Anda di halaman 1dari 103

PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI DAN

KONSEP DIRI TERHADAP INDEKS PRESTASI


MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
FISIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOREJO TAHUN AKADEMIK 2013/2014

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Oleh
EDI HARYONO
NIM. 092150022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2014

i
ii
Purworejo, 29 Maret 2014

iii
MOTTO DAN PRESEMBAHAN

MOTTO

 Ambillah kesempatan dan resiko, atau bermain aman dan menanggung


kekalahan. [Theo (2013)]

 Belajar dari hari kemarin, lakukan yang terbaik untuk hari ini, dan
bermimpilah untuk hari esok. [Albert Einstein]

 Seorang idealis, memandang dunianya seperti apa yang diinginkan, bukan


sebagaimana adanya. [Robert (1987)]

 Dalam setiap hal dan pekerjaan, awali dengan menyebut nama Allah,
lakukan karena Allah, dan akhiri dengan memuji nama Allah.

 Semua terasa indah jika semua karena allah.

PERSEMBAHAN
Sekripsi ini saya persembahkan sebagai
tanda bakti dan sayang saya untuk:
1. Kedua orang tua, Ibu dan Bapakku
tercinta atas ketulusan do’a, cinta dan
kasih sayangnya.

2. Kedua kakakku, Mas Andi dan Mbak


Ani yang selalu memberi motivasi dan
semangat.

3. Ibu Maryani (Alm), nenekku tercinta


atas ikhlasan do’a, dan motivasinya
semasa hidup.

4. Shendy P. Kharisma, S.Psi yang selalu


memberi semangat

5. Semua keluarga, sahabat dan teman-


teman saya selalu mendukung dan
membantu dengan penuh keikhlasan.

6. Keluarga besar Mapala Surya Rimba.

iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Edi Haryono
NIM : 092150022
Program Studi : Pendidikan Fisika

Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini adalah
benar- benar hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat,
saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas
Muhammadiyah Purworejo.

Purworejo, Maret 2014


Yang membuat pernyataan,

Edi Haryono

v
PRAKATA

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Atas

limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak, yang telah memberikan

bantuan berupa arahan dan dorongan selama penulis menempuh studi.

Keberhasikan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada :

1. Drs. H. Hartono, M.M, selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan izin dan rekomendasi kepada penulis

mengadakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini;

2. Eko Setyadi Kurniawan, M.Pd.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Univeritas Muhammadiyah Purworejo beserta staf yang telah

memberikan izin dan kemudahan dalam penelitian ini;

3. Drs.R. Wakhid A., M.si, selaku pembimbing I dan Drs. H.Ashari, selaku

pembimbing II yang telah banyak mengarahkan, membimbing dan

memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai;

4. Berbagai pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuannya dalam

bentuk apapun kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Studi

Pendidikan Fisika ini.

vi
Teriring salam dan do’a semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut

mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah

ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya,

Aamiin.

Purworejo, Maret 2014


Penulis

Edi Haryono

vii
ABSTRAK

Edi Haryono. 092150022. “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Konsep


Diri terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014”. Skripsi.
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2014.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang sering muncul pada
mahasiswa yang aktif berorganisasi seperti pembagian waktu, cara belajar juga
terlalu aktifnya mahasiswa dalam organisasi, sehingga menimbulkan persepsi
pada masing-masing mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap
pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap indeks prestasi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah
Purworejo tahun akademik 2013/2014.

Populasi penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika


tahun akademik 2013/2014 dan dipilih 45 mahasiswa yang aktif dalam organisasi
selama 1 periode atau 2 semester semasa kuliahnya dan bersedia menjadi
responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling incidental. Data
tentang keaktifan berorganisasi dan konsep diri mahasiswa diambil dengan
metode angket, sedangkan prestasi belajar mahasiswa diambil dengan metode
dokumentasi yaitu dengan indeks prestasi kumulatif pada kartu hasil studi (KHS).
Analisis data menggunakan uji persyaratan dan regresi linier.

Hasil analisis menunjukkan bahwa keaktifan berorganisasi mahasiswa


Program Studi Pendidikan Fisika tergolong sedang sebesar 37,79%, konsep diri
mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika tergolong sedang sebesar 35,56%,
dan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika tergolong tinggi
sebesar 80,00%. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar (indeks prestasi
kumulatif) mahasiswa sebesar 23,20%, terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa sebesar
46,60% dan terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap
prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa sebesar 54,60%.

Kata Kunci : keaktifan berorganisasi, konsep diri, indeks prestasi

viii
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
PERNYATAAN ............................................................................................... v
PRAKATA ....................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Batasan Masalah ....................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .................................................................... 5
E. Tujuan ....................................................................................... 6
F. Manfaat ..................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS ................................ 8
A. Kajian Teori .............................................................................. 8
1. Organisasi .......................................................................... 8
2. Konsep Diri ....................................................................... 14
3. Pretasi Akademik .............................................................. 22
B. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 28
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 30
D. Hipotesis ................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 33


A. Desain Penelitian ...................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 33
C. Populasi dan Sampel Penelitian................................................ 33
1. Populasi ............................................................................. 33
2. Sampel dan teknik Sampeling ........................................... 34

ix
D. Teknik Pengumpuan Data ........................................................ 35
1. Variabel Penelitian ............................................................ 35
2. Paradigma Penelitian ......................................................... 35
3. Definisi Operasional Variabel ........................................... 36
4. Instrument Penelitian ......................................................... 37
5. Uji Coba Instrumen ........................................................... 40
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 43
1. Deskripsi Data ................................................................... 43
2. Regresi Ganda ................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 50


A. Deskripsi Data .......................................................................... 50
1. Skor Keaktifan Berorganisasi .............................................. 50
2. Skor Konsep Diri Mahasiswa .............................................. 52
3. Skor Indeks Prestasi Mahasiswa .......................................... 54
B. Analisis Data ........................................................................... 56
1. Uji Prasyarat ........................................................................ 56
2. Pengujian Hipotesis ............................................................ 57
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 59

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 67


A. Simpulan ................................................................................... 67
B. Saran ......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69
LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Keaktifan Berorganisasi ................................... 38


Tabel 3. 2 Pedoman Penskoran Angket Keaktifan Berorganisasi .............. 38
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Konsep Diri .................................................... 39
Tabel 3.4 Pedoman Penskoran Angket Konsep Diri................................... 39
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Keaktifan Berorganisasi setelah
Uji Validitas dan Reliabiltas ....................................................... 41
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Angket Keaktifan Berorganisasi setelah
Uji Validitas dan Reliabiltas ....................................................... 41
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Angket Konsep Diri setelah
Uji Validitas dan Reliabiltas ....................................................... 43
Tabel 3.8 Pedoman Penskoran Angket Konsep Diri setelah
Uji Validitas dan Reliabiltas ....................................................... 43
Tabel 4.1 Kategori Skor Angket Keaktifan Berorganisasi.......................... 52
Tabel 4.2 Kategori Skor Angket Konsep Diri ............................................. 54
Tabel 4.3 Kategori Skor Angket Prestasi belajar
(Indeks Prestasi Kumulatif) ....................................................... 55

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian ............................................................... 36


Gambar 4.1 Perolehan Skor Keaktifan Berorganisasi ................................ 51
Gambar 4.2 Perolehan Skor Konsep Diri .................................................... 53

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian ............................................................ 71


Lampiran 2 Data penelitian ..................................................................... 77
Lampiran 3 Deskriptif Statistik ............................................................... 84
Lampiran 4 Uji Normalitas ..................................................................... 85
Lampiran 5 Uji Homogenitas .................................................................. 86
Lampiran 6 Uji Independensi .................................................................. 87
Lampiran 7 Uji Regresi Linear X1 terhadap Y......................................... 88
Lampiran 8 Uji Regresi Linear X2 terhadap Y......................................... 89
Lampiran 9 Uji Regresi Linear X1 dan X2 terhadap Y ............................. 90
Lampiran 10 Berkas Administrasi .......................................................... 91

xiii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi intra kampus merupakan sebuah organisasi kemahasiswaan

yang memiliki peran dalam sebuah instansi perguruan tinggi seperti hal di

Universitas Muhammadiyah Purworejo. Organisasi intra kampus terdiri dari

beberapa macam, meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan lain

sebagainya.

Dalam lingkup Universitas Muhammadiyah Purworejo organisasi intra

kampus dibedakan atas dua tinkat yaitu, tingkat universitas atau perguruan

tinggi dan tingkat jurusan. Tingkat universitas terdiri atas Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah (IMM) dan UKM. Berdasarkan SK Rektor Universitas

Muhammadiyah Purworejo No. Nomer: 797/ KEP/ II.3.AU/ F/ 2011 tentang

Penetapan Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), bahwa dalam SK

tersebut tercantum nama-nama UKM yang ada di Universitas

Muhammadiyah Purworejo. UKM yang ada di Universitas Muhammadiyah

Purworejo adalah berjumlah 13 UKM. Sedangkan organisasi tingkat jurusan

yang berbentuk HIMA Program Studi berjumlah 11 HIMA yang disesuaikan

dengan Program Studi yang ada.

Salah satu peran organisasi intra kampus adalah sebagai sarana dan

wahana untuk mengembangkan bakat, minat serta potensi diri bagi para

aktivis yang ada di dalam organisasi tersebut. Sehingga organisasi intra

1
2

kampus ini memeliki peranan yang sangat penting guna memberikan

kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih meningkatkan kreativitasnya

serta sebagai sarana pengembangkan diri bagi mahasiswa dalam

memperoleh pengetahuan yang lebih yang tidak didapat di bangku

perkuliahan.

Pada setiap tahunnya Universitas Muhammadiyah Purworejo membuka

pendaftaran mahasiswa baru dan tercatat pada tahun terakhir ini sebanyak

kurang lebih 1200 mahasiswa baru yang telah resmi menjadi mahasiswa

Universitas Muhammadiyah Purworejo. Namun dari sekian banyaknya

mahasiswa tersebut sangat sedikit yang mengikuti kegiatan dalam organisasi

intra kampus yang ada baik tingkat universitas maupun tingkat jurusan.

Bagi sebagian kalangan mahasiswa ada yang berasumsi bahwa

organisasi hanya mengganggu perkuliahan sehingga berakibat indeks

prestasi (IP) menurun atau menjadi kurang baik. Banyak pandangan serta

paradigma dari para mahasiswa, diantaranya : (1) Organisasi itu tidak

penting, (2) buang-buang waktu, (3) Organisasi itu tidak ada manfaatnya,

hanya membuat kuliah menjadi terbengkelai, dan sebagainya.

Hasil wawancara dengan salah satu ketua UKM yang ada di

Universitas Muhammadiyah Purworejo yang bernama Putri Winda Lestari,

beliau mengungkapkan pendapat masalah yang sering dihadapi mahasiswa

yang aktif atau mengikuti kegiatan organisasi adalah sebagai berikut.

1. Kurang pandainya mahasiswa dalam membagi waktu dengan baik

antara waktu untuk belajar dan berkegiatan.


3

2. Kurang tepatnya cara belajar mahasiswa dengan kemampuan yang

dimilikinya.

3. Terlalu aktifnya mahasiswa dalam kegiatan berorganisasi.

Namun semua itu kembali kepada individu masing-masing mahasiswa

itu sendiri dalam mengikutsertakan organisasi dengan baik tanpa ada

kesimpangsiuran antara kewajiban di bidang akademik dengan aktivitas

dalam berorganisasi.

Setiap mahasiswa sudah tentu berharap untuk mencapai hasil atau

prestasi belajar yang maksimal, oleh karena itu seorang mahasiswa dituntut

melakukan berbagai usaha dengan kondisi dirinya. Hal ini berarti bahwa

segala usaha yang akan dilakukan seorang mahasiswa dalam mencapai hasil

belajar akan diselaraskan dengan persepsi dirinya. Semua persepsi

mahasiswa ini tergantung dari bagaimana konsep diri yang dimiliki. Konsep

diri merupakan salah satu aspek afektif yang mempengaruhi pendekatan

siswa dalam belajar, sebab bagaimana memandang dirinya akan

mempengaruhi perilaku siswa.

Konsep diri merupkan faktor internal yang mempengaruhi prestasi

belajar. Jika mahasiswa memilki konsep diri yang positif, maka sikap dan

perilaku mahasiswa akan baik dan juga sebaliknya. Adanya konsep diri yang

positif ditunjukkan dengan tingginya kecerdasan emosional dan kecerdasan

sosial yang tercermin pada diri mahasiswa. Sehingga sangat penting bagi

para mahasiswa untuk dapat memahami tentang konsep diri atau persepsi

tentang dirinya sendiri.


4

Berdasarkan paparan diatas penulis bermaksud mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Konsep Diri

terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014”,

yaitu dengan meneliti keikutsertaan atau keaktifan mahasiswa dalam

organisasi dan konsep diri pada mahasiswa tersebut, apakah berpengaruh

terhadap prestasi akademik yang ditunjukkan dengan perolehan indeks

prestasi/ indeks prestasi kumulatif Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mahasiswa tidak dapat membagi waktu dengan baik antara waktu untuk

belajar dan berkegiatan.

2. Prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh cara belajar dan kemampuan

yang dimiliki, dan tidak semu mahasiswa berprestasi baik.

3. Terlalu aktifnya mahasiswa dalam mengikuti kegiatan organisasi

sehingga sering merasa kelelahan atau kondisi fisik yang tidak fit yang

mengakibatkan minat belajar berkurang dan prestasi belajarpun menurun.

4. Perlunya pemahaman tentang konsep diri yang positif pada diri

mahasiswa.
5

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kerancuan atau penggandaan permasalahan maka

penulis membatasi masalah yang akan menjadi bahan penelitian meliputi

organisasi intra kampus, konsep diri mahasiswa serta mahasiwa program

studi pendidikan fisika.

Keaktifan berorganisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan organisasi intra kampus

Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Konsep diri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meliputi

konsep diri ideal diri, harga diri, peran, identitas diri dan moral.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo yang akan menjadi objek dalam penelitian ini

adalah mahasiswa pendidikan fisika yang duduk di semester IV, VI dan VII

pada tahun akademik 2013/2014.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan judul dan latar belakang dalam penelitian ini masalah yang

akan dikaji adalah.

1. Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014?

2. Adakah pengaruh konsep diri terhadap indeks prestasi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Fisika Universiatas Muhammadiyah

Purworejo tahun akademik 2013/2014?


6

3. Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap

indeks prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014?

E. TUJUAN

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan

Konsep Diri terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014”

ini bertujuan sebagai berikut.

1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap

indeks prestasi mahasiswa Program Studi pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014.

2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh konsep diri terhadap indeks prestasi

mahasiswa Program Studi pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014.

3. Mengetahui ada tidaknya pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep

diri terhadap indeks prestasi mahasiswa Program Studi pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik

2013/2014.
7

F. MANFAAT

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca

yang dirinci sebagai berikut.

1. Manfaat secara teoritis

Menambah khasanah pustaka kependidikan yang selanjutnya dapat

memberi motivasi penelitian tentang masalah sejenis.

2. Manfaat secara praktis

a) Untuk mahasiswa

Menambah wawasan kepada para mahasiswa dalam menjalankan

kewajibannya guna meningkatkan prestasinya dalam bidang

akademik atau perkuliahan dan juga aktivitas dalam berorganisasi

baik intra kampus maupun organisasi di luar kampus.

b) Untuk Program Studi dan Universitas

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi

kepada pihak Program Studi Pendidikan Fisika khususnya

dan kepada pihak Universitas Muhammadiyah Purworejo

umumnya tentang pentingnya sarana pengembangan diri dan

konsep diri yang positif bagi mahasiswa.

2) Sebagai motivator yang dapat mendorong para mahasiswa

untuk meraih prestasi yang tinggi melalui berkegiatan dalam

organisasi dan dengan konsep diri yang positif.


8

BAB II
KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA,
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Organisasi

a. Pengertian Organisasi

Istilah organisasi sudah tidak asing lagi bagi kalangan

akademika seperti mahasiswa. Kata organisasi dalam pemahaman

kita sehari-hari sering disamakan dengan sebuah persatuan atau

persyarikatan. Organisasi sering didefinisikan sebagai sekelompok

manusia (group of people) yang bekerja bersama-sama dalam rangka

mencapai tujuan bersama (common goals) (Sobirin, 2007: 5).

Berikut pengertian organisasi, menurut pendapat beberapa ahli

yang memberi penjelasan mengenai hal tersebut dengan

menyampaikan definisinya seperti dari Sukanto (1982: 6)

mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang secara

bersama-sama ingin mencapai suatu tujuan yang sama. Kemudian

Soffer dalam Sukanto (1982: 6) mendefinisikan bahwa Organisasi

adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peranan

tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dalam mana

pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan di antara

pemegang peranan dan kemudian digabung kedalam beberapa

bentuk hasil (organisasi sebagai suatu sistem peranan). Selanjutnya

8
9

Robbin dalam Achmad Sobirin (2007: 5) mengartikan Organisasi

adalah unit sosial yang sengaja didirikan untuk jangka waktu yang

relatif lama, beranggotakan dua orang atau lebih yang bekerja

bersama-sama dan terkoordinasi, mempunyai pola kerja tertentu

yang terstruktur, dan didirikan untuk mencapai tujuan bersama atau

satu set tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan

menurut Barnard dalam Sukanto (1982: 59) Organisasi merupakan

proses-proses yang tersusun dalam suatu sistem dimana orang-orang

didalamnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Kemudian manurut

Jeniffer M. George yang dikutip oleh Achmad Sobirin memberikan

pengertian Organisasi adalah kumpulan manusia yang berkerja sama

untuk mencapai tujuan indivudu dan tujuan organisasi (Sobirin,

2007: 6). Dan juga Henry I. Sisk yang memangdang organisasi

sebagai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang terlihat secara

bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan

(Fathoni, 2006: 22)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Organisasi

adalah kesatuan (susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-

bagian (orang dan sebagainya) dan perkumpulan tersebut untuk

tujuan tertentu atau kelompok kerja sama antara orang-orang yang

diadakan untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

organisasi merupakan suatu wadah untuk proses kerjasama yang


10

terdiri dari dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama

(organisasi) secara efektif dan efesien. Dikatakan organisasi apabila

memiliki ciri-ciri sekurang-kurangnya apabila adanya sekelompok

orang, lebih dari satu; adanya kerja sama; adanya tujuan.

b. Organisasi Intra Kampus

Organisasi intra kampus adalah organisasi kemahasiswaan

yang berada di dalam lingkungan kampus. Organisasi intra

kampus memiliki peranan penting dalam sebuah instansi

perguruan tinggi, salah satu peranan itu adalah sebagai wahana

untuk mengembangkan bakat, minat serta potensi bagi para

mahasiswa yang tergabung mengikuti organisasi tersebut.

Berdasarkan SK Mendikbud 155/ U/ 1998 menjelaskan,

organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana

dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan

wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas

kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. Organisasi

kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana

pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah,

pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan

kerja sama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan (SK

Mendikbud 155/ U/ 1998 Bab I pasal 1 dalam Materi OSPEK,

2011: 27).
11

Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi dibentuk

pada tingkat perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan. Bentuk dan

badan kelengkapan organisasi kemahasiwaan intra perguruan

tingggi ditetapkan berdasarkan kesepakatan antar mahasiswa,

tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku

dan statute perguruan tinggi yang bersangkutan.

Berdasarkan pedoman umum organisasi mahasiswa di

perguruan tinggi Bab III pasal 5 dalam SK Mendikdub 155/ U/

1998, organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi

mempunyai fungsi sebagai sarana dan wadah :

1) Perwakilan mahasiswa tingkat perguruan tinggi untuk

menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa,

menetapkan garis-garis besar program kerja kemahasiswaan,

2) Pelaksana kegiatan-kegiatan kemahasiswaan,

3) Komunikasi antar mahasiswa,

4) Pengembangan potensi jati diri mahasiswa sebagai insan

akademis, calon ilmuan, dan intelektual yang berguna bagi

masa depan,

5) Pengembangan pelatihan ketrampilan organisasi, manajemen

dan kepemimpinan mahasiswa,

6) Pembinaan dan pengembangan kader-kader bangsa yang

berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan

nasional,
12

7) Untuk memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang dilandasi oleh norma agama, akademik,

etika moral dan wawasan kebangsaan.

c. Organisasi Intra Kampus Universitas Muhammadiyah

Purworejo

Universitas Muhmmadiyah Purworejo memandang perlu

untuk membentuk orgaisasi kemahasiswaa baik tingkat perguruan

tinggi, fakultas, maupun jurusan.

1) Tingkat Perguruan Tinggi/ Universitas

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) komisariat

Universitas Muhammahamdiyah Purworejo merupakan bentuk

organisasi kemahasiswaan yang bersifat Otonomi (ORTOM)

dari Pimpinan Pusat Muhhamadiyah.

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas

Muhammadiyah Purworejo Nomer: 797/ KEP/ II.3.AU/ F/

2011 tentang Penetapan Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM), bahwa dalam SK tersebut tercantum nama-nama

UKM yang ada di Universitas Muhammadiyah Purworejo.

UKM yang ada di Universitas Muhammadiyah Purworejo

adalah sebagai berikut.

a) UKM Penalaran (Sain dan Teknologi)

b) UKM Olah Raga

c) Resimen Mahasiswa (MENWA)


13

d) Racana

e) Mapala Surya Rimba (MAPASURI)

f) Korp Suka Rela (KSR)

g) Teater Surya

h) Koperasi Mahasiswa (KOPMA)

i) Paduan Suara Mahasiswa (PSM)

j) English Study Centre (ESC)

k) Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM)

l) Jurnalistik Sinar Surya

m) UKM Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-

MA)

2) Tingkat Program studi

Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program studi

merupakan salah satu wadah kegiatan mahasiswa intra kampus

pada tingkat jurusan. Himpunan mahasiswa program studi

yang ada di Unversitas Muhammadiyah Purworejo adalah

sebagai berikut.

a) HIMA Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)

b) HIMA Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (PBSJ)

c) HIMA Pendidikan Bahasa Inggris (PBI)

d) HIMA Pendidikan Ekonomi

e) HIMA Pendidikan Matematika

f) HIMA Pendidikan Fisika


14

g) HIMA Pendidikan Teknik Otomotif

h) HIMA Manajemen

i) HIMA Pertanian

j) HIMA Peternakan

k) HIMA Teknik Sipil

2. Konsep Diri

a. Pengertian Konsep Diri

Manusia adalah makhluk yang istimewa, selain karena

memiliki kemampuan-kemampuan lebih tinggi dari makhluk

lainnya manusia juga memiliki apa yang disebut aku, diri, atau

self dalam bahasa inggris. Aku atau self meliputi segala

kepercayaan, sikap, perasaan dan cita-cita baik yang disadari

maupun tidak disadari individu tentang dirinya.

Konsep diri diartikan sebagai pandangan seseorang terhadap

dirinya sendiri. Konsep diri seseorang erat hubungannya dengan

gambaran dirinya, citra dirinya, penerimaan dan harga dirinya,

penilaian dan karya dirinya. Gambaran dan penilaian terhadap diri

dan lingkungan ini disebut dengan konsep diri (Muntholi’ah

dalam Eti Faisatun, 2009: 5).

Ada beberapa pengertian tentang konsep diri diantaranya

pengertian dari Slameto (1995: 185) bahwa konsep diri adalah

persepsi keseluruhan yang dimiliki seseorang mengenai dirinya

sendiri. Konsep diri menurut Soemadi Suryabrata (1982) adalah


15

bagaimana individu mendeskripsikan mengenai dirinya sendiri.

Pengertian konsep diri yang lain menurut Wasty Soemanto (1998:

185) adalah pikiran atau persepsi seseorang tentang dirinya

sendiri. Sedangkan menurut Pai Anant yang dikutip Djaali (2007:

129-130) konsep diri merupakan pandangan seseorang tentang

dirinya sendiri yang menyangkut apa yang yang ia ketahui dan

rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan persaannya, serta

bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain.

Kemudian menurut William D. Brooks (1974) konsep diri adalah

pandangan dan perasaan kita tentang diri kita (Jalaludin Rahmat,

2007: 99).

Manusia adalah individu yang unik sehingga setiap masing-

masing individu memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda

antara satu dengan yang lainnya. Ada individu yang mempunyai

kepercayaan, sikap dan pandangan tentang dirinya secara positif

dan realistis, tetapi ada juga yang kurang percaya diri dan

memandang dirinya secara negatif dan tidak realistis. Dengan kata

lain konsep diri merupakan inti dari kepribadian, dimana sifat-

sifat individu yang menjadi karekteristik setiap individu dalam

melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan dipengaruhi

konsep diri.

Menurut William D. Brooks dan Philip dalam Jalaludin

Rahmat (2007 : 105) dalam menilai dirinya seseorang ada yang


16

menilai positif dan ada yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri positif

dan ada yang mempunyai konsep diri negatif.

Individu dikatakan mempunyai konsep diri positif jika

memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Yakin akan kemampuannya mengatasi masalah;

2) Merasa setara dengan orang lain;

3) Menerima pujian tanpa rasa malu;

4) Menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai

perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya

disetujui masyarakat;

5) Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup

mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak

diseganinya dan berusaha mengubahnya.

Sedangkan individu dikatakan mempunyai konsep diri

negatif apabila memiliki tanda-tanda sebagai berikut.

1) Peka terhadap kritikan;

2) Responsif terhadap pujian;

3) Selalu kritis, tidak sanggup menghargai dan mengakui

kelebihan orang lain;

4) Cenderung merasa tidak disegani orang lain;

5) Bersikap pesimis terhadap kompetensi, ditandai dengan

keengganan untuk berkompetisi.


17

b. Pembentukan dan Perkembangan Konsep Diri

Konsep diri bukanlah faktor bawaan sejak lahir, melainkan

sebuah faktor yang dipelajari dan terbentuk dari pengalaman

individu dalam berinteraksi dengan individu lain maupun

lingkungannya. Dengan demikian konsep diri adalah sebuah

faktor yang selalu berkembang.

Konsep diri seseorang bermula dari terbentuknya perasaan

apakah dia diterima dan diinginkan kehadirannya oleh

keluarganya. Melalui perlakuan yang berulang-ulang dan setelah

menghadapi sikap-sikap tertentu dari orang terdekatnya

(keluarga) ataupun dari orang lain dalam lingkup kehidupannya,

maka berkembanglah konsep diri seseorang. Dalam teori

Psikoanalisis, proses perkembangan konsep diri disebut dengan

proses pembentukan ego (the proses of ego formation).

Munurut G.H. Maed dalam Slameto yang dikutip Fitriani

(2009: 24) bahwa konsep diri sebagai produk sosial, produk sosila

dibentuk melalui proses internalisasi dan pengalaman psikologis.

Pengalaman psikologis ini merupakan hasil eksplorasi individu

terhadap lingkungan fisiknya dan refleksi dirinya yang diterima

dari orang-orang yang berpengaruh terhadap dirinya.

Menurut Erikson yang dikutip Djaali (2007) konsep diri

berkembang melalui lima tahap.


18

1) Perkembangan dari sense of trust vs sense of mistrust pada

anak usia 1,5-2 tahun. Melalui hubungan dengan orang

tuanya anak akan mendapat kesan dasar apakah orang tuanya

merupakan sosok yang dapat dipercaya atau tidak. Apabila ia

yakin dan merasa bahwa orang tuanya dapat memberi

perlindungan dan rasa aman bagi dirinya, pada diri anak

timbul rasa percaya terhadap orang dewasa yang nantinya

akan berkembang menjadi berbagai persaran yang sifatnya

positif.

2) Perkembangan dari sense of anatomy vs shame and doubt,

pada anak usia 2-4 tahun. Yang berkembang pesat pada usia

ini adalah kemampuan motorik dan bahasa, yang keduanya

memungkinkan anak menjadi lebih mandiri (autonomy).

Apabila anak diberi kesempatan untuk melakuakan segala

sesuatu menurut kemampuannya, sekalipun kemampuannya

terbatas, tanpa terlalu banyak ditolong apabila dicela, maka

kemandiriannyapun akan terbentuk. Sebaliknya ia sering

merasa malu dan ragu-ragu bila memperoleh kesempatan

membuktikan kemampuannya.

3) Perkembangan dari sense of initiative vs sense of guilt, pada

anak usia 4-7 tahun. Anak usia 4-7 tahun selalu menunjukkan

perasaan ingin tahu, begitu juga sikap ingin menjelajah,

mencoba-coba. Apabila anak terlalu sering mendapat


19

hukuman karena perbuatan tertentu yang didorong oleh

perasaan ingin tahu dan menjelajah tadi, keberanianya untuk

mengambil inisiatif akan berkurang, yang nantinya

berkembang justru adalah perasaan takut-takut dan perasaan

bersalah.

4) Perkembangan dari sense of industry vs inferiority, pada

anak usia 7-11 tahun. Inilah masa anak ingin membuktikan

keberhasilan dari usahanya. Anak berkompetisi dan berusaha

untuk bisa menunjukkan prestasi. Kegagalan yang berulang-

ulang dapat mematahkan semangat dan menumbuhkan

perasaan rendah diri.

5) Perkembangan dari sense of identity diffusion, pada remaja.

Remaja biasanya sangat besar minatnya terhadap diri sendiri.

Biasanya remaja memperoleh jawaban tentang siapa dan

bagaimana dia. Dalam menemukan jawabannya remaja akan

mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan

konsep dirinya pada masa lalu. Apabila informasi kenyataan,

perasaan, dan pengalaman yang dimilki mengenai diri sendiri

tidak dapat diintegrasi hingga membentuk suatu konsep diri

yang utuh, remaja akan terus menerus bimbang dan tidak

mengerti tentang dirinya sendiri.

Konsep diri berkembang sesuia dengan usia dan pengaruh

lingkngan. Seorang individu mengumpulkan informasi yang


20

dipakai untuk membentuk persepsi tentang dirinya sendiri. Untuk

sampai pada gambaran umum tentang dirinya ia

menginformasikan persepsinya ke dalam kategori-kategori yang

lebih luas.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri

Menurut Djaali (2007: 131) ada empat faktor yang

membentuk konsep diri seseorang, diantaranya Kemampuan

(competence ); Perasaan mempunyai arti bagi orang lain

(significance to others); Kebajikan (virtues); Kekuatan (power).

Sedangkan menurut Wasty Soemanto (1998) ada tiga faktor yang

membentuk pengembangan konsep diri yakni, school experiences

(pengalaman pendidikan), child rearing practices (pola asuh

anak), dan physical growth and development (pertumbuhan fisik

dan perkembangan).

Menurut Jacinta F. Rini dalam Fitriani (2009) faktor-faktor

yang mempengaruhi proses pembentukan konsep diri seseorang,

adalah pola asuh orang tua, kegagalan, despresi, dan kritik

internal.

Pola asuh orang tua menjadi faktor signifikan dalam

mempengaruhi konsep diri yang terbentuk. Sikap positif orang tua

yang terbaca oleh anak akan menumbuhkan konsep diri dan

pemikiran yang positif serta sikap menghargai diri sendiri. Sikap

negatif orang tua akan mengundang pertanyaan pada anak, dan


21

menimbulkan asumsi bahwa dirinya tidak cukup berharga untuk

dikasihi, untuk disayangi dan dihargai, dan semua itu akibat

kekurangan yang ada padanya sehingga orang tua tidak sayang.

Kegagalan yang terus menerus juga sering kali

menimbulkan pertanyaan kepada diri sendiri dan berakhir dengan

kesimpulan bahwa semua penyebabnya terletak pada kelemahan

diri. Kegagalan yang terus menerus juga akan menimbulkan

perasaan tidak berguna pada seseorang.

Despresi merupakan hal yang tidak pernah diharapkan oleh

setiap orang. Orang yang sedang mengalami despresi akan

mempunyai pemikiran yang cenderung negatif dalam memandang

dan merespon segala sesuatu, termasuk menilai dirinya sendiri.

Segala situasi atau stimulus yang netral akan dipersepsikan secara

negatif.

Kritik internal merupakan kritik terhadap dirinya sendiri.

Terkadang mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk

menyadarkan seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan.

Kritik terhadap diri sendiri sering berfungsi menjadi regulator

atau rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku agar

keberadaan kita dapat diterima oleh masyarakat dan dapat

berpartisipasi dengan baik.


22

d. Manfaat Konsep Diri

Seseorang yang memiliki persepsi positif terhadap dirinya

akan menjadi konsep dirinya positif begitu juga sebaliknya.

Seseorang yang mengembangkan konsep diri positif akan

mengembangkan sifat-sifat seperti keyakinan diri atau percaya

diri, harga diri, penerimaan diri, sebaliknya seseorang yang

mengembangkan konsep diri negatif akan merasa rendah diri, atau

kurang mampu dan tidak percaya diri (Hanna Djumhana dalam

Eti Faizatun, 2009).

Konsep diri positif akan membawa seseorang pada

kepercayaan diri, dan selalu memandang kedepan dan selalu

berusaha mencapai target keberhasilan, sebaliknya sesorang yang

memiliki konsep diri negatif akan mersa kurang percaya diri, dan

merasa segabagai orang yang gagal juga tidak ada kemampuan,

meskipun pada kenyataannya seseorang tersebut tidak demikian.

3. Prestasi Akademik

a. Pengertian prestasi akademik

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal

kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat

bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses

pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk

hasil tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan

ketrampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau


23

dinilai menggunakan tes yang terstandar (Sobur dalam Naam

Sahputra, 2009: 6).

Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu

pencapaian tingkat keberhasilan suatu tujuan, karena suatu usaha

belajar telah dilakukan oleh seseorang secara optimal (Setiawan

dalam Naam Sahputra, 2009:6).

Kemudian Suharsimi Arikunto (1998) mengemukakan

bahwa prestasi belajar mencerminkan sejauh mana individu telah

mencapai tujuan yang telah ditetapkan disetiap bidang studi.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan

bahwa prestasi akademik atau prestasi belajar adalah suatu hasil

yang dicapai individu melalui proses belajar dan usaha yang

dilakukan secara optimal dalam bidang studi. Presatsi belajar yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang berupa

indeks prestasi kumulatif mahasiswa Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo.

b. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

Prestasi akademik seorang individu dipengaruhi oleh banyak

faktor. Menurut Lilik Wahyu Utomo (2012: 29) secara garis besar

faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dibagi

menjadi dua.

1) Faktor dalam (intern), yaitu faktor yang berasal dari diri

individu tersebut. Faktor dalam meliputi antara lain :


24

a) Kondisi Fisik (Jasmani, kesehatan, indera dan cacat

tubuh);

b) Kondisi Psikis (kecerdasan, Bakat, minat, motivasi,

emosi, kemampuan kognitif).

2) Faktor luar (ekstern), yaitu faktor-faktor yang berasal dari

luar individu tersebut. Faktor luar ini antara lain:

a) Faktor lingkungan : lingkungan alami yang meliputi suhu,

udara, cuaca, musim dan lingkungan sosial antara lain

keluarga, masyarakat, teman sebaya;

b) Faktor instrumental yaitu, kurikulum, program, bahan

ajar, sarana, fasilitas dan tenaga pengajar;

c) Proses belajar mengajar.

Sedangkan menurut Rola dalam Naam Sahputra (2009 :7)

terdapat empat faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi

akademik yaitu sebagai berikut.

1) Pengaruh keluarga dan kebudayaan

Keluarga memiliki peran yang sangat besar dalam

perkembangan prestasi setiap anak, seperti bagaimana

perhatian orang tua, pekerjaan orang tua, jumlah sarta urutan

anak dalam keluarga. Produk-produk kebudayaan pada suatu

daerah seperti cerita rakyat, banyak yang mengandung tema

prestasi yang dapat menambah semangat.


25

2) Peranan konsep diri

Konsep diri merupakan pemikiran tentang dirinya sendiri.

Apabila seseorang memandang positif tentang dirinya maka

akan berpengaruh positif pada tingkah laku individu tersebut,

begitu juga sebaliknya.

3) Pengaruh jenis kelamin

Jenis kelamin juga salah satu yang mempengaruhi pencapaian

prestasi seseorang. Perbedaan gender akan menimbulkan

perbedaan cara dan pola berpikir seseorang. Seorang laki-laki

biasanya akan berpikir cenderung dengan akalnya, sedangkan

perempuan akan lebih menggunakan perasaannya dalam

berpikir dan bertingkah laku.

4) Pengakuan dan prestasi

Individu akan berusaha lebih keras jika dirinya merasa

diperhatikan dan mendapat pengakuan dari orang lain akan

prestasi yang telah dikerjakan. Individu yang diberi dorongan

untuk berprestasi akan lebih realistis dalam mencapai

tujuannya.

Kemudian menurut Soemanto dalam Naam Sahputra (2009 :

8-9) mengungkapkan faktor yang mempengaruhi prestasi dan

tingkah laku adalah sebagai berikut.

1) Konsep diri (persepsi akan dirinya sendiri).


26

2) Locus of control (rasa tanggung jawab yang meliputi

eksternal dan internal).

3) Kecemasan yang dialami.

4) Motivasi hasil belajar.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi akademik dibedakan menjadi dua,

faktor dalam (intern) yaitu faktor dari diri individu tersebut dan

faktor luar (ekstern) yaitu semua faktor yang berasal dari luar

seperti keluarga, masyarakat, dan instrumental.

c. Indeks Prestasi Mahasiswa

Ditingkat perguruan tinggi atau universitas prestasi belajar

mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP). Tingkat

keberhasilan studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua

kegiatan akademik yang diikuti dalam jangka waktu tertentu yang

dinyatakan dalam bentuk bilangan disebut Indeks Prestasi (IP). IP

terdiri atas dua macam, yaitu Indeks Prestasi Semester (IPS) dan

Indeks Pretasi Kumulatif (IPK). IPS adalah tingkat keberhasilan

studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik

dalam satu semester. Dalam bentuk bilangan, IPS bernilai antara

0-4. Nilai IPS diperoleh dari hasil pembagian jumlah hasil

perkalian antara bobot sks mata kuliah yang diambil dan nilai

akhir dari angka mutu setiap mata kuliah dengan jumlah sks mata
27

kuliah yang diambil pada semester yang bersangkutan, dengan

rumus:

Keterangan:

NA = nilai akhir dari angka mutu setiap mata kuliah


K = bobot sks mata kuliah

IPK adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh

mahasiswa dari semua kegiatan akademik selama mengikuti

proses perkuliahan. Nilai IPK diperoleh dari hasil pembagian

antara jumlah perkalian bobot SKS mata kuliah yang diambil dan

nilai akhir dari angka mutu setiap mata kuliah dengan jumlah

SKS seluruh mata kuliah yang telah diikuti pada seluruh semester,

dengan rumus:

Keterangan:

NA = nilai akhir dari angka mutu setiap mata kuliah


X = bobot sks mata kuliah yang pada seluruh semester yang
sudah diikuti

IPK mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh dari

hasil pembagian antara jumlah perkalian bobot SKS mata kuliah

yang diambil dan nilai akhir dari angka mutu setiap mata kuliah

dengan jumlah SKS seluruh mata kuliah yang telah diikuti.


28

B. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian tentang keaktifan berorganisasi yang telah dilakukan oleh Betie

Febriana, dkk (2011) dengan judul penelitian “Hubungan Antara

Keaktifan Berorganisasi dengan Prestasi Belajar (Indeks Prestasi)

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia”. Hasil

penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Tidak ada hubungan antara keaktifan berorganisasi dengan prestasi

belajar (indeks prestasi semester) mahasiswa ilmu keperawatan

Universitas Indonesia.

b) Mahasiswa tidak perlu khawatir untuk aktif dalam organisasi karena

keaktifan berorganisasi tidak berhubungan dengan prestasi belajar.

c) Organisasi merupakan wadah yang tepat untuk mengembangkan

softskill yang nantinya akan berguna dalam dunia kerja maupun

masyarakat.

d) Banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap prestasi akademik

mahasiswa yang lebih dominan pengaruhnya dibandingkan dengan

keaktifan berorganisasi.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

keaktifan berorganisasi terhadap prestasi akademik (indeks prestasi).

Persamaan selanjutnya adalah populasi yang diambil sama-sama pada

tingkat mahasiswa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variabel,

menggunakan dua variabel sebagai alat ukur pada penelitian saya dan

dengan satu variabel pada penelitian sebelumnya.


29

2. Penelitian tentang keaktifan berorganisasi yang telah dilakukan oleh

Endah Triana (2011) melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh

Keaktifan Berorganisasi dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Angkatan 2008 dan 2009

Universitas Negeri Yogyakarta”. Hasil penelitian yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut.

a) Ada pengaruh positif yang signifikan antara keaktifan berorganisasi

terhadap prestasi belajar mahasiswa.

b) Ada pengaruh positif yang signifikan antara kebiasaan belajar

terhadap prestasi belajar mahasiswa.

c) Ada pengaruh positif yang tidak signifikan antara keaktifan

berorgaisasi dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

mahasisawa.

d) Kebiasaan belajar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap

prestasi belajar mahasiswa dari pada keaktifan berorganisasi

ekstrakulikuler terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

keaktifan berorganisasi terhadap prestasi akademik (indeks prestasi).

Persamaan selanjutnya adalah populasi yang diambil sama-sama pada

tingkat mahasiswa. Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada variabel

kedua, konsep diri pada penelitian saya dan kebiasaan belajar pada

penelitian sebelumnya.
30

3. Penelitian tentang konsep diri yang telah dilakukan oleh Jumaini Ardiana

(2008) melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri dan

Kemandirian terhadap Prestasi Belajar Histologi Mahasiswa Kedokteran

UKI Jakarta”. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut.

a) Terdapat pengaruh positif yang signifikan konsep diri terhadap

prestasi belajar histologi mahasiswa kedokteran UKI Jakarta.

b) Terdapat pengaruh positif yang signifikan Kemandirian terhadap

prestasi belajar histologi mahasiswa kedokteran UKI Jakarta.

c) Terdapat pengaruh positif yang signifikan konsep diri dan

kemandirian terhadap prestasi belajar histologi mahasiswa

kedokteran UKI Jakarta.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang

konsep diri. Persamaan selanjutnya adalah populasi yang diambil sama-

sama pada tingkat mahasiswa. Kemudian memiliki tujuan yang sama

yaitu ingin mengetahui pengaruh konsep diri terhadap prestasi belajar.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada salah satu variabel,

keaktifan berorganisasi dalam penelitian saya dan kemandirian dalam

penelitian sebelumnya.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan diatas dapat diketahui

adanya hubungan antara keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap

prestasi belajar yang tercermin pada indeks prestasi mahasiswa. Selanjutnya


31

dari penjelasan diatas maka peneliti dapat menyusun kerangka berpikir bahwa

idealnya;

1. Mahasiswa yang aktif dalam kegiatan organisasi akan mendapat prestasi

yang lebih baik dari pada mahasiswa yang tidak aktif dalam kegiatan

organisasi. Jadi semakin aktif dalam mengikuti organisasi, maka

bertambah baik pula prestasinya.

2. Mahasiswa yang memiliki konsep diri positif akan mengembangkan

sifat-sifat seperti percaya diri, harga diri, dan penerimaan diri. Jika

mahasiswa memilki konsep diri positif, maka kegiatan belajarnya dapat

berjalan dengan baik, sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik

pula sesuai yang diharapkan.

3. Dengan mengikutsertakan diri dalam organisasi dan didorong dengan

adanya konsep diri yang positif maka akan dapat menghasilkan prestasi

yang tinggi, baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

H01 : Terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah

Purworejo tahun akademik 2013/ 2014.

Ha2 : Terdapat konsep diri terhadap indeks prestasi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun

akademik 2013/ 2014.


32

H03 : Terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap

indeks prestasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/ 2014.

Ha1 : Tidak ada pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap indeks prestasi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/ 2014.

Ha2 : Tidak ada pengaruh konsep diri terhadap indeks prestasi mahasiswa

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah

Purworejo tahun akademik 2013/ 2014.

Ha3 : Tidak ada pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap

indeks prestasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/ 2014.


33

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif dengan pendekatan expost facto. Penelitian kuantitatif –

expost facto dapat diartikan sebagai suatu penelitian yang dilakukan untuk

meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang

melalui data tersebut untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau

menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

April 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan totalitas semua nilai yang mungkin, baik

hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari

pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan

jelas (Sudjana: 2005: 6). Sedangkan menurut Sugiyono (2012) populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang

33
34

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi dapat diartikan

sebagai obyek atau subyek yang ditentukan peneliti untuk dipelajari dan

disimpulkan sebagai hasil penelitian. Dari pengertian tersebut untuk

mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap

indeks prestasi mahasiswa Progrom Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014 akan dipilih

populasi dari mahasiswa Progrom Studi Pendidikan Fisika dengan

jumlah 165 mahasiswa.

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012: 62). Sedangkan menurut Sudjana (2005: 85)

sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat

yang sama dengan populasi.

Pada penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengambil

sampel adalah dengan sampling incidental yaitu teknik pengumpulan

sampel berdasarkan kebetulan. Sampel dalam penelitian ini adalah

mahasiswa yang aktif dalam organisasi intra kampus yang berjumlah 45

mahasiswa. Jumlah sampel tersebut diambil secara kebetulan atau

insidental bertemu dan dipandang cocok sebagai sumber data.


35

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2011: 38). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Variabel bebas (Independent variable)

Variable bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat) (Sugiyono, 2011: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah keaktifan berorganisasi dan konsep diri mahasiswa.

b. Variable terikat (Dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel babas (Sugiyono, 2011: 39).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah indeks prestasi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika.

2. Paradigma Penelitian

Dalam paradigma ini terdapat dua variabel independen dan satu

variabel dependen.
36

r1
X1
r3
Y
r2
X2
X1
Gambar 3.1. Paradigma penelitian

Keterangan :

X1 = Keaktifan Berorganisasi
X2 = Konsep Diri
Y = Indeks Prestasi

3. Definisi operasional

a. Keaktifan berorganisasi bertujuan untuk mengungkap pengaruh

keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi intra kampus terhadap

indeks prestasi. Data yang diperoleh untuk variebel keaktifan

berorganisasi dinyatakan dengan X1.

b. Konsep diri mahasiswa bertujuan untuk mengungkap cara

mahasiswa memandang dirinya secara utuh, baik fisik, emosional,

intelektual, sosial dan spiritual. Konsep diri dalam penelitian ini

meliputi konsep diri ideal diri, harga diri, peran, identitas diri dan

moral. Data yang diperoleh dalam penelitian ini untuk variabel

konsep diri dinyatakan dengan X2.

c. Indeks prestasi mahasiswa akan diperoleh melalui metode

dokumentasi. Dalam penelitian ini data yang diperoleh tentang

indeks prestasi dinyatakan dengan Y.


37

4. Instrument Penelitian

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-

sumber yang dapat dipercaya agar dapat atau informasi tersebut dapat

digunakan untuk menjawab masalah penelitian atau untuk menguji

hipotesis. Tanpa adanya data maka penelitian tidak dapat dilaksanakan.

Data merupakan hal yang sangat penting dalam proses penelitian, karena

dari data inilah hasil penelitian dapat diketahui. Adapun data dalam

penelitian ini diperoleh melalui teknik-teknik sebagai berikut :

a. Metode Angket atau Kuesioner

Metode angket digunakan untuk memperoleh data yang mengungkap

keaktifan berorganisasi dan konsep diri mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika.

1) Angket keaktifan berorganisasi

Keaktifan berorganisasi diungkap mengunakan angket yang

terdiri dari 24 butir soal yang dikembangkan berdasarkan

indikator yang telah ditetapkan. Setiap butir soal terdiri dari 4

alternatif jawaban, masing-masing alternatif jawaban tersebut

menunjukkan pada skor tertentu. Alternatif jawaban angket pada

nomor butir positif dengan jawaban Selalu dengan skor 4,

Sering dengan skor 3, Kadang-kadang dengan skor 2, Tidak

Pernah dengan skor 1. Sedangkan untuk jawaban angket pada

nomor butir negatif dengan alternatif jawaban Selalu dengan

skor 1, Sering dengan skor 2, Kadang-kadang dengan skor 3,


38

Tidak Pernah dengan skor 4. Kisi-kisi angket berdasarkan

indikatornya disajikan dalam table berikut ini.

Tabel 3.1
Kisi-kisi Angket Keaktifan Berorganisasi

No. Butir Soal


Variabel Indikator
Positif Negatif
1, 2, 4, 5, 6,
Pelaksanaan kegiatan 3, 8
7
Waktu kegiatan 9, 10
Keduukan dalam organisasi 11, 13 12
Keaktifan
Alasan mengikuti organisasi 15, 16 14, 17
berorganisasi
18, 19, 20,
Aktivitas akademik 21, 22, 23,
24
Dampak mengikuti 25, 26,
27, 29, 30
organisasi 28

Tabel 3.2
Pedoman Pensekoran Angket Keaktifan Berorganisasi

Skor
Alternatif jawaban
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
(Sugiyono, 2011 : 94)

2) Angket Konsep Diri mahasiswa

Keaktifan berorganisasi diungkap mengunakan angket yang

terdiri dari 21 butir soal yang dikembangkan berdasarkan

indikator yang telah ditetapkan. Setiap butir soal terdiri dari 2

alternatif jawaban, masing-masing alternatif jawaban tersebut

menunjukkan pada skor tertentu. Alternatif jawaban angket pada


39

nomor butir positif dengan jawaban Ya dengan skor 1, dan

Tidak dengan skor 0. Sedangkan untuk jawaban angket pada

nomor butir negatif dengan alternatif jawaban Ya dengan skor 0

dan Tidak dengan skor 1. Kisi-kisi angket berdasarkan

indikatornya disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Konsep Diri

No. Butir Soal


Variabel Indikator
Positif Negatif
Ideal diri 1, 3, 5 2, 4
Harga diri 6, 8, 10 7, 9
Konsep diri Peran 12, 14, 15 11, 13
Identitas diri 16, 17, 20 18, 19
Moral 22, 23, 24 21,25

Tabel 3.4
Pedoman Pensekoran Angket Konsep Diri

Skor
Alternatif jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
(Sugiyono, 2011 : 94)

a. Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data tentang indeks prestasi

mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Metode dokumentasi

dalam penelitian ini adalah dokumentasi tertulis yaitu hasil dari


40

indeks pretasi kumulatif yang tercantum dalam kartu hasil studi

(KHS) mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

5. Uji Coba Instrumen Penelitian

Sebelum instrument tersebut digunakan untuk mengambil data

maka terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas dari

instrumen-instrumen tersebut.

a. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu pengukuran untuk menentukan

tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Dikatakan valid

apabila instrumen tersebut memiliki kemampuan untuk mengukur

aspek yang akan diukur (Sugiyono, 2011: 121).

Validitas diukur dengan menggunakan rumus correlation product

moment (Suharsimi, 2009: 72). Adapun rumusnya seperti berikut:

(1)

keterangan:

X = skor dari tes pertama


Y = skor dari tes kedua
XY = hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden
X2 = kuadrat skor tes pertama
Y2 = kuadrat skor tes kedua

Uji validitas menghasilkan data mentah hasil penelitian yang

kemudian diolah dengan menggunakan bantuan komputer program

SPSS for windows versi 17.0 dan menghasilkan validitas butir soal.
41

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kehandalan

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian.

Instrumen dapat dipercaya atau reliabel merupakan data yang sesuai

dengan kenyataan yang berarti akan menghasilkan data yang sama

bila digunakan beberapa kali. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows

versi 17.0. Rumus uji reliabilitas yang digunakan adalah Alpha

Cronbach (Suharsimi, 2009: 109) seperti berikut:

(2)

Keterangan:

: koefisien reliabilitas yang dicari


: banyak butir soal
: jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians total

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses pengujian pada

setiap butir soal atau instrument yang berbentuk angket. Jika angket

sudah valid dan reliable, berarti item-item tersebut sudah dapat

digunakan untuk mengukur aspeknya. Jika item-item tersebut tidak

valid dan reliabel, maka item tersebut diperbaharui atau tidak

digunakan. Berikut kisi-kisi intrumen yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya.
42

Tabel 3.5
Kisi-kisi Angket Keaktifan Berorganisasi
setelah Uji Validitas dan Reliabilitas

No. Butir Soal


Variabel Indikator
Positif Negatif
1, 2, 4, 5, 6,
Pelaksanaan kegiatan 8
7
Waktu kegiatan 9
Keduukan dalam organisasi 11, 13
Keaktifan
Alasan mengikuti organisasi 15, 16 14, 17
berorganisasi
18, 19, 20,
Aktivitas akademik 21, 22, 23,
24
Dampak mengikuti
29, 30 25
organisasi

Tabel 3.6
Pedoman Pensekoran Angket Keaktifan Berorganisasi
setelah Uji Validitas dan Reliabilitas

Skor
Alternatif jawaban
Positif Negatif
Selalu 4 1
Sering 3 2
Kadang-kadang 2 3
Tidak Pernah 1 4
(Sugiyono, 2011 : 94)
43

Tabel 3.7
Kisi-kisi Angket Konsep Diri
setelah Uji Validitas dan Reliabilitas

No. Butir Soal


Variabel Indikator
Positif Negatif
Ideal diri 1, 3, 5 2, 4
Harga diri 8, 10 7, 9
Konsep diri Peran 12, 14 11
Identitas diri 16, 17, 20 18, 19
Moral 22, 23, 24 21

Tabel 3.8
Pedoman Pensekoran Angket Konsep Diri
setelah Uji Validitas dan Reliabilitas

Skor
Alternatif jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
(Sugiyono, 2011 : 94)

E. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah

untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data

yang diperoleh dilapangan. Data yang disajikan diolah menggunakan

teknik statistik deskripsi. Adapun deskripsi data ini yang disajikan dalam

bentuk total skor, harga skor rata-rata, simpangan baku, modus, median,

skor minimum, skala likter, skala guttam dan distribusi frekuensi.


44

a) Distribusi frekuensi

Distribusi frekuensi dapat disajikan dalam sebuah tabel yang disebut

tabel distribusi frekuensi. Penyusunan tabel distribusi frekuensi

adalah sebagai berikut.

1) Menghitung jumlah kelas interval

Jumlah interval kelas dihitung dengan menggunakan rumus

Sturges.

K = 1 + 3,3 log n

Dimana:

K = jumlah interval kelas


n = jumlah data
(Sugiyono, 2012: 34)

2) Menghitung rentang data

Rentang data dapat dihitung dengan mengurangkan antara data

terbesar dan data terkecil kemudian ditambah satu (Sugiyono,

2012: 36).

3) Menghitung panjang kelas interval

Panjang kelas interval merupakan hasil pembagian antara

rentang dengan kelas interval (Sugiyono, 2012:36).

4) Pengukuran gejala pusat (ukuran rata-rata)

Pengkuran gejala pusat dilakukan untuk menjaring data yang

menunjukkan pusat atau pertengahan dari gugus data yang

menyebar. Pengukuran gejala pusat meliputi Mean (M), Median

(Me) dan Modus (Mo) (Sugiyono, 2012: 46).


45

5) Pengukuran penyimpangan penyebaran data

Pengukuran penyimpangan pentebaran data (variasi) digunakan

untuk menjelaskan tingkat variasi kelompok data. Pengukuran

penyimpangan data meliputi rentang (range) dan standar deviasi

(deviation standart) atau simpangan baku (sugiyono, 2012:55).

6) Interpretasi data penelitian

Interpretasi data merupakan analisis terakhir guna menarik

kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan

hasil pengukuran secara statistic deskriptif. Pada penelitian ini

interprestasi data menggunakan acuan morma dengan ketentuan

dari Anas Sudijono (2007).

X  (M + 1,5 SD) Sangat Tinggi

(M + 0,5 SD)  X  (M + 1,5 SD) Tinggi

(M - 0,5 SD)  X  (M + 0,5 SD) Sedang

(M - 1,5 SD)  X  (M - 0,5 SD) Kurang

X  (M - 1,5 SD) Rendah

2. Regresi Ganda

Sebelum analisis regresi ganda dilakukan, terlebih dahulu dilakukan

uji persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis tersebut adalah sebagai

berikut.

a) Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode chi-

kuadrat atau metode Kolmogorov-Smirnov. Dengan


46

membandingkan harga Chi-kuadrat hitung dengan Chi-kuadrat table,

maka distribusi data dinyatakan normal, dan apabila lebih besar

dinyatakan tidak normal.

Atau

Jika probabilitas  0.05 maka varian populasi adalah normal.

Jika probabilitas  0.05 maka varian populasi tidak normal

b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan menggunakan

metode perbandingan antara varian terbesar dengan varian terkecil,

dengan rumus sebagai berikut.

(3)

Pengujiannya yaitu apabila FHitung  FTabel berarti varian tidak

homogen dan apabila FHitung  FTabel maka varian homogen.

Berdasarkan tabel F taraf kesalahan yang ditetapkan yaitu 5%, jadi :

Jika probabilitas  0.05 maka varian populasi adalah homogen.

Jika probabilitas  0.05 maka varian populasi tidak homogen.

c) Uji Kecocokan Modal

Pengujian kecocokan model dengan metode growth, quadratik,

dan linier. Uji kecocokan model dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara rata-rata jumah kuadrat error, dengan rumus :

(4)
47

Pengujiannya yaitu apabila FHitung  FTabel berarti data berpola

linier dan apabila FHitung  FTabel maka data tidak berpola linier.

Berdasarkan tabel F taraf kesalahan yang ditetapkan yaitu 5%, jadi :

Jika probabilitas  0.05 maka model linier signifikan.

Jika probabilitas  0.05 maka model linier tidak signifikan.

d) Uji Independensi

Pengujian independen yaitu tidak adanya kaitan antara

variabel-variabel penelitian, jadi setiap variabel bersifat independen.

Untuk analisis statitik regresi ganda dalam bentuk berikut.

(5)

(6)

(7)

Keterangan :

Y1, Y2, Y = subyek dalam variabel dependen yang


dipresikasikan
= konstanta
= angka arah atau koefisien regresi
X1, X2 = subyek dalam variabel independen yang memiliki
nilai.
Sedangkan analisis yang digunakan untuk menghitung

besarnya koefisien korelasi antara dua variabel , rumus yang

digunakan adalah rumus korelasi pearson product moment.

(7a)

(7b)
48

(7c)

Keterangan :

= koefisien korelasi antara variabel Y dengan variabel X1


= koefisien korelasi antara variabel Y dengan variabel X2
= koefisien korelasi antara variabel X2 dengan variabel X2

Setelah itu untuk mengetahui signifikan regresi menggunakan

rumus :

(8)

Dengan kaidah pengujian signifikan.

Apabila FHitung  FTabel, maka Ho ditolak artinya signifikan dan

apabila FHitung  FTabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

Atau

Jika probabilitas  0.05 maka Ho diterima artinya tidak signifikan,

dan jika probabilitas  0.05 maka Ho ditolak artinya signifikan.

Setelah itu untuk mengetahui signifikan korelasi bivariat

menggunakan rumus :

(9)

Dengan kaidah pengujian signifikan.


49

Jika  , maka Ho ditolak artinya korelasi signifikan

dan apabila  maka Ho diterima artinya korelasi tidak

signifikan.

Atau

Jika probabilitas  0.05 maka Ho diterima artinya tidak signifikan,

dan jika probabilitas  0.05 maka Ho ditolak artinya signifikan.

Sedangkan untuk menentukan besarnya sumbangan efektif,

pengujian hipotesisnya menggunakan korelasi parsial. Korelasi

parsial digunakan untuk analisis atau pengujian hipotesis untuk

mengatahui pengaruh atau hubungan variabel independen dengan

dependen, dimana salah satu variabelnya dikendalikan atau dibuat

tetap (Sugiyono, 2011: 193).

(10a)

(10b)

Dimana :
= koefisien korelasi antara Y dengan X1 apabila X2
tetap.
= koefisien korelasi antara Y dengan X2 apabila X1
tetap.

Analisis-analisis data diatas akan dihitung menggunakan

komputer dengan program komputer yaitu program SPSS for

Windows 17.0.
50

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Setelah langkah-langkah penelitian telah dilakukan, maka dalam bab ini

akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Untuk

menguji hipotesisnya, di bawah ini akan diuraikan deskripsi data dari masing-

masing variabel yang ada sebagai berikut.

1. Skor keaktifan berorganisasi

Data keaktifan berorganisasi diperoleh dari angket yang diberikan

kepada responden yang berjumlah 45 mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo yang

mengikuti organisasi intra kampus. Dari data yang diperoleh skor total =

3.360 dengan skor terendah = 37 sedang skor tertinggi = 96 setelah

dilakukan perhitungan didapat rerata = 74,67. Median dan modus skor

tersebut secara berurutan adalah 75 dan 71. Secara lengkap skor

keaktifan berorganisasi disajikan dalam lampiran 3.

Keaktifan berorganisasi dapat diinterpretasikan menggunakan skala

Likert dan acuan norma. Skala likert digunakan untuk melihat kategori

perolehan nilai secara umum, sedangkan acuan norma digunakan untuk

melihat presentase responden dari masing-masing kategori yang

ditetapkan. Dengan menggunakan skala Likert diperoleh posisi keaktifan

berorganisasi mahasiswa seperti yang disajikan dalam skala Likert

berikut.

50
51

3360*

0 1080 2160 3240 4320

*Skor Riil

Gambar 4.1 Skor Keaktifan Berorganisasi Mahasiswa

Skala Likert di atas menunjukkan bahwa skor keaktifan

berorganisasi mahasiswa sebesar 3.360 dan menempati posisi anatara

3240 sampai dengan 4320 sehingga dapat disimpulkan bahwa

keaktifan berorganisasi mahasiswa Program Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo secara umum masuk dalam

katergori tinggi atau positif.

Skor angket keaktifan berorganisasi tersebut juga dapat

diinterpretasikan berdasarkan acuan norma. Untuk interpretasi

berdasarkan acuan norma maka dapat dibuat kategori skor keaktifan

berorganisasi mahasiswa seperti pada tabel 4.1.


52

Tabel 4.1
Kategorisasi Skor Angket keaktifan berorganisasi

Interval Persen
Interval Nilai Kategori Frek
Skor (%)
> (M1 + 1,5 SD) > 90,45 Sangat Tinggi 2 4,44
(M1 - 0,5 SD) s/d
79,93– 90,45 Tinggi 14 31,11
(M1 + 1,5 SD)
(M1 - 0,5 SD) s/d
69,41– 79,93 Sedang 17 37,79
(M1 + 0,5 SD)
(M1 - 1,5 SD) s/d
58,89– 69,41 Kurang 10 22,22
(M1 - 0,5 SD)
< (M1 - 1,5 SD) <58,89 Rendah 2 4,44
Total 45 100
Sumber : Data Primer yang Diolah (Lampiran 2, hal: 77)

M1 : Skor rerata angket Keaktifan berorganisasi


SD : Standar deviasi skor angket keaktifan berorganisasi

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa 4,44% keaktifan berorganisasi

mahasiswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, 31,11% termasuk

dalam kategori tinggi, 37,79% masuk dalam kategori sedang, 22,22%

termasuk dalam kategori kurang, dan 4,44% termasuk dalam kategori

rendah. Dengan demikian keaktifan berorganisasi mahasiswa Program

Studi Pendidikan Fisika Univeritas Muhammadiyah Purworejo tahun

akademik 2013/2014 dapat dikatan sedang.

2. Skor Konsep Diri Mahasiswa

Skor konsep diri mahasiswa diperoleh dari angket yang terdiri

dari 21 butir soal. Dari skor angket tersebut diperoleh skor total 725

dengan skor tertinggi 20, skor terendah 12 dan rerata 16,11. Median

dan modus skor tersebut adalah sama besar yaitu 16. Secara lengkap

skor angket konsep diri mahasiswa tersaji dalam lampiran 3.


53

Dengan menggunakan skala Guttman diketahui posisi konsep diri

mahasiswa seperti yang tersaji berikut.


725*

0 473 945

*Skor riil

Gambar 4.2. Skor Angket Konsep Diri Mahasiswa

Skala Guttman diatas menunjukkan bahwa skor konsep diri

mahasiswa sebesar 725 dan menempati posisi antara 473 sampai

dengan 945. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa konsep

diri mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Univeritas

Muhammadiyah Purworejo dalam kategori positif.

Skor angket konsep diri mahasiswa tersebut juga dapat

diinterpretasikan berdasarkan acuan norma. Untuk interpretasi

berdasarkan acuan norma maka dapat dibuat kategori skor konsep diri

mahasiswa seperti pada tabel 4.2.


54

Tabel 4.2
Kategorisasi Skor Angket Konsep Diri

Interval Persen
Interval Nilai Kategori Frek
Skor (%)
> (M2 + 1,5 SD) > 19,25 Sangat Tinggi 1 2,22
(M2 - 0,5 SD) s/d
17,15 –19,25 Tinggi 13 28,89
(M2 + 1,5 SD)
(M2 - 0,5 SD) s/d
15,06 –17,15 Sedang 16 35,56
(M2 + 0,5 SD)
(M2 - 1,5 SD) s/d
12,97 –15,06 Kurang 11 24,44
(M2 - 0,5 SD)
< (M2 - 1,5 SD) <12,97 Rendah 4 8,89
Total 45 100
Sumber : Data Primer yang Diolah (Lampiran 2, hal: 77)

M2 : Skor rerata angket konsep diri


SD : Standar deviasi skor angket konsep diri

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa 2,22% konsep diri mahasiswa

termasuk dalam kategori sangat tinggi, 28,89% termasuk dalam

kategori tinggi, 35,56% masuk dalam kategori sedang, 24,44%

termasuk dalam kategori kurang, dan 8,89% termasuk dalam kategori

rendah. Dengan demikian konsep diri mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika Univeritas Muhammadiyah Purworejo tahun

akademik 2013/2014 dapat dikatan sedang.

3. Skor Prestasi Belajar (Indeks Prestasi Kumulatif) Mahasiswa

Skor prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif) diperoleh melalui

metode dokumentasi yaitu dari indeks prestasi kumulatif dari kartu

hasil studi. Dari skor prestasi tersebut diperoleh skor total 3525,75

dengan skor tertinggi 89,5, skor terendah 39,5 dan rerata 78,35.
55

Median dan modus skor tersebut masing-masing 79,5 dan 77. Secara

lengkap skor angket konsep diri mahasiswa tersaji dalam lampiran 3.

Skor prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa dapat

diinterpretasikan berdasarkam acuan norma dengan kategori skor

seperti yang disajikan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3
Kategorisasi Skor Prestasi Belajar (Indeks Prestasi Kumulatif)

Interval Persen
Interval Nilai Kategori Frek
Skor (%)
> (M3 + 1,5 SD) > 88,78 Sangat Tinggi 1 2,22
(M3 - 0,5 SD) s/d
81,83 –88,77 Tinggi 36 80,00
(M3 + 1,5 SD)
(M3 - 0,5 SD) s/d
74,87 –81,83 Sedang 7 15,56
(M3 + 0,5 SD)
(M3 - 1,5 SD) s/d
67,92 –74,87 Kurang 0 0,00
(M3 - 0,5 SD)
< (M3 - 1,5 SD) <67,92 Rendah 1 2,22
Total 45 100
Sumber : Data Primer yang Diolah (Lampiran 2, hal: 77)

M3 : Skor rerata angket prestasi belajar


SD : Standar deviasi skor angket prestasi belajar

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa 2,22% keaktifan berorganisasi

mahasiswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, 80,00% termasuk

dalam kategori tinggi, 15,56% masuk dalam kategori sedang dan

2,22% termasuk dalam kategori rendah. Dengan demikian keaktifan

berorganisasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Univeritas

Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014 dapat dikatan

tinggi.
56

B. Analisi Data

1. Uji Persyaratan

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan metode kolmogorov Smirnov.

Dari pengujian tersebut diperoleh nilai probabilitas variabel bebas

keaktifan berorganisasi (X1) sebesar 0,924, variabel bebas konsep diri

(X2) sebasar 0,297 dan variabel terikat indeks prestasi (Y) sebasar

0,058. Ketiga nilai probabilitas (p) tersebut lebih besar dari  = 0,05

sehingga dapat dikatakan bahwa ketiga variabel tersebut diambil dari

populasi yang berdistribusi normal. Secara lengkap uji normalitas

tersaji dalam lampiran 4.

b) Uji Homogenesis

Hasil uji homogenitas diperoleh harga statistik Levene sebesar

2,465 dengan nilai probabilitas (p) 0,085. Karena nilai probabilitas

tersebut lebih besar dari  = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

ketiga varian populasi bersifat homogen. Secara lengkap uji

homogenesis tersaji dalam lampiran 5.

c) Uji Independensi

Pengujian independensi digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya kaitan antara variabel-variabel penelitian, jadi setiap veriabel

bersifat independen. Harga korelasi antara X1 dan Y sebesar 0,482

dengan nilai probabilitas 0,000. Harga korlasi antara X2 dan Y sebesar

0,683 dengan nilai probabilitas 0,000. Sedangkan harga korelasi


57

antara X1 dan X2 sebesar 0.311 dengan nilai probabilitas 0,000.

Dengan demikian masing-masing variabel bersifat independen. Dari

uji independensi diperoleh harga korelasi variabel bebas yang secara

lengkap disajikan dalam lampiran 6.

d) Uji Kecocokan Model

Hasil uji kecocokan model diperoleh harga F model linier dimana

variabel keaktifan berorganisasi konstan sebesar 52,94 dengan

probabilitas 0,000 dan F model linier dimana variabel konsep diri

konstan sebesar 137,86 dengan probabilitas 0,000. Nilai probabilitas

tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa model

linier signifikan. Hasil ini jika dibandingkan dengan model kuadratik

maupun model growth maka model linier sama signifikannya dengan

kedua model tersebut karena nilai probabiitas untuk model kuadratik

maupun growth juga bernilai 0,000. Secara lengkap uji keccokan

model tersaji dalam lampiran 7, 8.

2. Pengujian Hipotesis

Uji analisis hipotesis dengan menggunakan analisis regresi

berganda yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel

bebas yang terdiri dari keaktifan berorganisasi dan konsep diri mahasiswa

terhadap variabel terikat yaitu indeks prestasi kumulatif.

a) Pengaruh keaktifan berorganisasi (X1) terhadap indeks pestasi

kumulatif (Y) dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan Y = 59,481 +

0,223X1 . Persamaan regresi signifikan dengan harga F = 52,942 dan


58

nilai probabilitas 0,000. Apabila variabel konsep diri diabaikan, maka

keaktifan berorganisasi mahasiswa memberikan harga R2 = 0,232.

Sehingga sumbangan mandiri yang diberikan oleh variabel keaktifan

berorganisasi terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program

Pendidikan Fisika sebesar 23,20%. Sumbangan efektif yang diberikan

terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa sebesar 15,10%.

Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis pertama yang

diujikan diterima yaitu terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi

terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Muhamadiyah Purworejo Tahun

Akademik 2013/2014. Dan secara lengkap tersaji dalam lampiran 7.

b) Pengaruh konsep diri (X2) terhadap indeks pestasi kumulatif (Y) dapat

dinyatakan dalam bentuk persamaan Y = 47,172 + 0,370X2. Persamaan

regresi signifikan dengan harga F = 137,863 dan nilai probabilitas

0,000. Apabila variabel keaktifan berorganisasi diabaikan, maka

konsep diri mahasiswa memberikan harga R2 = 0,466. Sehingga

sumbangan mandiri yang diberikan oleh variabel keaktifan

berorganisasi terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program

Pendidikan Fisika sebesar 46,60%%. Sumbangan efektif yang

diberikan terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa sebesar

41,22%. Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang

diujikan diterima yaitu terdapat pengaruh konsep diri terhadap indeks

prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika


59

Universitas Muhhamadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014.

Dan secara lengkap tersaji dalam lampiran 8.

c) Hasil pengujian pengaruh variabel bebas yaitu keaktifan berorganisasi

(X1) dan konsep diri (X2) terhadap variabel terikat indeks prestasi

kumulatif (Y) memberikan koefisien determinasi R2 = 0,546. Koefisian

tersebut memberikan arti bahwa 54,60% indeks prestasi kumulatif

mahasiswa merupakan sumbangan faktor keaktifan berorganisasi dan

konsep diri mahasiswa. Uji regresi linier ganda memberikan hasil

bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dinatakan

dengan persamaan Y = 43,147 + 0,138X1 + 0,320X2. Dalam

perhitungan diperoleh nilai F sebesar 99,618, nilai probailitas F

sebesar 0,000. Nilai probabilitas F tersebut lebih kecil dari 0,05

sehingga dapat dikatakan bahwa regresi linier ganda variabel terikat

atas kedua variabel bersifat signifikan atau hipotesis ketiga yaitu

terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi dan konsep diri terhadap

indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014

dapat diterima. Dan secara lengkap tersaji dalam lampiran 9.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitaian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014

yang telah aktif mengikuti organisasi minimal 1 periode atau 2 semester

selama kuliah dan bersedia menjadi responden. Tujuan dalam penelitian ini
60

adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keaktifan berorganisasi dan

konsep diri terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika. Data penelitian ini berupa skor keaktifan berorganisasi,

skor konsep diri da skor indeks prestasi kumulatif. Skor keaktifan

berorganisasi dan konsep diri diperoleh dari hasil angket yang sebelumnya

telah diuji coba terlebih dahulu sehingga diketahui bahwa angket tersebut

memenuhi syarat validitas dan reliabilitasnya terpenuhi. Indeks prestasi

kumulatif diperoleh dari kartu hasil studi (KHS) mahasiswa yang menjadi

responden.

Keaktifan berorganisasi merupakan salah satu bagian dari faktor

eksternal yang berpengaruh terhadap prestasi mahasiswa. Mahasiswa yang

aktif mengikuti berbagai kegiatan dalam organisasi tentu akan berbeda

dengan mahasiswa pada umumnya yang tidak aktif dalam organisasi atau

hanya aktif secara akademik. Mahasiswa aktivis mempunyai dua

tanggungjawab yaitu tanggungjawab sebagai akademisi dan sebagai

organisator. Mahasiswa aktivis harus mengorbankan waktu, pikiran, tenaga,

bahkan materi untuk kegiatan organisasi ang diikutinya. Oleh karena itu, ini

akan berpengaruh terhadap prestasi akdemik mahasiswa aktivis.

Analisis data yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa keaktifan

berorganisasi berpengaruh terhadap prestasi akademik (Indeks Prestasi

Kumulatif) mahasiswa. Pengaruh tersebut dinyatakan dengan persamaan

Y = 59,481 + 0,223X1. Koefisien regresi tersebut bernilai positif yang

menyatakan bahwa pengaruh juga bersifat positif, artinya setiap


61

meningkatnya keaktifan berorganisasi akan diikuti oleh peningkatan

prestasi akademik. Semakin aktif berorganisasi, mahasiswa akan lebih

bersungguh-sungguh dalam berlajar dan membagi waktu sehingga dapat

mencapai prestasi berlajar yang lebih baik atau dapat dikatan keaktifan

berorganisasi merupakan alat motivator untuk mendongkrak presatasi

belajar. Oleh karena itu, keaktifan berorganisasi diduga menjadi salah

satu faktor yang berpegaruh terhadap prestasi belajar dalam hal ini indeks

prestasi kumulatif mahasiswa. Hasil analisis didukung oleh hasil angket

keaktifan berorganisasi mahasiswa. Angket terdiri dari 24 butir

pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban. Berdasarkan hasil angket,

keaktifan berorganisasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014

secara umum termasuk dalam kategori Sedang dengan prosentase sebesar

37,79%. Dengan menggunakan skala Likters, skor keaktifan

berorganisasi mahasiswa sebesar 3360 menempati posisi antara 3240 dan

4320, posisi ini dapat dikatakan baik atau positif sehingga dapat

dikatakan bahwa mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014

memiliki keaktifan berorganisasi yang sedang dan berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar (Indeks Prestasi Kumulatif).

Keaktifan berorganisasi yang tinggi ditunjukkan dengan

keikutsertaannya dalam organisasi sejak semester pertama. Mahasiswa

aktivis memiliki pandangan bahwa mengikuti sebuah organisasi kampus


62

adalah penting, karena dalam organisasi mahasiswa dapat memperoleh

berbagai pengetahuan dan sotf skill di luar akademik yang tidak didapat

dalam bangku perkuliahan. Keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi

tidak hanya sebatas sebagai anggota saja namun juga aktif dalam

kepengurusan bahkan dalam suatu kepanitiaan kegiatan yang tetentu ini

membutuhkan pengorbanan waktu,pikiran dan tenaga. Drs. Slameto

(2010: 70) mengatakan bahwa kegiatan siswa/ mahasiswa dalam

organisasi dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.

Tetapi jika terlalu banyak mengambil bagian dari kegiatan tersebut dan

tidak mampu mengatur waktu maka akan mengganggu belajarnya.

Sehingga mahasiswa aktivis dituntut untuk bisa membagi waktunya

dalam memenuhi tanggungjawabnya dalam bidang akademik juga

tanggungjawabnya dalam bidang organisasi.

Mahasiswa mengikuti organisasi tanpa paksaan dari pihak

manapun atau karena keinginan diri sendiri. Dengan mengikuti dan aktif

berorganisasi mahasiswa berharap dapat menambah wawasan dan

pengalaman, selain itu juga untuk mengembangkan minat dan bakat yang

dimiliki dalam dirinya. Hal ini senada dengan apa yang terungkap dalam

SK Mendikbud 155/ U/ 1998 Bab I pasal 1, bahwa organisasi intra

perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri

mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan

kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan

pendidikan tinggi. Hal ini didapat mahasiswa melalui berbagai kegiatan


63

yang bersifat akademik yang diadakan oleh organisasi yang diikutinya.

Misalnya, pelatihan, workshop, seminar, diskusi antar mahasiswa baik

tingkat regional bahkan nasional. Sehingga mahasiswa mempunyai

berbagai pengalaman dan keahlian yang bermanfaat bagi kehidupannya

setelah menyandang gelar sarjana. Kemudian dalam organisasi

mahasiswa berlatih untuk mengungkapkan ide, gagasan dan bagaimana

merespon pendapat orang lain yang nanti akan sangat bermanfaat saat

mahasiswa terjun dalam dunia masyarakat.

Hasil angket juga menunjukkan bahwa kegiatan organisasi tidak

menyebabkan waktu untuk belajar terganggu. Mahasiswa aktivis tetap

dapat menyelesaikan pekerjaan rumah atau tugas kuliahnya dengan baik.

Sehinnga mahasiswa aktivis tetap dapat mencapai prestasi (indeks

prestasi kumulatif) yang baik, yaitu diatas rata-rata. Organisasi

mempunyai dampak yang positif, karena dengan mengikuti organisasi

mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru.

Hasil analisis juga menujukkan bahwa prestasi belajar (indeks

prestasi kumulatif) mahasiswa tidak hanya dipengaruhi oleh keaktifan

berorganisasi tetapi juga oleh konsep diri mahasiswa. Pengaruh konsep

diri mahasiswa terhadap prestasi (indeks prestasi kumulatif) dinyatakan

dalam persamaan Y = 47,172 + 0,370X2. Koefisien regresi tersebut

bernilai positif yang menunjukkan pengaruh bersifat positif. Semakin

baik atau positif konsep diri mahasiswa akan menyebabkan prestasi

belajar (indek prestasi kumulatif) mahasiswa juga semakin baik.


64

Konsep diri mahasiswa memberi sumbangan sebesar 46,60%

terhadap prestasi bejalar dalam hal ini indeks prestasi kumulutif

mahasiswa dengan sumbangan efektif sebesar 41,22%. Sumbangan

efektif tersebut lebih besar apabila dibandingkan dengan sumbangan

efektif keaktifan berorganisasi yaitu sebesar 15,10%. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini konsep diri mahasiswa

merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar

(indeks prestasi kumulatif). Hal ini dikarenakan mahasiswa yang

memiliki konsep diri positif mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan

mampu memahami dirinya dengan baik. Mahasiswa mengetahui

kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri sehingga mampu

memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi belajar yang

baik.

Penelitian tentang konsep diri mahasiswa Program Studi

Pendidikan Fisika tahun akademik 2013/2014 dengan menggunakan

metode angket memberikan hasil bahwa konsep diri mahasiswa termasuk

dalam katergori sedang sebesar 35,56%. Dengan menggunakan skala

likter, konsep diri siswa sebesar 725 menempati posisi di antara 473

sampai dengan 945. Sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa

konsep diri mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014 dalam kategori

baik atau positif.


65

Pengaruh konsep diri mahasiwa ditunjukkan dengan hasil angket

konsep diri mahasiswa. Konsep diri mahasiswa yang baik atau positif

maka prestasi mahasiswa juga dan masuk dalam kategori tinggi.

Berdasarkan hasil angket, sebagian mahasiswa tidak merasa kesulitan

untuk menangkap materi perkuliahan, hal ini karena mahasiswa belajar

tidak hanya saat akan ujian saja. Mahasiswa merasa senang berada di

lingkungan Program Studi Pendidikan Fisika. Sehingga mahasiswa

mampu beradaptasi dengan iklim yang ada di lingkungan Program Studi

Pendidikan Fisika. Perasaan senang dapat menjadi motivasi tersendiri

untuk selalu meningkatkan prestasi belajarnya.

Keaktifan berorgnisasi dan konsep diri mahasiswa secara bersama-

sama berpengaruh terhadap prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif)

mahasiswa dengan persamaan Y = 43,147 + 0,138X1 + 0,320X2.

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa bia variabel konsep diri (X2)

dianggap tetap, setiap kenaikan satu poin dari variabel keaktifan

berorganisasi (X1) akan menyebabkan kenaikan prestasi belajar ((Y)

sebesar 0,138 dan bila variabel keaktifan berorganisasi (X1) dianggap

tetap, setiap kenaikan satu poin dari variabel konsep diri (X2) akan

menyebabkan kenaikan prestasi belajar ((Y) sebesar 0,320. Hasil analisis

regresi tersebut menunjukkan bahwa baik keaktifan berorganisasi

maupun konsep diri mahasiswa mempunyai peran dalam pencapaian

prestasi belajar mahasiswa, dalam hal ini indeks prestasi kumulatif.


66

Namun ada beberapa mahasiswa yang mempunyai keaktifan

berorganisasi dan konsep diri yang kurang akan tetapi memiliki prestasi

belajar (indeks prestasi kumulatif) yang tinggi. Hal ini dikarenakan oleh

tingkat intelegensinya tinggi, sehingga mampu menyerap dan menangkap

materi perkuliahan dengan baik. Sehingga keaktifan berorganisasi dan

konsep diri tidak berpengaruh bagi mahasiswa tersebut dalam mencapai

prestasi yang tinggi.

Secara bersama-sama keaktifan berorganisasi dan konsep diri

mahasiswa memberikan sumbangan sebesar 54,60%. Sedangkan sisanya

sebesar 45,40% merupakan faktor-faktor lain yang tidak menjadi fokus

dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

keaktifan berorganisasi dan konsep diri mahasiswa turut berperan dalam

mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar (indeks prestasi

kumulatif) mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Akan tetapi hal-

hal yang mempengaruhi prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif)

mahasiswa tidak bisa dilihat hanya dari keaktifan berorganisasi dan

konsep diri saja, melainkan ada faktor lain yang mempengaruhi. Diantara

faktor yang mempengaruhi tersebut termasuk intelegensi, minat,

perhatian orang tua, kematangan emosional, lingkungan, sekolah dan

fasilitas.
67

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian yang berjudul Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Konsep

Diri terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014

diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keaktifan

berorganisasi terhadap prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif)

mahasiswa dengan sumbangan mandiri sebesar 23,20%.

2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara konsep diri

terhadap prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa dengan

sumbangan mandiri sebesar 46,60%.

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara keaktifan

berorganisasi dan konsep diri terhadap prestasi belajar (indeks prestasi

kumulatif) mahasiswa secara bersama-sama dan memberikan sumbangan

sebesar 54,60%. Sehingga masih terdapat 45,40% faktor lain yang

mempengaruhi prestasi belajar (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa.

67
68

B. Saran

1. Dengan adanya pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar (indeks prestasi kumulatif) mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak

perlu takut untuk turut aktif dalam kegiatan organisasi. Karena dengan

mengikuti organisasi mahasiswa dapat menambah wawasan dan

pengalaman yang akan berguna dalam keseharian.

2. Mahasiswa hendaknya membangun dan mengembangkan konsep diri

yang positif agar dapat mencapai prestasi belajar (indeks prestasi

kumulatif) yang lebih baik.

3. Bagi pembaca yang hendak melakukan penelitian yang sama hendaknya

memperhatikan keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

a) Penelitian ini hanya mengambil responden dari sampel mahasiswa

yang menilai dirinya sendiri, sehingga dalam pengisian angket

kemungkinan responden kurang objektif.

b) Penelitian ini tidak melihat ukuran atau taraf keaktifan mahasiswa

dalam organisasi, sehingga mahasiswa yang aktif atau sekedar

mengikuti tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini.

c) Penelitian ini hanya menggunakan dua faktor yang diperkirakan

mempengaruhi indeks prestasi. Namun hasil penelitian ini

menunjukan tidak hanya dipengaruhi dua faktor saja, namun ada lain

yang turut mempengaruhi indeks prestasi sebesar 45,40% yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini.


69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Faizatun, Eti M. 2009. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi Belajar Fisika
Siswa Kelas XI SMK Ma’arif Kebumen Tahun Pelajaran 2008/2009.
Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Menejemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta:. Rineka Cipta

Hakim, Yuni Fitriani. 2009. Pengaruh Minat Belajar dan Konsep Diri terhadap
Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VII MTs Swasta Se-Kecamatan
Kroya Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 20092010. Skripsi.
Purworejo : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Nur , Muhammad F. 2009. Hubungan antara Indeks Prestasi Kumulatif dengan


Kompetensi Pedagogik Mahasiswa Praktikan Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo dalam
Pelaksanaan PPL Tahun 2009. Skripsi. Purworejo: Universitas
Muhammadiyah Purworejo.

Reksohadiprodjo, Sukanto. 1982. Organisasi Perusahaan. Yogyakarta: BPFE

Sahputra, Naam. 2009. Hubungan konsep diri dengan prestasi akademik


mahasiswa S1 keperawatan semester III kelas ekstensi PSIK FK USU
Medan. Sekripsi. Sumatra Utara: PSIK FK USU Medan (diakses pada 9
Februari 2014 di situs http://www.repository.USU.ac.id)

Slameto. 1995. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bandung:


Remaja Rosdakarya

Sobirin, Achmad. 2007. Budaya organisasi. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

69
70

.2012.Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1994.


Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Tim Penyusun. 2012. Materi ospek mahasiswa baru tahun akademik 2012/2013.
Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Rakhmat, Jallaudin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wahyu, Lilik Utomo. 2012. Psikologi Pendidikan. Purworejo: FKIP UMP


71

Lampiran 1

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Angket Keaktifan berorganisasi Mahasiswa

2. Angket Konsep Diri Mahasiswa


72

Angket keaktifan berorganisasi


Sem/
Nama : …………………….. Kelas : ……………………..
NIM : ……………………..
Fak/
Progdi : FKIP/ P. Fisika IPK : ……………………...

Organisasi yang
diikuti :
Berilah tanda check () pada organisasi yang diikuti
HIMA Fisika Tapak Suci
Ikatan Mahasiswa
Jurnalistik
Muhammadiyah (IMM)
Paduan Suara Mahasiswa
Racana/ Pramuka
(PSM)
Korp Suka Rela (KSR) PIK-MA
Resimen Mahasiswa (Menwa) Olahraga
Koprasi Mahasiswa
Teather Surya
(KOPMA)
Mapala Surya Rimba
Sains dan Penalaran
(MAPASURI)
English Study Center (ESC) Tidak mengikuti organisasi

A. Petunjuk
1. Berilah tanggapan anda terhadap pertanyaan dibawah ini sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
2. Berilah tanda check () pada pilihan jawaban yang anda pilih.
3. Alternatif jawaban
SL : Selalu KD : Kadang-kadang
SR : Sering TP : Tidak Pernah

Jawaban
No Pertanyaan
SL SR KD TP
Saya aktif dalam kegiatan organisasi
1
intra kampus sejak Semester satu
Saya mengikuti setiap kegiatan yang
2
ada dalam organisasi
73

3 Saya mengikuti organisasi dengan serius


Saya menjaga dan memelihara fasilitas-
4
fasilitas yang ada dalam organisasi
Saya tidak membolos kuliah karena
5
alasan kegiatan organisasi
Bagi saya mengikuti organisasi adalah
6
penting
Saya ijin tidak kuliah untuk mengikuti
7
kegiatan organisasi
Saya meluangkan waktu untuk
8 mengikuti kegiatan organisasi intra
kampus
Saya menjadi pengurus inti dalam
9
organisasi yang saya ikuti
Saya menjadi panitia dalam kegiatan
10 yang diadakan oleh organisasi yang
saya ikuti
Saya mengikuti organisasi karena
11
terpaksa (bukan keinginan sendiri)
Saya mengikuti organisasi karena ingin
12
menambah wawasan
Saya mengikuti organisasi karena ingin
13
mengembangkan minat dan bakat
Saya mengikuti organisasi karena ikut-
14
ikutan teman
15 Saya mengikuti pelatihan atau diskusi
Saya aktif bekerja sama dengan teman
16
dalam organisasi
Saya mendiskusikan suatu
permasalahan yang ada dalam
17
organisasi dengan teman ataupun
dengan pembina
18 Saya bertukar pendapat dengan teman
74

Saya memberikan
masukan/mempresentasikan ide-ide
19
baru yang positif untuk kemajuan
kegiatan organisasi
Saya merespon pendapat/ide yang
20
disampaikan oleh teman
Saya mengerjakan tugas-tugas sebagai
21 pengurus/ anggota organisasi dengan
sungguh-sungguh
Kegiatan organisasi mengganggu waktu
22
belajar Saya
Saya mendapatkan pengetahuan baru
23
dari organisasi
Organisasi mempunyai dampak yang
24
positif
75

Angket Konsep Diri Mahasiswa


Sem/
Nama : …………………….. Kelas : ……………………..
NIM : ……………………..
Fak/
Progdi : FKIP/ P. Fisika IPK : ……………………...

Petunjuk :

1. Jawablah semua pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang


sebenarnya.
2. Berilah tanda cek () pada pilihan jawaban anda dalam kolom yang telah
disediakan.

****** Selamat menjawab *******


Jawaban
No. Pertanyaan
YA TIDAK
1 Dalam belajar tujuan saya mendapatkan nilai
yang bagus saat ujian dengan indeks prestasi
yang tinggi
2 Saya belajar hanya ketika akan ujian

3 Saya tidak suka menunda waktu untuk


belajar dan menyelesaikan tugas
4 Saya merasa kesulitan menangkap materi
perkuliahan
5 Saya mempunyai cara sendiri untuk
menyelesaikan masalah
6 Saya merasa tidak berguna apabila dalam
belajar kurang mampu menguasai mata
kuliah tersebut
7 Pengalaman dalam pergaulan dilingkungan
kampus membari hubungan positif terhadap
rasa percaya diri dalam belajar
8 Saya merasa rendah diri dan frustasi apabila
nilai yang didapat tidak terlalu bagus
dibanding teman lain
76

9 Saya senang dan bangga kuliah di Progdi


Pendidikan Fisika UMP
10 Saya tidak pernah memberi pendapat dalam
kelompok belajar
11 Sebagai mahasiswa fisika saya lebih giat
belajar
12 Dalam keluarga saya diharapkan dapat
meraih prestasi akademik yang baik
13 Saya seorang yang suka belajar serius

14 Saya dapat konsentrasi belajar dalam suasana

gaduh

15 Jenis kelamin mempengaruhi dalam belajar

16 Usia mempengaruhi saya dalam belajar

17 Saya lebil suka belajar sendiri di kelas ketika


dosen belum hadir
18 Saya membuat gaduh saat perkuliahan

berlangsung

19 Saya menghormati semua dosen

20 Saya ingin membanggakan orang tua

21 Saya ramah kepada semua orang


83
77

Lampiran 2

DATA DAN ANALISIS DATA

1. Data Skor Angket Keaktifan Berorganisasi

2. Data Skor Angket Konsep Diri Mahasiswa

3. Data Penelitian
Data Skor Angket Keaktifan Berorganisasi

No. No. Item Jumlah


Sampel 1 2 4 5 6 7 8 9 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 29 30 Skor
1 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 91
2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 66
3 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 3 2 2 37
4 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 76
5 3 3 3 3 4 3 3 2 1 1 4 4 4 4 3 2 2 3 1 1 1 4 4 4 67
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 77
7 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 62
8 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 81
9 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 57
10 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 83
11 3 4 4 2 4 3 4 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 83
12 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 78
13 3 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 81
14 3 2 2 2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 71
15 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 75
16 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 66
17 3 2 3 4 4 2 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 79
18 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 74
19 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 71
20 2 4 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 1 2 3 3 2 2 3 4 3 4 74
21 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 72
22 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 65
23 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 77
24 2 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 70
25 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 84
26 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 71
27 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 4 2 3 4 2 2 2 3 4 4 4 71
28 2 2 2 2 2 1 4 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 65
29 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 90
30 2 1 2 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 62
31 2 2 2 4 2 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 3 4 4 4 73
32 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 59
33 2 2 2 3 3 3 4 2 1 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 72
34 3 3 3 4 1 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 82
35 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 79
36 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 87
37 2 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 4 69
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
39 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 68
40 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 89
41 2 3 4 3 3 4 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 84
42 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 82
43 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 81
44 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 81
45 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 4 82
Data Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Konsep Diri

No. No. Item Jumlah


Sampel 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12 14 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Skor
1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16
2 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
3 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
5 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 14
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 18
7 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 12
8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 18
9 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 15
10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 16
11 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 14
12 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 12
13 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 16
14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 15
15 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16
16 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 18
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 18
19 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 12
20 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 15
21 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 14
22 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 16
23 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 15
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 18
26 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 16
27 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
28 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13
29 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
30 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 16
31 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
32 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
33 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15
34 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
35 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 13
36 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
37 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
38 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19
39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20
40 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 18
41 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 16
42 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 12
43 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16
44 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 15
45 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 18
DATA PENELITIAN

No. Keaktifan Prestasi


Konsep Diri
Sampel Berorganisasi Belajar (IPK)
1 91 16 80
2 66 17 84,75
3 37 16 79,75
4 76 19 75
5 67 14 79,5
6 77 18 78,75
7 62 12 82,75
8 81 18 83,5
9 57 15 78,5
10 83 16 82,5
11 83 14 82,25
12 78 12 77,5
13 81 16 75,25
14 71 15 76,25
15 75 16 77,75
16 66 17 83,75
17 79 18 80,5
18 74 18 72,25
19 71 12 73,25
20 74 15 82,25
21 72 14 72
22 65 16 83 25
83,25
23 77 17 39,5
24 70 15 76,5
25 84 18 81,5
26 71 16 82
27 71 17 80
28 65 13 81,5
29 90 19 80,75
30 62 16 79,75
31 73 18 80,5
32 59 17 77
33 72 15 77
34 82 16 79,75
35 79 13 71
36 87 18 77
37 69 19 77
38 96 19 83,5
39 68 20 81,75
40 89 18 79,5
41 84 16 89,5
42 82 12 75,25
43 81 16 78
44 81 15 78,5
45 82 18 77,75
jml 3360 725 3525,75
84

Lampiran 3

DESKRIPTIF STATISTIK

Frequencies
Statistics

X1 X2 X3
N Valid 45 45 45

Missing 0 0 0
Mean 74.6667 16.1111 78.3500
Std. Error of Mean 1.56895 .31176 1.03632
Median 75.0000 16.0000 79.5000
a
Mode 71.00 16.00 77.00
Std. Deviation 10.52486 2.09135 6.95182
Variance 110.773 4.374 48.328
Skewness -.888 -.404 -4.042
Std. Error of Skewness .354 .354 .354
Kurtosis 2.512 -.460 22.512
Std. Error of Kurtosis .695 .695 .695
Range 59.00 8.00 50.00
Minimum 37.00 12.00 39.50
Maximum 96.00 20.00 89.50
Sum 3360.00 725.00 3525.75
Percentiles 25 68.5000 15.0000 77.0000

50 75.0000 16.0000 79.5000


75 82.0000 18.0000 81.8750
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
85

Lampiran 4

Uji Prasyarat Analisis : Uji Normalitas

NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y
N 45 45 45
a,,b
Normal Parameters Mean 74.6667 16.1111 78.3500
Std. Deviation 10.52486 2.09135 6.95182
Most Extreme Differences Absolute .082 .145 .204
Positive .076 .099 .174
Negative -.082 -.145 -.204
Kolmogorov-Smirnov Z .549 .976 1.367
Asymp. Sig. (2-tailed) .924 .297 .058
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
86

Lampiran 5

Uji Prasyarat Analisis : Uji Homogenitas

Oneway

Test of Homogeneity of Variances

Skor

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.465 11 117 .085


87

Lampiran 6

Uji Prasyarat Analisis : Uji Independensi

Correlations

Correlations

X1 X2 Y

X1 Pearson Correlation 1 .311** .482**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 45 45 45

X2 Pearson Correlation .311** 1 .683**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 45 45 45

Y Pearson Correlation .482** .683** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 45 45 45
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
88

Lampiran 7

Uji Regresi Linier : Regresi X1 terhadap Y

Regression

b
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 X1 . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .482 .232 .227 3.75337

a. Predictors: (Constant), X1

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 2040.062 1 2040.062 52.942 .000

Residual 6088.338 43 49.448

Total 8128.400 44

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 59.481 1.794 33.151 .000

X1 .223 .033 .482 6.668 .000

a. Dependent Variable: Y
89

Lampiran 8

Uji Regresi Linier : Regresi X2 terhadap Y

Regression

b
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 X2 . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .683 .466 .463 5.24152

a. Predictors: (Constant), X2
b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 3787.587 1 3787.587 137.863 .000

Residual 4340.813 43 49.233

Total 8128.400 44

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 47.172 2.143 22.008 .000

X2 .370 .033 .683 11.324 .000

a. Dependent Variable: Y
90

Lampiran 9

Uji Regresi Linier : Regresi X1 dan X2 terhadap Y

Regression

Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
a
1 X2, X1 . Enter

a. All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .739 .546 .540 2.89490

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 4546.058 2 2273.029 99.618 .000

Residual 3582.342 42 22.817

Total 8128.400 44

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y
a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 43.147 2.134 20.219 .000

X1 .139 .027 .299 5.090 .000

X2 .320 .032 .590 10.055 .000

a. Dependent Variable: Y
91

Lampiran 10
BERKAS ADMINISTRASI

1. Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi

2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai