Anda di halaman 1dari 1

Etiologi Rinore

 Temperatur dingin
Rinore kerap dijumpai selama musim dingin. Salah satu tujuan mucus nasal adalah untuk
menghangatkan udara yang dihirup kesuhu tubuh ketika memasuki tubuh. Agar hal ini terjadi,
kavum nasi harus terus menerus dilapisi dengan cairan mucus, selama cuaca dingin, lapisan
lender hidung cenderung kering, berarti membrane mucus harus bekerja keras, memproduksi
lebih banyak mucus untuk menjaga kavum nasi akibatnya, cavum nasi terisi penuh oleh mucus.
Pada saat yang sama, ketika udara dihembuskan, uap air mengembun ketika udara hangat
bertemu dengan temperature luar yang lebih dingin dekat lubang hidung. Hal ini menyebabkan
jumlah air yang berlebihan yang mengisi cavum nasi. Pada kasus ini kelebihan cairan biasanya
tumpah keluar melalui lubang hidung.
 Infeksi
Rinore dapat merupakan gejala dari penyakit lain, seperti ‘commond cold’ atau influenza.
Selama infeksi tersebut, membrane mucus nasal memproduksi mucus yang berlebih, memenuhi
kavum nasi. Hal ini untuk mencegah infeksi dari penebalan ke paru dan traktus respiratori, yang
dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Sinusitis merupakan alasan yang signifikan untuk
penyebab rinore yang dapat bermanifestasi dalam bentuk akut maupun kronik.
 Alergi
Rinore dapat juga terjadi ketika seseorang alergi bahan tertentu seperti pollen, debu, latex, atau
binatang oleh allergen ini. Orang dengan system imun tersensitisasi, substansi bahan tersebut
dapat memicu produksi antibody IgE, terikat sel mast dan basofil sehingga menyebabkan
pengeluaran mediator inflamasi seperti histamin. Selanjutnya, hal ini menyebabkan inflamasi
dan pembengkakan jaringan dari rongga nasal dan juga peningkatan produksi nasal.
 Lakrimasi
Rinore juga berhubungan dengan keluarnya air mata, baik dari emosional maupun iritasi mata.
Ketika sejumlah air mata diproduksi berlebihan, cairan mengalir melalui sudut dalam kelopak
mata, melalui duktus nasolakrimal lalu ke dalam rongga hidung. Semakin banyak air mata yang
dikeluarkan, banyak cairan juga yang mengalir ke dalam rongga hidung. Penumpukan cairan
biasanya diatasi via ekspulsi mucus melalui lubang hidung.
 Trauma Kepala
Jika disebabkan oleh trauma kepala, rinore dapat menjadi kondisi yang serius. Fraktur basis
cranii dapat menyebabkan rupture barrier antara kavum sinonasal dan fosa cranial anterior atau
fossa cranial media. Kondisi ini dikenal dengan cerebrospinal fluid rhinorrhea atau CSF
rhinorrhea, yang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius dan mungkin menyebabkan
kematian jika tidak ditangani dengan baik.
 Penyebab Lain
Rinore dapat terjadi sebagai gejala dari ketergantungan opioid yang berhubungan dengan
lakrimasi. Penyebab lain termasuk cystic fibrosis, nasal tumors, perubahan hormonal, dan
cluster headaches.

Sumber :
Reository.usu.ac.id

Anda mungkin juga menyukai