Anda di halaman 1dari 21

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN ALASAN DILAKUKANNYA KELAS RANGKAP

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap

Dosen pengampuh: Drs. Herman Lusa, M.Pd

Disusun oleh :

Seri Damayanti

A1G019019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah satu bentuk pembelajaran yang
mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam saat
yang sama dan menghadapi dua atau lebih dalam saat yang sama dan menghadapi dua atau
lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makna, seorang guru mengajar
dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan
belajar yang berbeda-beda.
Pembelajaran Kelas Rangkap merupakan model pembelajaran dengan mencampur
beberapa siswa yang terdiri dari dua atau tiga tingkatan kelas dalam satu kelas dan
pembelajaran diberikan oleh satu guru saja untuk beberapa waktu. Pembelajaran Kelas
Rangkap sangat menekankan dua hal utama, yaitu kelas digabung secara terintegrasi dan
pembelajaran terpusat pada siswa sehingga guru tidak perlu berlari-lari antara dua ruang
kelas untuk mengajar dua tingkatan kelas yang berbeda dengan program yang berbeda.
Namun murid dari dua kelas bekerja secara sendiri-sendiri diruangan yang sama, masing-
masing duduk di sisi ruang kelas yang belainan dan diajarkan program yang berbeda oleh
satu guru. PKR adalah suatu bentuk pembelajaran yang mensyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruangan kelas atau lebih, dalam saat yang sama, dan menghadapi dua
atau lebih tingkat kelas yang berbeda.
Dari uraian di atas Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) adalah perangkapan tidak lagi
semata-mata dilihat dari dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda, tetapi juga dalam satu
tingkat kelas yang sama, namun terdiri dari murid dengan tingkat kemampuan dan
kemajuan yang berbeda. Perbedaan kemampuan dan kemajuan di antara murid pada
tingkat kelas yang sama dapat terjadi tidak hanya dalam satu mata pelajaran yang sama,
tetapi juga dalam mata pelajaran yang berbeda.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP


PKR adalah suatu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru
mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih, dalam waktu yang sama, dan menghadapi dua
atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung arti bahwa, seorang guru
mengajar dalam satu ruang atau lebih dan menghadapi muruid-murid dengan kemampuan
yang berbeda, dalam PKR seorang guru mengahadapi dua kelas atau lebih, satu kelas
dengan dua atau beberapa kelompok murid yang berbeda kemampuannya, untuk
membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih pada jam yang sama. Oleh
karena itu PKR dapat dikatakan sebagai pendekatan manajemen pembelajaran, PKR
bukanlah suatu metode pembelajaran dalam penerapannya menuntut penggunaan berbagai
metode dan teknik serta sumber pembelajaran

C. ALASAN DILAKUKANNYA KELAS RANGKAP


Ada beberapa alasan mengapa diadakan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) sebagai
berikut :
1. Alasan Geografis
Sulitnya lokasi, terbatasnya sarana transportasi, pemukiman yang
berpindahpindah, dan adanya mata pencaharian khusus, seperti menangkap ikan,
menebang kayu dan sebagainya, mendorong penggunaan Pembelajaran Kelas
Rangkap (PKR).
2. Alasan Demografis
Untuk mengajar murid dalam jumlah kecil, apalagi tinggal di daerah
pemukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang
praktis.
3. Kekurangan Guru
Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi, sulit untuk mencari
guru yang dengan sukacita mengajar di daerah. Praktik penempatan guru tidak sesuai
yang diharapkan, jauhnya jangkauan yang ditempuh oleh guru yang mengajar
didaerah terpencil dan jumlah guru yang tersedia tidak mencukupi. Terbatasnya
sarana transportasi, alat dan media komunikasi salah satunya membuat guru tidak
siap.
Belum lagi harga keperluan sehari-hari yang jauh lebih mahal dari pada di
daerah perkotaan, sementara besarnya gaji yang diterima tidak berbeda. Di tambah
dengan tanggal gajian yang lambat dan tidak teratur, dan terbatasnya peluang untuk
mendapatkan pendidikan dan pelatihan lanjutan, serta pengembangan karir maka
lengkaplah sudah kecilnya minat guru untuk mengadu di daerah terpencil.
4. Terbatasannya Ruang Kelas
Walaupun jumlah muridnya cukup besar, jumlah ruang kelas yang tersedia
jauh lebih kecil dari pada rombongan belajar. Salah satu jalan untuk mengatasi
masalah ini adalah menggabungkan dua atau lebih rombongan yang diajari oleh
seorang guru, dan tentu saja PKR diperlukan.
5. Adanya Guru yang Tidak Hadir
Alasan ini tidak hanya berlaku bagi SD daerah terpencil, di kota besar pun
juga berlaku. Seperti di jakarta, musibah banjir dapat menghambat guru untuk datang
mengajar.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap

Dosen pengampuh: Drs. Herman Lusa, M.Pd

Disusun oleh :

Seri Damayanti

A1G019019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
1. Model PKR 221
Pada model PKR 221 ini, seorang guru mengajar dua kelas misalkan kelas 5 dan kelas
6, dengan dua mata pelajaran IPS dan IPA, dalam satu ruangan. Dalam penerapan model
PKR ini, ikutilah petunjuk sebagai berikut:
a. Pada kegiatan pendahuluan, lebih kurang 10 menit pertama, guru memberikan
pengantar dan pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu
papan tulis dibagi dua. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari kelas
5 dan kelas 6. Ikuti langkah-langkah untuk masing-masing kelas yang akan
ditempuh selama pertemuan.
b. Pada kegiatan inti 1,2,3, lebih kurang 60 menit, terapkan aneka metode yang sesuai
dengan tujuan untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan berlangsung adakan
pemantapan, bimbingan, balikan sesuai dengan keperluan. Gunakan keterampilan
dasar mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw atas materi dan kegiatan yang
baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan. Kemudian
berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan untuk pertemuan
berikutnya atau mungkin untuk hari berikutnya.
2. Model PKR 222
Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalnya
kelas 5 dan kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran matematika di kelas 5 dan IPA di kelas
6. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Untuk
penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk sebagai berikut:
a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V
dan kelas VI dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila
tidak mungkin bisa menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/teras,
dan bila tidak mungkin lagi murid tetap di ruang masing-masing tetapi guru berada
di pintu yang menghubungkan antara dua kelas.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai
pada saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada
kegiatan sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara
seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat
dimana guru harus berdiri di pintu penghubung.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu
penghubung menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviuw umum mengenai
materi dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan
sesuai dengan keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas, kemudian persiapan untuk jam pelajaran.
d. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan kearah pintu
penghubung.
3. Model PKR 333
Pada model pembelajaran kelas rangkap 333 guru menghadapi tiga kelas untuk
mengajarkan tiga mata pelajaran. Misalnya kelas 4 dengan mata pelajaran matematika,
kelas 5 dengan mata pelajaran IPS, dan kelas 6 dengan mata pelajaran IPA dalam tiga
ruangan. Untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk berikut ini:
a. Pada kegiatan lebih kurang 10 menit pertama, kumpulkan semua murid kelas 4,
5,dan 6 dalam satu ruangan yang memiliki tempat duduk yang cukup. Berikan
pengantar dan pengarahan umum. Bila tidak mungkin menyatukan murid dalam
satu ruangan, dapat mencari tempat di luar ruangan misalnya di halaman sekolah
atau taman sambil berdiri atau duduk. Berikan pengantar atau pengarahan umum
yang berisi prosedur kegiatan belajar yang akan dilakukan oleh semua murid.
b. Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit, terapkan berbagai metode yang cocok
dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Penggunaan lembar kerja
siswa sangat dianjurkan terutama pada kegiatan belajar murid yang bersifat
mandiri. Dengan demikian kegiatan belajar murid tidak banyak tergantung pada
kehadiran guru di muka kelas atau tempat belajar. Tingkatkan kadar kemandirian
belajar murid. Proses saling membimbing antar tutor sangat dianjurkan. Guru
selalu memanfaatkan kegiatan murid dan untuk ini guru berada diantara masing-
masing kelompok.
c. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir, guru harus berada diantara
masing-masing kelompok atau kelas untuk mengadakan review umum tentang
kegiatan belajar yang telah dilakukan murid. Berikan komentar dan penguatan
sesuai keperluan. Selanjutnya berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masingmasing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan
pembelajaran berikutnya.
d. Model PKR 333 ini memang agak rumit dalam pengelolaannya. Maka diperlukan
stamina guru yang memadai karena adanya daya gerak paedagogis yang tinggi.
Keunggulan model ini adalah terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap
kelas dan terbebas dari situasi belajar kelas lainnya.

Dalam penerapan PKR beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut:

1. Guru PKR perlu memiliki ilmu dan kiat mengajar agar proses pembelajaran berhasil
dengan baik.
2. Membuka pelajaran merupakan jembatan pengalaman belajar lama dan baru yang
sekaligus berfungsi sebgai langkah awal yang menentukan mulus tidaknya proses
belajar siswa.
3. Ada empat hal yang harus dilakukan dalam membuka pelajaran, yaitu:
a. Menarik perhatian siswa;
b. Menimbulkan motivasi belajar;
c. Memberi acuan belajar
d. Membuat kaitan
4. Dalam PKR pembukaan pelajaran untuk semua kelas yang dirangkap sebaiknya
diberikan secara bersama-sama di satu ruangan atau tempat. Demikian juga dalam
mengakhiri pembelajaran.
5. Mengakhiri pembelajaran merupakan reviu terhadap pelajaran yang berlangsung dan
berfungsi sebagai jembatan antara pengalaman baru dengan pengalaman yang akan
datang.
6. Ada 3 hal yang perlu dilakukan dalam menutup pelajaran:
a. Meninjau kembali;
b. Mengadakan evaluasi;
c. Memberikan tindak lanjut.
7. Proses belajar aktif dan belajar mandiri perlu dikembangkan dalam pelaksanaan PKR,
dengan menciptakan iklim belajar yang ditandai oleh suasana hangat, saling hormat,
adanya dialog, peran murid jelas, dan saling percaya.
8. Untuk mengembangkan kebiasaan belajar aktif dan mandiri guru PKR perlu
menguasai dan menerapkan antara lain:
a. bimbingan diskusi kelompok kecil
b. pembelajaran kelompok kecil dan perorangan
c. penganekaan pembelajaran
9. Dalam membimbing diskusi kelompok kecil dalam PKR, guru harus terampil dalam
memusatkan perhatian, memperjelas masalah, menganalisis pendapat, meningkatkan
kesempatan berbicara dan mengeluarkan pendapat, memicu proses berfikir, dan
menutup diskusi.
10. Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan, guru PKR harus terampil dalam:
pendekatan pribadi, menata kegiatan pembelajaran, dan memberi arahan, serta
kemudahan belajar.
11. Dalam aneka ragam pembelajaran PKR guru harus terampil dalam menerapkan
variasi gaya belajar, media dan sumber, dan pola interaksi,serta kegiatan belajar-
mengajar.
12. Iklim kelas PKR yang baik adalah yang efektif, yaitu suasana kelas yang
memungkinkan murid menerima pembelajaran yang memadai dan melibatkan diri
dalam aktivitas pembelajaran secara bermakna.
13. Untuk dapat menciptakan iklim belajar yang efektif, guru PKR harus terampil dalam
menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal, mengendalikan kondisi
belajar yang optimal dan mengatasi perilaku ang menyimpang.
14. Dalam menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal guru PKR sebaiknya
terampil dalam menanggapi suasana belajar, memeratakan perhatian, memberi
penugasan yang jelas, memberi teguran yang arif dan bijaksana, dan memberikan
penguatan yang tepat.
15. Dalam mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku
menyimpang, guru harus terampil dalam mengajarkan dan memberi contoh,
menguatkan perilaku yang baik, dan memberi hukuman yang benar dan wajar.
Kelebihan dan Kekurangan Model PKR 221, 222, dan 333

Model Keunggulan Kelemahan


221 1. Guru atau tim mengelola para 1. Siswa tidak dapat fokus dengan
siswa dari 2 tingkatan kelas apa yang sedang dipelajari atau
yang berbeda, dengan fokus 2 dikerjakan karena terganggu oleh
mata pelajaran baik yang aktivitas kelas lain
sama atau berbeda dalam 1 2. Tidak semua guru memiliki
ruangan. kemampuan mengelola siswa
2. Kegiatan Pendahuluan dan heterogen dalam ruangan yang
Penutup masing-masing dapat sama
dilakukan secara bersama- 3. Bertambahnya pekerjaan
sama dalam ruangan yang administratif, pekerjaan
akan digunakan untuk akademik, pelayanan dan
pembelajaran tanggung jawab guru terhadap
3. Tidak membuang waktu siswa karena guru mengajar kelas
terlalu banyak dalam rangkap
pembelajaran, sebab dua kelas 4. Jika siswa dalam 1 kelas
melakukan pembelajaran jumlahnya lebih dari 25 siswa
dalam satu ruangan secara maka kelas PKR harus dibagi
bersama-sama menjadi 2 kelas.
4. Guru mudah dalam
melakukan pemantauan
terhadap siswa selama
pembelajaran berlangsung
5. Menghemat tenaga guru
karena tidak perlu berpindah-
pindah ruangan
6. Membina persahabatan antar
kelas
7. Guru lebih kreatif dalam
merancang pembelajaran agar
tetap tercipta iklim kelas yang
menyenangkan
8. Model ini bisa efektif apabila
jumlah siswa yang terdiri dari
2 tingkatan kelas tersebut
tidak terlalu banyak
(maksimum 25 siswa untuk
masing-masing tingkatan
kelas) dengan suatu ruangan
yang cukup luas.
222 1. Masing-masing kelas lebih 1. Guru harus mengelola dua kelas
fokus dengan pelajaran yang sekaligus dalam waktu yang
sedang dihadapinya atau bersamaan.
aktivitas yang sedang 2. Jika tidak ada ruangan yang
dilakukan karena terbebas cukup untuk memberikan
dari aktivitas kelas lain  pengantar dan pengarahan umum
2. Terciptanya kemandirian (kegiatan pendahuluan) untuk dua
belajar siswa kelas secara bersamaan, maka
3. Guru lebih kreatif dalam harus mencari ruangan atau
merancang pembelajaran agar tempat lain 
siswa tetap mempunyai 3. Perhatian tatap muka sebagai
aktivitas saat guru harus wahana pedagogis kontrol guru
berpindah ke ruangan yang terhadap kelas tidak dapat
lain berlangsung terus menerus 
4. Guru mudah dalam 4. Terlalu banyak memakan waktu
melakukan kegiatan penutup karena guru harus berpindah-
karena dapat dilakukan secara pindah ruangan 
bersama-sama untuk kedua 5. Siswa merasa menjadi “anak tiri”
kelas apabila antarkedua jika guru tidak dapat membagi
ruangan terdapat pintu waktu dengan baik antar kelas
penghubung. yang satu dengan lainnya 
6. Jika tidak terdapat pintu
penghubung antar kedua kelas,
guru harus melakukan kegiatan
penutup secara terpisah 
7. Pekerjaan guru dalam
administratif, akademik,
pelayanan dan tanggung jawab
terhadap siswa karena guru
mengajar kelas rangkap.

333 1. Masing-masing kelas lebih 1. Untuk mengelola model 333 ini


fokus dengan pelajaran yang diperlukan tim guru paling tidak
sedang dihadapinya atau terdiri dari 2 orang guru.
aktivitas yang sedang 2. Jika tidak ada ruangan yang
dilakukan karena terbebas cukup untuk memberikan
dari aktivitas kelas lain pengantar dan pengarahan umum
2. Siswa lebih mandiri dalam (kegiatan pendahuluan) untuk tiga
pembelajaran kelas secara bersamaan, maka
3. Guru lebih kreatif dalam harus mencari ruangan atau
merancang pembelajaran agar tempat lain
siswa tetap mempunyai 3. Perhatian tatap muka sebagai
aktivitas saat guru harus wahana pedagogis kontrol guru
berpindah ke ruangan yang terhadap kelas tidak dapat
lain berlangsung terus menerus
4. Terlalu banyak memakan waktu
dibandingkan model PKR 222
karena guru harus berpindah-
pindah tiga ruangan
5. Siswa merasa menjadi “anak tiri”
jika guru tidak dapat membagi
waktu dengan baik antar kelas
yang satu dengan lainnya
6. Kegiatan penutup harus dilakukan
dua kali (dua kelas dan satu kelas)
apabila terdapat pintu
penghubung antar ruangan,
namun harus dilakukan tiga kali
secara terpisah apabila tidak ada
pintu penghubung antar ruangan.
7. Keterbatasan berbagai sumber
belajar untuk menunjang
pelaksanaan pembelajaran
terutama yang berupa buku-buku
teks, bahan belajar yang lainnya
dan alat bantu mengajar.
8. Bertambahnya pekerjaan
administratif, pekerjaan
akademik, pelayanan dan
tanggung jawab guru terhadap
siswa karena guru mengajar tiga
kelas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS RANGKAP
MODEL 221

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Kelas Rangkap

Dosen pengampuh: Drs. Herman Lusa, M.Pd

Disusun oleh :

Seri Damayanti

A1G019019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS RANGKAP

Nama Sekolah : SD Negeri 57 Kota Bengkulu


Kelas / Semester : I11/ 1
IV / 1
Mata Pelajaran : 1.Ilmu pengetahuan alam
2.ILmu pengetahuan social
Alokasi waktu     : 2 X 35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI
Kelas Mata Pelajaran Standar Kompetensi
IPA (Ilmu Pengetahuan 1. Memahami sifat – sifat, perubahan sifat dan
III kegunaan benda di sekitar sekolah
Alam)
IPA (Ilmu Pengetahuan 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan
IV
Sosial) kerja sama disekitar sekolah

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator

IPA Kelas III :


3.1 Mendeskripsikan 3.1.1 Menyebutkan benda ( C2 )
persamaan dan 3.1.2 Menjelaskan sifat- sifat benda (C2)
perbedan sifat-sifat
benda
IPS kelas 4 :
3.1.1 Mendefisinikan kegiatan kerjasama ( C1 )
3.1 Melakukan kerja sama di 3.1.2 Menjelaskan contoh kerjasama di lingkungan sekolah
lingkungan rumah, (C2)
sekolah dan desa /
kelurahan.

C. Tujuan Pembelajaran
a. Ilmu pengetahuan alam kelas III
1. Siswa dapat menyebutkan perubahan wujud benda melalui penugasan
kelompok dengann teliti
2. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda melalui penugasan kelompok
dengan cermat
b. Ilmu pengetahuan social kelas IV
1. Siswa dapat mendefisinikan kegiatan kerja sama melalui penugasan kelompok
dengan percaya diri.
2. Siswa dapat menjelaskan contoh kerjasama di lingkungan sekolah melalui
penugasan kelompok dengan percaya diri.

D. Materi Pokok dan Pembelajaran


1. Ilmu pengetahuan alam kelas III
Perubahann wujud benda
2. Ilmu pengetahuan social kelas IV
Kerjasama tim di lingkungan sekolah

E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
4. Diskusi

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pembuk 1. Guru membuka pelajaran denga nsalam, menanyakan 15menit
a kabar dan mengecek kehadiran siswa.
2. Siswa membaca doa yang dipimpin oleh ketua kelas.
3. Siswa menyanyikan Lagu Wajib Nasional, yaitu :
“Garuda Pancasila”.Guru memberikan penguatan tentang
rasa nasionalisme dan patriotisme.
4. Mintalah siswa untuk memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas. Lakukan operasi semut jika kelas masih
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
kurang rapi.
5. Siswa melakukan tepuk PPK dan salam PPK.
6. Guru menyampaikan apersepsi.
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan,
manfaat dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
8. Menyegarkan suasana kembali dengan melakukan tepuk
semangat.
Inti Kelas III : 110menit
1. Siswa dibentuk kelompok 4-5 anak setiap kelompoknya.
2. Guru membagikan teks bacaan tentang wujud benda
3. Siswa diminta untuk membaca teks tentang wujud benda
4. Siswa menjelaskan dan menyebutkan wujud benda dan
sifat-sifat wujud benda .
Kelas IV :
1. Siswa dibentuk kelompok 4-5 anak setiap kelompoknya.
2. Guru membagikan teks bacaan tentang kerja sama
3. Siswa diminta untuk membaca teks kerja sama
4. Siswa mendefisinikan dan menjelaskan tentang kerja
sama
5. Kelas III :
5 Siswa dan guru bertanya jawab tentang persamaan dan
perbedaan sifat-sifat benda
6. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk
menuliskan hasil identifikasinya dipapan tulis.
7. Guru memberikan pemantapan materi tentang persamaan
dan perbedaan sifat-sifat benda
8. Guru membagikan soal latihan tentang persamaan dan
perbedaan sifat-sifat benda untuk dikerjakan oleh siswa
Kelas IV :
5. Siswa dan guru bertanya jawab tentang teks bacaan kerja
sama di sekolah dan lingkungan
6. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
menuliskan hasil identifikasinya dipapan tulis.
7. Guru memberikan pemantapan materi tentang kerja sama
di sekolah dan lingkungan
8. Guru membagikan soal latihan tentang kerja sama di
sekolah dan lingkungan
Kelas III :
9. Guru mengumpulkan soal latihan yang telah dikerjakan
oleh siswa.
10. Siswa dibimbing oleh guru menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung.
Kelas IV :
9. Guru mengumpulkan soal latihan yang telah dikerjakan
oleh siswa.
10. siswa dibimbing oleh guru menyimpulkan pembelajaran
yang telah berlangsung.
Penutup 1. Siswabersama guru melakukan refleksi atas 15 Menit
pembelajaran yang telah berlangsung;
a) Apasaja yang telah dipahami siswa?
b) Apa yang belum dipahami siswa?
2. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
3. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga
kebersihan kelas.
4. Untuk tetap menumbuhkan keceriaan, siswa melakukan
tepuk semangat.
5. Pembelajaran ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh
ketua kelas.

G. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. IPA Kelas III
- Teks bacaan wujud benda
IPS Kelas IV

a. Sumber Belajar
1. Rachmat., !unarto., !ukidjo. 2004.Sains Sahabatku 3 Jakarta' Ganeca
Exact
2. said, M., umar, srsyad., sunarto. 2004. Pengetahuan Sosial untuk
SD Kelas 3. jakarta ' erlangga

H. Penilaian
- Alat : Test
- Bentuk : Isian
- Instrumen : Butir soal

Bengkulu , Maret 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas

............................................. .............................................
NIP. jgjgjgjgjgjgjjfj NIP.

LAMPIRAN
1. Penilaian
a. Sikap
Format Penilaian Sikap (Jurnal)
No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak
. Lanjut
1.
2.
3.
4.
Ds
t

b. Pengetahuan
1) Kisi-kisi
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instrumen
 Menyebutkan perubahan Tes tertulis
wujud benda ( C2 )
Bahasa  Menjelaskan sifat- sifat
Indonesia benda ( C2 )

 Mendefisinikan kegiatan Tes tertulis


kerjasama ( C1 )
 Menjelaskan contoh
PPKn
kerjasama di lingkungan
sekolah . ( C2 )

BUTIR SOAL EVALUASI


1. Ilmu pengetahuan alam kelas III
1. sebutkan tiga macam benda berdasarkan wujudnya?
2. identifikasi tiga contoh benda berwujud padat,cair dan gas yang ada di
lingkungan sekolah
3. jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda padat
4. jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda cair
5. jelaskan tiga sifat yang dimiliki benda gass

Kunci Jawaban
1. benda yang berwujud padat,cair dan gas
2. pensil,batu,meja,susu,teh,air,udara,asap kendaraan,dan air
3. bentuknya tetap, volumenya tetap dan dapat berubah bentuk bila diberi
perlakuan
4. bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya tetap dan mengalir dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
5. bentuknya berubah sesuai tempatnya, volumenya berubah sesuai tempatnya
dan menekan
2. Ilmu pengetahuan sosial IV
1. definisikan pengertian kerja sama
2. jelaskan maksud dari manusia sebagai makhluk social
3. sebutkan tiga ruang lingkup kerja sama
4. jelaskan lima contoh kerja sama di sekolah.
5. sebutkan lima manfaat kerja sama di sekolah.           
Kunci jawaban
1. kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
2. Manusia dilahirkan tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang
lain.
3. dirumah, di sekolah dan di masyarakat
4. belajar kelompok, lomba tarik tambang, mempersiapkan soal ujian akhir seme
ster, peringatan piket kelas.
5. cepat selesai, pekerjaan menjadi ringan, menghemat tenaga, mempererat
persaudaraan    
Skor Akhir
Setiap jawaban diberi nilai 20 (dua puluh), maka 5 X 20 = 100
MATERI PELAJARAN
Materi Pokok IPA Kelas III
Tahukah kalian mengenai benda cair dan benda padat? sebelum mengetahui proses
mencair,ada baiknya kita memahami benda cair dan benda padat.

Benda cair adalah benda yang menekankan  ke segala volume tempat. Benda cair
mengalir mengikuti wadah bentuknya. Benda cair berupa air. Benda cair dapat mengalir ke
tempat yang rendah. Sebagai contohnya, air terjun. Air terjun merupakan air yang mengalir
jatuh ke bawah melalui tebing. Jadi itulah sifat dari benda cair.

Selanjutnya benda padat. Benda padat tidak dipengaruhi wadah bentuknya karena
benda padat memiliki sifat volumenya tetap dan menempati ruanagan dimana bentuknya
tidak akan berubah karena dipindahkan. Nah, kita sudah mengetahui benda padat dan benda
cair beserta sifat yang dimilikinya. Langsung saja kita akan belajar mengenai benda cair yang
menjadi padat.

Benda cair yang menjadi padat ini bisa disebut membeku. Biasanya peristiwa
terjadi karrena ada kenaikan suhu. Contoh yang paling umum setiap hari kita melihat adalah
air yang yang dibekukan di dalam es. Peristiwa ini disebut membeku. Karen ada perubahan
air menjadi es padat.

Materi Pokok IPS Kelas IV


kerja sama adalah kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan bersama.Maksud manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia dilahirkan tidak
dapat hidupsendiri dan selalu membutuhkan orang lain.." ruang lingkup dalam melakukan
kerja sama yaitu di rumah, di sekolah dan dimasyarakat. lima contoh kerja sama di
lingkungan sekolah antara lain belajar kelompok, lomba tarik tambang, mempersiapkan soal
ujian akhir semester, peringata, piket kelas.

Lima manfaat kerja sama yaitu pekerjaan cepat selesai, pekerjaan menjadi ringan,
menghemat tenaga, mempererat persaudaraan, tercipta rasa aman. kegiatan yang dilarang
melakukan kerja sama di sekolah yaitu saat ujian, menjahiliteman, mencopet, tawuran,
mencuri.iga hewan yang suka bekerja sama adalah lebah, semut dan rayap bentuk dalam
melakukan kerja sama untuk menghasilkan keuntungan dan sukarela.

Anda mungkin juga menyukai