PENDAHULUAN
Buah naga (Hylocereus sp.) atau biasa disebut dengan dragon fruit merupakan
salah satu buah yang populer di kalangan masyarakat. Buah naga sangat digemari
oleh masyarakat untuk dikonsumsi karena rasanya yang manis dan segar sehingga
membuat para konsumennya ketagihan. Buah naga juga memiliki berbagai khasiat
obat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Buah naga merupakan salah buah
faktor lingkungan dan iklim menyebabkan timbulnya hama penyakit yang dapat
naga. Salah satu hama penyakit yang menyerang buah naga yaitu penyakit layu
batang yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Tanaman yang paling sering
terserang jamur Fusarium sp. yaitu tanaman kentang, pisang, tomat, ubi jalar,
Tanaman yang terserang jamur Fusarium sp. akan memucat tulang daunnya
busuk pangkal batang pada tanaman buah naga. Organisme penyebab penyakit
biasanya masuk melalui akar muda kemudian tumbuh dan berkembang sehingga
akan mengkonduksi bagian pembuluh dari akar dan batang. Di bagian pembuluh
Upaya pengendalian terhadap hama penyakit pada tumbuhan sampai saat ini
1
banyak digunakan petani dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman
karena zatnya lebih cepat bereaksi dan memiliki daya racun yang tinggi terhadap
tanah, dan rusaknya lingkungan karena efek residu yang ditimbulkan. Fungisida
yang digunakan pada hama target akan menimbulkan efek residu dan terurai di
suatu pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan dengan penggunaan bahan
alami yang tidak merusak lingkungan dan menimbulkan efek residu bagi
sintetik yaitu dengan fungisida nabati (Oka, 1994). Fungisida nabati merupakan
fungisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan seperti daun, batang, akar,
dan buah. Tumbuhan banyak mengandung bahan kimia yang digunakan sebagai
nabati yang bersifat antijamur cukup efektif dalam mengendalikan berbagai jenis
berkembang dengan baik di Indonesia dan dapat dijadikan pestisida yang bersifat
2
antijamur adalah tanaman mimba (Azadirachta indica A. Juss.). Daun mimba
flavonoid dan tannin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur (Kardinan dan
konsentrasi 70% dan 80% sebesar 12,33 mm, konsentrasi 90% sebesar 13,33 mm
saponin, terpenoid, dan alkaloid. Sejauh ini belum ada laporan penelitian
buah naga. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diteliti aktivitas antijamur
ekstrak daun mimba terhadap jamur fusarium sp. pada buah naga dan
antijamur terhadap fusarium sp. yang sering menyerang tanaman buah naga?
3
2. Senyawa golongan apakah yang bersifat sebagai antijamur terhadap fusarium
sebagai antijamur terhadap fusarium sp. yang sering menyerang tanaman buah
naga.
2. Untuk mengetahui golongan senyawa aktif dalam ekstrak daun mimba yang
masyarakat mengenai senyawa aktif yang terdapat pada daun mimba yang dapat