PPPTMGB “LEMIGAS”
oleh
NIM 16010092
INDRAMAYU
2019
SPECIAL CORE ANALYST UNTUK PERHITUNGAN
PPPTMGB “LEMIGAS
oleh
NIM 16010092
INDRAMAYU
2019
1
LEMBAR PENGESAHAN
PPPTMGB “LEMIGAS”
oleh
NIM.16010092
Disahkan oleh
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
2
YAEL JERRY P. SILAEN
Central Parsoburan, Habinsaran Subdistrict
Tobasamosir Regency
North Sumatra
INDONESIA
Mobile phone 082271743060
Email : yaelaen@gmail.com
CURICULUM VITAE
Personal Information
3
Education
2017 - Present : Bachelor of Engineering, Petroleum Engineering
“Akademi Minyak dan Gas Balongan”, Indramayu.
2014 - 2017 : Senior High School “SMAN 1 Habinsaran”, Tobasamosir.
2011 - 2014 : Junior High School “SMPN 1 Habinsaran”, Tobasamosir.
2008 - 2011 : Elementary School “SDN 173593 Parsoburan”,
Tobasamosir.
Skills
Computer skills :
Windows
Microsoft Office
Internet
Language :
Indonesia (Written and spoken)
English (Written and spoken)
Driving :
Motorcycle
4
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. yang telah melimpahkan
segala anugerah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir
ini. Proposal Tugas Akhir yang berjudul “SPECIAL CORE ANALYST UNTUK
PERHITUNGAN TEKANAN KAPILER DENGAN METODE MERKURI
INJEKSI D I LA B O R ATO RI UM S C A L P PP T M G B LE M I G A S ”
membantu menyelesaikan proposal tugas akhir ini baik secara materil maupun
3. Ir. Hj. Hanifah Handayani, MT, Msi selaku Direktur Akamigas Balongan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
5
6
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR PERSAMAAN......................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
1.2 Tema.............................................................................................. 2
6
2.2 Tujuan Pengambilan Core..............................................................6
2.6.1 Porositas...........................................................................12
2.6.2 Saturasi.............................................................................15
2.6.3 Permeabilitas....................................................................17
3.4 Flowchart.....................................................................................29
BAB V PENUTUP..........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
TIME SCHEDULE
LAMPIRAN
7
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR PERSAMAAN
9
DAFTAR TABEL
10
BAB I
PENDAHULUAN
negara yaitu melalui sektor migas, kerena itu dalam mencari kemungkinan
adanya minyak dan gas dilakukan penelitian dari berbagai ilmu pengetahuan
adanya hidrokarbon di bawah tanah. Akan tetapi sampai saat ini belum ada
operasi pemboran.
batuan yang mengandung fluida (air, minyak, dan gas). Batuan reservoir
karena hampir seluruh minyak dan gas bumi ditemukan dalam batuan
sedimen.
kegiatan industri minyak dan gas bumi. Sampai saat ini ilmu pengetahuan
teknik hasil analisa batuan inti, karena teknik tersebut masih merupakan
1
2
saturasi dan parameter yang lebih khusus seperti sifat kelistrikan, tekanan
saturation.
1.4 Manfaat
kegiatan operasional.
institusi lain yang terlibat dalam kegiatan tugas akhir, baik untuk
dilapangan.
akhir.
DASAR TEORI
Sifat fisik batuan inti adalah sifat yang dimiliki batuan yang
a. Porositas (Porosity)
b. Permeabilitas (Permeability)
c. Grain Density
d. Formation Factor
h. Dan sebagainya.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu batuan inti adalah harus
terkandung di dalamnya.
5
6
5. Memprediksi dari produksi gas, minyak dan air untuk reserve estimates
berikut:
7
a. Conventional Core Plug adalah core plug sample yang diambil dengan
apabila akan mendapatkan vertical core plug sample. Core plug akan
berbentuk silindris dengan ukuran diametenya 1.0 atau 1.5 Inch tergantung
(2018,Dokumentasi Pribadi)
b. Side-Wall Core merupakan core sample yang diambil pada dinding lubang
fluida, serta sifat-sifat batuan lainnya. Terdapat 2 jenis untuk Side Wall
Core, yaitu:
formasi.
8
(2018,Dokumentasi Pribadi)
(2018,Dokumentasi Pribadi)
sesuai seperti aslinya dan panjangnya sekitar 6 inch, analisa ini pada
(2018,Dokumentasi Pribadi)
diameter 4”; (b) vertikal core plug, diameter 1 1/2”; (c) vertical plug
(from top to bottom) serta posisi laminasi core sampai persis seperti posisi
(U), Thorium (Th) dan Potasium (K) dengan menggunakan radiasi sinar
gamma dengan alat Spectral Core Gamma Ray. Hasil dari pengujian ini
biasanya dalam bentuk log yang dipakai untuk menentukan zona reservoir,
orientasi core pada interval kedalaman dan mengurangi core yang tidak
perlu dianalisa.
d. CT-Scan
mengetahui kondisi core secara 3 dimensi didalam core barrel tanpa harus
e. Plugging
bisa mengetahui zona yang akan dianalisa, karena tidak semua bagian
mengikuti perlapisan yang ada, kemudian dikeluarkan dari core barrel dan
11
plug sesuai ukuran yaitu 1,0” atau 1,5”. masing-masing core plug diberi
sampel inilah yang nantinya diuji dalam laboratorium untuk mengetahui sifat
fisik batuannya. Analisa inti batuan adalah tahapan analisa setelah contoh
pemboran. Studi dari data analisa inti batuan dalam pemboran eksplorasi
dan tertiary recovery. Selain itu data batuan inti ini juga berguna sebagai
sifat fisik batuan dengan cara diperoleh core nya. Core menurut Whittaker
(1985) adalah suatu penjelasan lengkap dari semua aspek geologi dan
evaluasi formasi. Dalam penganalisaan core ada dua macam metode menurut
Proses pengujian yang dilakukan pada analisa rutin batuan inti ini, jenis core
tersebut benar-benar bersih dari fluida yang ada didalamnya. Data yang
diperoleh dalam analisa ini sangat berkaitan dengan proses analisa spesial
2.6.1 Porositas ( ϕ)
dalam persen.
PV PoreVolume
ϕ= ×100 atau ϕ= ×100 ...Persamaan 2.1
BV Bulk Volume
volumeporitotal
φ= x 100
valumebatuantotal .............................Persamaan 2.2
volumeporiyangberhubungan
φ= x 100
volumebatuantotal ..............Persamaan 2.3
Method. Metode ini merupakan cara yang paling relevan pada saat ini.
dalam batuan dengan tekanan sekitar 100 psi. Gas helium digunakan
14
terdiri dari dua tabung cell yang berhubungan dan disupply dengan
PV = BV – GV..................................................................Persamaan 2.5
Wt
GD = ....................................................................Persamaan 2.6
GV
PV
ϕ= ×100 ..............................................................Persamaan 2.7
BV
1
BV = × π × D2 × L...................................................Persamaan 2.8
4
Dimana :
Wt = Weight (gram)
D = Diameter (cm)
L = Length (cm)
2.6.2 Saturasi
fluida dengan volume pori total batuan. Metode yang di gunakan pada
alat pompa air – raksa (Hg), dimana batuan dengan volume tertentu
observed oil dan total air yang tertampung setelah pemanasan selesai,
Corrected Oil
Ob ¿ × 100%........................................Persamaan 2.9
BV
Initial Water
Wb ¿ × 100%......................................Persamaan 2.10
BV
Sg + So + Sw = 1..................................................Persamaan 2.14
So + Sw = 1..........................................................Persamaan 2.15
Dimana :
fluida dimana fluida yang mengalir lebih dari satu fasa, misalnya
minyak dan air, air dan gas, gas dan minyak atau ketiga-tiganya.
Persamaan permeabilitas :
19
−k dP
V= ......................................Persamaan 2.16
μ dL
Dimana :
V = kecepatan aliran, cm/sec.
μ = viskositas fluida yang mengalir, cp.
dP/dL = penurunan tekanan per unit panjang, atm/cm.
k = permeabilitas, darcy.
O ×W × C × L ²
ka= ..................Persamaan 2.17
BV ×200
Dimana :
Ka = Permeabilitas, mD
L = Panjang Sample, cm
W = Water Reading, mL
BV = Bulk Volume, cc
Skala Permeabilitas
Keterangan
(mD)
<5 Ketat
5 – 10 Cukup
10 – 100 Baik
20
spesial batuan inti perlu dilakukan analisa rutin batuan inti terlebih dahulu. Di
Compressibility).
penyebaran ukuran pori dari batuan dalam formasi reservoir. Ukuran pori di
asosiasikan sebagai pipa kapiler dimana ukuran pori merupakan fungsi dari
tekanan kapiler. Ukuran pori yang berbagai ukuran itu sebelumnya diketahui
tekanan antara fluida yang membasahi batuan dengan fluida yang bersifat
tidak membasahi batuan jika didalam batuan tersebut terdapat dua atau lebih
kondisi statis. Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan
Dimana :
2. Centrifugal Technique
dilukiskan dengan sebuah sistem tabung kapiler (Gambar 2.6). Dimana cairan
fluida akan cenderung untuk naik bila ditempatkan didalam sebuah pipa
kapiler dengan jari-jari yang sangat kecil. Hal ini diakibatkan oleh adanya
adhesi dapat diukur dari kenaikan fluida, dimana gaya total untuk menaikan
cairan sama dengan berat kolom fluida. Sehingga dapat dikatakan bahwa
permukaan dua fasa fluida. Fluida pada sisi cekung mempunyai tekanan lebih
besar dari pada sisi cembung. Perbedaan tekanan diantara dua fasa fluida
Gambar 2.6
Dimana :
h = Tinggi kolom
yaitu :
mengalami perubahan, tetapi pada suatu tekanan tertentu saturasi airnya tidak
akan berubah lagi. Saturasi air yang tidak mengalami perubahan pada
percobaan ini disebut dengan Connate Water. Selanjutnya dengan metode ini
tekanan kapiler yang didapat bisa dirubah kedalam ketinggian, dimana kontak
Gambar 2.7
wetting fluidanya. Dalam sistem water wet, kondisi ini ditemukan saat
- Imbibisi adalah proses dimana fase wetting fluida mendesak fase non-
wetting fluidanya. Dalam sistem water wet, kondisi ini ditemukan saat
- a dan b adalah water oil contactyang merupakan daerah gradasi (c) dimana
- d adalah zona dimana hanya tersisa fasa wetting pada sistem water wet.
Pada zona d, water tidak dapat mengalir karena telah mencapai Swir.
- e ialah zona free water level dimana hanya tersisa fasa wetting pada sistem
water wet. Pada zona e, hidrocarbon tidak dapat mengalir karena telah
mencapai Sor.
- f ialah Swirr, yaitu saturasi water yang minimum dimana telah didesak oleh
- Pundular : suatu komposisi pada batuan reservoir yang terisi fluida multi
fasa (wetting and non wetting phase) dimana saturasi fluida fasa wetting
(misalnya : air) sedikit. Akibatnya pore body akan banyak terisi oleh fluida
fasa nonwetting (misal: minyak) dan air akan terakumulasi di pore throat
air. Minyak berada di dalam pore body dalam jumlah kecil dan dikelilingi
oleh air. Air terhubung antar suatu pori dengan pori lainnya.
26
P threshold terdapat saat titik b, yaitu saat pertama adanya water oil
Air yang terdapat pada bagian yang berisi minyak pada suatu
reservoir diatas kontak minyak-air dari zona transisi disebut Saturasi Air atau
penting untuk diketahui dalam bidang perminyakan baik oleh ahli produksi,
Kelebihan :
Resistivity Index.
27
Kekurangan :
b. Centrifugal Method
Kelebihan :
sampai 1 minggu.
Kekurangan :
1. Sampel yang digunakan akan retak dan pecah karena tekanan pada
Kelebihan :
Kekurangan :
analisa lanjutan/rusak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu kasus yang dijumpai ditempat
kerja praktek menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang keahlian yang ada,
ataupun melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses atau alat untuk
Untuk mendukung kerja praktek dan kajian yang akan dilakukan, maka
28
29
3.4 Flowchart
Pengumpulan Data
Pengumpulan Sampel
Sampel 1-H
a. Depth
b. GD
c. PV Pengukuran
Pengukuran
d. BV
imbibition drainage
e. K
f. Weight
g. Ø
Perhitungan
cummulative
Perhitungan incremental
Hasil
BAB IV
KESIMPULAN SEMENTARA
30
BAB V
PENUTUP
31
DAFTAR PUSTAKA
Whittaker, Alun dan EXLOG Staff. 1985. Coring Operations Procedures for
1
2
TIME SCHEDULE
sebagai berikut:
Studi literatur
Pengumpulkan data
Analisa data
Menyusun Laporan
Tugas Akhir
3