1. Setelah membaca buku Heavy Duty Truck System, Berikan pemahaman kalian
mengenai perpindahan gigi transmisi pada kendaraan besar yang memiliki percepatan
lebih dari 6 percepatan meliputi :
b. Cara kerja
Alasan penggunaan lebih dari 6 percepatan pada truk atau kendaraan berat yaitu
memiliki daya tanjak, daya cepat dan umur final gear ratio yang lebih panjang
dibandingkan dengan transmisi 5 percepatan seperti mobil pada umumnya. Gear ratio
pada setiap gigi menjadi lebih besar sehingga menjaga rpm tetap rendah dengan
tenaga yang lebih besar. Konsumsi bahan bakar minyak pun juga menjadi sangat
efisien.
Ketika truk beroperasi di jalan raya, torsi mesin disalurkan melalui kopling ek
poros input transmisi. Roda gigi pada transmisi digunakan untuk mengubah torsi dan
kecepatan masukan agar sesuai dengan kebutuhan mengemudi kendaraan.rasio roda
gigi yang berbeda yang digunakan pada transmisi truk memberikan kemampuan
penanganan pada truk tersebut. Transmisi pada kendaraan berat atau truk
dengan muatan berat menggunakan antara lima hingga sepuluh percepatan.
Jumlah sebenarnya tergantung pada aplikasi, karena ukuran, biaya dan
kompleksitas transmisi semuanya akan meningkat seiring dengan jumlah rasio gigi
keluaran yang digunakan.
B. CARA KERJA
1. Pergeseran Gigi
Untuk menjauh dari start berdiri dengan mesin dalam keadaan diam, tekan
kopling dan pindahkan tuas pemindah ke posisi gigi pertama . Lepaskan kopling dan
percepat mesin ke kecepatan yang diatur. Saat tach menunjukkan kecepatan yang
diatur, tekan kopling, lepas pedal akselerator, dan geser ke netral. Selanjutnya,
aktifkan kopling dan biarkan kecepatan engine turun sekitar 750 rpm. Lalu, lepas
kopling dan pindah ke gigi dua. Pasang kembali kopling dan akselerasi kembali ke
kecepatan yang diatur.
Lalu memindah gigi melalui rasio gigi sampai rasio gigi ketujuh tercapai.
Penurunan 750 rpm yang digunakan dalam deskripsi prosedur pemindahan gigi
bervariasi sesuai dengan kecepatan yang diatur engine dan profil kenaikan torsi.
3. Penurunan Gigi
Untuk menurunkan gigi secara bertahap dari gigi ketujuh, biarkan kecepatan
engine turun sekitar 750 rpm sebelum menekan kopling dan memindahkan tuas
pemindah ke posisi netral. Sekarang aktifkan kembali kopling dan percepat mesin
rpm untuk mengatur kecepatan. Tekan kopling dan pindahkan tuas pemindah ke
posisi gigi keenam . Sekarang pasang kembali kopling. Lanjutkan menurunkan gigi
dengan cara ini.
45 gigi X rpm
(perhatikan bahwa nilai diatas setiap baris dibagi dengan yang ada dibawah garis)
Dengan cara ini, kecepatan masukan 200 rpm dikurangi menjadi kecepatan keluaran 120 rpm.
Hubungan antara kecepatan input dan output dinyatakan sebagai rasio roda gigi. Rasio roda gigi
dapat dihitung dengan beberapa cara tergantung pada data yang diketahui. Salah satu metodenya
adalah dengan membagi kecepatan roda gigi (masukan) penggerak dengan kecepatan roda gigi
(keluaran) atau poros yang digerakkan. Jadi dengan menggunakan contoh sebelumnya kita
memiliki:
200 rpm
= 1.66 : 1 rasio gigi
120 rpm
Rasio gigi juga dapat dihitung dengan membagi jumlah gigi pada gigi yang digerakkan dengan
jumlah gigi pada gigi penggerak. Sekali lagi, menggunakan data sebelumnya, persamaannya
adalah:
Dalam kedua kasus tersebut, kami menghasilkan hasil yang sama, memberi tahu kami bahwa untuk
menghasilkan satu putaran penuh dari roda gigi penggerak atau keluaran, kita harus memutar roda
gigi penggerak atau masukan 1,66 kali