip

utama dari penanganan trauma termal.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana konsep teori Standar Operasional Prosedur

Kompres Luka Bakar ?

1.2.2 Bagaimana aplikasi Prosedur Kompres Luka Bakar ?

1.3 Tujuan penulisan

1.3.1 Mengetahui prosedur pelaksanaan kompres luka bakar

1.3.2 Mampu mengaplikasikan prosedur kompres luka bakar

yang di akibatkatkan oleh api,air panas, bahan kimia, listrik

dan radiasi
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 konsep Standar Operasional Prosedur Luka Bakar

2.1.1 Pengertian

Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar

2.1.2 Tujuan

2.1.2.1 Mencegah infeksi pada luka

2.1.2.2 Mempercepat penyembuhan pada luka

2.1.3 Klasifikasi

Perhatikan kondisi luka yang dialami anak jika tersiram

air panas. Luka tersiram air panas termasuk luka bakar.

Untuk memudahkan perawatan, perlu juga diketahui

beratnya luka bakar tersebut. Tentukan berat

ringannya, beratnya luka bakar dibagi menjadi tiga

derajat, yaitu:

2.1.3.1 Luka bakar derajat satu , jika kulit yang tersiram

air panas memerah dan terasa nyeri. Biasanya,

sembuh dalam waktu seminggu.

2.1.3.2 Luka bakar derajat dua , bila kulit memerah,

nyeri, serta timbul juga gelembung (melepuh).

Ini berarti ada kerusakan pada lapisan kulit,


otot, dan lemak. Umumya, bisa sembuh dalam

waktu dua minggu, bila tanpa infeksi.

2.1.3.3 Luka bakar derajat tiga , kalau timbul kerusakan

yang lebih dalam lagi. Badan yang terkena

akan tampak hangus atau kehitaman.

2.1.4 Indikasi

2.1.4.1 Pasien yang mengalami luka bakar

2.1.5 Persiapan Alat

2.1.5.1 Bak instrument yang berisi:

2.1.5.2 Pinset anatomis

2.1.5.3 Kasa basah

2.1.5.4 Kassa steril

2.1.5.5 Kom

2.1.5.6 Sarung tangan

2.1.5.6 Obat luka sesuai kebutuhan

2.1.5.7 Nacl 9%

2.1.5.8 Gunting dan plester

2.2 Prosedur Pelaksanaan Kompres Luka Bakar

2.2.1 Tahap Pra Interaksi

2.2.1.2 Melakukan verifikasi program pengobatan

klien

2.2.1.3 Mencuci tangan


2.2.1.4 Menempatkan alat di dekat pasien dengan

benar

2.2.2 Tahap Orientasi

2.2.2.1 Memberikan salam sebagai pendekatan

therapeutic

2.2.2.2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada

klien/keluarga

2.2.2.3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan

dilakukan

2.2.3 Tahap Kerja

2.2.3.1 Menjaga privasi pasien

2.2.3.2 Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat

jelas

2.2.3.3 Membuka peralatan

2.2.3.4 Memakai sarung tangan

2.2.3.5 Siram dengan Nacl secara perlahan selama 5-10

menit.

2.2.3.6 Oleskan krim antibiotik atau krim khusus luka bakar

2.2.3.7 Kompres dengan kasa basah

2.2.3.8 tutup dengan kassa steril dan plester

2.2.3.9 Merapikan pasien


2.2.4 Tahap Terminasi

2.2.4.1 Mengevaluasi hasil tindakan

2.2.4.2 Berpamitan dengan pasien

2.2.4.3 Membereskan dan kembalikan alat ke tempat

semula

2.2.4.4 Mencuci tangan

2.2.4.5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

Keperawatan

2.2.5 Tahap Evaluasi

Setalah kami melakukan tindakan kompres pada luka

pasien merasa aman dan nyaman.


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan

suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, radiasi,

juga kontak langsung dengan suhu rendah (frost bite). Luka

bakar biasanya dinyatakan dalam derajat yang ditentukan

oleh kedalaman luka bakar, dimana umur dan keadaan

kesehatan penderita sebelumnya akan sangat mempengaruhi

prognosis.

Prinsip penanganan luka bakar bergantung fase yang terjadi

dimana prinsip penatalaksanaan dibagi menjadi dua fase yaitu

fase akut dan lanjut, dimana pada fase akut adalah

penanggulangan syok, mengatasi gangguan pernafasan,

mengatasi infeksi, eksisi luka scar dan skin graft, pemberian

nutrisi dilakukan setelah keadaan umum pasien baik,

sebelumnya pasien dipuasakan, rehabilitasi, penaggulangan

terhadap gangguan psikologis.

Sedangkan pada fase subakut atau lanjutan dilakukan

manakala penanganan fase akut yang kurang maksimal


mengakibatkan perlu penanganan yang serius pada fase

subakut atau lanjutan, yang meliputi 4 sistem homeostasis,

yaitu kardiovaskuler, Renalis, Imonologi, dan Gastro Intestinal.

Pemulihan tergantung kepada kedalaman dan lokasi luka

bakar. Pada luka bakar superfisial (derajat I dan derajat II

superfisial), lapisan kulit yang mati akan mengelupas dan

lapisan kulit paling luar kembali tumbuh menutupi lapisan di

bawahnya.

3.2 Saran

Jika tersiram air panas sebaiknya jangan diolesi dengan odol

gigi,mentega,minyak atau kecap karena kandungan bahan ini

dapat mengakibatkan resiko infeksi pada kulit anda dan

tindakan yang paling tepat untuk menghilangkan rasa sakit

sebelum dibawah kerumah sakit untuk memberikan

perawatan adalah dengan cara menyiram dengan air bersih

dan mengali
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Darwono; F. Sutoko, Protokol Pengelolaan Luka Bakar


Bagian Bedah, FK Undip/RS dr. Kariadi.

Amin Huda Nurarif, Hardhi Kusuma.2015 NANDA NIC-NOC 208


Mediaction Jogjakarta.

Tucker, Susan Martin, (1998), Standar Perawatan Pasien, Edisi 5,


Volume 4, Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai