Anda di halaman 1dari 24

BAB 7.

DIAGNOSA DEFISIENSI
DAN KERACUNAN
UNSUR HARA
Diagnosa defisiensi dan keracunan
unsur hara: studi ttg
gejala/indikator yang ditunjukkan
tanaman yang mengalami
defisiensi/keracunan unsur hara
Pertumbuhan (produksi BK) vs kurva
suplai nutrisi terdiri dr 3 wilayah:
zone defisiensi: pertumbuhan
meningkat dg meingkatnya nutrisi
zone kecukupan: pertumbuhan
mencapai maks dan suplai nutrisi tdk
efektif
zone keracunan: rata2 pertumbuhan
menurun dengan penambahan suplai
nutrisi
PRODUKSI TINGGI:
SUPLAI PUPUK OPTIMALBUTUH ANALISIS
TANAH DAN STATUS NUTRISI DLM
TANAMAN

KEMUNGKINAN DAN KETERBATASAN


MENGGUNAKAN DIAGNOSA VISUAL DAN
ANALISIS JARINGAN TANAMAN MRPK
DASAR UTK REKOMENDASI DIBERI PUPUK
ATAU TIDAK
DIAGNOSIS DEFISIENSI/KERACUNAN DG
GEJALA YG TAMPAK

DEFISIENSI DAN KERACUNAN YG MENGHAMBAT


PERTUMBUHAN DAN HASIL HANYA SEDIKIT YG
TDK DICIRIKAN OLH VISIBLE SYMPTOMS
KHUSUS.

GEJALA MENJADI JELAS KETIKA DEFISIENSI AKUT


DAN RATA2 HASIL PERTUMBUHAN MENURUN
GEJALA DEFISIENSI UH
TERBAKAR GEJALA SEPERTI TERBAKAR
KLOROSIS JARINGAN TANAMAN MENGUNING DAN KEKURANGAN
(MENGUNING) KLOROFIL YANG MERATA (N) DAN ANTAR TULANG DAUN
(K DAN Mg)
MERATA GEJALA TIDAK TERBATAS PADA 1 DAUN/1 BAGIAN DARI
DAUN /TANAMAN, TAPI MERATA PD SELURUH BAGIAN
TANAMAN
KLOROSIS ANTAR GEJALA MENGUNING ANTAR TULANG DAUN, SEMENTARA
TULANG DAUN TULANG DAUN TETAP HIJAU
SETEMPAT GEJALA TERBATAS PD 1 DAUN/ 1 BAGIAN DARI DAUN
/TANAMAN
BINTIK (MOTTLING) POLA SETEMPAT YG TDK TERATUR DAN KONSISTEN
NEKROSIS KEMATIAN JARINGAN TANAMAN (JARINGAN COKLAT DAN
(COKLAT/HITAM) MATI) PD UJUNG DAN TEPI DAUN (KERACUNAN B) DAN
ANTAR TULANG DAUN (K, Zn)
KERDIL (STUNTING) PENURUNAN PERTUMBUHANSHG TAN. PENDEK (N, P)
KURANG KEMATIAN TITIK TUMBUH (Ca) TUNAS BUKU BATANG DAN
PERTUMBUHAN DAUN DENGAN DAUN MELINGKAR (Zn)
BARU
AKUMULASI PANGKAL BATANG (P) ANTAR TULANG DAUN (Mg)
ANTHOCYANIN
BERDASARKAN MOBILITAS DLM
TUBUH TANAMAN:
MOBILE: DPT PINDAH DARI SATU
TEMPAT KE TEMPAT LAIN
IMMOBILE: TDK DPT PINDAH
DALAM TUMBUH TANAMAN
Gejala defisiensi N:

Khlorosis (hijau pucat sampai kuning)


pada daun tua,

Pertumbuhan yang terhambat (kerdil),


dan nekrosis pada daun yang lebih
bawah pada kasus kekurangan N yang
berat
Defisiensi P:
Mempengaruhi daun yang tua
pertama-tama yang dapat
menunjukkan warna jingga akibat
akumulasi gula pada tanaman yang
kekurangan P yang
menguntungkan
sintesis anthocyanin
Gejala defisiensi K:
Khlorosis mulai terutama pada ujung daun dan
berkembang pada tepi daun ke arah bawah
(pangkal daun) dengan tulang daun utama pada
bagian tengah daun tetap hijau yang membentuk
V untuk warna kuning

Daun yang mengalami defisiensi K dapat juga


menunjukkan bercak bercak kecil setempat atau
area khlorosis dengan daun terbakar pada bagian
tepi.
Diagnosis gejala defisiensi S
Sulit dilakukan dengan gejalanya yang
menyerupai gejala defisiensi N dan Mo

Berbeda dengan defisiensi N dan Mo, gejala


defisiensi S mula-mula terjadi pada daun
muda yang menunjukkan corak garis dengan
warna hijau muda hingga kuning.

Pada tanaman ubikayu, gejala defisiensi S


nampak pada daun muda dengan warna
hijau kuning hingga kuning
Defisiensi Mg

Khlorosis antar tulang daun pd daun tua, tepi daun


nampak kuning atau jingga kemerahmerahan sedang
tulang daun tengah tetap hijau.

Pada tanaman tomat, gejala defisiensi Mg


pada daun yang lebih tua adalah bercak bercak putih
antar tulang daun dan seperti berkarat pada tepi daun
Ini berbeda dengan gejala defisiensi Mg pada tanaman
lain seperti jeruk dan apel yang menunjukkan secara
berurutan warna daun yang kuning dan cokat terbakar.
Dengan peranan Ca sebagai bahan struktural,
unsur ini sangat tidak mobil dalam tanaman
dan gejala defisiensi nampak pada bagian
tanaman yang baru tumbuh.

Jaringan tanaman yang lebih tua dapat


mengandung Ca yang cukup banyak sedang
bagian yang baru terbentuk mengalami
defisiensi Ca.
Tanaman jagung jarang menunjukkan gejala
defisiensi Ca. Jika defisiensi Ca terjadi, ujung
daun muda dapat seperti menempel pada daun
yang lebih bawah yang menunjukkan tampilan
seperti tangga.

Pada tanaman ubi kayu yang ditanam pada


kondisi terkendali, ujung daun
nampak coklat seperti menggulung dengan
pertumbuhan akar yang sangat
Daun dengan defisiensi Fe:

khlorosis pada antar tulang daun yang menghasilkan


jejaring warna hijau. Dengan tingkat defisiensi yang semakin tinggi,
seluruh daun akan nampak kuning-memutih yang kemudian berubah
menjadi nekrosis.

Tanaman yang mengalami defisiensi unsur hara Fe sering dijumpai


pada tanah berkapur akibat presipitasi Fe pada pH tinggi yang
mengurangi ketersediaan Fe, dan sering diikuti dengan defisiensi
unsur mikro
seperti Mn, Cu dan Zn.
Khloroplast adalah organella sel yang paling sensitif
terhadap defisiensi Mn (Mengel & Kirkby, 2001). Sebagai
konsekuensinya, suatu gejala defisiensi Mn adalah khlorosis
antar tulang daun pada daun muda
Seng (Zn)
 Tanaman membutuhkan Zn (Zinc) untuk pembentukan
hormon tumbuh yang penting terutama untuk
perpanjangan ruas. Mobilitas Zn dalam tubuh tanaman
tergolong sedang sehingga gejala defisiensi mula-mula akan
nampak pada daun
tengah.
Seng (Zn)
Tanaman membutuhkan Zn (Zinc)
untuk pembentukan hormon tumbuh
yang penting terutama
untuk perpanjangan ruas.
Mobilitas Zn dalam tubuh tanaman
tergolong sedang sehingga gejala
defisiensi mula-mula akan nampak
pada daun tengah.
Daun yang mengalami defisiensi Zn
menunjukkan khlorosis antar tulang daun
khususnya setengah bagian daun antara
tepi daun dan tulang daun tengah
(midrib), yang menghasilkan corak garis-
garis, dan beberapa bercak kecil
dapat juga timbul.
Area khlorosis dapat juga nampak hijau
pucat, kuning, dan bahkan putih.
Defisiensi Zn berat akan mengakibatkan
daun menjadi putih kelabu dan mati atau
gugur prematur.

Dengan peranan penting Zn pada


perpanjangan ruas, tanaman yang
mengalami defisiensi Zn akan nampak
pendek kerdil.

Anda mungkin juga menyukai