Anda di halaman 1dari 13

LEMBARAN PUBLIKASI MINYAK dan 4.

Potensi
GAS BUMI Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)
Vol. 53 No. 2, Agustus 2019 : 4 - 5
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
LEMIGAS
Journal Homepage: http://www.journal.lemigas.esdm.go.id, E-Mail: jurnal.lemigas@esdm.go.id
ISSN: 2089-3396 e-ISSN: 2598-0300

POTENSI BATUAN INDUK FORMASI SALODIK PULAU


PELENG BAGIAN BARAT, CEKUNGAN BANGGAI

(Source Rock Potential of Salodik Formation,


Western Peleng Island, Banggai Basin)
Guntur Adham Syahputra1), Warto Utomo2) dan Arief Rahman2)

1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan, Diplma III Akademi Minyak dan Gas Balongan
2)
Program Studi Teknik Perminyakan, Diploma III Akademi Minyak dan Gas Balongan
E-mail: gunturadham@gmail.com; bunk.w.utomo@gmail.com; arief11rahman@gmail.com
Teregistrasi I tanggal 3 Mei 2019; Diterima setelah perbaikan tanggal 17 Juli 2019;
Disetujui terbit tanggal: 30 Agustus 2019.

ABSTRAK
Cekungan Banggai merupakan suatu cekungan produktif di Indonesia yang terdiri atas offshore (Laut Banda) dan
onshore (pesisir Timur Sulawesi Tengah, Pulau Peleng, Kepulauan Banggai). Cekungan Banggai menyumbangkan
produksi gas yang cukup signifikan, diantaranya berasal dari Lapangan Senoro dan Donggi-Matindok. Daerah
penelitian terletak di Pulau Peleng bagian Barat, yang merupakan tepian dari Cekungan Banggai. Penelitian
bertujuan untuk mendapatkan karakteristik dan potensi kematangan pada batuan induk Eosen-Miosen; Formasi
Salodik. Pengukuran data geokimia dilakukan di laboratorium meliputi Total Organic Carbon (TOC) dan Rock-
Eval Pyrolysis, dengan data keluarannya yaitu: %TOC, S1, S2, S3 dan Tmax. Berdasarkan parameter tersebut, secara
matematis diperoleh data geokimia turunan yaitu potential yield (PY), hydrogen index (HI), oxygen index (OI)
dan productivity index (PI). Analisis dan interpretasi data geokimia dilakukan terhadap plot data kedalaman semu
terhadap TOC, PY, HI, dan PI, TOC terhadap HI, OI terhadap HI dan Tmax terhadap HI. Analisis dan interpretasi
dikaitkan dengan geologi regional di sekitarnya. Hasil penelitian ini adalah; karakter dan potensi batuan induk
Formasi Salodik kaya akan material organik yang ditunjukkan dari nilai TOC dan PY, dengan kerogen tipe II/III.
Tingkat kematangan menunjukkan kondisi belum matang, tetapi apabila batuan induk Formasi Salodik mencapai
kematangan yang optimum, maka dapat menghasilkan minyak dan gas.
Kata Kunci: batuan induk, Total Organic Carbon, Rock-Eval Pyrolysis, kematangan.

ABSTRACT
Banggai Basin is the productive basins in Indonesia, which are consist of offshore area (Banda Sea) and onshore
area (eastern coast of Central Sulawesi, Peleng Island, Banggai Islands). Banggai Basin contributed significant
gas production, which are of Senoro and Donggi-Matindok Fields. The research area is located on the western of
Peleng Island, which is the edge of the Banggai Basin. This research aims to obtained the maturity characteristics
and potential of the Eocene-Miocene source rock of the Salodik Formation. Geochemical data measurements were
carried out in the laboratory including Total Organic Carbon (TOC) and Rock-Eval Pyrolysis which data obtained
are %TOC, S1, S2, S3 and Tmax. Based on these parameters, it mathematically obtained derivative of geochemical
data such as potential yield (PY), hydrogen index (HI), oxygen index (OI) and productivity index (PI). Analysis
and interpretation of geochemical data are conducted through the plots of pseudo depth against TOC, PY, HI,
and PI, TOC against HI, OI against HI and Tmax against HI. Analysis and interpretation are related to regional
geology around the research area. The results of this research are; the source rock character and potential of

97
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2, Agustus 2019: 97 - 109

Salodik Formation are rich of organic material which show on the value of TOC and PY, the kerogen type are II /
III. The maturity level indicates were immature, but if the source rock of Salodik Formation at optimum maturity
condition, it could generated oil and gas.
Keywords: source rocks, Total Organic Carbon, Rock-Eval Pyrolysis, maturity

I. PENDAHULUAN Data yang digunakan adalah data lapangan


Daerah penelitian ini terletak di bagian barat berupa 5 sampel batuan utama yang terdiri dari
Pulau Peleng, yang merupakan tepi Cekungan 1 sampel batuan serpih dan 4 sampel batuan
Banggai. Cekungan Banggai adalah salah satu batubara. (Gambar 3) Penelitian ini bertujuan untuk
cekungan produktif di Indonesia yang terdiri mendapatkan karakteristik, potensi dan kematangan
dari wilayah lepas pantai (Laut Banda) dan sampel batuan induk Eosen-Miosen Formasi
daratan (pesisir timur Sulawesi Tengah, Pulau Salodik. Pengukuran data geokimia dilakukan di
Peleng, Kepulauan Banggai). Cekungan Banggai laboratorium termasuk total organic carbon (TOC)
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dan Rock-Eval Pyrolisis. Sampel yang digunakan
produksi gas, yaitu; Lapangan Senoro dan Donggi- berasal dari Formasi Salodik. Sebelum pengukuran
Matindok. dimulai, proses persiapan batu dilakukan, yaitu
mempersiapkan sampel yang masih dari alam. Proses
Geokimia adalah salah satu cara untuk
persiapan dilakukan dalam bentuk penghancuran
menentukan tingkat kematangan minyak, TOC
sampel menjadi bubuk, pencucian, pengasaman dan
(Total Organic Carbon) dan jenis bahan organik.
pengeringan yang setelah proses tersebut dilakukan
Jumlah bahan organik terkandung didefinisikan
maka sampel siap digunakan untuk analisis lebih
sebagai total organic carbon (TOC). Analisis ini
lanjut.
relatif terjangkau, sederhana dan cepat. Biasanya
membutuhkan sebanyak satu gram batuan, tetapi Leco carbon analyzer adalah alat yang digunakan
jika sampelnya terdapat banyak bahan organik, maka untuk mendapatkan nilai TOC. Source rock analysis
jumlahnya lebih sedikit dari satu gram saja sudah adalah alat yang digunakan untuk memperoleh data
cukup. Analisis TOC biasanya dilakukan dengan dalam bentuk nilai-nilai S1, S2, S3, dan Tmax. Data
penganalisa karbon, yaitu Leco carbon analyzer. TOC, S1, S2, S3 dan Tmax adalah data awal yang
diperoleh dari hasil kedua alat tersebut.
Tekniknya adalah yaitu dengan membakar
sampel bubuk, bebas mineral karbonat pada suhu Pengukuran dan data awal disajikan dalam Tabel 1.
tinggi dengan batuan oksigen. Semua karbon organik Data awal atau primer digunakan untuk mendapatkan
yang terbakar dikonversi menjadi karbon dioksida, data yang diturunkan. Tabel 1 menunjukkan hasil
yang kemudian terperangkap dalam perangkat untuk lima sampel yang dianalisis. Pertama untuk
dan dilepaskan dalam detektor ketika pembakaran analisis TOC dari lima sampel diperoleh sebagai
selesai. berikut sampel pertama (GA-3) dengan litologi serpih
Source rock analysis adalah metode analisis menerima nilai TOC sebesar 9,9%, kemudian sampel
yang digunakan untuk menentukan kematangan kedua (GA-3S) dengan litologi shaly coaly menerima
batuan induk dan kualitas batuan induk dalam bentuk nilai TOC sebesar 20,46%, kemudian sampel ketiga
data pada S1, S2, S3, Tmax. Dari data tersebut, data (GA-6) dengan litologi batubara menerima nilai TOC
diperoleh dari HI, OI, PY, PC dan PI. 47,04%, kemudian sampel keempat (GA-7) dengan
litologi batubara menerima nilai TOC 53,86%,
II. BAHAN DAN METODE kemudian sampel kelima (GA-8) dengan litologi
Penelitian ini dilakukan di bagian barat Pulau batubara menerima nilai TOC 53,28%.
Peleng (Gambar 1), yang merupakan tepi Cekungan Kedua, tentang nilai-nilai S1, S2, S3, dan Tmax,
Banggai. Cekungan Banggai (Gambar 2) adalah salah berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari lima
satu cekungan produktif di Indonesia yang terdiri sampel. Sampel pertama (GA-3) dengan litologi
dari lepas pantai (Laut Banda) dan daratan (Pantai serpih mendapat nilai S1 1,91 mg/g, S2 56,61 mg/g, S3
Timur Sulawesi Tengah, Pulau Peleng, Kepulauan 1,75 mg/g dan Tmax 426,3 °C, kemudian sampel kedua
Banggai). Cekungan Banggai memberikan kontribusi (GA) -3S) dengan litologi shaly coaly mendapat nilai
produksi yang signifikan, termasuk dari Lapangan S1 0,79 mg/g, S2 49,58 mg/g, S3 2,96 mg/g dan Tmax
Senoro dan Lapangan Donggi-Matindok. 417,2 °C, Sampel ketiga (GA-6) dengan litologi

98
4. Potensi Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)

Peta Geologi Pulau Peleng, (Surono et al, 1993). Area Penelitian terletak di Pulau Peleng Bagian Barat.
Gambar 1

99
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2, Agustus 2019: 97 - 109

Tabel 1
Data yang berasal dari analisis menggunakan leco carbon analyzer dan source rock analysis

1R 1R*HRNLPLD 1R.RGH 72&  6 PJJ 6 PJJ 6 PJJ 7PD[ R&

  *$     

  *$6     

  *$     

  *$     

  *$     

batubara mendapat skor S1 1,76 mg/g, S2 107,11 Jumlah CO2 yang Terkandung di batuan induk, TOC
mg/g, S3 13,15 mg/g dan Tmax 407,7 °C, kemudian = Total Organic Carbon. Berikut ini adalah hasil
sampel keempat (GA-7) dengan litologi batubara pengolahan data untuk data turunan dalam bentuk
mendapat nilai S1 2,18 mg/g, S2 166,27 mg/g, S3 nilai HI, OI, PI dan PY. Sampel pertama (GA-3)
10,78 mg/g dan Tmax 412,2 °C, kemudian sampel dengan litologi serpih mendapat nilai hydrogen index
kelima (GA-8) dengan litologi batubara mendapat (HI) sebesar 568,76 kemudian nilai oxygen index
S1 nilai 0,56 mg/g, S2 89,72 mg/g, S3 11,18 mg/g dan (OI) adalah 17,58 maka nilai potential yield (PY)
Tmax 408,1 °C. adalah 58,52 dan yang terakhir nilai productivity
Data yang diturunkan adalah data yang diperoleh index (PI) adalah 0,03, kemudian sampel kedua
dari perhitungan matematis dari data primer. Data (GA -3S) dengan litologi shaly coaly mendapatkan
turunan meliputi PY, PI, HI, OI dan S1 / S2. Hasil nilai hydrogen index 242,22 kemudian nilai oxygen
pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 2. Untuk index adalah 14,46 kemudian nilai potential yield
persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: adalah 50, 37 dan nilai productivity index adalah
0,02, sampel ketiga (GA-6) dengan litologi batubara
mendapatkan nilai hydrogen index 227,22 kemudian
ܵଵ nilai oxygen index 27,95 kemudian nilai potential
ܲ‫ ܫ‬ൌ   (1)
ܵଵ ൅ ܵଶ yield adalah 108,87 dan nilai productivity index
adalah 0,02. Sampel keempat (GA-7) dengan litologi
batubara mendapatkan nilai hydrogen index adalah
ܵଶ (2) 308,73 kemudian nilai oxygen index adalah 20,02
‫ ܫܪ‬ൌ  ‫ͲͲͳݔ‬
ܱܶ‫ܥ‬ kemudian nilai potential yield adalah 168,45 dan
nilai productivity index adalah 0,01, sampel kelima
ܵଷ (GA-8) dengan litologi batubara mendapat nilai
ܱ‫ ܫ‬ൌ  ‫ͲͲͳݔ‬ (3) hydrogen index sebesar 168,37 lalu nilai oxygen
ܱܶ‫ܥ‬
index sebesar 20,98 maka nilai potential yield 90,28
dan nilai productivity index 0,01.
ܻܲ ൌ  ܵଵ ൅ ܵଶ  (4)
III. HASIL DAN DISKUSI
Analisis geokimia dan data yang diinterpretasikan
ܵଵ
ܵଵ Τܵଶ ൌ   (5) mengacu pada jurnal “Applied Source Rock
ܵଶ Geochemistry” oleh (Kenneth E. & Mary Rose,
1994). Analisis dan interpretasi meliputi karakter
batubara secara fisik dikategorikan sebagai batubara
Dimana PI = Productivity Index, HI = Hydrogen bitumen (lignit / batubara coklat). Variasi ketebalan
Index, OI = Oxygen index, PY = Potential Yield, S1 batubara adalah dari 0,3-2 meter dan potensi batuan
= Free Hydrocarbon di batuan induk, S2 = Jumlah induk, tipe kerogen, dan kematangan Formasi
Kerogen yang dapat digenerasikan di suhu Tmax, S3 = Salodik.

100
4. Potensi Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)

Stratigrafi regional cekungan Banggai (BATM, 2011).


Gambar 2

101
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2, Agustus 2019: 97 - 109

Surono et al. (1993) menyatakan dalam Peta batuan interbedding lapisan batubara didominasi
Geologi Batui, Sulawesi, bahwa Salodik Formasi oleh batu lempung dan batu kapur. Komposit
(Tems); terdiri dari batu kapur yang didominasi stratigrafi dari pengamatan singkapan didominasi
dengan interkalasi marl (shale). Usia Formasi oleh batu kapur dengan lapisan interbedding batubara
Salodik yaitu kala (skala waktu geologi) Eosen- dan carbonaceous shale (Gambar 3). Endapan yang
Miosen. Formasi Salodik setara dengan Formasi ditafsirkan adalah laguna dengan setting arus laut
Tomori dan Matindok (Muhartanto & Taat, 2011). (lingkungan paleo).
Berdasarkan laporan internal GDA Consulting A. Potensi Batuan Induk
bahwa, ada beberapa singkapan batubara telah
diamati di sekitar Pulau Peleng Barat. Sebagian besar Potensi dan kualitas batuan induk dapat
singkapan batubara secara fisik dikategorikan sebagai dilihat dari analisis plot TOC, S1 dan PY terhadap
batubara bituminous (lignite / brown coal). Variasi pseudo-depth. Gambar 4 menunjukkan plot TOC
ketebalan batubara dari 0,3 - 2 meter, dan itu satuan terhadap pseudo-depth, yang potensi batuan

Tabel 2
Data pengolahan data hasil analisis menggunakan
alat leco carbon analyzer dan source rock analyzer

3\UROLVLV
1R 1R 72&
1R 66
*HRNLPLD .RGH  6 6 7PD[
6 PJJ R 3< 3, +, 2,
PJJ PJJ &
  *$          

  *$6          

  *$          

  *$          

  *$          

Gambar 3
Bagian stratigrafi dari formasi salodik di pulau peleng (GDA Team, 2017).

102
4. Potensi Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)



Gambar 4
Plot TOC terhadap pseudo-depth.

3ORW6 WHUKDGDSSVHXGRGHSWK
    


$  1,91 /HJHQGD 
*  3RRU 
6  )DLU
  0,79
 *RRG
$  9H U\*RRG
*
 ([FH OOHQW!


$  2,18
*


$  0,56
*


$  1,76
*

          

Gambar 5
Plot S1 terhadap pseudo-depth.

103
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2, Agustus 2019: 97 - 109

3ORW3<WHUKDGDSSVHXGRGHSWK
  

 /HJHQGD 
$    1RQ6RXUFH 
*  )DLU 
6
  *RRG
    9HU\*RRG!
$
*


$  
*


$  
*


$  
*

         

Gambar 6
Plot PY terhadap pseudo-depth.

Gambar 7
Plot TOC terhadap HI untuk mengidentifikasi potensi batuan induk.
TOC menunjukkan predikat sempurna dan cenderung menghasilkan minyak dan gas.

104
4. Potensi Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)

Gambar 8
Plot OI terhadap HI untuk analisis tipe koregen di studi ini.

105
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2, Agustus 2019: 97 - 109

Gambar 9
Plot Tmax terhadap HI untuk analisis tipe kerogen di studi ini.

106
4. Potensi Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)

7PD[WHUKDGDSSVHXGRGHSWK
,PPDWXUH 0DWXUH 2YHU0DWXUH

$  
*

6
  
$
*


$  
*


$  
*


$  
*

      

Gambar 10
Plot Tmax terhadap pseudo-depth.

induk Formasi Salodik secara keseluruhan sangat memiliki potensi dan kualitas batuan induk dalam
baik. Gambar 5 menunjukkan plot S1 terhadap rentang interval sedang hingga sangat baik dengan
pseudo-depth, yang potensi batuan induk Formasi kaya akan bahan organik.
Salodik secara keseluruhan berkisar dari sedang
B. Tipe Kerogen
hingga baik. Gambar 6 menunjukkan plot PY
terhadap pseudo-depth, yang potensi batuan induk Tipe kerogen pada batuan induk dari Formasi
Formasi Salodik secara keseluruhan berkualitas Salodik dapat dilihat dari analisis plot TOC
sangat baik. Perbandingan analisis TOC dengan terhadap HI, OI terhadap HI dan Tmax terhadap HI.
Berdasarkan plot TOC terhadap HI yang ditunjukkan
penelitian sebelumnya oleh (Muhartanto & Taat,
pada Gambar 7, Formasi Salodik menunjukkan
2011) seperti di bawah ini;
potensi batuan induk yang dihasilkan berupa
Formasi Salodik setara dengan Formasi Tomori minyak dan gas. Plot HI terhadap OI dalam diagram
dan Matindok. Formasi Tomori memiliki nilai TOC van Krevelen, (Gambar 8) menunjukkan batuan
dalam kisaran predikat baik (1,81%) hingga sangat sumber Formasi Salodik memiliki tipe kerogen I
baik (2,83%) dan Formasi Matindok memiliki TOC dan II. Sedangkan plot Tmax terhadap HI (Gambar 9)
yang adil (<1%). Merujuk pada (Muhartanto & Taat, menunjukkan batuan
2011), ditunjukkan nilai S1 pada Formasi Matindok induk di Formasi Salodik menunjukkan kerogen
pada interval 0,1 hingga 0,3 dengan kategori tipe II dan II/III. Muhartanto & Purwanto (2011)
buruk dan Formasi Tomori memiliki nilai S1 pada menyatakan bahwa untuk Formasi Tomori untuk tipe
interval 0,3 hingga 9 dengan predikat poor hingga kerogen adalah II / III dan III, Formasi Matindok
exellent. Formasi Tomori dan Matindok memiliki untuk tipe kerogennya adalah tipe kerogen III.
nilai PY dalam kisaran kategori baik hingga sangat Akhirnya, tipe kerogen pada Formasi Salodik adalah
baik. Secara umum, berdasarkan analisis dan studi yaitu tipe I (sampel serpih) lalu tipe II, II / III dan III
sebelumnya, bahwa Formasi Salodik Pulau Peleng (untuk sampel batubara).

107
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 53 No. 2, Agustus 2019: 97 - 109

Gambar 11
Plot PI terhadap pseudo-depth.

C. Tingkat Kematangan Batuan Induk memiliki tingkat kematangan yang belum matang,
Kematangan diperoleh dengan menganalisis tetapi jika batuan induk Formasi Salodik pada
plot Tmax terhadap pseudo-depth dan Tmax terhadap HI kondisi kematangan optimal, dapat menghasilkan
(Gambar 10 dan 9). Tmax diperoleh dari analisis Rock- minyak dan gas.
Eval. Berdasarkan plot Tmax terhadap kedalaman IV. KESIMPULAN DAN SARAN
pseudo, batuan induk Formasi Salodik di Pulau
Peleng menunjukan belum matang. Setelah melakukan kegiatan analisis total organik
karbon dan tipe material organik dengan metode
Juga, berdasarkan plot PI terhadap kedalaman
pyrolisis pada batuan induk di Formasi Salodik, dapat
pseudo (Gambar 11) sampel geokimia Formasi
disimpulkan bahwa potensi dan kualitas batuan induk
Salodik memiliki kisaran 0,006 hingga 0,032 dengan dari Formasi Salodik Eo-Miosen secara keseluruhan
predikat tingkat kematangan yaitu belum matang. berkisar dari sedang hingga sangat baik. Karakter
Muhartanto & Purwanto (2011) menyatakan batuan induk Formasi Salodik kaya akan bahan
bahwa, tingkat kematangan Formasi Matindok organik yang ditunjukkan pada nilai TOC (9,95%-
adalah belum matang, sedangkan tingkat kematangan 53,85%), S1 (0,54 – 2,18) dan PY (50,37-168,45).
Formasi Tomori yaitu dalam interval belum matang Jenis kerogen dari batuan induk Formasi Salodik
hingga awal matang. Eo-Miosen adalah tipe II (Sampel GA-3 dengan
Akhirnya, Formasi Salodik di Pulau Peleng lithologi shale), tipe II/III (Sampel GA-3S, GA-6,
memiliki potensi dan kualitas batuan induk dengan GA-7, GA-8 dengan lithologi coal) cenderung untuk
kisaran sedang hingga sangat baik berdasarkan dari menghasilkan minyak dan gas (oil and gas prone).
estimasi potensi dan kualitas oleh TOC, S1, dan PY. Tingkat kematangan batuan induk Formasi
Formasi Salodik memiliki tipe kerogen II, II / III Salodik Eo-Miosen berdasarkan nilai Tmax (407°C -
dan III, dengan menghasilkan hidrokarbon berupa 426°C), bahwa batuan induk dalam keadaan belum
minyak dan gas (oil and gas prone). Formasi Salodik matang ( <435°C ). Jika batuan induk Formasi

108
4. Potensi Batuan Induk Formasi Salodik
Pulau Peleng Bagian Barat, Cekungan Banggai (Guntur Adam Syahputra, dkk.)

Salodik mencapai kematangan optimal, maka dapat KEPUSTAKAAN


menghasilkan minyak dan gas. BATM, 2011. Studi Penajaman Prospek Hidrokarbon
Untuk penelitian selanjutnya agar dapat meneliti Tiara dan Grupa Wilayah Offshore Toili, Blok
sampel pada keadaan suhu yang optimum yaitu pada Senoro-Toili, s.l.: s.n.
kedalaman dan lokasi yang tepat. GDA Team, 2017. Coal Prospection Survey; Peleng
Island, Banggai Kepulauan Sub-Province, Central
UCAPAN TERIMA KASIH Sulawesi,, Jakarta: s.n.
Kami berterima kasih kepada Manajemen Kenneth E., P. & Mary Rose, C., 1994. Applied
Konsultasi GDA yang memberikan izin untuk Source Rock Geochemistry. In: L. B. Magoon and
mempublikasikan jurnal ini (data), kepada Bpk. W. G. Dow (eds.), The Petroleum System-From
Warto Utomo, S.Si., M.Eng., Dan Bpk. Arief Source to Trap.. Tulsa: American Association of
Rahman, S.Si., M.Si. , atas saran dan dukungan Petroleum Geologists (AAPG), pp. 93-120.
mereka untuk penyelesaian jurnal ini, kepada Bpk. Muhartanto, A. & Taat, P., 2011. Potensi Batuan
Ario Budi Wicaksono, ST, M.Sc. (LEMIGAS) untuk Induk Di Cekungan Banggai, Sulawesi Tengah.
memberi nasihat selama penelitian di Laboratorium, MINDAGI, 2(1), pp. 29-40.
kemudian Teman-teman Akamigas Balongan untuk Surono, Simandjuntak, T., & Sukido, H., 1993.
mendukung selama persiapan jurnal ini. Geological Map of the Batui, Sulawesi, Bandung:
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Waples, D. W., 1985. Geochemistry in Petroleum
Exploration,. Boston: D. Reidel Publishing
Company.

109

Anda mungkin juga menyukai