Sifat Patogen
Plasmodiophora brassicae merupakan endoparasit obligat pada jaringan tanaman
dan dapat membentuk struktur bertahan berupa spora rehat (zoosprora) yang dapat terlepas
masuk ke dalam tanah (Agrios 1997).
Penyebaran Penyakit
Penyakit akar gada (clubroot) yang disebabkan oleh P. brassicae menyebar hampir di
seluruh pertanaman cruciferae yang ada di dunia (Karling 1968). Di Indonesia penyakit ini
telah tersebar di Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan terutama di Jawa Barat (Djatnika 1984).
Akar-akar yang busuk dari tanaman sakit sebelumnya mengandung sejumlah besar spora
rehat P. brassicae yang merupakan sumber inokulum satu-satunya untuk penyakit akar gada
(Orihara dan Yamamoto 1998). Apabila akar-akar yang sakit hancur di lahan, maka spora-
spora terlepas masuk ke dalam tanah dan bertahan hidup dalam waktu yang lama (Karling
1968; Voorrips 1995).
Kemampuan bergerak bentuk amoeba dan zoospora patogen merupakan faktor
penting dalam penyebaran penyakit, walaupun jarang berpindah lebih dari 5 inci secara
horizontal selama satu musim (Chupp dalam Karling 1968). Spora-spora yang berkecambah
dan menginfeksi akar-akar muda dari cruciferae kemudian tersebar melalui akar-akar yang
sakit pada saat pemindahan tanaman tersebut ke lapangan (Walker 1975).
Penyakit akar gada dapat terpencar di alam melalui berbagai cara atau perantara,
misalnya transportasi tanah yang terinfestasi P. brassicae melalui perlengkapan usahatani,
sepatu pekerja, kuda dan kaki-kaki ternak merupakan penyebaran penyakit yang efektif
(Karling 1968); melalui butiran tanah yang terbawa hasil panen (Walker 1975); melalui air
permukaan (Stakman dan Harrar 1957); penyebaran penyakit melalui angin juga efektif
walaupun tidak universal (Chupp dalam Karling 1968); melalui pupuk kotoran hewan
(Karling 1968; Suryaningsih 198 1). Patogen juga dapat ditularkan oleh biji melalui
kontaminasi permukaan dengan tanah yang terinfeksi. Selain itu sejumlah tanaman cruciferae
liar dan beberapa tanaman inang lain yang rentan terhadap penyakit akar gada dapat menjadi
tempat bertahan hidup patogen pada saat tanaman budidaya tidak ada (Karling 1968).
2.4. Tipe Gejala Penyakit Akar Gada pada Kubis (Plasmodiophora brassicae)
Penyakit Akar Gada pada Kubis (Plasmodiophora brassicae) termasuk kedalam tipe
gejala Hiperplastik (adanya pertumbuhan yang luar biasa, overdevelopment, dari organ
tanaman tersebut). Karena terdapat perubahan pada organ tanaman kubis yaitu terjadi
pembengkakan pada akar tanaman kubis dengan bentuk menyerupai gada yang disebabkan
oleh jamur Plasmodiophora brassicae Wor.
2.5. Fungsi Fisiologis Tanaman Kubis yang Terganggu
Pembengkakan pada jaringan akar dapat menganggu fungsi akar, seperti translokasi
zat hara dan air dari dalam tanah ke daun. Hal tersebut menyebabkan tanaman menjadi layu,
kerdil, kering, dan akhirnya mati.
DAFTAR PUSTAKA
IPB (Institut Pertanian Bogor). 2002. Penyakit Akar Gada. Tersedia di:
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/6346/Bab%20II_2002cic.pdf?
sequence=9 [Diakses pada tanggal 04 April 2017]
Hebat, Petani. 2013. Akar Gada pada Kubis (Plasmodiophora brassicae). Tersedia di:
http://www.petanihebat.com/2013/05/akar-gada-pada-kubis-plasmodiophoro.html [Diakses
pada tanggal 04 April 2017]