Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PEMBIAYAAN

“PRILAKU BIAYA AKTIVITAS”

Oleh kelompok 2

Rena Sugiarti : 12355201190038


Meiske dowongi : 12355201170005
Josse Budiman : 12355201190036
Rivaldo Hodja : 12355201190031
Juan Djaga : 12355201190028

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


SEKOLAH TINGGI PERTANIAN KEWIRAUSAHAAN (STPK) BANAU
HALMAHERA BARAT
2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
ini yang berjudul “PERILAKU BIAYA AKTIVITAS”.

Makalah ini berisikan tentang “PERILAKU BIAYA AKTIVITAS”.


Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
“PERILAKU BIAYA AKTIVITAS”.
 
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan_makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan anugrah-Nya kepada kita. Amin.

Jailolo, Maret 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................i


KATA PENGANTAR ........................................................................................2
DAFTAR ISI .......................................................................................................3
I. PENDAHULUAN............................................................................................4
Latar belakang...........................................................................................4
Rumusan masalah......................................................................................4
Tujuan........................................................................................................4
II. PEMBAHASAN..............................................................................................5
2.1.Pola prilaku biaya.................................................................................5
2.2.Penilaian manajerial............................................................................9
2.3.Aktivitas, penggunaan sumberdaya, dan prilaku biaya.........................10
III. PENUTUP......................................................................................................11
Kesimpulan................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................12

3
I. PENDAHULUAN

I.1.       Latar Belakang

Dalam menjalankan kegiatan suatu perusahaan masa kini dan menghadapi era-
globalisasi, perusahaan dituntut effisien dan ekonomis serta dapat mengantisipasi
perkembangan yang terjadi dimasa yang akan datang. Hal ini penting karena
dalam persaingan global hanya perusahaan yang menjalankan kegiatan/beroperasi
secara effisien, ekonomis dan produktif yang mampu memenangkan persaingan.
Salah satu unsur yang penting dalam memenangkan persaingan adalah
kemampuan untuk menurunkan biaya tanpa mengorbankan mutu. Maka tidak
berlebihan apabila dikatakan para manager perlu memahami dengan benar
masalah yang berkaitan dengan pembiayaan terutama mengenali perilaku biaya
dengan pengklasifikasian biaya.
Salah satu cara membuat klasifikasi biaya adalah berdasarkan perilaku
biaya. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan
keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya akan mampu
memprediksi dengan lebih baik apakah yang akan terjadi pada biaya dalam
berbagai kondisi. Usaha pembuatan keputusan tanpa memiliki pemahaman
terhadap biaya dan bagaimana biaya ini berubah dengan adanya perubahan tingkat
aktivitas akan mengakibatkan turunnya tingkat laba. Untuk menghindari masalah
tersebut manajer harus mampu memprediksi secara akurat kondisi biaya dalam
berbagai tingkat aktivitas.

I.2.      Rumusan Masalah

a)             Bagaimana Pola perilaku biaya?


b)             Seperti Apa analisis biaya campuran?
c)             Seperti Apa penilaian manajerial?
d)            Seperti Apa Aktivitas, penggunaan sumberdaya, dan prilaku biaya?

I.3.         Tujuan Masalah

a)             Mengetahui Pola perilaku biaya !


b)             Mengetahui analisis biaya campuran !
c)             Mengetahui penilaian manajerial !
d)            Mengetahui Aktivitas, penggunaan sumberdaya, dan prilaku biaya !

4
II. PEMBAHASAN

2.1. Pola Perilaku Biaya

Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan
volume kegiatan atau aktivitas perusahaan (Halim, Supomo, dan Kusufi 2013:
21). Sedangkan menurut Simamora (2012: 136), perilaku biaya berarti bagaimana
suatu biaya akan bereaksi atau merespon perubahan tingkat aktivitas usaha.
Menurut Mulyadi (2012: 465), pada umumnya pola perilaku diartikan sebagai
hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan. Berdasarkan
perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat
dibagi menjadi tiga golongan yaitu biaya tetap, biaya variable, dan biaya
campuran .Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan
perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah
istilah untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan
output. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam
cara .

Perilaku biaya dapat dibedakan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.

1. Biaya tetap (fixed cost)

adalah suatu biaya yang konstan dalam total tanpa mempertimbangakan


perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam suatu relevant range tertentu. Bila
suatu biaya tetap dinyatakan menurut biaya per unit, maka biaya tersebut akan
beruabah secara terbalik dengan tingkat aktivitas.

Biaya tetap selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai committed fixed cost dan
discretionary fixed cost.

 Committed fixed cost meliputi biaya-biaya tetap yang berhubungan dengan


investasi dalam fasilitas, peralatan, dan struktur dasar organisasai sebuah
perusahaan. Biaya- biaya ini sulit ditelusuri hubungannya dengan volume
output, seperti unit prodksi.
 Discretionary fixed cost atau dikenal juga sebagai managed fixed cost
meliputi biaya-biaya tetap yang timbul dari keputusan-keputusan tahunan
management untuk membelanjai bidang-bidang biaya tetap tertentu seperti
iklan, dan penelitian.

Sebagai contoh, untuk meningkatkan penjualannya dalam satu periode tertentu


manajemen memutuskan untuk meningkatkan biaya iklan sampai pada jumlah
tertentu. Begitu rencana tersebut dilaksanakan, misalnya mengikat kontrak dengan
sebuah stasion televise untuk iklan setahun penuh maka biayanya akan menjadi
biaya tetap yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan.

2. Biaya variabel (variabel cost)

5
yaitu biaya yang secara total berubah secara professional dengan perubahan dalam
tingkat aktivitas. Suatu biaya variabel, konstan per urut.

Biaya variabel selanjutnya dapat dikelompokkan sebagai engineered variable cost


dan discretionary variable.

 Engineered variable cost atau true variable cost yaitu biaya yang memiliki
spesifikasi hubungan fisik yang eksplisit dengan pelaksanaan suatu
aktivitas. Biaya ini timbul dalam rangka aktivitas operasi normal
perusahaan.

Contoh konkrit untuk biaya ini adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung yang berubah volumenya karna proses perekayasaan
produk.

 Discretionary variable cost atau step variable cost yaitu semacam biaya
discretionary yang memiliki pola grafis variabilitas, tetapi bukan karena
alas an yang sama seperti bahan langung atau tenaga kerja langsung.
Pertamabahan biaya ini mungkin lebih berhubungan dengan otoritas
manajemen dalam membelanjainya.
 Mixed cost atau semivariable cost yaitu biaya yang di dalamnya terdiri
dari elemen-elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya ini pada
umumnya terdapat dalam komponen biaya tidak langsung. Karakteristik
perilakunya tidak konstan seperti dua kelompok biaya yang diuraikan di
atas. Dalam keadaan tertentu jumlah biaya semi-variabel akan menjadi
lebih tinggi dalam satu tingkat aktivitas, akan tetapi dalam keadaan lain
bisa terjadi biayanya akan lebih rendah pada tingkat aktivitas yang sama.
Untuk itu diperlukan cara tersendiri untuk mengidentifikasi perilakunya.

3. Biaya Campuran

Agar dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih baik, informasi biaya
semivariabel sebaiknya dipisahkan lebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari
unsur-unsur biaya tetapnya.  Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka
alternative keputusan yang dihasilkan juga kurang memuaskan akurasinya
terutama bila jumlah biaya semivariabel ini cukup signifikan disbanding total
biaya secara keseluruhan.

Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semivariabel dapat
dilakukan dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah, analisis
regresi kuadrat terkecil, metode diagram pencar dan metode regresi kuadrat
terkecil.

 Metode titik tertinggi dan terendah (high low method) yaitu suatu metode
pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan biaya
variabelnya dengan mendasarkan analisis pada selisih biaya antara tingkat
aktivitas tertinggi dan terendah.

6
 Analisis regresi kuadrat terkecil (least squares regression analysis) yaitu
suatu metode yang dapat digunakan dalam pemisahan biaya campuran ke
dalam elemen-elemen biaya tetap dan variabelnya dengan mencocokan
suatu kuadrat garis regresi yang meminumumkan jumlah kesalahan.
 Metode diagram pencar (scrattergraph method) yaitu suatu metode
pemisahan biaya campuran ke dalam elemen-elemen biaya tetap dan
variabelnya. Dengan metode ini sebuah garis regresi ditarik diantara
pencaran titik-titik yang diplot secara sederhana berdasarkan pengamatan
visual.

Cara lain yang dapat digunakan adalah metode biaya berjaga. Cara ini lebih
praktis digunakan untuk menaksir jumlah biaya yang masih harus dipenuhi oeleh 
perusahaan bilan terjadi penghentian kegiatan normal untuk sementara.

a.    Perhitungan metode titik tertinggi dan terindah

Metode titi tertinggi dan terendah merupakan cara perhitungan yang relative lebih
sederhana dalam memisahkanbiaya tetap dan biaya variabel dari suatu kelompok
biaya seni variabel. Secara umum perhitungannya dapat dilakukan dengan cara :

 Memilih jumlah biaya yang paling tinggi dari data yang tersedia.
 Memilih jumlah biaya yang paling rendah dari data yang tersedia.
 Menghitung selisih jumlah aktivitas dan selisih biaya dari dua titik
tertinggi dan terendah.
 Memasaukkan selisih tersebut ke dalam formula untuk menghitung
komponen biaya tetap dan biaya variabel.

Untuk keperluan analisis sederhana metode titik tertinggi terendah lebih mudah
penggunaannya karena analisisnya dapat dibuat dengan cara yang lebih mudah.
Metode ini antara lain sangat berguna dalam membantu memberikan gambaran
sederhana dalam pengujian secara cepat atas penaksiran perubahan biaya. Hasil
perhitungan dengan mengunakan metode kuadrat terkecil memiliki akurasi yang
lebih tinggi karena mempergunakan semua data volume aktivitas dan data biaya
yang tersedia sebagai dasar analisisnya. Hasil perhitungan metode titik tertinggi
dan terendah tidak sebaik metode yang pertama karena dalam analisisnya hanya
digunakan dua data yang tertinggi dan terendah saja. Konsekuensinya, semakin
banyak data yang dianalisis maka hasil perhitungan ini semakin tidak mewakili.
Apalagi bila terdapat data dengan fluktuasi yang tajam dari waktu ke waktu.

b.    Metode Biaya Berjaga

Metode biaya terjaga praktis digunakan untuk menaksir biaya tetap dan variabel
bila sebuah perusahaan menutup kegiatannya untuk sementara istilah biaya terjaga
digunakan untuk mewakili biaya tetap yang akan terjadi selama masa transisi
tersebut. Metode ini disebut biaya berjaga karena dimaksudkan untuk menghitung
cadangan dana yang harus disiapkan untuk berjaga-jaga selama tenggang waktu
tanpa kegiantan noramal, selisih total biaya pada saat perusahaan menjalankan
kegiatnan operasi komersilnya. Dengan biaya yang diperkirakan akan terjadi pada

7
saat kegiatan komersil dihentikan diperhitungkan sebagai biaya variabel. Biaya
variabel ini selanjutnya dapat dibebankan kepada setiap unit produk atau satuan
aktivitas dengan cara membagikan total unit produksi atau satuan aktivitas dari
total biaya variable. Hasil pembagian tersbut merupakan hasil biaya produksi
varibel per unit produksi atau persatuan aktivitas.

Biaya yang dikeluarkan pada tingkat aktivitas 50.000 jam mesin Rp. 6.000.000

Biaya terjaga sebagai biaya tetap                    Rp  1.500.000

Selisih atau total biaya variabel                      Rp.  4.500.000

Dengan demikian biaya variabel per jam dapat dihitung dengan cara membagikan
jumlah jam mesin prosuksi dari total biaya variabel sebagai berikut:

Biaya variabel per jam             = Rp 4.500.000 / 50.000 jam

                                                 = Rp. 90,- per jam

Formula biaya produksi selanjutnya dapat dtianyakant sebagai persamaan linier


y= a+bx atau y= Rp. 1.500.000,- dan biaya variabelnya Rp. 90 setiap jam.

c.    Metode Diagram Pencar

Cara lain Cara lain yang cukup sederhana adalah metode diagram pencar yang
dapat digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan biaya tetap dan biaya
variabel dengan cara menempatkan titik-titik perpotongan biaya dengan volume
jam kegiatan dalam satu grafik yang terdiri dari sumbu x dan y.

d.   Metode regresi kuadrat terkecil

Pada umumnya analisis regresi dimulai dari asumsi bahwa terrdapat hubungan
yang linier antara variabel terkait dan variabel bebasnya. Asumsi ini juga dapat
diterapkan dalam analisi hubungan perilaku biaya dengan faktor yang
menyebabkan terjadinya biaya bersangkutan.

Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka


diperlukan berbagai pertimbangan atas dasar:

1.      Waktu

Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variable
bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung
dari prespektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang
semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal
ada satu biaya tetap.

8
Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang
memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan
mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi
ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak yang
membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.

2.      Sumber daya dan ukuran output

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian


digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk
mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin
sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.

Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat memahami
perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan penggerak yang
terkait, yang  berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak aktivitas.
Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:

 Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya


ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian bahan
baku.
 Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-
faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin

2.2. Penilaian Manajerial

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan


perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang
digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa
manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya
menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran.

Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih
metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah
variabel atau tetap dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap
kesalahan pengklasifikasian biaya. Kemungkinan lain adalah manajemen
mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini dalam komponen
tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap
dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa
mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya.

Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa


dengan akun-akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara
terpisah. Kemudian, komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu
atau lebih data biaya/ volume. Hal ini memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya
campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja

9
salah dalam penilaiannya. Kemungkinan terakhir adalah manajemen
menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil
estimasi statistik.

Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya


tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini
dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi, kesalahan akan terjadi jika
manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu,
mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh
pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.

2.3. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu.


Berapa banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta.
Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical
capacity). Kadang-kadang terjadi kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui
kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya penting untuk mengetahui
sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.

 Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan
atau dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan
biaya variable. Contoh : biaya bahan baku
 Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum
dibutuhkan. Oleh karena itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap.
Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih pendek dikenal dengan biaya
diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas
jangka pendek. Contoh : biaya iklan.

Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya


bersifat kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu
yang dikenal dengan fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat
biaya yang konstan untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke
tingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang
output yang sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan rentang output yang
mengharuskan diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian rentang
juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel,
sedangkan rentang yang lebar merupakan biaya tetap.

10
III. PENUTUP

Kesimpulan

Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas.  Perilaku biaya dapat dibedaan sebagai biaya tetap dan
biaya variabel.  Biaya tetap (fixed cost) adalah suatu biaya yang konstan dalam
total tanpa mempertimbangakan perubahan-perubahan tingkat aktivitas dalam
suatu relevant range tertentu. Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya yang
secara total berubah secara professional dengan perubahab dalam tingkat aktivitas.
Suatu biaya variabel, konstan per unit.

Saran

Agar dapat dimanfaatkan dengan cara yang lebih baik, informasi biaya
semivariabel sebaiknya dipisahkan lebih dahulu unsur-unsur biaya variabel dari
unsur-unsur biaya tetapnya.  Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka
alternative keputusan yang dihasilkan juga kurang memuaskan akurasinya
terutama bila jumlah biaya semivariabel ini cukup signifikan di banding total
biaya secara keseluruhan.

Pemisahan unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya semivariabel dapat
dilakukan dengan menggunakan metode titik tertinggi dan terendah, analisis
regresi kuadrat terkecil, metode diagram pencar dan metode regresi kuadrat
terkecil.

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan


perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang
digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa
manajer menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya
menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul., Supomo, Bambang., Kusufi, Muhammad. 2013. Akuntansi


Manajemen (Akuntansi Manajerial). Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Simamora, Henry. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi III. Star Gate Publisher,
Riau.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi kelima. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi
Manajemen Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba
Empat.
https://media.neliti.com/media/publications/2511-ID-analisis-perilaku-biaya-
dalam-membuat-keputusan-menerima-atau-menolak-pesanan-kh.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai