JUDUL
Disusun Oleh :
NIS :9045
i
`
Menyetujui,
ii
`
JUDUL
Laporan Praktek Kerja Industri ini telah di periksa dan disahkan oleh :
iii
`
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHANSEKOLAH........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI....................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vi
Bab I Pendahuluan
A. Rasional................................................................................................ 1
B. Dasar Hukum Kegiatan Praktek Kerja Industri.................................... 2
C. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Prakerin................................................... 2
D. Tujuan Prakerin..................................................................................... 3
E. Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan....................................... 4
F. Sistematika Penulisan Laporan............................................................. 5
A. Teori Singkat......................................................................................... 8
B. Alat dan Bahan...................................................................................... 10
C. Aplikasi yang di gunakan dalam pengerjaan gambar........................... 12
D. Gambar Kerja As Built Drawing…………………………………….. 12
E. Kegiatan Pengawasan………………………………………………... 16
F. Hasil Kerja............................................................................................ 22
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................... 27
B. Saran..................................................................................................... 27
C. Daftar Pustaka....................................................................................... 28
iv
`
KATA PENGANTAR
v
`
Serta ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk orang tua ananda yang
tidak pernah menyerah untuk memberikan dukungan baik berupa moral, material
dan doa yang tak pernah putus agar ananda nantinya bisa menjadi anak yang
berguna di masa hadapan.
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disusun dengan sebaik-
baiknya, namun masih terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna
didalam penyusunannya. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa harapan saya semoga
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi saya.
Penulis/Penyusun
vi
`
BAB 1
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu sistem Pendidikan Nasional,
memiliki kedudukan dan peranan penting dalam menyiapkan tenaga kerja
terampil sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Upaya menuju ke arah
itu melalui kebijakan link and match. Salah satu bentuk implementasi kebijakan
tersebut adalah penyelanggaraan kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Pada dasarnya Praktik Kerja industri merupakan suatu kegiatan pendidikan
yang terintegrasi dengan kegiatan dunia usaha dan dunia industri. Pengintegrasian
ini dimaksudkan untuk menghilangkan perbedaan standar penilaian kompetensi
kerja di sekolah dan dunia kerja, sekaligus mendekatkan supply and demand
ketenagakerjaan.
Dalam rangka penguatan sinergi antar pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Indonesia, Presiden
Republik Indonesia pada tanggal 9 september 2016 mengeluarkan instruksi
(INPRES) Nomor 9 tahun 2016 Tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Sumber Daya Manusia.
Meskipun secara umum Inpres ini ditujukan kepada para Menteri Kabinet
Kerja, Kepala Badan Nasional Sertifikat Profesi, dan para Gubernur. Dalam
inpres tersebut, Presiden memberikan penugasan khusus kepada 11 Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Perindustrian, Menteri
Ketenagakerjaan, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri
BUMN, Menteri ESDM, Menteri kesehatan, Menteri Keuangan, dan Kepala
Badan Nasional Sertifikat Profesi.
Penugasan oleh Presiden dalam inpres Nomor 9 Tahun 2016, yang erat
kaitannya dengan dunia SMK adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Menteri Perindustrian. Diantara tugas kedua Kementrian tersebut adalah
meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih
luas bagi siswa SMK untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
1
`
2
`
sekolah dan bekerja di dunia usaha atau dunia industri dalam suatu
kesatuan sistem untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu.
5. Dengan pengaturan organisasi dan pola penyelenggaraan pendidikan
SMK dapat menyelenggarakan proses pembelajaran sebagian atau seluruh
komponen keahlian kejuruan dalam bentuk latihan di dunia kerja.
6. Untuk mengoptimalkan kegiatan Prakerin sebagai wahana belajar peserta
didik, SMK perlu membentuk tim khusus yang dapat menangani secara
profesional dan terkoordinasi dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti Unit
Produksi, kerjasama dengan Dunia Usaha dan Sertifikasi Keahlian.
7. Perlu dirancang suatu sistem yang dapat menjamin pelaksanaan kegiatan
secara terarah, efektif dan terkendali, seperti adanya buku Panduan
Prakerin.
D. TUJUAN PRAKERIN
Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Industri antara lain:
1. Meningkatan pemahaman dan pemantapan serta mengembangkan ilmu
peserta didik yang di dapat di sekolah dan menerapkannya di dunia usaha
dan dunia industri.
2. Meningkatkan keterampilan berupa penguasaan kemampuan profesional
kejuruan peserta diklat.
3. Menumbuh kembangkan sikap profesional dan etos kerja peserta didik.
4. Mengenalkan peseta didik aspek-aspek usaha yang potensial di dunia
usaha dan di dunia industri.
5. Membekali peserta didik dengan pengalaman kerja yang sesungguhnya.
6. Memberi motivasi peserta didik untuk berwirausaha.
7. Mengaharapkan terjadinya penyerapan pengembangan teknologi dari
dunia usaha atau dunia industri ke sekolah dan sebaliknya.
3
`
Senin s/d Sabtu (kecuali pada hari libur atau tanggal merah)
Senin s/d Sabtu masuk jam 08.00-17.00 WIB
4
`
Bab ini membahas mengenai teori singkat dari tugas yang dilaksanakan dan
kinerja penulis dalam menjelaskan berbagai bentuk pelaksanaan PKL di PT.
GENESINDO ENERGI NUSANTARA. Bab ini ditujuannya untuk
menjelaskan mengenai berbagai prosedur dalam pembuatan suatu produk
selama di PT. GENESINDO ENERGI NUSANTARA.
BAB IV (PENUTUP)
Bab ini berisi tentang kata-kata penutup dari penulis, kesimpulan dan saran-
saran dari penulis kepada pembimbing industri, sekolah dan guru praktek di
sekolah.
Laporan disusun untuk dijadikan sebagai karya tulis dan sebagai bahan bacaan
yang dapat dibaca dan dipelajari bagi penulis maupun bagi orang.
5
`
BAB 2
LINGKUP PERUSAHAAN
No Nama Jabatan
1. Sesfrika Yanza, ST, MT Direktur Utama
2. Andrean Tamtama Saputra, ST Direktur
3. Yossy Yulinda, ST Komisaris
Tabel 1.1 Tabel Organisasi PT. GENESINDO ENERGI NUSANTARA.
D. LOKASI PERUSAHAAN
Bertempat di Jln. Komplek Dokagu UIR. Blok A. No. 15 Kelurahan Simpang
Tiga Kecamatan Bukit Raya Pekanbaru
6
`
BAB 3
7
`
PROSES PRODUKSI
A. TEORI SINGKAT
Pengawasan
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Controlling is the process of measuring performance and taking action
to ensure desired results (Schermerhorn, 2002: 12).
Berdasarkan uraian di atas, menurut peneliti pengawasan merupakan
bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap sebagai
bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas kepada
pihak di bawahnya. Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa
segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah
direncanakan. The process of ensuring that actual activities conform the
planned activities. (Stoner, Freeman & Gilbert, 2005: 114)
Menurut Winardi (1998: 78) pengawasan adalah suatu upaya yang
sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk
merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah
telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan
seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu
perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang
diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
8
`
9
`
2. Helem Project
3. Rompi
4. Meteran
5. Komputer / Laptop
10
`
6. Mouse
11
`
12
`
13
`
14
`
15
`
16
`
E. KEGITAN PENGAWASAN
Dalam kegiatan pengawasan ini kami mengawasi beberpa item pekerjaan
sebagai berikut :
a. Pekrejaan Pondasi Sloof (Rib Balok)
Untuk Pekerjaan ini diawali dengan pemasangan bowplank
dilanjutkan dengan pemasangan besi sloof ,rib balok.Sebelum
pengecoran,setelah itu dilanjutkan dengan papan cor umtuk sloof,
pengecoran balok sloof dan rib balok tiang dan pelepasan papan cor
sloof dan rib balok.Hal yang kita lakukan ketika pengecoran adalah
mengambil example beton menggunakan cetakan kubus atau tabung
,pengecoran menggunakan ready mix slump 12 ,mutu beton
k250.Example beton bertujuan menguji mutu beton dari example
17
`
18
`
19
`
20
`
Kelengkapan Peralatan
1. Pastikan anda mempunya semua perlatan yang dibutuhkan .
Perlengakapan dari mulai pengadukan, alat pasang, alat potong dan juga
alat penghantar material harus tersedia dengan jumlah yang cukup dan
kondisi yang baik.
2. Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang
diperlukan untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan
ketegakan pasangan bata.
3. Untuk posisi pemasangan dinding bata pada posisi yang sudah tinggi,
harus disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam
kondisi kuat dan posisi yang tidak terlalu jauh dengan dinding yang
dipasang. Hindari pemasangan perancah yang bersingggungan langsung
dengan dinding yang baru dipasang karena dikhawatirkan bisa membuat
pasangan akan roboh / jatuh.
Pelaksanaan Pemasangan
1. Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi
pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
2. Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan
antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada
sloof harus dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat
dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia
angkur untuk pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi
10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul
dengan panjang antara 15 – 20 cm).
21
`
3. Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan
garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis
lurus secara horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi
bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan
benang dari ujung ke ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak
lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat,
pembuatan garis vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun
pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
4. Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain
mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai
sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas
batu bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata
semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi
panduan untuk memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal
mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata
harus sama.
5. Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk
mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata
dengan pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan
kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah
kering maka mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar
baru.
6. Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang
adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari
sisi pinggir pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di
ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata ,
jangan biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui
kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
7. Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah
dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding
22
`
F. HASIL KERJA
Dari hasil pengawasaan dilapangan dapat dilihat pada foto dokumentasi
sebagai berikut :
23
`
24
`
25
`
26
`
27
`
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat saya simpulkan bahwa apa yang telah saya lakukan
selama berjalannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) tentu sangat memberikan
manfaat untuk saya kedepannya dan untuk pihak sekolah dan lapangan. Selain itu
Praktik Kerja Lapangan juga sebagai wadah untuk siswa dan siswi Sekolah
Menengah Kejuruan untuk mengasah kemampuan dan praktek terhadap pelajaran
yang didapat di sekolah mereka khususnya untuk praktek lapangan dimana
mereka dapat belajar lebih luas mengenai dunia industri sebenarnya serta bidang –
bidang kerja yang ada di industri. Dengan terus berjalannya Praktik Kerja
Lapangan (PKL) semoga bisa membuat siswa dan siswi SMK menjadi lulusan
yang berkualitas nantinya dan bisa nantinya menembus dunia industri dengan
mudah. Karena telah mengetahui kebutuhan dari dunia usaha tersebut. ,
B. SARAN
Menurut saya PT. GENESINDO ENERGI NUSANTARA adalah tempat
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang terbaik dan memiliki banyak ilmu untuk
dipelajari serta dikuasai. Dan saya menyarankan PT. GENESINDO ENERGI
NUSANTARA tetap menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL). Karena
selama saya berada di PT. GENESINDO ENERGI NUSANTARA saya mendapat
banyak ilmu dan saya mengetahui bagaimana rasa dan kondisi di dunia usaha atau
dunia kerja. Di PT. GENESINDO ENERGI NUSANTARA saya juga merasa
mendapat sebuah keluarga baru, karena semua orang disini tidak ada membeda –
badakan apapun dan siapapun karena semua adalah sebuah keluarga.
28
`
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan dan Jurnal Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK N 5 Pekanbaru
TP.2018/2019.
29