Anda di halaman 1dari 14

A.

KELUARGA SAKIT ATAU GANGGUAN KESEHATAN


1. DEFINISI
Keluarga sakit adalah adalah cara individu dan keluarga bereaksi terhadap penyakit.
[ CITATION Eni20 \l 1033 ] Anggota keluarga sakit menciptakan kondisi stres sehingga
menjadi tuntutan yang memaksa keluarga untuk dapat beradaptasi terhadap adanya
perubahan.[ CITATION Eka12 \l 1033 ]

A. Data Dasar Keluarga


1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. F
2. Usia : 30 tahun
3. Pendidikan : Sarjana Teknik
4. Pekerjaan : PNS
5. Alamat / No. Tlp. : Desa K, Kecamatan J, Kabupaten P / 082138319170

Jenis Hub. dg TTL/ Pendidika Imunisas Pekerjaa


N Nama Ket.
Kelamin KK Umur n i n
o.

1. Tn. F L Kepala 30 SMA - Seh


PN
Keluar tahun at
S
ga

2. Ny. V P Istri 29 SMA - Ibu Seh


2. tahun Ru at
mah
tang
ga

3. An. A* P Ana 3 - Len - se


k tahun gkap hat

4. An b p Anak B15thli Smp Lengkap Sakit


ta/bay1
t111i
6. Komposisi Keluarga : Tn. F sebagai kepala rumah tangga, Ny. V sebagai istri,
An. A sebagai anak
7. Genogram (gambarkan keluarga klien) :

Ny.
Tn. F V

An.A An. b

Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Anak sakit
Serumah
8. Tipe Keluarga :
Keluarga inti terdiri dari Tn. F, Ny. V, dan An. A , an.b
9. Suku Bangsa : Jawa
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
o Total pendapatan keluarga per bulan : 3.000.000
o Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari
Ya (√) Tidak
Bila tidak, apa yang dilakukan keluarga :
o Apakah keluarga memiliki tabungan
o Ya (√) Tidak
o Apakah ada anggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
Ayah Ibu
 Lain-lain, sebutkan : Tidak
12. Aktifitas rekreasi keluarga :
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan pergi ketempat
wisata, selama pandemi hanya dirumah saja melakukan olahraga bersepeda dan senam.
13. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
Keluarga berada pada tahap perkembangan dengan anak usia pra sekolah.
14. Riwayat Kesehatan keluarga saat ini :
a. Tn. R : tidak mempunyai riwayat penyakit apapun, jarang sekali sakit, tidak ada
masalah istirahat maupun kebutuhan dasar yang lain.
b. Ny. T : tidak mempunyai riwayat penyakit apapun, jarang sekali sakit, tidak
mempunyai masalah kesehatan yang serius, tidak ada masalah istirahat maupun
kebutuhan dasar yang lain.
c. An. A : An. A sudah di imunisasi lengkap,
d. An, b sudah imunisasi lengkap namun sekarang sedang menderita sakit diare
e. Ny. V menganggap anaknya hanya sakit biasa dan akan sembuh dengan sendirinya
15. Riwayat keluarga sebelumnya :
 Tn. F mempunyai 1 saudara dan masih hidup. Tn. F anak kedua dan Tn. F tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan.
 Ny. V mempunyai 1 saudara dan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
B. Lingkungan
1. Perumahan
Jenis rumah : Permanen
Luas bangunan : 10x7 m₂
Luas penerangan : 80% dari luas rumah
Status rumah
(√) Milik pribadi Sewa bulanan
Kontrakan Lain-lain
Atap rumah
(√) Genteng Seng/asbes
Sirap/atap Lain-lain
Ventilasi rumah
(√) Ada Tidak ada
Bila ada, berapa luasnya
(√) >10% luas lantai < 10% luas lantai
Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
(√) Ya Tidak
Penerangan
(√) Listrik Petromak
Lampu teplok Lain-lain
Lantai
(√) Keramik Ubin Plester
Papan Tanah
Kebersihan rumah secara keseluruhan
(√) Bersih
 Banyak lalat
 Berdebu
 Banyak lawa-lawa
 Sampah bertebaran
 Lain-lain, sebutkan rumah terlihat berantakan dan kotor
2. Denah rumah

Dapur Kamar
mandi

Kamar

Kamar Ruang tamu

3. Pengelolaan sampah
a. Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
Ya (√) Tidak
b. Bagaimana cara pengelolaan sampah rumah tangga
Dibuang ke sungai/ got (√ ) Diambil petugas
Ditimbun Dibakar√
(√) (dibuang ketempat pembuangan sampah)
4. Sumber air
a. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
Sumur gali ( √ ) Pompa tangan/ listrik
Sungai PAM
Lain-lain Air isi ulang
5. Jamban keluarga
a. Apakah keluarga memiliki WC sendiri
(√) Ya Tidak
Bila tidak, dimana keluarga buang air besar
b. Bila ya, jenis jamban keluarga
(√) Leher angsa/duduk Cemplung (tertutup / terbuka)
Lain-lain
c. Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja
< 10 meter (√) > 10 meter
6. Pembuangan air limbah
Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor)
(√)Ya, bagaimana kondisinya lancar, tidak tersumbat
Kemana pembuangannya (ke belakang rumah)
Tidak, dimana pembuangannya
7. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
a. Apakah perkumpulan sosial dalam kegiatan di masyarakat setempat?
(√) Ada, apa jenisnya : arisan, tetapi selama pandemi tidak berkumpul orang
Tidak ada
b. Adalah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
(√) Ada, apa jenisnya : Puskesmas
Tidak ada
c. Apakah keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan tertentu?
Ada, apa jenisnya :
(√) Tidak ada
d. Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga?
(√) Bila ya, dengan kendaraan apa : ada Puskesmas dijangkau dengan Sepeda
Motor
Bila tidak, bagaimana cara mengatasinya
8. Karakteristik tetangga dan komunitas
Hubungan antar tetangga baik dan saling membantu.

9. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga kadang-kadang sholat berjamaah di mushola
10. Sistem pendukung keluarga
Kebutuhan hidup setiap hari di biayai oleh Tn. F. Tn. F mengatakan mampu
membayar biaya kesehatan Anaknya namun baik Tn. F maupun Ny. V masih belum
berencana memeriksakan anaknya karena menganggap sakit yaang diderita An. B hanya
sakit biasa.

C. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi sehari-
harinya. Menurut Tn. F semua masalah yang dihadapi dibicarakan satu keluarga dan
menghormati hak masing-masing anggota keluarga.

2. Struktur kekuatan keluarga

Yang menentukan segala keputusan adalah Tn. F sebagai kepala keluarga


3. Struktur peran
a. Secara formal : Tn. F sebagai kepala keluarga, Ny. V sebagai istri, An. A dan an. B
sebagai anak
b. Secara informal : Tn. F tidak dibantu dalam mencari nafkah dan Ny. V hanya menjadi
ibu rumah tangga
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan
sehat dan sakit. Keluarga juga percaya bahwa tiap penyakit ada obatnya. Jika ada
keluarga yang sakit keluarga memandang hal tersebut sebagai ujian dari Allah SWT.

D. Fungsi Keluarga
1. Fungsi efektif
Hubungan antar keluarga baik, semua angota keluarga saling peduli dan
menyayangi satu sama lain. Komunikasi antar keluarga terjalin dengan baik, bila ada
salah satu keluarga yang sakit saling mengabari ke keluarga yang lain. Ketika keluarga
yang lain meminta bantuan sebisa mungkin berusaha membantu.
2. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik, selalu
menaati norma yang baik. Keluarga Tn. F menekankan perlunya berhubungan dengan
oran lain, bila ada waktu luang kadang digunakan untuk mengobrol dengan tetangga
sambil membawa An. A.

E. Stress dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Menurut Tn. F sejak anaknya sakit sering memikirkan keadaan anaknya yang
diare, namun Tn. F dan Ny. V mengatakan tidak perlu cemas karena masih menganggap
sakit anaknya hanya sakit biasa.
Tn. F mengatakan ingin mempunyai rumah yang lebih bagus lagi agar lebih nyaman.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah keluarga biasanya didiskusikan bersama. Bila perlu nasihat Tn.
F meminta saran/ nasihat kepada Ny. V.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. F dan istri selalu berdiskusi untuk menyelesaikan masalah keluarga, dan
kadang melibatkan mertuanya yang rumahnya cukup dekat dengan rumah Tn. F.
F. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keluarga
Keluarga berharap anaknya cepat sembuh dari diare dan berharap petugas
kesehatan sering melakukan sosialisasi dan kunjungan rumah untuk memantau status
kesehatan terutama pada anak.

G. Fungsi Perawatan Kesehatan  5 pokok fungsi klg kesehatan


Keluarga belum bisa menggunakan fasilitas kesehatan secara optimal dalam penanganan
anggota keluarga yang sakit.

2. Data mayor : D.0036 a. Kehilangan


Ds: Ketidakseimbangan cairan hebat
a. Delirium cairan melalui rute
Do: normal
a. TTV : b. gangguan
TD :80/40 mmHg mekanisme
RR : 28 X/menit regulasi
HR : 112 X/menit c. disfungsi ginjal
Suhu : 36,8oC d. disfungsi
b. Hb : 15,5 gr/% regulasi endokrin
c. Ht : 48 % e. diare
d. Nadi lemah dan
cepat

Data minor :
Ds:
a. Px terlihat pucat
b. Px nampak lemas
Do:
a. buang air kecil
terakhir malam
1. DIAGNOSA, TUJUAN & KRITERIA HASIL SERTA INTERVENSI
Diagnosis Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

D.0130 Termoregulasi Manajemen hipertermia


I.15506
Hipertermia b/d L.14134
proses panyakit
( infeksi virus
1. Observasi
dangue ) Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan a. Identifkasi penyebab
keperawatan 1x24 jam hipertermi
diharapkan hipetermi b. Monitor suhu tubuh
dapat teratasi. c. Monitor kadar
elektrolit
d. Monitor haluaran
Kriteria hasil : urine

1. Tidak berkeringat
2. Terapeutik
dingin saat panas
a. Sediakan lingkungan
2. Denyut nadi radial
yang dingin
tidak terganggu
b. Longgarkan atau
3. Tingkat
lepaskan pakaian
pernapasan 14-22
c. Basahi dan kipasi
x/mnt
permukaan tubuh
d. Berikan cairan oral
e. Ganti linen setiap
hari atau lebih sering
jika mengalami
hiperhidrosis
(keringat berlebih)
f. Lakukan pendinginan
eksternal
menggunakan selimut
hipotermia atau
kompres dingin pada
dahi, leher, dada,
abdomen, atau aksila
g. Hindari pemberian
antipiretik atau
aspirin

3. Edukasi

a. Anjurkan tirah baring

4. Kolaborasi

a. Kolaborasi cairan
dan elektrolit
intravena, jika perlu

Regulasi temperatur I.14578

1. Observasi
a. Monitor suhu bayi
sampai stabil
b. Monitor tekanan
darah, frekuensi
pernapasan dan nadi
c. Monitor warna kulit
dan suhu kulit
d. Monitor dan catat
tanda dan gejala
hipo/hipertermia
2. Terapeutik
a. Pasang alat pemantau
suhu kontinu
b. Tingkatkan cairan
dan nutrisi yang
adekuat
c. Sesuaikan suhu
lingkungan dengan
kebutuhan pasien

3. Edukasi
a. Jelaskan sara
pencegahan
hipotermi karena
terpapar udara dingin

4. Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian antireptik

D.0036 Keseimbangan elektrolit Manajemen elektrolit


I.03102
Gangguan L.03021
keseimbangan 1. Observasi
cairan dan a. Identifikasi tanda dan
elektrolit b/d Tujuan : gejala
Kehilangan caira ketidakseimbangan
Setelah dilakukan
hebat melalui rute kadar elektrolit
tndakan selama 1x24 jam
normal b. Identifikasi penyebab
diharapkan
keteidakseimbangan ketidakseinbangan
elektrolit. elektrolit
c. Identiikasi kehilangan
elektrolit melalui
Kriteria hasil: cairan
d. Monitor kadar
1. Tekanan darah
elektrolit
dalam batas 110-
e. Monitor efek samping
120/75-80 mmHg
pemberian suplemen
2. Denyut nadi radial
elektrolit
tidak terganggu
2. Terapeutik
3. Turgor kulit CRT
a. Anjurkan kepada
kurang 3 detik
keluarga untuk
4. Hematokrit 31-
memodifikasi diet
45%
klien

3. Edukasi
a. Menjelaskan jenis,
penyebab dan
penanganan
ketidakseimbangan
elektrolit

4. Kolaborasi
a. Kolaborasi
pemberian suplemen
elektrolit

Manajemen Hipovolemi
I.03116
1. Observasi
a. Monitor adanya
tanda-tanda dehidrasi
b. Monitor adanya
sumber-sumber
kehilangan cairan
c. Monitor adanya
hipotensi dan pusing
saat berdiri
d. Monitor rongga mulut
dari kekeringan atau
membrane mukosa
yang pecah
e. Catatat intake dan
output cairan

2. Terapeutik
a. Hitung kebutuhan
cairan
b. Berikan asupan oral

3. Edukasi
a. Edukasi px dan
keluarga untuk
tindakan – tindakan
mengatasi
hypovolemia
b. Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
c. Anjurkan menhindari
perubahan posisi
mendadak

4. Kolaborasi
a. Kolaborasi dengan
keluarga px untuk
pemberian asupan
cairan kepada px

Anda mungkin juga menyukai