Cicu
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan, Jalan Perintis Kemerdekaan km 17,5, Makassar
ABSTRAK
Penyakit akar gada yang disebabkan oleh patogen tular tanah (Plasmodiophora brassicae Wor.) merupakan
penyakit penting pada tanaman kubis dan tanaman cruciferae lainnya. Patogen menyebabkan pembengkakan pada
akar dan kadang-kadang pada pangkal batang yang merupakan ciri khas dari penyakit tersebut. Pembengkakan
pada jaringan akar dapat mengganggu fungsi akar seperti translokasi zat hara dan air dari tanah ke daun. Keadaan
ini mengakibatkan tanaman menjadi layu, kerdil, kering, dan akhirnya mati. Spora rehat patogen dapat bertahan
hidup di dalam tanah sampai 17 tahun. Populasi patogen sering merupakan campuran berbagai patotipe sehingga
mempersulit pengendaliannya. Penggunaan varietas resisten sebagai komponen pengendalian hama terpadu kurang
prospektif diterapkan dalam jangka waktu lama karena ras patogen berkembang cepat dan hanya sedikit kultivar
resisten yang tersedia. Pada beberapa kasus, penggunaan kapur dan fungisida efektif mengendalikan penyakit akar
gada, namun pada kasus yang lain cara ini kurang efektif. Pengendalian biologi dengan memanfaatkan mikroba
antagonis baru pada tahap percobaan di rumah kaca dan hanya sedikit yang berupa percobaan lapangan. Pemanfaatan
tanah supresif, bahan organik, solarisasi tanah, dan substan antiauksin dari mikroba merupakan komponen
pengendalian yang penting untuk pengelolaan penyakit akar gada di masa datang.
Kata kunci: Akar gada, Plasmodiophora brassicae, cruciferae, pengendalian penyakit
ABSTRACT
Clubroot disease (Plasmodiophora brassicae Wor.) on crucifers and its control
The clubroot disease caused by Plasmodiophora brassicae Wor., a soilborne pathogen, is a serious disease on
cabbage and other cruciferous crops worldwide. The disease causes swelling of parts of the roots and sometimes of
the stem base. These clubs inhibit nutrient and water transport, stunt the growth of the plant, and increase the
susceptibility to wilting. After some weeks the clubbed roots decay, weakening the support of the plant. Resting
spores of the pathogen can survive for more than 17 years in the soil and have highly variable pathogenicity
within field populations, making disease control difficult. The use of resistant cultivars is suggested as measures for
integrated disease control. Nevertheless, only small number of resistant cultivars have been released; beside, they
may be uselessness in long term due to the developing capability of pathogen in many physiological races. In many
cases, limes and fungicides gave a good control, but in other case, their effect was poor or negligible. Biological
control using antagonistic microbes has been explored, though still at green house and limited field experiments.
Utilization of suppressive soils, organic amendments, soil solarization, and antiauxin substans of microbes will be
important components of clubroot disease management in the future.
Keywords: Clubroot, Plasmodiophora brassicae, crucifers, disease control
Gambar 1. Pengaruh sterilisasi tanah terhadap indeks penyakit akar gada pada Patogen tular tanah P. brassicae Wor.
tanah supresif LA dan kondusif HA. Huruf yang sama yang mengikuti menyebabkan penyakit akar gada (club-
histogram tidak berbeda nyata berdasarkan Uji Jarak Berganda Tukey root) pada tanaman cruciferae. Patogen
(P > 0,05). LA = Low-humic Andosols; HA = Haplic Andosols; SLA = ini sering merupakan campuran berbagai
tanah LA yang disterilisasi; SHA = tanah HA yang disterilisasi patotipe dan dapat membentuk spora
(Murakami et al. 2000). rehat yang dapat bertahan hidup dalam
tanah atau pada sisa-sisa tanaman dalam
jangka waktu lama. Patogen dapat
menular melalui berbagai perantara se-
perti perlengkapan usaha tani, bibit, hasil
terutama cendawan dan aktinomisetes dan indeks penyakit akar gada serta panen, pupuk kandang, air permukaan,
yang secara alami diduga berperan me- meningkatkan produksi tanaman kubis di angin, dan melalui biji yang terkon-
nekan patogen melalui proteksi pada a- lapangan (Widodo dan Suheri 1995). taminasi.
kar sehingga ketahanan tanaman inang Penekanan penyakit tidak dise- Penanggulangan penyakit akar gada
terhadap infeksi patogen meningkat. babkan oleh pengaruh langsung dari perlu dilakukan secara terintegrasi.
Solarisasi tanah sebagai suatu dis- peningkatan suhu tanah, tetapi oleh efek Pengendalian dapat dilakukan dengan
infestasi tanah alternatif, merupakan kumulatif dari suhu tanah harian selama memanfaatkan mikroorganisme anta-
proses pemanasan tanah di bawah mulsa solarisasi berlangsung. Efek ini dapat gonis alami dalam tanah melalui tanah
plastik transparan pada suhu yang meningkatkan populasi mikroba rizosfer supresif, bahan organik, solarisasi tanah,
merugikan patogen tular tanah, dan terutama aktinomisetes yang diduga dan aplikasi mikroba antagonis seperti
mampu mengendalikan berbagai jenis berperan langsung menekan P. brassicae. Mortierella sp., Gliocladium sp., Chae-
penyakit tanaman (Stapleton dan DeVay Hal yang sama dilaporkan oleh Cicu tomium sp., Pseudomonas spp. kelompok
1986), termasuk penyakit akar gada pada (2005), bahwa solarisasi tanah pembibitan fluoresen, Phoma glomerata, dan H.
tanaman cruciferae (Horiuchi et al. 1982; yang dikombinasikan dengan pemberian chaetospira, serta substan antiauksin
Widodo dan Suheri 1995; Cicu 2005). pupuk kandang ayam 5 kg/m2 selama 6 mikroorganisme. Penggunaan varietas
Solarisasi tanah selama 5–7 minggu minggu dapat menurunkan indeks pe- resisten juga merupakan alternatif pengen-
sebelum tanam dapat menekan kejadian nyakit akar gada dan meningkatkan dalian yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Agrios, G.N. 1997. Plant Pathology. 4th ed. A- Arie, T., Y. Kobayashi, G. Okada, Y. Kono, and Cicu. 2005. Penekanan penyakit akar gada pada
cademic Press, San Diego, California, I. Yamaguchi. 1998. Control of soilborne tanaman kubis melalui perlakuan tanah
London. 635 p.p clubroot disease of cruciferous plants by pembibitan. Jurnal Hortikultura 15(1): 58−
epoxydon from Phoma glomerata. Plant 66.
Alexopoulos, C.J., C.W. Mims, and M. Black- Pathol. 47: 743−748.
well. 1996. Introductory to Mycology. 4th Djatnika, I. 1984. Upaya penanggulangan P.
ed. John Wiley and Sons, Inc., New York- Baker, K.F. and R.J. Cook. 1974. Biological brassicae Wor. pada tanaman kubis-kubisan.
Chichester-Brisbane-Toronto Singapore. Control of Plant Pathogens.WH Freeman hlm. 30−32. Prosiding Seminar Hama dan
869 p.p. and Company, San Francisco. 433 p.p. Penyakit Sayuran, Cipanas, Mei 1984.