Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Informasi dan Komputer Universitas Indraprasta
PGRI
Abstrak
Penyeimbangan lintasan merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke
dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam suatu lintasan atau lini
produksi sehingga setiap stasiun kerja tidak melebihi waktu siklus dari stasiun
kerja tersebut. Tujuan penyeimbangan lintasan untuk memperlancar arus produksi
sehingga diperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan
melalui penyeimbangan waktu kerja antar stasiun kerja, dimana setiap elemen
tugas dalam suatu kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam
beberapa stasiun kerja yang telah ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan
waktu kerja yang baik. Pada proses perakitan Lever Assy, Select di PT.ACGX
INDO GLOBAL, ada 9 stasiun kerja yang dikerjakan oleh 9 operator. Saat
peroses perakitan berlangsung terlihat adanya ketidak seimbangan item pekerjaan
dan waktu proses antar stasiun kerja sehingga proses perakitan menjadi kurang
effisien. Salah satu cara untuk mengatasi ketidakseimbangan lini adalah
permasalahan ini melalui perlakuan keseimbangan pada lini perakitan
menggunakan metode keseimbangan lini. Hasil penelitian ini menghasilkan
metode keseimbangan lini menjadi 7 stasiun kerja dengan waktu siklus terpanjang
adalah 38,06 detik, effisiensi lintasannya menjadi 92,29% dengan smoothing
index 10,63.
Kata kunci: Line Balancing, Effisiensi Lintasan, Smoothing index.
Abstract
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
Tujuan Penelitian
Untuk pengukuran performansi line pada penelitian ini, Elsayed dan Boucher
(1994) menjelaskan beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengukur
performansi assembly line antara lain:
a. Line Efficiency
(LE) merupakan rasio dari total waktu stasiun kerja terhadap waktu siklus (cycle
time) dikalikan dengan jumlah stasiun kerja (workstation).
K
LE
∑ ST
= i=1 1 100
x
( K )( CT )
Dimana:
b. Balance Delay (BD) adalah rasio antara waktu menunggu dalam lintasan
perakitan dengan waktu yang tersedia pada lini perakitan.
n
( K x CT )−∑ ti
BD = i=1 X 100%
(K x CT)
Dimana:
CT = Waktu siklus
c. Smoothness Index (SI) atau indeks penghalusan yaitu cara untuk mengukur
waktu tunggu relatif dari suatu lini perakitan. Nilai minimum dari smoothness
index adalah 0 yang mengindikasikan keseimbangan sempurna. Semakin
mendekati 0 nilai smoothness index suatu lini perakitan, maka semakin seimbang
lini perakitan tersebut, artinya pembagian elemen kerja cukup merata pada lini
perakitan tersebut.
K
SI = √∑
i=1
¿¿¿
Dimana :
Dengan adanya perbaikan diatas, maka waktu siklus tiap stasiun kerja
menjadi lebih seimbang sehingga effisensi lintasan menjadi naik dari 65,01%
menjadi 71,78%. Selain itu juga untuk proses bottle neck mengalami
perubahan dari yang sebelumnya bottle neck nya di proses pengecekan fungsi
menjadi proses pengecekan filling.
Tabel 2. Stasiun operasi kerja setelah perbaikan bottle neck.
Setelah melihat urutan proses dan item kerja pada proses perakitan lever
assy, select setelah dilakukan perbaikan yang pertama, maka dapat disimpulkan
jumlah permintaan Lever Assy, Select AT tipe 4L45W = 104.399 unit/ tahun /
242 hari kerja/ 8 jam kerja. Jumlah stasiun kerja ada 9 stasiun dengan jumlah
operator yang dibutuhkan adalah 9 orang. Bottle neck adalah pada proses
pengecekan feeling dengan waktu siklus sebesar 38,06 detik dengan total
produksinya adalah 757 pcs/hari sedangkan effisiensi lintasannya adalah sebesar
71,78,01%. Walaupun bottle neck sudah turun, tetapi effisiensi stasiun kerja
masih rendah dan smoothness indeks tinggi, sehingga perlu dilakukan perbaikan
kedua dengan menggunakan beberapa metode line balancing.
4. Simpulan
a. . Jumlah stasiun kerja yang ideal untuk Lever Assy, Select AT tipe 4L45W
adalah 7 stasiun kerja.
b. . Waktu siklus untuk menentukan patokan waktu pada setiap stasiun kerja
adalah waktu siklus terpanjang yaitu sebesar 38,06 detik.
c. Dari hasil perhitungan tingkat efisiensi lintasan dari tiga metode yang
digunakan, yaitu metode bobot posisi, metode pembebanan berurut, dan
metode pendekatan wilayah, didapatkan efiensi lintasan sebesar 92,29%.
d. Selanjutnya kita dapat mengetahui perkiraan jumlah produksi Lever Assy,
Select AT tipe 4L45W yaitu sebesar 183.122 unit/tahun.
e. Smoothness indeks dari tiga metode yang digunakan, hasilnya sama yaitu
10,63 dan tidak ada yang mendekati 1 karena ada beberapa proses operasi
yang tingkat efisiensinya tidak maksimal.
Dari penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang diberikan,
yaitu dalam hal perbaikan selanjutnya, dapat dilakukan dengan peningkatan
teknologi untuk menunjang line balancing dan selanjutnya perlu dibuat suatu
model simulasi antara lain salah satunya adalah dengan menggunakan model link
yaitu software “PRO MODEL”, “ARENA”.
5. Daftar Pustaka