Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.

Perilaku masyarakat yang menimbulkan masalah kesehatan gigi dan mulut


masyarakat  sering kali kita temukan  baik di masyarakat perkotaan maupun masyarakat
pedesaan. Masalah-masalah tersebut dapat disebabkan berbagai faktor  baik intrinsik
maupun ekstrinsik, misalnya pengaruh lingkungan, pendidikan, prilaku, ekonomi, sosial,
dan budaya. Masalah utama yang ditimbulkan mengenai kesehatan gigi masyarakat
adalah mengenai periodontal dan karies gigi.

Bila hal ini masih terus berlanjut,masyarakat akan terus mengalami masalah
kesehatan gigi dan mulut karena unsur kebudayaan, perilaku masyarakat  tersebut akan
diturunkan ke generasi selanjutnya. Karenanya dibutuhkan pencegahan dini serta
pemberitahuan mengenai kesehatan gigi dan perbaikan perilaku yang salah terhadap
menjaga kesehatan gigi.

Selain itu,dalam menghadapi masalah yang timbul,juga perlu upaya-upaya


pemecahan yang timbul dari masyarakat sendiri,sebagai contohnya dengan mengadakan
penyuluhan yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat itu (pendekatan terhadap tokoh
masyarakat),hal ini tentu saja lebih efektif karena dengan mengajak para tokoh
masyarakat yang menjadi panutan, masyarakat bisa lebih mengerti dan percaya.

Tindakan kecil yang dapat dilakukan untuk pencegahan tersebut adalah


melakukan sikat gigi yang dilakukan 2x sehari yaitu pada saat selesai makan pagi dan
sebelum tidur pada malam hari, hal ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
gigi dan mulut.

Pada praktikum kali ini kami melakukan kegiatan oral propilaxis yang dilakukan
berupa sikat gigi dengan dasar hokum yang digunakan pada kegiatan ini adalah Peraturan
Pemerintah tentang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut nomor 284. Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kebersihan gigi dan mulut suatu masyarakat atau
perorangan dengan mengedukasikan pasien tentang menyikat gigi dengan benar.

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering muncul adalah cara menyikat gigi
yang belum tepat sehingga terjadi rusaknya jaringan periodontal akibat terlalu keras
dalam menyikat gigi, pemilihan sikat gigi yang terlalu kasar atau teknik menyikat gigi
yang salah sehingga sisa makanan hingga plak masih menempel pada permukaan gigi
yang nantinya dapat menyebabkan terjadinya kalkulus hingga karies pada gigi.

Sehingga penyuluhan tentang menyikat gigi yang baik dan benar sangat penting
dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat, oleh
karena itu dalam asuhan keperawatan gigi dan mulut di harapkan pasien dapat
mendapatkan kesehatan gigi secara optimal sebagai salah satu langkah agar masyarakat
yang lainya dapat mencapai hal yang sama minimal sesuai dengan target nasional.

B. Pengkajian Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut


Berdasarkan hasil pemeriksaan individu didapatkan data umum dan data khusu sebagai
berikut:
1. Identitas Pasien
a. Nama : Nurrunisa Azda Azahra
b. Umur : 20 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Mahasiswa
e. Agama : Islam
f. Alamat : Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik
2. Keluhan Pasien
a. Keluhan Utama
Pasien datang untuk memeriksakan keadaan giginya dengan keluhan.
adanya bau mulut
b. Keluhan Tambahan
Pasien merasa tidak nyaman dengan kondisi mulutnya.
3. Riwayat Kesehatan Umum
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit akan tetapi pasien memiliki beberapa
alergi terhadap makanan yaitu daging dan seafood.
4. Riwayat Kesehatan Gigi
Pasien pernah dirawat gigi sebelumnya dan pasien mempunyai kebiasaan
mengunyah satu sisi.
5. Kondisi Extra Oral : Normal tidak mengalami kelainan
6. Kondisi Intra Oral
Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data mengenai keadaan gigi dan mulut
pada pasien sebagai berikut (kartu status terlampir):
a. Index Kebersihan Mulut (gigi tetap)
D = 2, M = 0, F = 3 jadi, skor DMF-T = 5
b. Index Kebersihan Mulut
Skor DI = 1,6, skor CI = 0,3 jadi skor OHI-S = 1,9 dengan kriteria sedang.
c. Pemeriksaan Mukosa Mulut
Kondisi mukosa mulut pasien normal.
d. Kelainan/anomali gigi
Kondisi anomaly gigi pasien normal.
7. Kesimpulan Informed Consent
Pasien memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan dengan bukti
adanya tanda tangan.

C. Diagnosis Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut

Gigi Data Masalah Kemungkinan Penyebab

Semua Terdapat debris dan Adanya bau mulut Sehubungan dengan :


elemen beberapa kalkulus dan gigi yang kurang  Pengetahuan tentang
gigi subgingival pada gigi bersih kesehatan gigi dan mulut
16 & 26 kurang
 Mengunyah dengan satu
sisi
 Tidak menyikat gigi
dengan teratur dan
dengan cara yang benar

Diagnosa:
Kalkulus pada gigi 16 & 26 dan debris yang terdapat pada elemen gigi sehubungan
dengan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut kurang, mengunyah dengan satu
sisi dan tidak menyikat gigi dengan teratur dan benar.

D. Perencanaan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut


1. Promotif
Dilaksanakan kegiatan penyuluhan kepada pasien tentang cara menyikat gigi yang
baik dan benar
2. Preventif
Menyikat gigi dengan bimbingan operator dan melakukan sikat gigi 2 kali sehari,
pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur
3. Kuratif
Menyikat gigi yang baik dan benar
E. Penutup
1. Kesimpulan
Dari tindakan yang telah dilakukan kepada pasien dapat disimpulkan
bahwa selama ini pasien melakukan tindakan sikat gigi yang kurang benar
sehingga menyebabkan kondisi giginya kurang bersih dan pasien kurang
memperhatikan cara meggosok gigi dengan baik dan benar.

2. Saran
Sebaiknya pasien melakukan sikat gigi seperti apa yang telah
diberitahukan oleh operator yaitu sikat gigi 2x sehari pagi setelah makan dan
malam sebelum tidur agar kondisi giginya tetap sehat dan melakukan sikat gigi
yang telah di ajarkan pada pelayanan tersebut yaitu sikat gigi yang benar.

F. Lampiran : Kartu pencatatan asuhan keperawatan gigi dan mulut

Anda mungkin juga menyukai