Anda di halaman 1dari 6

BAHAN BAKAR CAIR

Oleh
Fakrul Razi
180120160
DEFINISI
Bahan bakar cair merupakan gabungan senyawa hidrokarbon yang diperoleh dari
alam maupun secara buatan. Bahan bakar cair umumnya berasal dari minyak bumi.
Minyak bumi merupakan campuran alami hidrokarbon cair dengan sedikit belerang,
nitrogen, oksigen, sedikit sekali metal, dan mineral.
KARAKTERISTIK
Secara umum karakteristik bahan bakar cair yang perlu diketahui adalah :

Titik Tuang (Pour Point)


Titik tuang adalah suatu angka yang menyatakan suhu terendah dari bahan bakar
minyak sehingga bahan bakar tersebut masih dapat mengalir karena gaya gravitasi.

Titik nyala (Flash Point)


Titik nyala adalah suatu angka yang menyatakan suhu terendah dari bahan bakar
minyak dimana akan timbul penyalaan api sesaat, apabila pada permukaan minyak
didekatkan pada nyala api.

Viskositas (Viscosity)
Viskositas adalah suatu angka yang menyatakan besar perlawanan / hambatan dari
suatu bahan cair untuk mengalir atau ukurannya tahanan geser dari bahan cair.

Nilai Kalor (Calorific Value)


Nilai kalor adalah suatu angka yang menyatakan jumlah panas / kalori yang dihasilkan
dari proses pembakaran sejumlah tertentu bahan bakar dengan udara/ oksigen.
JENIS BAHAN BAKAR CAIR
Avgas (Aviation Gasoline)
Avgas merupakan bahan bakar minyak (BBM) khusus yang dihasilkan dari fraksi (bagian
kecil) minyak bumi.
BBM ini ditujukan untuk bahan bakar pesawat udara tipe mesin sistem pembakaran
dalam (internal combution), mesin piston dengan sistem pengapian.

Avtur (Aviation Turbine)


Sama seperti avgas, avtur juga merupakan BBM jenis khusus yang dihasilkan dari
fraksi minyak bumi.
BBM ini ditujukan untuk bahan bakar pesawat udara dengan tipe mesin turbin
(external combution).

Bensin
Jenis BBM ini merupakan yang paling umum digunakan untuk kendaraan bermotor.
Bensin ditujukan untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu
pembakaran berbeda.
Minyak Tanah (Kerosene)
Minyak tanah atau kerosene merupakan bagian dari minyak mentah yang memiliki
titik didih antara 150 °C dan 300 °C dan tidak berwarna. BBM ini digunakan selama
bertahun-tahun sebagai alat bantu penerangan, memasak, water heating, dan lain-lain.
Umumnya merupakan pemakaian domestik (rumahan), usaha kecil.

Minyak Solar (HSD)


High Speed Diesel (HSD) merupakan BBM jenis solar yang umumnya digunakan untuk
mesin trasportasi mesin diesel. Mesin diesel ini umum dipakai dengan sistem injeksi
pompa mekanik (injection pump) dan electronic injection. Jenis BBM
ini ditujukan untuk jenis kendaraan bermotor trasportasi dan mesin industri.

Minyak Diesel (MDF)


Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang berbentuk
cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur yang rendah dan
dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor industri. Oleh karena
itulah, minyak diesel disebut juga Industrial Diesel Oil (IDO) atau Marine Diesel
Fuel (MDF).
Minyak Bakar (MFO)
Jenis BBM ini bukan merupakan produk hasil destilasi, melainkan hasil dari jenis
residu yang berwarna hitam. Minyak bakar memiliki tingkat kekentalan yang tinggi
dibandingkan minyak diesel. Pemakaian BBM jenis ini umumnya untuk pembakaran
langsung pada industri besar dan digunakan sebagai bahan bakar untuk steam power
station dan beberapa penggunaan, yang dari segi ekonomi, lebih murah dengan
penggunaan minyak bakar.

Biodiesel
Jenis bahan bakar ini merupakan alternatif bagi bahan bakar diesel berdasar-
petroleum. Biodiesel terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak nebati atau
hewan. Secara kimia, biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran
mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak.

Pertamina Dex
Jenis BBM ini ditujukan untuk mesin diesel modern yang telah memenuhi dan
mencapai standar emisi gas buang EURO 2.

Anda mungkin juga menyukai