Besar ruang
Flamboyant
Kegiatan Asuhan
Gizi Klinik (AGK)
Sonia Fatmala Putri
PO.62.31.3.18.232
KASUS
An. J berjenis kelamin laki-laki berusia 4 tahun 3 bulan. Pada tanggal 4 april 2021 An. J
dirujuk dari RSUD Kuala Kurun ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya dengan keluhan
riwayat kejang 1x dirumah. Namun ketika pengambilan kasus kondisi pasien sudah
membaik. Berdasarkan keadaan fisik pasien, keluhan pasien, dan hasil laboratorium,
dokter mendiagnosis status epileptikus (perbaikan), hidrocephalus, anemia, dan global
developmental delay. Saat ini An. J dirawat di ruang Flamboyant kamar F2, untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Pada hasil skrining An. J didapatkan skor skrining yaitu 3 dengan resiko sedang dan pada
pemeriksaan antropometri pasien diketahui BB 13,7 kg dan tinggi badan 89,5 cm. Pola
makan 3x sehari, biasa mengkonsumsi susu kaleng 3-4x g sehari dan jarang
mengkonsumsi buah.
Identitas Pasien
A. Identitas pasien
1. Nama : An. J
3. No.RM : 36.07.17
Identifikasi : Dari data tersebut diketahui bahwa status gizi An. J menurut Z-Score BB/PB adalah -0,9 SD (Normal)
dan BBI pasien 16,6 kg
IDENTIFIKASI BIOKIMIA
Hasil Lab Nilai Normal Interprestasi
No Pemeriksaan
Dari hasil pemeriksaan biokimia An. J pada
4 April 2021, diketahui bahwa WBC masuk 8.80 x 10 ̂ 3/uL 4.50-11.00 Normal
1 WBC
kategori normal, RBC masuk kategori
4.33 x 10 ̂ 6/uL 4.00-6.00 Normal
normal, HGB masuk kategori rendah, HCT 2 RBC
masuk kategori rendah, PLT masuk kategori
3 HGB 8.2 g/dl 10.5-18.0 Rendah
normal, glukosa sewaktu masuk kategori
4 HCT 26.4% 37.0-48.0 Rendah
normal, creatinin masuk kategori
5 PLT 244 x10 ̂ 3/uL 150-400 Normal
meningkat, natrium masuk kategori rendah, Glukosa 70 mg/dl <200 Normal
kalium masuk kategori normal, dan Calcium 6
sewaktu
masuk kategori normal 7 Creatinin 0,40 mg/dl 0,7-1,5 Rendah
bervariasi karena dari asupan tersebut klien jarang mengonsumsi buah dan sayur.
Riwayat Gizi
FH 1.5 Asupan Zat Gizi Makro
FH 1.5.1 Asupan Lemak
FH 1.5.1.1 Lemak Total
Dari data tersebut diketahui bahwa asupan lemak An. J termasuk dalam kategori
defisit tingkat sedang, asupan lemak sebesar 75%.
3. Domain Perilaku
NB 1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat
gizi berkaitan dengan keluarga belum terpapar informasi
mengenai makanan dan zat gizi yang baik dibuktikan
dengan kebiasaan makan anak diberikan susu kaleng 3-4x
sehari dan tidak menerapkan pola menu seimbang
INTERVENSI
1. Terapi Diet
Terapi diet yang diberikan yaitu diet TKTP
2. Tujuan Diet
a. Meningkatkan kebutuhan energi pasien.
b. Meningkatkan kebutuhan protein yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
c. Mempertahankan status gizi normal
3. Prinsip Diet
a. Energi tinggi
b. Protein tinggi
c. Lemak sedang
d. Karbohidrat sesuai kebutuhan
INTERVENSI GIZI
4. Syarat Diet
a. Energi tinggi, diberikan sebesar 1397 kkal per hari.
b. Protein tinggi, diberikan sebesar 41,5 gram per hari.
c. Lemak sedang, diberikan sebesar 38,8 gram per hari.
d. Karbohidrat sesuai kebutuhan, yaitu sisa dari total energi (protein
dan lemak) yang diberikan 220 gram per hari.
e. Vitamin dan mineral cukup, sesuai dengan kebutuhan gizi atau
angka kecukupan gizi yang dianjurkan.
INTERVENSI GIZI
Perhitungan kebutuhan
a. Energi = BBI x Kebutuhan Energi
= 16,6 x 84,2
= 1397 kkal
±5% = 1327 – 1466 kkal
b. Protein = 2,5 gram x BBI
41,5
= 41,5 gram → 1397
x 4 x 100 = 11,89%
11,89% 𝑥 1397
= = 41,5 gram
4
25% x 1397
c. Lemak = 9
= 38,8 gram
Rencana
diet dan pentingnya asupan makanan yang diperlukan oleh tubuh dan
bagaimana agar asupan tersebut dapat terpenuhi serta memberi
konsultasi
informasi terkait bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
gizi dianjurkan.
c. Materi edukasi
1. Jenis diet yang diberikan, tujuan diet, bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan.
d. Metode
Metode yang digunakan adalah edukasi kepada pasien dan keluarga
pasien dengan dibantu media leaflet
Implementasi gizi
a. Kajian terapi diet
1) Jenis diet : Diet TKTP
2) Bentuk makanan : Biasa
3) Cara pemberian : Oral
4) Frekuensi pemberian : makanan utama 3 kali sehari
5) Zat gizi yang diberikan : sesuai kebutuhan pasien
b. Rekomendasi diet
Energy : 1397 kkal = 1327 – 1466 kkal
Protein : 41,5 gram = 39,4 – 43,5 gram
Lemak : 38,8 gram = 36,86 – 40,74 gram
Karbohidrat : 220 gram = 209 – 231 gram
Kesimpulan
1. Pasien dengan Diagnosa medis yaitu Status Epileptikus (Perbaikan), Hidrocephalus,
Anemia dan Global Development delay.
2. Hasil skrining gizi awal masuk pasien yaitu skor 3 (resiko sedang) yang perlu dilakukan
asessmen lanjut 3 hari kemudian.
3. Status gizi An. J berdasarkan Nilai Z-szore BB/PB yaitu -0,9 SD yang masuk kategori
gizi baik/normal. Dengan berat badan 13,7 kg dan TB 89,5 cm
Kesimpulan
4. Dari diagnosa gizi pasien diketahui bahwa pasien kekurangan intake makanan dan
minuman oral yaitu energy 49,3%, protein 70,1%, lemak 75%, dan karbohidrat 56,5%.
5. Pasien diberikan diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) dengan bentuk makanan
biasa.
6. Setelah dilakukan monitoring dan evaluasi diketahui bahwa terjadi peningkatan asupan
makan pasien dari hari pertama masuk sampai pasien keluar.
Thanks!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik