Anda di halaman 1dari 2

Nama : Abdul Rohim

NIM : 06191001
Mata Kuliah : Perilaku Elektromekanik Material

SIFAT KELISTRIKAN DAN MAGNETIK TEMBAGA

Tembaga memiliki lambang Cu dan nomor atom 29 merupakan logam transisi periode
keempat dimana umumnya memiliki elektron valensi pada subkulit 3d yang belum terisi penuh.
Hal ini menyebabkan unsur transisi periode keempat memiliki beberapa sifat khas yang tidak
dimiliki oleh unsur-unsur golongan utama, seperti sifat magnetik, warna ion, aktivitas katalitik,
serta kemampuan membentuk senyawa kompleks. Sebagian besar unsur transisi periode keempat
mudah teroksidasi (memiliki E°red negatif), kecuali unsur tembaga yang cenderung mudah
tereduksi (E°Cu = + 0,34 V).

Untuk Tembaga murni memiliki sifat yang halus, lunak, dengan permukaan berwarna
jingga kemerahan. Tembaga sebagai konduktor panas dan listrik yang baik sehingga diperlukan
dalam menghantarkan panas dan listrik. Hal ini dikarenakan sifat kondutivitas yang tinggi.
Dimana Bahan yang memiliki konduktivitas termal yang tinggi merupakan konduktor yang baik.
Table dibawah ini menunjukkan nilai konduktivitas termal beberapa material.
Dari table diatas bahwa dapat dilihat, konduktivitas termal tembaga dapat dikatakan cukup
besar/tinggi dibandingkan dari beberapa jenis material lainnya.

Selain menjadi penghantar panas dan listrik yang baik, tembaga termasuk kedalam bahan
yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet atau biasa disebut dengan bahan paramagnetik.
Dimana bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomik masing-masing
atomnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomik total seluruh atomnya dalam bahan nol.
Hal ini disebabkan karena gerakan atomnya acak, sehingga resultan medan magnet atomik
masing-masing atom saling meniadakan. Di bawah pengaruh medan eksternal, bahan tersebut
akan mensejajarkan diri karena adanya torsi yang dihasilkan, seperti terlihat pada Gambar 2.2.
Sifat paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan
magnet luar (Jiles, D. C, 1998).

Bahan ini jika diberi medan magnet luar, elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa
sehingga resultan medan magnet atomiknya searah dengan medan magnet luar. Sifat
paramagnetik ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet
luar. Pada bahan ini efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan medan
magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.

Dalam bahan ini hanya sedikit spin elektron yang tidak berpasangan, sehingga bahan ini
sedikit menarik garis-garis gaya. Dalam bahan paramagnetik, medan B yang dihasilkan akan
lebih besar dibanding dengan nilainya dalam hampa udara. Suseptibilitas magnet dari bahan
paramagnetik adalah positif dan berada dalam rentang 10-5 sampai 10-3 m3/kg, sedangkan
permeabilitasnya adalahµ > µo.

Anda mungkin juga menyukai