TINJAUAN PUSTAKA
A. Kubis
Kubis (Brassica oleracea L.) merupakan tanaman semusim atau dua musim.
Bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong dan lebar seperti kipas. Sistem perakaran
kubis agak dangkal, akar tunggangnya segera bercabang dan memiliki banyak akar
serabut. kubis merupakan sayuran ekonomis dan serbaguna yang mudah ditemukan
dan memberikan nilai gizi yang sangat besar. Kubis kaya akan fitonutrien dan
berbagai vitamin seperti vitamin A, B, dan C. Ini semua adalah antioksidan alami,
yang membantu mencegah kanker dan penyakit jantung, mencegah radikal bebas dan
1. Klasifikasi kubis
Berikut adalah klasifikasi dari tanaman kubis (B oleraceae):
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Papavorales
Famili : Cruciferae (Brassicaceae)
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleracea L. (Simpson,2006).
2. Morfologi kubis
Kepala kubis paling tepat digambarkan sebagai tunas akhir tunggal yang
besar, yang terdiri atas daun yang saling tumpang tindih secara ketat, yang
5
6
umumnya berkisar 40-60 cm. Pertumbuhan daun memanjang dan tiarap. Daun
berikutnya secara progresif lebih pendek, lebih lebar, lebih tegak, dan mulai
menindih daun yang lebih muda. Bersamaan dengan pertumbuhan daun, batang
juga lambat lahun juga akan memanjang dan membesar pertumbuhan kepala
bagian dalam yang terus berlangsung hinnga melewati fase matang (keras) dapat
berkisar elips meruncing hingga gepeng, dengan bentuk yang paling disukai
adalah bundar atau hampir bundar, warna daun beragam mulai dari hijau muda
hinga hijau-biru tua dan juag ungu kemerahan tekstur daun licin atau kusut
(Rubatzky et al.,1998)
bekas tempat duduk daun. Tanaman ini berakar tungang dengan akar sampingnya
sedikit ketepi dangkal. Daunya lebar berbentuk bulat telur. Bunga tersusun dalam
tandan dengan mahkota bungga berwarna kuning spesifik, buahnya bulat panjang
kecoklatan dan mudah pecah bijinya berbentuk bulat kecil dan berwarna
kecoklatan. Biji yang banyak tersebut menempel pada diding bilik tengah
polong.
3. Syarat tumbuh tanaman kubis
Tanaman kubis merupakan tanaman dataran tinggi, tumbuh baik pada
ketinggian tempat lebih dari 750 mdpl (meter di atas permukaan laut). Namun
demikian sekarang sudah banyak kubis yang ditanam di dataran yang lebih
rendah. Kubis toleran terhadap beberapa jenis tanah dengan PH netral, tetapi
pada tanah yang masam, kubis mampu tumbuh dengan baik. Kubis termasuk
(Ashari, 1995).
Menurut Sarjono (2011), syarat yang paling penting untuk dipenuhi supaya
kubis tumbuh dengan baik, yaitu tanahnya gembur mengandung bahan organik,
suhu udara yang lembab dan rendah. Pada umumnya pada dataran rendah dan
bersuhu tinggi tanaman kubis sulit untuk membentuk krop (telur) atau bunga
syarat lainya adalah pH antara 6-7 karena ada salah satu jenis kubis, yaitu kubis
bunga yang sangat peka terhadap pH rendah. Waktu tanam kubis yang paling
baik ialah pada awal musim hujan atau awal musim kemarau.
4. Teknik Budidaya
a. Pengolahan tanah
Menurut Suwandi et al., (1993) Selanjutnya kemasaman tanah (pH)
Dolomit sebanyak kira-kira 2 t/ha. Kapur diaduk rata dengan tanah dan
sesuai dengan jarak tanam antar baris (biasanya 70 cm). Selanjutnya dibuat
cm).
b. Persemaian
Tempat persemaian berbentuk persegi panjang dan menghadap kearah
digunakan campuran tanah dan pupuk kandang (kompos) yang halus serta
matang dengan perbandingan 1:1 yang telah dibersikan terlebih dahulu dari
sisa-sisa gulma atau kotoran yang ada pada tanah. Benih yang telah disebar
ditutup tipis dengan media persemaian, kemudian ditutup dengan daun pisang
atau karung plastik yang bersih. Setelah tiga sampai empat hari benih
berumur tujuh hari hingga terbentuk lembaga. Selain itu bibit dipindahkan
satu per satu pada bumbungan daun pisang dengan media yang sama dan
pengendalian OPT (Suwandi et al., 1993). Hal ini dilakukan karena bibit
kubis di lapangan.
c. Penanaman
Bibit kubis yang telah berumur tiga sampai empat minggu memiliki empat
sampai lima daun dan siap untuk ditanam di lapangan. Penanaman bibit kubis
yang tua (umurnya lebih dari enam minggu) akan mengakibatkan penurunan
hasil panen kubis, karena ukuran krop kecil dan ringan bobotnya. Ukuran
krop kubis yang dihasilkan juga tergantung pada varietas kubis yang ditanam
dan jarak tanam yang digunakan dalam barisan. Jarak tanam tergantung pada
krop ± 2 kg/tanaman.
d. Pemeliharaan
(1) Penyiraman
Setelah bibit kubis ditanam di lapangan perlu dilakukan penyiraman.
perlu dijaga dengan baik. Drainase yang jelek atau pertanaman kubis
(3) Pendangiran
Pendangiran harus dilakukan dengan hati-hati, dan tak perlu terlalu
dalam karna bisa merusak akar. Pada saat pendangiran bisa langung
2006).
(4) Pemupukan
akan digunakan harus yang sudah matang, Jenis dan dosis penggunaan
pupuk organik untuk tanaman kubis adalah pupuk kandang sapi sebanyak
30 t/ha yang setara dengan pupuk kandang domba sebanyak 19 t/ha atau
kompos jerami padi 18 t/ha (Suwandi et al., 1993). Pupuk kandang sapi
tanam).
Tanaman kubis memerlukan unsur N, P, dan K, yang perlu diberikan
terhadap serangan OPT. Potensi hasil panen kubis selain dipengaruhi oleh
dosis pemupukan fosfat (P), juga sangat dipengaruhi oleh macam sumber
Pada setiap budidaya tanaman pastinya ada permasalahan yang dialami, salah
satunya yaitu hama. Hama merupakan organisme penggaguu tanamna budidaya yang
sangat meresahkan petani apalagi bila intensitas serangan hama tersebut tinggi,
pastinya petani mengalami kerugian yaitu penurunan hasil panen, maka dari itu
A. Klasifikasi
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Plutellidae
Genus : Plutella
Spesies : P xylostella L.
coklat kelabu, dan aktif pada malam hari. Ngengat P. xylostella tidak kuat
terbang jauh dan mudah terbawa oleh angin. Menurut Harcourt (1954), pada saat
tidak ada angin, ngengat jarang terbang lebih tinggi dari 1,5 m di atas
hidup) ngengat betina rata-rata 20,3 hari (Vos, 1953). Ngengat betina kawin
berkilau dan lembek. Ngengat betina meletakkan telur secara tunggal atau dalam
kelompok kecil (tiga atau empat butir), atau dalam gugusan (10-20 butir) di
sekitar tulang daun pada permukaan daun kubis sebelah bawah (Vos 1953).
Ngengat betina bertelur selama 19 hari dan jumlah telur rata-rata sebanyak 244
Larva berbentuk silindris, berwarna hijau muda, relatif tidak berbulu,, dan
mempunyai lima pasang proleg Harcourt (1954) Panjang larva dewasa (instar ke-
3 dan 4) kira-kira 1 cm. Larva lincah dan jika tersentuh akan menjatuhkan diri
serta menggantungkan diri dengan benang halus. Larva jantan dapat dibedakan
dari larva betina karena memiliki sepasang calon testis yang berwarna kuning
Sastrosiswojo. (1987). Rata-rata lamanya stadium larva instar kesatu 3,7 hari,
larva instar kedua 2,1 hari, larva instar ketiga 2,7 hari, dan larva instar keempat
Antara larva instar ke-4 dengan prapupa tidak terjadi pergantian kulit
(Harcourt 1954). Pupa P xylostella dibungkus kokon (jala sutera) dan diletakkan
pada permukaan bagian bawah daun kubis. Menurut Vos (1953), lamanya
karena akhir-akhir ini kubis juga ditanam di dataran rendah, P. xylostella juga
dapat ditemukan pada pertanaman kubis di dataran rendah. Faktor iklim (curah
hujan) dapat mempengaruhi populasi larva P. xylostella. Kematian larva akibat
curah hujan lebih banyak terjadi pada larva muda, yakni larva instar ke-1 dan
larva instar ke-2 daripada larva instar ke-3 dan larva instar ke-4. Oleh karena itu,
sampai dengan Oktober) atau apabila keadaan cuaca kering selama beberapa
minggu. Populasi larva yang tinggi terjadi setelah kubis berumur enam sampai
delapan minggu. Hama P. xylostella juga dapat menyerang tanaman kubis yang
P. xylostella merupakan hama utama tanaman kubis putih dan jenis kubis
lainnya seperti kubis merah, kubis bunga, selada air, dan lain-lain. Selain itu,
yang sedang membentuk krop jika tidak terdapat hama pesaingnya, yaitu C.
binotalis. Larva P. xylostella instar ketiga dan keempat makan permukaan bawah
daun kubis dan meninggalkan lapisan epidermis bagian atas. Setelah jaringan
daun. Jika tingkat populasi larva tinggi, akan terjadi kerusakan berat pada
tanaman kubis, sehingga yang tinggal hanya tulang-tulang daun kubis Serangan
P. xylostella yang berat pada tanaman kubis dapat menggagalkan panen
(Sastrosiswojo 1987).
C. Pestisida Nabati
kenikir dan pada musim tertentu ada banyak tumbuhan yang ada dilahan tidur
Cosmos berasal dari Amerika tropis yang tersebar luas di daerah tropis dengan
nama binomial C caudatus. Nama ini disampaikan oleh Karl Sigismund Kunth di
tahun 1820 dan dianggap sebagai nama yang sah telah dipublikasikan. Tinggi
kenikir bisa mencapai 2.5 m, merupakan tanaman setahun dengan daun-daun yang
oval atau bulat telur dan anak-anak daun tidak terpisah secara nyata pada tulang
dari bulan Juni sampai dengan Oktober, sedangkan di daerah tropis, bisa sepanjang
tahun. Kenikir menyukai tempat tumbuh yang langsung terkena sinar matahari
dengan tanah berpasir atau berbatu, berlempung, liat berpasir atau berlempung
(Lamprosem indica). Cairan perasan daun kenikir dengan konsentrasi 20 mL/L. air
kenikir dalam berbagai konsentrasi (ekstrak daun kenikir 20 g/100 g beras, ekstrak
daun kenikir 40 g/100 g beras, ekstrak daun kenikir 60 g/100 g beras, dan ekstrak
daun kenikir 80 g/100 g beras) berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas kutu
Ageratum, adalah tumbuhan herba setahun yang dapat mencapai tinggi 30-90 cm
dan tumbuh tegak. Batang bulat bercabang dan memiliki bulu atau rambut halus,
daun tungal berwarna hijau, bertangkai, berbentuk bulat telur dan memiliki tepian
bergerigi, bagian ujungnya meruncing, Panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, bunga
majemuk terletak pada ketiak daun berwarna putih dan unggu dan tiap tangkai
berkumpul 3 atau lebih kuntum bungga, memiliki akar tungang, wedusan mampu
digunakan untuk obat seperti luka baru, wasir, sakit dada, mata dan perut,
kosentrasi ekstra wedusan yang diberikan maka semakin tinggi tingkat mortalitas
larva Spodoptera litura F sebesar 60%, sedangkan pada uji lanjutan 20% ekstak
wedusan mengakibatkan kematian larva uji sebesar 100% dengan waktu kurang
dari 1 jam.
mengendalikan larva Plutela xylostela yaitu pada 60% namun tidak berbeda nyata
E. Hipotesis
20% mampu mengendalikan ulat daun (Plutella xylostella L) pada tanaman kubis.
Dan memberikan pengaruh terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kubis.