Anda di halaman 1dari 2

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN – TOPIK 2

Metode Tim Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan


Madlyn Lithasya (2053069)

Judul Jurnal :
HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP
(Hubungan Penerapan Metode Tim dengan Rencana Asuhan Keperawatan Pasien Diruang Rawat
Inap - Neliti)

Permasalahan : Keperawatan yang diberikan kepada pasien haruslah dilakukan dengan


pelayanan profesional. Tindakan keperawatan ini disebut juga dengan pelayanan keperawatan
profesional. Menurut Kusnanto (2004) pelayan keperawatan professional (professional
nursing service) adalah rangkaian upaya melaksanakan system pemberian pelayanan asuhan
keperawatan kepada masyarakat sesuai dengan kaidah-kaidah keperawatan sebagai profesi.
Pelayanan keperawatan profesional dilaksanakan di berbagi tatanan pelayanan kesehatan,
menjangkau seluruh golongan dan lapisan masyarakat, maupun di tatanan pelayanan rumah
sakit (Kusnanto, 2004).
Seorang perawat dalam merencanakan keperawatan mencakup proses merumuskan untuk
mencapai tujuan. Perumusan dalamasuhan keperawatan salah satunya merupakan penetapan
intervensi. Intervensi merupakan perencanaan yang akan diberikan untuk memenuhi
kebutuhan dan sumber untuk mengatasi masalah keperawatan pasien di ruangan rawat inap.
Penetapan intervensi yang diberikan haruslah prioritas utama untuk mengatasi masalah
pasien. Rencana asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh ketua tim didokumentasikan
(Robbins & Coulter). Oleh karena itu permasalahan adalah penugasan tim yang belum setara
dan belum sepikir sehingga terjadi keberatan sebelah dalam penugasan sebagai tim dan juga
kesalahpahaman dalam tim.
2007).
Solusi :
 Jurnal II, HANDOVER PADA PELAKSANAAN MODEL TIM DI RUANG RAWAT
INAP RSUD Z DI KALIMANTAN SELATAN (HANDOVER PADA PELAKSANAAN MODEL
TIM DI RUANG RAWAT INAP RSUD Z DI KALIMANTAN SELATAN | NERSPEDIA JOURNAL) :
Handover wajib dilakukan sebaik mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap mengenai kemandirian perawat dalam melakukan tindakan, tindakan kolaboratif
yang telah dilakukan maupun belum dan perubahan/perkembangan pasien saat itu. Informasi
yang dilaporkan wajib akurat dan tidak ada kesalahan sehingga kelangsungan asuhan
keperawatan dapat berjalan sempurna.
 Jurnal III, HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN KINERJA
PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP INTERNA DI RSUD DAYA
KOTA MAKASSAR (HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT
PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP INTERNA DI RSUD DAYA KOTA MAKASSAR | Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis (stikesnh.ac.id)) : perlunya membuat perencanaan tenaga
keperawatan yang akan mengikuti pendidikan berkelanjutan, pelatihan, atau seminar-
semninar sebagai bentuk penghargaan sebagai staf yang telah bekerja dengan baik dan
berprestasi.
 Jurnal IV, MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
(MAKP) TIM DALAM PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
(MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) TIM DALAM
PENINGKATAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT | . | Jurnal Kesehatan) : Tanggung jawab
kepala ruangan, tanggung jawab ketua tim, dan tanggung jawab anggota tim di Rumah sakit
terhadap pasien perlu ditingkatkan terus menerus dan harus dipertahankan selamanya.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan penyegaran setiap 6 bulan sekali.
Rawat inap Rumah sakit perlu memperhatikan dan mengevaluasi metode pemberian asuhan
keperawatan secara tim serta apakah perawat dalam melaksanakan sentralisasi obat untuk
memenuhi /membantu kebutuhan diri pasien terhadap penyediaan obat sudah dapat
diandalkan sehingga dapat mempertahankan dan terus menerus meningkatkan kualitas
pelayanan.
 Jurnal V, MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN PADA RUANG RAWAT INAP
DENGAN METODE TIM DI RUMAH SAKIT IMANUEL BANDAR LAMPUNG
(MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN PADA RUANG RAWAT INAP DENGAN METODE TIM DI
RUMAH SAKIT IMANUEL BANDAR LAMPUNG | Musiana | Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai
Betik (poltekkes-tjk.ac.id)) : Pengenalan pasien terhadap perawatnya, kejelasan pasien yang
menjadi tanggungjawab perawat membuat perawat harus mampu memberikan pelayanan
kepada pelanggan dengan tepat, cepat dan memuaskan. Tanggap memberikan pelayanan
dalam menanggapi keluhan pelanggan dengan cepat, mampu untuk bersikap sopan dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan sehingga dipercaya. Perawat juga harus empati,
yaitu mampu dalam membina hubungan, komunikasi yang baik, perhatian dan memahami
kebutuhan pasien dan keluarganya. Itulah sebabnya ada perbedaan yang bermakna antara
mutu pelayanan keperawatan yang dirasakan pasien dan keluarganya dari yang belum
melaksanakan metoda tim dengan yang sudah melaksanakan metoda tim.

Anda mungkin juga menyukai