442 708 1 SM
442 708 1 SM
Kata Kunci: Domain Magnetik, Anhysteretic Remanent Magnetization (ARM), pARM (Partial Anhysteretic
Remanent Magnetization), Molspin AF Demagnetization, Minispin Magnetometer.
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
463 SYLVINA TEBRIANI, UKURAN BULIR SERTA JENIS DOMAIN MAGNETIK……….
Semua itu sangat terkait dengan kondisi partikel tanah yang berukuran 0,002-1,000
lahan khususnya tanah yang menjadi media mm seperti feldspar, ampfibol, piroksin,
tumbuh dan berkembangnya tanaman. kuarsa, mika dan lainnya. Kedua, mineral
skunder yang merupakan hasil dari
Tanah merupakan salah satu aspek pelapukan mineral primer, dapat
penting dalam kehidupan manusia, membentuk koloid dan berukuran lebih
terutama di bidang pertanian dan kecil dari 0,002 mm. Mineral ini disebut
perkebunan. Pengetahuan tentang sifat- juga sebagai mineral liat, contohnya
sifat dasar dari tanah, seperti sifat fisika, mineral liat koalini. Ketiga, mineral
kimia dan biologi tanah merupakan suatu asesoria yaitu campuran bermacam-macam
hal penting dan mendasar sebelum mineral yang terdapat dalam tanah.
melangkah lebih jauh untuk membuka Mineral ini terdapat dalam jumlah kecil,
lahan. Oleh sebab itu, pengetahuan yang contohnya apatit, ilminit, irit, rutil, dan
baik tentang sifat dasar tanah akan lainnya. (Hermon: 2006)
menunjang kualitas produksi perkebunan. Berdasarkan jenisnya, mineral dalam
Tanah adalah lapisan yang tanah terdiri atas mineral silikat, mineral
menyelimuti bumi antara litosfer atau oksida dan hidroksida, mineral fosfat,
batuan yang membentuk kerak bumi dan mineral karbonat, mineral sulfur, dan
atmosfer. Tanah berasal dari pelapukan mineral lempung. Dari seluruh jenis
batuan dengan bantuan tanaman dan mineral di atas yang tergolong dalam
organisme yang tercampur dan mineral magnetik adalah golongan mineral
terakumulasi dari unsur-unsur Si, Al, Ca, oksida, sedangkan yang lainnya tergolong
Mg, Fe dan unsur-unsur lain (Gabriel : mineral non magnetik. Contoh dari mineral
2001). Tanah menurut Soepardi (1983) oksida adalah magnetite, hematite, dan
tersusun atas empat komponen yaitu bahan maghemite.
mineral (45%), bahan organik (5%), air Cara yang dapat dilakukan untuk
(25%), dan udara (25%). mengenali karakteristik mineral magnetik
Salah satu komponen penyusun yang dikandung oleh suatu bahan adalah
tanah adalah mineral. Mineral berfungsi dengan menggunakan dua metoda yaitu
sebagai indikator cadangan sumber hara metoda nonmagnetik dan metoda
dalam tanah dan indikator muatan tanah kemagnetan batuan. Penentuan
beserta lingkungan pembentukannya yang karakteristik mineral magnetik dengan
menjadi salah satu faktor yang menentukan metoda nonmagnetik dilakukan dengan
sifat tanah. Jenis mineral di dalam tanah difraksi sinar-X (X-ray Difraction ) untuk
berkaitan erat dengan tingkat melihat struktur mineral magnetik, dan
dekomposisinya yang dapat digunakan Scanning Electron Microscopy (SEM)
sebagai alat pendekatan dalam menentukan untuk melihat morfologinya. Sedangkan
tingkat kesuburan tanah. penentuan karakteristik mineral magnetik
Mineral merupakan bahan alam dengan metoda kemagnetan batuan
homogen dari senyawa organik yang dilakukan dengan pengukuran Anhysteretic
mempunyai susunan kimia yang tetap dan Remanent Magnetization (ARM) untuk
susunan molekul tertentu. Mineral-mineral mengetahui ukuran bulir dan jenis domain
dengan susunan kimia yang sama akan magnetik dari suatu bahan. Pada penelitian
membentuk suatu golongan mineral ini penulis akan menerapkan metoda
tertentu. Berdasarkan asalnya mineral kemagnetan batuan untuk mengetahui
dalam tanah terbagi tiga. Pertama, mineral ukuran bulir dan jenis domain magnetik
primer merupakan sumber utama unsur dari tanah.
kimia maupun bahan pokok organik tanah,
yang temasuk dalam mineral primer adalah Berdasarkan sifat magnetnya mineral
fraksi pasir dan debu yang merupakan dapat dikelompokkan atas mineral
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 3, Nomor 1, Maret, 2017, Page 462-473 464
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
465 SYLVINA TEBRIANI, UKURAN BULIR SERTA JENIS DOMAIN MAGNETIK……….
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 3, Nomor 1, Maret, 2017, Page 462-473 466
memiliki arah yang acak dan akan hilang tersebut jauh lebih kecil dibandingkan bulir
saat bahan berada pada temperatur tinggi yang ditunjukkan oleh Gambar 1a. Daerah
(Loeksmanto: 1993). Daerah yang yang memisahkan domain dalam bulir
membatasi antara domain yang satu ditunjukkan oleh Gambar 1b disebut
dengan domain yang lain disebut juga dinding domain atau domain wall (Gambar
dinding domain magnetik (domain wall). 1c). Bulir-bulir ini disebut multidomain
Energi pertukarannya dapat menyebabkan (MD). Dikarenakan adanya energi
momen dipol magnetik melalui dinding exchange yaitu energi interaksi antar
domain berbentuk spiral . momen-momen magnetik atomik yang
Konsep tentang domain magnetik berdekatan, momen-momen magnetik
berkaitan dengan tinjauan bulir sferis atomik berputar secara berangsur-angsur
ferromagnetik kecil. Momen-momen melalui dinding domain (Butler: 1992).
magnetik atomik dimodelkan sebagai Dinding domain merupakan perantara
pasangan muatan magnetik. Langkah antara wilayah (satu domain ke domain
pertama untuk memperkenalkan konsep yang lain) dimana magnetisasi memiliki
domain magnetik adalah dengan meninjau arah yang berbeda. Dinding domain
bulir sferis ferromagnetik kecil yang memiliki ketebalan yang ditentukan oleh
ditunjukkan oleh Gambar 1a (Butler: 1992). energi exchange dan oleh energi
Momen-momen magnetik atomik magnetostatis (Hunt: 1991). Jadi, ada
dimodelkan sebagai pasangan muatan dinding domain yang besar dan ada pula
magnetik. Muatan magnetik atom-atom yang kecil.
tersebut terdistribusi seragam pada Pada bulir kecil seperti yang
permukaan bulir yang sebagian bermuatan ditunjukkan oleh Gambar 1a, energi yang
positif dan sebagian yang lain bermuatan dibutuhkan untuk membentuk dinding
negatif, sehingga menghasilkan domain agar bulir tersebut memiliki dua
magnetisasi seragam M atau j . Karena domain lebih besar dibandingkan energi
magnetisasi yang terjadi dalam bulir magnetostatik yang dimiliki oleh bulir
tersebut merupakan magnetisasi saturasi j s , dengan satu domain. Oleh karena itu, bulir-
bulir tersebut hanya mempunyai satu
maka j j s . Terdapat energi yang domain. Bulir-bulir ini disebut bulir single
tersimpan dalam distribusi muatan ini yang domain (SD). Sifat magnetik bulir SD
disebut dengan energi magnetostatik e m sangat berbeda dengan bulir MD.
yang sebanding dengan j 2 (Butler: 1992).
1. Single Domain (SD)
Single domain adalah domain tunggal
yang mempunyai ukuran bulir <0.1 m
yang momen magnetiknya searah (Butler:
1992). Stabilitas magnetisasi pada bulir
single domain jauh lebih baik jika
Gambar 1. dibandingkan dengan multi domain.
Domain magnetik. (a) Material feromagnetik sferis yang Domain tunggal ini biasanya disebut hard
termagnetisasi seragam. (b) Material feromagnetik sferis terbagi
atas domain magnetik. (c) Rotasi momen-momen magnetik magnetic (Dunlop dan Özdemir: 1997).
atomik dalam dinding domain (Butler: 1992) Respon material yang mengandung
partikel single domain (ferromagnetik)
Dalam bulir dengan formasi domain dapat digambarkan dengan menggunakan
magnetik yang ditunjukkan dalam Gambar kurva histeresis. Kurva ini sangat
4b, terjadi magnetisasi saturasi j s , tetapi bermanfaat dalam menentukan beberapa
pada keseluruhan bulir magnetisasi j << besaran magnetik yang cukup penting.
Besaran-besaran tersebut antara lain
j s . Sehingga energi magnetostatik bulir
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
467 SYLVINA TEBRIANI, UKURAN BULIR SERTA JENIS DOMAIN MAGNETIK……….
magnetisasi saturasi ( M s ), medan saturasi Bulir multi domain yaitu besar dari 10 m
( H r ) dan koersivitas ( H c ) . (Butler: 1992). Domain jamak ini biasanya
disebut soft magnetic (Dunlop dan
Dari Gambar 2, menyatakan bahwa
Özdemir: 1997). Apabila medan magnetik
bulir SD sangat mudah memperoleh
diberikan pada bulir ini, maka
magnetisasi remanent. Jika medan dari luar
magnetisasinya akan searah dengan medan,
diberikan, maka masing-masing bulir SD
dan domain wall akan hancur dengan
akan beputar ke arah medan luar. Apabila
pemberian medan yang cukup kuat dan
medan luar yang diberikan dinaikkan terus
magnetisasi mencapai saturasi.
sampai pada batas tertentu, maka arah
Saat medan magnetik dihilangkan,
medan semua bulir akan searah dengan
domain-domain magnetik akan bergerak
arah medan luar (Gambar 2c), dan jika
menuju posisi semula, dan domain wall
medan luar dihilangkan maka
akan kembali terbentuk dengan energi
magnetisasinya juga berkurang, sampai
minimum, tetepi domain-domain magnetik
pada saat medan luar bernilai nol,
tadi tidak dapat tepat kembali keposisi
magnetisasinya tetap ada yang dinamakan
semula, sehingga menghasilkan
dengan magnetisasi sisa atau magnetisasi
magnetisasi remanent yang bernilai kecil.
remanent (Gambar 2a). Untuk membuat
Untuk membuat momen magnetik nol
magnetisasi menjadi nol, dapat dilakukan
hanya dibutuhkan medan magnetik yang
dengan memberi medan magnetik dalam
kecil.
arah yang berlawanan, sehingga
magnetisasi terus berkurang sampai
3. Pseudo Single Domain (PSD)
akhirnya nol, medan yang dibutuhkan
Selain bulir-bulir SD dan MD, ada
untuk membuat magnetisasi ini menjadi
juga bulir-bulir yang berukuran transisi dan
nol disebut juga dengan gaya kohersif (Hc)
mempunyai 2 sampai 3 domain saja.
(Butler: 1992).
Kelakuannya lebih mirip bulir SD. Bulir-
bulir ini disebut dengan bulir domain
tunggal semu atau pseudo single domain
(PSD). Interval ukuran bulir PSD untuk
magnetite kira-kira 1-10 mikrometer
(Butler: 1992).
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 3, Nomor 1, Maret, 2017, Page 462-473 468
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
469 SYLVINA TEBRIANI, UKURAN BULIR SERTA JENIS DOMAIN MAGNETIK……….
Gambar 3.
Kurva standar peluruhan nilai intensitas relatif ARM terhadap medan untuk penentuan ukuran bulir magnetik Dunlop: 1973
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 3, Nomor 1, Maret, 2017, Page 462-473 470
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 10 20 30 40 50 60
Medan (mA/m)
KS1PA KS1PB KS2A KS2B KS3A KS3B
KS4A KS4B KS5A KS5B KS6A KS6B
KS7A KS7B KS8A KS8B KS9A KS9B
KS10A KS10B KS11A KS11B KS12A KS12B
Gambar 4.
Kurva peluruhan ARM KS1PA-KS12B
0,7
(Gambar 5). Kurva ini menggambarkan 0,6
bahwa peluruhan intensitas magnetisasi 0,5
0,2
stabil, kecuali pada sampel KKS2B yang
0,1
terlihat lebih landai dengan domain yang 0
lebih stabil. 0 10 20 30 40 50 60
Medan (mA/m)
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
471 SYLVINA TEBRIANI, UKURAN BULIR SERTA JENIS DOMAIN MAGNETIK……….
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
NATURAL SCIENCE JOURNAL, Volume 3, Nomor 1, Maret, 2017, Page 462-473 472
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………
473 SYLVINA TEBRIANI, UKURAN BULIR SERTA JENIS DOMAIN MAGNETIK……….
ISSN 2477– 6181 Sylvina Tebriani: Ukuran Bulir Serta Jenis Domain Magnetik ………