Anda di halaman 1dari 1

Wabah baru coronavirus-19 (COVID-19) di Italia telah menyebabkan peningkatan

besar-besaran dalam penggunaan alat pelindung diri oleh petugas kesehatan, termasuk
masker respirator NP95 yang ketat.
Seorang pria dari bagian intensivist THT berusia 35 tahun yang sehat telah berjaga
dalam shift selama 6 jam di unit isloasi COVID-19. Dia telah memakai masker respirator
NP95 beberapa jam selama 7 hari berturut-turut. Dia menyadari terdapat area merah
bengkak yang perih di sekitar titik kontak antara masker dan hidung. Pemeriksaan fisik
(Gambar 1) menggambarkan bahwa dia menderita kemerahan dan abrasi pada kulit,
stadium II nasal pressure injuries (NPI). Banyak kolega lainnya memiliki keluhan yang sama
(Gambar 2).
Berdasarkan National Pressure Ulcer Staging System, pada kasus yang terlapor ini
menggambarkan NPI stadium 2 di kasus pria ini dan NPI stadium 1 pada kasus yang di alami
kolega lainnya (Gambar 2).
Rasa tidak nyaman berkembang pada satu jam pertama. namun di akhir shift, kulit
bagian belakang hidung tampak kemerah, nyeri saat di sentuh dan terkadang memerlukan
pengobatan dengan salep antidekubitus.
Cedera bisa menyakitkan. Hal ini akibat dari tekanan yang kuat dan berkepanjangan
disertai gesekan akibat tergesernya masker respirator NP95. Toleransi dari jaringan lunak
terhadap tekanan dan gesekan, sudah diketahui serupa dengan decubitus. Decubitus juga
dipengaruhi oleh iklim mikro, nutrisi, perfusi, komorbiditas, dan kondisi jaringan lunak.
Penggunaan Respirator NP95 harus menempel dengan baik, karena dapat
menyebabkan tekanan terus menerus dengan / tanpa gesekan pada punggung hidung yang
sedikit melebar selama inspirasi. Kulit hidung, tipis dan berongga, berisiko mengalami NPI
terutama jika tulang hidung menonjol.
Memburuknya NPI dapat membuat ketidaknyamanan dalam penggunaan alat,
menghindari penggunaan alat, atau bahkan mengurangi kinerja dalam bekerja yang nanti
mempengaruhi keselamatan operator. Jika bertambah buruk akan menyebabkan stres,
kecemasan, dan ketakutan.
Pencegahan (sering memeriksa kulit, penggunaan busa hydrogel) dan pengobatan
sangatlah penting. Menambahkan slikon atau busa hydrogel sebagai pelindung antara
masker dan kulit atau melindungi kulit dengan pelindung perban yang terbuat dari kassa
dengan sodium klorida dan asam hyaluronat mungkin bisa berguna. Tetapi, hal ini harus
diteliti lebih lanjut. Berhubungan dengan penggunaan perlindungan ini, adalah hal penting
untuk secara sistematis mengkontrol kontak point antara kulit dan bagian yang kasar dari
masker, dengan perhatian berkala (periksa kulit setiap 3-4 jam).

Anda mungkin juga menyukai