TUGAS
OLEH
RONA AFWIN AZHARI
17.4.02.096
A. Berdasarkan Bentuknya
Bentuk media ada tiga macam yang dapat dibedakan dari ada atau tidaknya bahan tambahan
berupa bahan pemadat seperti agar-agar atau gelatin. Bentuk media tersebut yaitu:
1. Media Padat
Media padat merupakan media yang mengandung banyak agar atau zat pemadat
kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Media ini dapat dibedakan menjadi
tiga jenis menurut bentuk dan wadahnya yaitu, media tegak, media miring, dan media
lempeng. Media tegak menggunakan tabung reaksi yang ditegakkan sebagai wadahnya,
media miring menggunakan tabung reaksi yang dimiringkan, sedangkan media lempeng
menggunakan petridish (plate) sebagai wadahnya. Media ini umumnya digunakan untuk
pertumbuhan koloni bakteri atau kapang.Kalau ke dalam media ditambahkan antara 10-15
gram tepung agar-agar per 1000 ml media. Jumlah tepung agar-agar yang ditambahkan
tergantung kepada jenis atau kelompok mikroba yang dipelihara. Kalau ke dalam media tidak
ditambahkan zat pemadat, umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalga tetapi juga
mikroba lain, terutama bakteri dan ragi. Ada yang memerlukan kadar air tinggi sehingga
jumlah tepung agar-agar rendah. Tetapi ada pula yang memerlukan kandungan air rendah
sehingga penambahan tepung agar-agar haru sedikit. Media padat umumya dipergunakan
untuk bakteri, ragi, jamur dan kadang-kadang juga mikroalga,
2. Media semi padat
Media semi padat atau semi cair merupakan media yang mengandung agar kurang
dari yang seharusnya kurang lebih 0,3% - 0,4% sehingga media menjadi kenyal, tidak padat
dan tidak begitu cair. Umumnya digunakan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak
memerlukan air dan hidup anerobik dan untuk melihat pergerakan mikroba.Kalau
penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang dari yang seharusnya. Ini umumnya
diperlukan untuk pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup
anaerobic atau fakultatif.
3. Media cair
Media cair merupakan media yang tidak ditambahi bahan pemadat, umumnya
digunakan untuk pertumbuhan mikroalga. Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat
pemadat, umumnya dipergunakan untuk pembiakkan mikroalge tetapi juga mikroba lain,
terutama bakteri dan ragi.
B. Berdasarkan Komposisi/Susunannya
Berdasarkan komposisinya media di bagi atas :
1. Media alami/non sintetis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami dimana
komposisinya yang tidak dapat diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari
bahan dasarnya seperti: kentang, tepung, daging, telur, ikan sayur, dsb. Contohnya: Tomato
juice agar.
2. Media semi sintesis merupakan media yang disusun dari bahan-bahan alami dan bahan-
bahan sintesis. Contohnya: Kaldu nutrisi disusun dari :Pepton 10,0 g, Ekstrak daging 10,0
g, NaCl 5,0 g, dan Aquadest 1000 ml.
3. Media sintesis, yaitu media yang disusun dari senyawa kimia yang jenis dan takarannya
diketahui secara pasti. Contohnya : Mac Conkey Agar.
C. Berdasarkan bentuk:
1. Media alami, yaitu media yang disusun oleh bahan-bahan alami seperti kentang, tepung,
daging, telur, ikan, umbi-umbian lainnya dan sebgainya. Pada saat sekarang
2. media alami yang banyak dipergunakan adalah dalam kultur jaringan tanaman maupunm
hewan. Media untuk budidaya mikroorganisme memiliki sumber karbon untuk dimasukkan
ke dalam biomassa. Kalau ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat, umumnya
dipergunakan untuk pembiakkan mikroalge tetapi juga mikroba lain, terutama bakteri dan
ragi. Contoh media alami yang paling banyak dipergunakan adalah telur untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakkan virus
3. Media sintetik yaitu media yang disusun oleh senyawa kimia seperti media untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakkan bakteri clostridium tersusun oleh:
• K2HPO4 : 0,5 g
• KH2PO4 : 0,5 g
• MgSO4, 7H2O : 0,1 g
• NaCl : 0,1 g
• FeSO4, 7H2O : 0,01 g
• MnSO4, 7H2O : 0,01 g
• CaCO3 seangin
4. Media semi sintetik yaitu media yang tersusun oleh campuran bahan-bahan alami dan
bahan-bahan sintetis.
No
Media Kandungan Fungsi Gambar
.
Media selektif dan
diferensial untuk
mengisolasi dan
memperbanyak
Pepto dari kasein, Staphylococcus aureus,
ekstrak daging, ekstrak masa inkubasi 14-48
1. Baird Parker yeast, natrium pyruvat, am/37ᵒC. Metode kontrol
glysin, lithium kuantitatif, berbentuk
klorida,agar-agar, tiruid padat, reaksi karakteristik
hiam/ koloni abuabu
dengan lingkaran
cahaya/halo(eaksi
penjelaskuning telur)
Enrichment media khusus
staphylococcus aureus,
Potassium tellurit hasil positif bakteri
2. Geolliti
trihidrat warnanya berubah
menjadi hitam, inkubasi 24
jam/ 37ᵒC
Enrichment media khusus
Vibrio chorela, hasil positif:
3. Pepton Alkalis Pepton, NaCl media menjadi kuning,
bentuk cair, inkubasi 24
jam/ 37ᵒC
Enrichment media
Produktivitas, media
Pepton dari daging,
bersifat khusus/ selektif
laktosa, sodium,
Salmonella, hasil positif
selenite, dipostassium
4. Selenite media akan bewarna
hydrogen phospate,
keruh, inkubasi 24 jam/
potassium dihidrogen
37ᵒC. Metode kontrol semi
phospatase
kuantitatif, bentuk media
cair
Enrichment media,
Produktifitas media bakteri
Clostridium sp. Hasil
Cook meat Daging hati sapi,
5. positif daging terangkat
Medium (CMM) campuran pepton, NaCl
(sakarolisa)atau hancur
(proteolisa), mas inkubasi
24 jam/ 37ᵒC
Pertumbuhan bakteri
Staphylococcus , masa
Nutrient substrat,
ikubasi 24 jam/ 37ᵒC,
Brain Heart glukosa, NaCl,
6. metode kontrol kualitatif,
Infrusion (BHI) Dinatrium hydrogen
media cair, hasil reaksi
phospat
media akan berubah
menjadi keruh
Untuk isolasi dan
pertumbuhan berbagai
macam mikroorganisme,
Nutrien substrat (ekstrak
terutama yang phatogen
Blood Agar hati dan pepton), NaCl,
7. dan menetapkan bentuk
Plate (BAP) Agar-agar, Darah
hemolisa (S.aureus,
kambing
S.pyogenes, B.cereus,Cl.
Perfringen) masa inkubasi
24 jam/37ᵒC, media padat
10. TBX
Sulfur Indol
18.
Motility (SIM)
Untuk identifikasi
mikroorganisme (terutama
entrobacteriaceae dan
jenis fungi tertentu)
Ammonium dihidrogen
berdasarkan kemampuan
phospat, dipotasium
Simon Citrat nya memetabolisme
19. hydrogen phospat,
(SC) citrate, sebagai sumber
NaCl, Bromothimol blue,
karbohidrat. Hasil positif :
agar.
Warna media berubah
menjadi biru tua. Media
cair, masa inkubasi 24
jam/ 37ᵒC
Pepton dari kasein,
pepton daridaging,
ekstrak yeast, ekstrak
daging, sodum clorida, Untuk identifikasi
20. TSIA
sukrosa, glukosa, enterobactericeae,
ammonium iron(III)
citrate,sodium thiosulfat,
phenol red, agar-agar
Untuk difrensiasi
mikroorganisme yang
Pepton dari danging,
dapat menurunkan/
glukosa, NaCl,
bereaksi urea, Positif :
22. Urea Pottasium dihydrogen
Bila bakteri yang ditanam
phosphate, phenol red,
pada urea 24 jam inkubasi
agar-agar
37 0C membentuk warna
ungu pada urea agar.
Untuk deteksi bersama
dari lycine decarboxilase
(lCD) dan hidrogensulfida
Pepton dari daging, indentifikasi dari bakteri
ektrak yeast, glukosa citobacter, khususnya
(D+), Lysin salmonella dan Arizona.
Lysin Iron Agar monohidroclorida, Positif (+) : Jika setelah
23.
(LIA) sodium thiosulfat, ditumbuhi bakteri ( 24 jam
ammonium iron III inkubasi 37C) warna agar
citrate, bromocrecol bertambah ungu.
purple, agar-agar Negatif (-) : Jika setelah di
tumbuhi bakteri ( 24 jam
inkubasi 37 C ) agar
berubah warna.
NA juga digunakan untuk
pertumbuhan mayoritas
dari mikroorganisme yang
tidak selektif, dalam artian
ekstrak beef, pepton,
24. Nutrient Agar mikroorganisme
dan agar
heterotrof, media isolaso
non selektif, media padat,
masa inkubasi 24 jam/30ᵒ
-37ᵒC, metode kualitatif
Tryptone, Yeast extract,
Sodium klorda, pepton Media yang digunakan untuk menumbuhkan
Triptone Soya
kedelai, Dipostassium mikroorganisme secara umum, media padat, masa
25. Yeast Extract
Phospate, Glucose, inkubasi 24 jam/ 37ᵒC, metode kualittif, media
(TSYEA) Agar
Monohydrate, isolasi non selektif
Bacteriological agar
Xilosa, lisin, laktosa
Sukrosa, natrium
klorida, yeast extract,
Xylose Lysine media selektif dan diferensial kuman
fenol red agar, natrium
26. Deoxycholate enterobacteriaceae khususnya untuk salmonella sp
deoksikolat, natrium
(XLD) dan shigella sp, media kualitatif,
tiosulfat, ferric
ammonium citrate,
aquadest, pH 7,4
Proteose pepton, yeast
extract, lactose, Media kualitatif, masa inkubasi 24-48 jam/ 37ᵒC,
Brilliant Green
27. sucrose, sodium media pengayaan non selektif, media padat, media
agar (BGA)
chloride, phenl red, produktifitas salmonella
brilliant green, agar,
Casein peptone, meat
peptone, yeast extract,
Media pengayaan non, selektif, masa ikubasi 24-72
28. Skirrow beef extract, corn
jam/42ᵒC, media kualitatif
starch, sodium chliride,
agar,
29. Thioglycollate L-sistin P, Agar, NaCl, Media pengayaan non selektif, berbentuk cair, masa
glukosa, ektrak ragi, inkubasi 24 jam/37ᵒC, media kontrol kualitatif,
digesti pankreas kasein
P, Na-Tioglikolat,
Larutan Na-resazurin,
Air, pH 7,1±0,2
Peptone, Lab-lemco
Media pertumbuhan cair, produktifitas bakteri
powder, glucose,
30. Brucella campylobacter,masa inkubasi 2-5 hari/ 25ᵒC, media
sodium choride, agar,
kualitatif
pH 7,5±
digunakan sebagai pengayaan selektif media untuk
Pankreas intisari dai
isolasi Salmonella dari kotoran, makanan, artikel
kasein, laktosa, natrium
31. Selenitecytine farmasi, air dan bahan lainnya sanitasi penting,
fosfat, sodium selenite,
masa inkubasi 24 jam/37ᵒC, metode kontrol semi-
L-sistin
kuantitatif, media cair
Soya peptone, sodium
Rappaport chloride, potassium Pengujian bakteri salmonella, masa inkubasi 24
32. Vassiliadis dihydrogen phospate, jam/41,5ᵒC, media kontrol semi kuantitatif, bentuk
(RVS) magnesium chloride media cair, pH 5,2 ± 0,2,
6H2O, malachite green
Ektrak daging,
Muller- enzymatic disgest of
Kauffmann casein, sodium chloride,
Enrichment media for salmonella, masa inkubasi 24
33. Tetrathionate- calsium carbonate,
jam/37ᵒC, media kontrol semi kuantitatif,
Novobiocin sodium thiosulphate
Broth (MKTTn) (anhydrous), Ox bile,
brilliant green
medium untuk mikroba aerobik
Plate Count Trypton, ekstrak ragi, glukosa, agar- dengan inokulasi di atas permukaan,
34.
Agar (PCA) agar media padat, masa inkubasi 72 jam/
30ᵒC, metode kontrol kuantitatif,
Taurocholate
Yeast extract, bacteriological poptone,
Citrate Broom
sodium citrate, Ox bile, Sucrose, Media selektif, untuk bakteri vibrio
35. Thymul, Blue
sodium chloride, broom thymol blue, cholera, masa inkubasi 24 jam/37ᵒC,
Suchrose Salt
tymol blue, agar, aquadest
Agar (TCBS)
Media umu, dengan konsistensi
padatyang berguna untuk
menyimpan stok murni dan
menghitung koloni jamur yang
tumbuh. Termasuk medium semi
alamiah karena dalam
Potato Dextrose pembuatannya menggunakan bahan
36. Kentang, glukosa, agar, aquadest
Agar (PDA) alami dari kentang yang tidak
diketahui kandungannya dan bahan
sintetik yaitu glukosa. Umumnya
digunakan untuk pembiakan jamur
dan kapang.Termasuk medium
umum yang dapat digunakan untuk
menumbuhkan semua mikroba
37 Brillian Green digunakan untuk mendeteksi bakteri
Lactose Broth coliform (Gram negatif) di dalam air,
(BGLB) makanan, dan produk lainnya,
bentuk media cair, masa inkubasi
24-48 jam/37ᵒC, media kontrol semi
kuantitatif,
laktosa, Na-sulfat dan fiksin-busa,
dispotassium phuspate, peptic disgest
38. Endo Agar
of animal tissuerotease, agar, sodium
sifite, basic fuchsin
PEMBAHASAN JURNAL
Media yang diganakan braid parker