Anda di halaman 1dari 3

Tuli Kongenital Tuli Sensorineural

Klasifikasi
Tuli Sebagian : pendengaran berkurang tapi masih bisa
berkomunikasi dengan / tanpa ABD
Tuli Total : Tidak dapat berkomunikasi sekalipun pakai ABD

FR : usia 0-28 hari mengalami


1. Infeksi TORCH
2. Riwayat keluarga tuli sejak lahir
3. Kelainan anatomi kepala dan leher
4. Sindroma yang berhubungan dengan tuli kongenital
5. BBLR kurang dari 1500 gram
6. Hyperbilirubinemia
7. Asfiksia berat
8. Memakai alat bantu pernapasan/ ventilator lebih dari 5
hari
9. Meningitis bacterial

Gejala Klinis
 Tulis Sensorineural / Tuli Saraf / Tuli Sensorineural
 Derajat berat hingga sangat berat
 Bilateral
 Gejala awal sulit diketahui sehingga orang tua telat
menyadari
 Perlu ditanyakan kepada orangtua : suara lingkungan
rumah, kemampuan vokalisasi bayi, cara pengucapan
kata bayi.

Perkembangan Auditorik :
 0-4 bulan : Auditorik terbatas, hanya REFLEKS (Moro,
Stratle, Aurapalpebra)
 4-7 bulan : Memutar kepala secara HORIZONTAL kearah
bunyi
 7 bulan : otot leher sudah kuat : kepala diputar dengan
cepat kearah sumber suara
 7-9 bulan : memutar kepala kea rah SAMPING dan
BAWAH
 9-13 bulan : keinginan besar mencari suara dari bawah
 16 bulan : mencari sumber suara ke ATAS secara tidak
langsung
 16-21 bulan : mencari sumber suara dari ATAS,
SAMPING dan BAWAH
 21-24 bulan : melokalisir secara cepat suara dari segala
arah
 2 tahun : pemeriksa harus lebih teliti

Curiga gangguan pendengaran apabila perkembangan bicara


usia :
 12 bulan : belum bisa ngoceh atau meniru bunyi
 18 bulan : tidak bisa menyebut 1 kata yang memiliki arti
 24 bulan : perbendaharaan kata kurang dari 10 kata
 30 bulan : belum bisa merangkai 2 kata

Skrining : Universal screening dan Target screening , catatan : 50


% tidak memiliki factor resiko

Deteksi dini :
Bunyi pss  frekuensi tinggi
Bunyi uh-uh  frekuensi rendah
Menggesek sendok  4000 hz
Mengetuk dasar cangkir  900 hz
Remasan kertas  6000 hz
Bel  2000 hz

Skrining dengan OAE (Otoaccoustic Emmision)


1. Skrining Institusional  bayi baru lahir
Singkat (7 detik), teknik mudah, ekonomis, non invasive,
skrining dan diagnostic.
2. Komunitas  meningkatkan kesadaran masyarakat ,
orang tua dan tenaga medis untuk mendeteksi bayi yang
tidak bereaksi terhadap bunyi dan terlambat bicara
serta ada factor resiko  segera dibawa ke puskesmas
atau rumah sakit

Terapi : x dapat diobati


Pemasangan ABD/ Cochlear Implant
Terapi Wicara
Pendidikan khusus : TK tuna rungu/ SLB-B
Pendidikan terpadu/ integrasi SD normal

Tuli Akibat Bahan Ototoksik Etiologi : Obat Ototoksik


1. Aminoglikosida (streptomisin, kanamisin, neomisin
(kokleotoksik),polimiksin (kokleotoksik), gentamisin
(vestibulotoksik)
2. Cisplastin
3. Loop Diuretik (furosemide, bumetanide, asam
ethacrynic)
4. Salisilat
5. Kuinolon

Faktor Resiko : Suara lokasi kerja

Patogenesis :
Kerusakan telinga dalam
Sel rambut dalam, sel rambut luar, stria vaskularis, ganglion
spiralis

Gejala Klinis :
1. Tinitus
2. Pendengaran menurun
3. Gangguan keseimbangan (vertigo, mual, muntah)
4. Oksilopsia

Anda mungkin juga menyukai