Anda di halaman 1dari 2

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN – TOPIK 4

Overan, Pre Conference, Post Conference, Nursing Round


Madlyn Lithasya (2053069)

Judul Jurnal :
HUBUNGAN PRE DAN POST CONFERENCE KEPERAWATAN DENGAN
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD DR. ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI TAHUN 2015
(HUBUNGAN PRE DAN POST CONFERENCE KEPERAWATAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI RSUD DR. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015 | JURNAL KESEHATAN
PERINTIS (Perintis's Health Journal) (stikesperintis.ac.id) )

Permasalahan : Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf


keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional baik di rumah sakit
atau diruangan atau bangsal ruangan atau bangsa sebagai salah satu unit terkecil pelayanan
kesehatan merupakan tempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan ilmu dan
kiatnya secara optimal. Namun perlu disadari, tanpa adanya tata kelola yang memadai,
kemauan, dan kemampuan yang kuat, serta peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan
keperawatan profesional hanyalah akan menjadi teori semata. Untuk itu perawat perlu
mengupayakan kegiatan penyelenggaraan asuhan keperawatan. (Suarli 2010).
Proses keperawatan adalah serangkaian tindakan yang sistematis dan bersinambung
meliputi tindakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan individu atau kelompok baik
yang aktual maupun potensial,kemudian merencanakan tindakan untuk menyelesaikan,
mengurangi, atau mencegah terjadinya masalah baru dan melaksanakan tindakan atau
menugaskan orang lain untuk melaksanakan tindakan yang dikerjakan (Rohmah N,2010).
Oleh karena itu permasalahan adalah dikarenakan tidak terlaksananya pre conference,
pelaksanaan asuhan keperawatan menjadi kurang efektif dan pendokumentasian menjadi
berbeda saat penggantian shift.
Solusi :
 Jurnal II, Pengaruh Pelaksanaan Pre Dan Post Conference Terhadap Pendokumentasian
Asuhan Keperawatan (PENGARUH PELAKSANAAN PRE DAN POST CONFERENCE TERHADAP
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN | Rezkiki | Real in Nursing Journal
(fdk.ac.id)) : Dengan ada nya kondisi perencanaan yang bagus juga diikuti dengan tindakan
yang bagus, hal ini dibuktikan dari 10 status pasien yang diobservasi tidak satupun status
yang tidak lengkap, semua tindakan perawat semua sudah mengacu pada rencana perawatan,
perawat sudah mampu mengobservasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan,
dilakukan revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi, serta semua tindakan yang telah
dilaksanakan dicatat secara ringkas dan jelas. Pada tahap evaluasi juga sangat baik, dari 10
status yang diobservasi semua status sudah mencatat evaluasi yang mengacu pada tujuan.
Keadaan ini adalah gambaran peningkatan kelengkapan status dari sebelum dilakukan
tindakan pre dan post conference dengan setelah dilakukan pre dan post conference. Tampak
perbedaan dari sebelum dengan sesudah dilakukan, berdasarkan hal ini peneliti menarik
kesimpulan ada pengaruh dilakukan tindakan Pre dan Post Conference terhadap dokumentasi
asuhan keperawatan.
 Jurnal III, Pre- and Post-Conference Practices Amongst Nursing Students During
Clinical Practice: A Literature Review (Pre- and Post-Conference Practices Amongst
Nursing Students During Clinical Practice: A Literature Review | KnE Life Sciences
(knepublishing.com)) : Expected students have prepared the conference of preparation,
discussion, and evaluation with maximum so that the conference be done in the
optimal.Expected students are doing the conference every day before and after experience in
the care of nursing.
 Jurnal IV, PENTINGNYA MENERAPKAN BERPIKIR KRITIS DALAM DIRI
SEORANG PERAWAT KETIKA MENANGANI PASIEN DI RUMAH SAKIT
(OSF Preprints | PENTINGNYA MENERAPKAN BERPIKIR KRITIS DALAM DIRI SEORANG
PERAWAT KETIKA MENANGANI PASIEN DI RUMAH SAKIT) : Dasar pengetahuan perawat
mencakup informasi dan teori dari ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan keperawatan yang
diperlukan untuk memikirkan masalah keperawatan. Jadi, dengan berpikir kritis di rumah
sakit perawat akan mampu memberi asuhan keperawatan sesuai dengan semestinya. Dengan
berpikir kritis maka akan memberikan gambaran kepada perawat tentang pemberian asuhan
keperawatan yang komprehensif dan bermutu dan melihat setiap masalah dengan sudut yang
selalu berbeda meskipun objeknya sama.
 Jurnal V, Intervensi Metode Drill Melalui Pre Dan Post Conference Terhadap
Kemampuan Perawat Menerapkan Terapi Reminiscence (Intervensi Metode Drill Melalui
Pre Dan Post Conference Terhadap Kemampuan Perawat Menerapkan Terapi Reminiscence
| Jurnal Kesehatan Panrita Husada (stikespanritahusada.ac.id)) : Terdapat perbedaan yang
bermakna kemampuan dalam menerapkan terapi reminiscence antara pre test dengan post
test, hal ini menunjukkan ada pengaruh metode drill melalui pre dan post conference terhadap
kemampuan perawat menerapkan terapi reminiscence di ruang Sahadewa Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali. Diharapkan agar peneliti selanjutnya lebih mengembangkan penelitian
berkaitan dengan penggunaan metode drill dan mempergunakan kelompok kontrol untuk
membandingkan hasil penelitian dengan kelompok perlakuan.

Anda mungkin juga menyukai