Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PT.BANUA LIMA SEJURUS

Disusun Oleh :
Nama : MUHAMMAD NAZAR ABDILLAH
NIS : 10659
Tingkat : XI TIPTL B
TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SMKN 5 BANJARMASIN
TAHUN 2016/2017

1
HALAMAN PENGESAHAN
PT.BANUA LIMA SEJURUS
JL.Tembus Mantuil, Banjarmasin
Tanggal : 17 Oktober 2016 sd 14 Januari 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Syamsir Alam Wahyudi

KEPALA BENGKEL

SUROSO SENO

2
LEMBAR PENGESAHAN
SMK NEGERI 5 BANJARMASIN
JL.SUTOYO S, NO.330, Banjarmasin

Mengetahui/Menyetujui :

Kepala Program Ketenagalistrikan Pembimbing Sekolah

Hendra Eka Kurniawan, S.Pd Bayu Setyo Wibowo, S.Pd

NIP: 197701102010011013 NIP:

Kepala SMK Negeri 5 Banjarmasin

DRS. Syahrir, MM
NIP. 196712311992031056

3
KATA PENGANTAR

Dengan memanjat puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan dari tanggal 18
Oktober 2016 s/d 14 Januari 2017 dan laporan ini merupakan sebagai bukti bahwa
penulis telah selesai melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT.BANUA LIMA
SEJURUS
Laporan ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan lancar Berbagai
pihak dan berkat bantuan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. DRS. Syahrir, MM , selaku kepala sekolah SMKN 5 Banjarmasin
2. Hendra Eka Kurniawan, S.Pd , selaku Kepala Kompetensi Keahlian Teknik
KELISTRIKAN
3. Bayu Setyo Wibowo, S.Pd selaku pembimbing sekolah
4. A A Anom , selaku pimpinan Industri
5. Syamsir Alam , selaku pembimbing Industri
6. Juhan Hadi Kriswanto, ST selaku Wali kelas
7. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini, sehingga
laporan ini dapat penulis selesaikan dengan baik dan lancar. Penulis mengakui
bahwa laporan ini jauh dari sempurna dengan dasar itu saya mohon kritik dan
saran membangun agar laporan ini lebih sempurna dan semoga penulisan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin

4
DAFTAR ISI

Hal
Halaman JUDUL................................................................................................. i
Halaman Pengesahan PT.BANUA LIMA SEJURUS......................................... ii
Halaman Pengesahan SMKN 5 BANJARMASIN............................................. iii
Halaman Kata Pengantar..................................................................................... iv
Halaman Daftar Isi.............................................................................................. v

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Serta Tujuan Penulisan Laporan......................... 1
B. Tujuan PKL.................................................................................. 2
C. Pembahasan Masalah................................................................... 3
D. Rumusan Masalah........................................................................ 3

BAB II : Landasan Teori


A. Teori Singkat................................................................................ 4
B. Prinsip Kerja................................................................................. 4
C. Komponen-komponen Pada Motor.............................................. 5
D. Motor Arus Searah (DC).............................................................. 6
E. Motor Arus Bolak-Balik (AC)...................................................... 9

BAB III : Uraian Teknik


A. Disiplin Dan Keselamatan Kerja.................................................. 14
B. Gangguan Pada Motor AC........................................................... 14
C. Menentukan Jenis Kerusakan....................................................... 17
D. Langkah-langkah Perbaikkan....................................................... 18
1. Alat Ukur............................................................................ 18

5
2. Bahan Pengganti ............................................................... 18
3. Peralatan Tangan................................................................ 21
4. Pembongkaran.................................................................... 25
5. Pemeriksaan lilitan ............................................................ 26
E. Melilit Kembali Motor Dinamo 3 Fasa........................................ 28

BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 31
B. Saran-saran................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 35

6
BAB I
PENDAHULUAN

Program praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk kerjasama antara
sekolah dengan Dunia usaha/Dunia industri (DU/DI) dalam rangka pelaksanaan
pendidikan sistem ganda (Dual System) sebagai perwujudan kebijakan dari “Link and
Match” sesuai dengan Kepmen Nomor : 313/U/1997 pasal 3, tentang kewajiban SMK
melaksanakan pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Melalui Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di DU/DI diharapkan
keahlian professional peserta Diklat meningkat sesuai dengan tuntutan kebutuhan
DU/DI, dan peserta diklat memiliki etos kerja yang tinggi melalui : disiplin kerja,
kemampuan kerja, motifasi kerja, inisiatif, kreatifitas, produktifitas yang berkualitas
dan kerajinan dalam bekerja.
Perkembangan peserta diklat sebagai peserta praktik kerja lapangan dapat di
deteksi melalui buku Jurnal Kegiatan yang di isi secara berkala dan
berkesinambungan selama kurang lebih 6 bulan (dalam hal ini dilakukan 2 kali per 3
bulan) dan diharapkan DU/DI atau Instansi dapat memberikan penilaian yang objektif
sesuai dengan prestasi setiap peserta diklat.

A. Latar Belakang Serta Tujuan Penulisan Laporan


Program sekolah yaitu kegiatan prakerin atau praktek kerja lapangan
(PKL) yang dilakukan di luar sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga
bulan pada tanggal 17 Oktober 2016 sampai tanggal 14 Januari 2017
Tujuannya agar siswa dapat menambah atau memantapkan keterampilan
yang telah di peroleh di sekolah, selain dari pada itu kegiatan praktek kerja
industri ini juga siswa dituntut untuk menulis atau membuat hasil kegiatannya
dalam bentuk sebuah laporan.

1
Adapun tujuan pembuatan laporan hasil kerja praktek (PKL) ini adalah :

1. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa benar benar telah mengikuti kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2. Untuk memantapkan ilmu yang telah di pelajari di industri dan
membutuhkannya dalam sebuah laporan.
3. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan kegiatan (PKL) di PT.
Banua Lima Sejurus, Banjarmasin.
4. Sebagai bahan penilaian oleh para pembimbing di sekolah mengenai segala
kegiatan apa yang telah dilaksanakan di tempat industri tersebut.
5. Untuk melaporkan pengalaman (PKL) pada pembimbing.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)


Perkembangan didunia industri telah banyak sekali bermunculan di
indonesia, Pengembangan ilmu pengetahuan yang di peroleh saat ini. Sejalan
dengan indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang bekembang juga
berusaha membangun pembangunan dari sektor industri.
Dengan adanya peningkatan di sektor industri ini maka hal ini
memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan sember daya manusia (SDM).
Sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, untuk tercapainya
pembagunan dibidang industri tersebut salah satu hal yang dilakukan adalah
dengan meningkatkan kualitas (SDM) yang nantinya akan dijadikan tenaga
kerja yang terampil, bisa dan mempunyai kemampuan.
Untuk mendapatkan (SDM) yang terampil tersebut ialah dengan di
adakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh Sekolah Menengah Kejuruan.
Adapun maksud & Tujuan dari Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini, yaitu :
1. Mengetahui perkembangan peserta diklat selama mengikuti praktik
keahlian di DU/DI, antara lain meliputi :

2
a. Kegiatan mingguan
b. Kemampuan kerja peseta diklat pada lini produksi
c. Penilaian dari pihak DU/DI terhadap peserta diklat
d. Catatan catatan bukti kegiatan praktik keahlian yang dilakukan di
Dunia Usaha/Dunia Industri
2. Menjadi suatu bukti atas kegiatan praktik keahlian yang dilakukan peserta
diklat di DU/DI, dan sebagai lampiran (penjelasan terperinci) dari sertifikat
yang dimiliki oleh peserta diklat.
3. Untuk menambah ilmu Pengetahuan dan Keterampilan yang telah di dapat
dan bisa untuk mengembangkannya.
4. Agar siswa mengetahui seperti apa rasanya berada di dunia usaha Dunia
Industri (DU/DI)
5. Agar siswa mempunyai pengalaman dan menjadi seorang Tenaga Kerja
yang memiliki keahlian yang baik.
6. Sebagai salah satu nilai Ulangan Akhir Semeter (UAS).

C. Pembahasan Masalah
Dalam susunan Laporan ini, saya akan membahas masalah mengenai :
1. Pembahasan mengenai motor motor listrik
2. Pembahasan masalah komponen komponen motor listrik
3. Pembahasaan mengenai kerusakan dan perbaikan motor motor listrik

D. Rumusan Masalah
1. Saat melilit tembaga pompa air listrik sering lupa
hitungannya/penempatannya.
2. Kadang kadang gagal dalam percobaan pompa air tersebut.

3
BAB II
Landasan Teori

A. TEORI SINGKAT
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya
memutar impeller pompa, fan, atau blower, menggerakkan kompresor, mengangkat
bahan, dan lain sebagainya. Motor listrik digunakan juga dirumah (mixer, bor listrik,
fan atau kipas angin) dan di industri. Motor listrik dalam dunia industri seringkali
disebut dengan istilah “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industi. (TAMBAHI)

B. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara
umum:
 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
 Ikat kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop,maka kedua sisi loop,yaitu pada saat sudut kanan medan
magnet,akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

4
C. KOMPONEN-KOMPONEN PADA MOTOR

KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR LISTRIK


Bagian bagian dari motor listrik adalah :
A. Stator
Stator adalah bagian dari motor listrik yang tidak dapat bergerak. Stator
terdiri dari rumah dengan alur alur yang di buat dari pelat pelat yang di pejalkan
berikut tutupnya .
B. Rotor
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang dapat bergerak. Bentuk rotor
motor induksi, yaitu terdiri dari pelat pelat yang di pejalkan berbentuk silinder.
Di sekeliling terdapat alur-alur kemudian di tempatkan batang batang kawat.
Batang kawat tersebut biasanya di buat dari tembaga, bagian bagian ini adalah
bagian yang bergerak.

Selain dari dua komponen di atas bagian dari motor listrik yang lainnya adalah:
1. Celah udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor.
2. Terminal adalah titik penyambungan sumber tenaga dengan ujung ujung
kumparan motor.
3. Bearing adalah bantalan AS motor fungsinya sebagai bantalan tempat
berputarnya poros,sehingga poros tetap berputar pada tempatnya

5
4. Badan motor adalah tempat lilitan stator.
5. Slip Ring adalah penghubung antara tahanan asut dengan kumparan motor
(khusus rotor lilit).
6. Kipas terpasang pada rotor (AS motor) sebagai media pendingin saat motor
beroprasi.
7. Power Suply : merupakan kabel yang mengalirkan arus listrik menuju ke motor
listrik,ini akan dihubungkan ke sumber arus listrik baik dari genset atau juga dari
listrik dirumah kita
8. Terminal Box : merupakan sebuah kotak kecil yang menempel pada badan motor
listrik,biasanya akan berada diatas atau dibawah bagian dari motor listrik,
terminal box ini fungsinya adalah sebagai tempat disambungkannya kabel-kabel
yang berasal dari power suply ke kabel-kabel milik motor listrik
9. Drive pulley : komponen ini berfungsi untuk menyambungkan tenaga yang
dihasilkan ke mesin-mesin, mesin ini bias berupa mesin penghancur plastik,
mesin press, dan mesin-mesin lainnya.
10. Tutup motor (Body) adalah pelindung motor dari lingkungan.

D. MOTOR ARUS SEARAH (DC)


Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan
pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar
disebut rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya,
menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC
memiliki 3 bagian atau komponen utama untuk dapat
berputar sebagai berikut.

6
Bagian Atau Komponen Utama Motor DC
 Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara
dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka
diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau
lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.
 Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder,
dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor
DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi
 Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
 Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
 Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan
dalam persamaan berikut:

7
Gaya Elektromagnetik (E)
E=K\Phi N
Torque (T):
T=K\Phi I_{a}
Dimana: E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetic
Ia = arus dynamo
K = konstanta persamaan

Jenis-Jenis Motor DC
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok
dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited, Pada jenis motor DC sumber daya
sendiri di bagi menjadi 3 tipe sebagi berikut :
Motor DC Tipe Shunt Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus
dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :
 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada
arus medan (kecepatan bertambah).

8
Motor DC Tipe Seri
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan dynamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

Motor DC Tipe Kompon/Gabungan


Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan
dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus
dan kecepatan yang stabil.
Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

E. MOTOR ARUS BOLAK-BALIK (AC)


Motor AC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan tegangan AC
(Alternating Current). Motor AC memiliki dua buah bagian utama yaitu “stator” dan
“rotor”. Stator merupakan komponen motor AC yang statis. Rotor merupakan
komponen motor AC yang berputar. Motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak
frekuensi variabel untuk mengendalikan kecepatan sekaligus menurunkan konsumsi
dayanya.

9
1. Jenis-Jenis Motor AC
Motor AC Sinkron (Motor Sinkron)
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekuensi
tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan
memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan
frekuensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya
sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.

Motor AC Sinkron
Komponen utama motor AC sinkron :
 Rotor, Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor
tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited,
yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan
medan magnet lainnya.
 Stator, Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan
frekuensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan
berikut (Parekh, 2003):

10
Ns = 120 f / P
Dimana:
f : frekuensi dari pasokan frekuensi
P: Jumlah Kutub

Motor AC Induksi (Motor Induksi)


Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan
mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

Motor AC Induksi
Komponen Utama Motor AC Induksi
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama :
Rotor, Motor induksi menggunakan dua jenis rotor :
 Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan
pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
 Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi
kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin
kecil yang dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.

11
Stator, Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan
tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan
diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

Jenis-Jenis Motor Induksi


Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama :
 Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini
motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian,
dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
 Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya
yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun
90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan
bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia
dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Kecepatan Motor AC Induksi


Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke stator yang akan
menghasilkan medan magnet. Medan magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron
disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang berusaha untuk
melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar.
Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan
sinkron namun pada “kecepatan dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan
antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang meningkat

12
dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk
menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin geser/ slip ring, dan motor tersebut
dinamakan “motor cincin geser/ slip ring motor”.
Hubungan Antara Beban, Kecepatan dan Torque Pada Motor AC Induksi
Gambar dibawah menunjukan grafik perbandingan torque-kecepatan motor induksi
AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila motor sebagai berikut :
 Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang
rendah (“pull-up torque”).
 Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (“pull-
out torque”) dan arus mulai turun.
 Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke
nol.

Grafik Torque-Kecepatan Motor AC Induksi

13
BAB III
Uraian Teknik

A. Disiplin dan Keselamatan Kerja


Dalam melaksanakan setiap pekerjaan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
semua karyawan dan termasuk peserta prakerin, antara lain :
 Disiplin Sikap dan Tepat Waktu
 Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Bersikap jujur dan bertanggung jawab apabila telah melakukan kesalahan.
 Bersikap ramah terhadap karyawan/pegawai.
 Menyelesaikan tugas sehari hari dengan konsisten sesuai prosedur dan tanggung
jawab agar tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
 Menggunakan Peralatan Safety
 Konsentrasi Saat Menghadapi Pekerjaan
 Gunakan Alat Sesuai Fungsinya
 Membersihkan dan merapikan kembali semua peralatan yang telah di pakai.
Menggunakan APD ketika melakukan suatu pekerjaan berat maupun ringan.

B. Gangguan Pada Motor AC


Gangguan motor kebanyakan disebabkan oleh 5 faktor ;
Panas, Kotor, Lembab, Vibrasi, Kwalitas supply listrik.
Dengan fokus pada faktor tersebut. Dapatlah di eliminir : jumlah kerusakan, kerugian,
ongkos maintenance.
Dibagi menurut asal sebab kerusakan :
- kerusakan dari luar motor : kwalitas masukan tenaga listrik, misalignment, kondisi
lingkugan panas/lembab/tidak ada ventilasi, kondisi beban.

14
- kerusakan dari dalam motor : aging/penuaan, degradasi. Atau Kerusakan karena
listrik Dan juga Kerusakan mekanis.

Panas /over-heating:
Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor tidak dapat mencapai umur
pakai yang seharusnya ialah “over-heating atau panas berlebihan”, Setiap mengalami
Kenaikan temperature 10 derajat, dari temperature normalnya, berakibat memotong
umur motor 50% , meskipun kenaikan terjadi hanya sementara.

Sebab over-heating :
- Memilih motor terlalu kecil, sehingga motor harus menderita over-current,
berarti kondisi operasinya lebih panas. Tetapi jika memilh motor terlalu besar
berakibat pemakaian listrik tidak efisien berarti pemborosan.
- Sistem starting, kebanyakan motor dipasang dengan “direct starting” . Sistem ini
menimbulkan arus Starting-current terlampau besar (5 kali lebih), sehingga
menimbulkan panas yang besar, lebih2 jika sering start-stop. Untuk itu perlu
dipasang sistem start al: star-delta, fluid-couplig, pengubah-frequensi, dll
- Start-stop terlalu sering tanpa memperhartikan jedah antar waktu start sangat
menimbulkan kerusakan. (lihat tabel minmum jedah waktu)
- Environment – ambient temperature tinggi,, mengakibatkan operating
temperture motor lebih tinggi dari seharusnya.
- Ventilasi ruang kurang bagus menimbulkan symtem pendinginan motor tidak
baik. Mengakibatkan operating temperature motor naik.
- Kondisi motor: fan rusak, body motor kotor, saluran pendingin buntu/kotor dll.
Mengganggu penginan.
- Kondisi beban : kopling misaligment, beban terlalu besar, beban tidak normal.

Kotor

15
Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun
mekanical. Umumnya terakumulasi pada permukaan badan motor , saluran
pendinginan, fin, fan mengakibatkan pendinginan terganngu dan panasan motor
berlebih. Motor type ODP , kotoran debu masuk dan terkumpul kedalam winding
menimbulkan kerusakan isolasi / winding.

Moisture / lembab
Lembab atau embun juga merusak komponen listrik dan mekanikal, yang
mengakibatkan pengkaratan pada poros, bearing, rotor, stator, laminasi. Jika penetrasi
ke isolasi mengkaibatkan degradasi isolasi dan rusak.

Vibrasi
Vibrasi merupakan indikasi bahwa kondisi motor sedang mengalami masalah. Besar
Vibrasi yang melebih harga yang diijinkan dapat menyebabka kerusakan yang lebih
parah. Sumber vibrasi dapat dari motor atau dari mesin yang digerakan (load) bahkan
mungki juga dari kedua-duanya.
- Sebab vibrasi dari kondisi :
- Misalignment motor terhadap load (mesin yang digerakan),
- Kendor pada fondasi nya Motor atau load
- Kondisi Soft-foot pada fondasi nya Motor atau load
- Rotor unbalance ( Motor atau load)
- Bearing aus atau rusak, meyebabkan poros berputar tidak sentris.
- Akumulasi karat atau kotoran pada komponen putar (rotor).
- Sewaktu memasang rotor/bearing motor sehabis overhaul/rewinding tidak
aligment.

Kwalitas Listrik
- Kwalitas suply tenaga sangat menentukan umur motor listrik, hal-hal yang
harus dihindari :

16
- Voltage sering naik -turun melebihi harga toleransi, under/over voltage dapat
menimbulakan overheating didalam winding, berakibat umur motor menjadi
pendek
- Voltage spike akibat power swicthing atau serangan halilintar (lightning
strikes) juga menyebabkan kerusakan isolasi winding.
- Voltage 3 phase tidak balance melebihi harga toleransi, sering terjadi sebagai
sebab kerusakan winding.

Beberapa sebab lain :


- Pemilihan pelumas harus sesuai specifikasi, penggantian/penambahan
dilakukan dan terjadwal dengan baik.
- Pemilihan dan pemeliharaan kopling sama pentingnya dengan komponen lain.
- Seting bearing dan komponen lain harus sesuai dengan standard.
Setelah kita mengetahui beberapa sebab kerusakan, kita dapat merencanakan program
pemeliharaan dan langkah pelaksanaan yang sesuai.

C. Menentukan Jenis Kerusakan


Kerusakan pada kawat lilitan dinamo listrik yang terbakar dan hancur terus berbau
gosong biasanya disebabkan ketika motor di start, motor memerlukan arus start yang
sangat tinggi, mungkin dapat mencapai beberapa kali atau lebih dari 5 kali arus
nominalnya. Menimbulkan panas dan thermal shock, sehingga jika ini dilakukan
berkali kali dan tanpa jeda waktu, maka berakibat sangat buruk terhadap, winding
motor, overheating. Sehingga sangatlah perlu mendapat perhatian serius perihal start
dan stop semua motor listrik agar kerusakan fatal dapat dihindari.
Banyak dokumen perawatan motor listrik mencatat bahwa kerusakan motor
kebanyakan diakibatkan oleh pembebanan yang terlalu berlebihan. Umur pendek :

17
hubung pendek ( short circuit ) disebabkan karena terlalu sering start dan stop .
Kuncinya ialah harus lebih dimonitor jumlah start dan stop yang kita lakukan.
Sarannya : Sebaiknya disetiap motor perlu dicatat dalam atau histori atau standard
operating procedure perlu ditulis antara lain : max start dan min jeda waktunya.

D. Langkah-langkah Perbaikkan
1. Alat ukur
Menggunakan multimeter analog untuk mengetahui rusaknya motor listrik tersebut

2. Bahan pengganti
1. Kawat email 1 mm secukupnya
2. Kertas mika / prespan 0,1 mm 1 lembar, atau mika tebal dan Pasak dari bambu

18
3. Benang besar 1 gulung

4. Selongsong isolasi 1 mm 2 lonjor dan Selongsong isolasi 3 mm 2 lonjor

19
5. Kabel NYAF 1,5 mm2, merah kuning,Hijau secukup nya

6. Serlak / isolasi cair secukupnya

20
7. Isolasi Kertas

8. Timah

21
3. Peralatan Tangan
1. Solder listrik 40 W / 220 V 1 buah
Fungsinya adalah untuk menghubungkan kabel yang terputus atau untuk
menyambungkan kabel dengan ujung lilitan kawat dinamo
Untuk Cara Kerja Solder Listriknya sendiri yaitu dengan mencolokkan steker pada
ujung kabel ke stop kontak. lalu tunggu sampai ujung kepala solder menjadi panas.

2. Kunci pas / ring 1 set


Fungsi Kunci Soket atau disebut juga kunci shock
Soket adalah alat berbentuk silinder yang dibuat dari baja tensil tinggi atau sejenis
logam paduan yaitu chrome vanadium dan untuk memperbaiki penampilannya
dilapisi dengan nikel. Satu ujung soket mempunyai dudukan segi empat, dan ujung
lainnya mempunyai dimensi hexagonal (seperti kunci ring) untuk digunakan pada
mur atau baut,Kunci soket sering disebut juga kunci sok, kunci sok dirancang khusus
untuk melepas/memasang baut dan mur.

22
Kunci sok berfungsi mengencangkan dan mengendorkan mur/baud.biasanya kunci
ini terdiri dari socket, sambungan dan handle yang terpaket dalam satu set book
dengan ukuran soket zang bermacam2 set kunci sock terdiri atas ukuran 10-33 mm
berbeda dengan kunci ring/pas karena tidak memiliki pasangan langsung, kunci sock
dapat di gunakan setelah di sambung dengan peganganya.

3. Obeng plus sedang, besar 2 buah


Obeng adalah perlengkapan untuk memutar sekrup yang digunakan sebagai
pengencang maupun pengendur berbagai komponen.
Sebetulnya jenis obeng yang banyak digunakan terbagi menjadi tiga jenis , yaitu:
1. Obeng kembang bermata sekrup silang;
2. Obeng pipih atau plat bermata sekrup pipih;
3. Obeng sok dengan ujung sekrup bulat dan persegi.

4. Tang lancip 1 buah

23
Tang lancip digunakan untuk memegang benda kerja yag kecil, bisa juga
digunakan untuk membuat mata sambungan. Biasanya tang lancip juga dilengkapi
dengan pemotong kabel.

5. Sudip tangan / solet bambu 1 buah


Digunakan untuk memasukan kawat lilitan dinamo agar lebih mudah dan
merapikan saat lilitan dinamo sudah masuk semua .

6. Multimeter 1 buah
Digunakan untuk mentest atau mencoba apakah kawatnya terhubung satu sama
lainnya misalnya U1 dengan U2 , V1 dengan V2 dan juga W1 dengan W2.

24
7. Tang Amper 1 buah
Digunakan untuk agar kita bisa mengetahui besaran tegangan yang masuk ke
dinamo apakah sudah yang semestinya

8. Kabel jack secukupnya


Digunakan untuk menghubungkan kawat lilitan dinamo yang ada didalam
contohnya kawat U1 dengan cara membersihkannya dulu menggunakan pisau hingga
bersih kemudian hubungkan dengan cara menggulungkannya dengan kabel jack
kemudian tutupi dengan timah dan kabel jack yang berada diluar kita tulis sama
dengan yang kita hubungkan dengan yang didalam yaitu U1.

25
4. Pembongkaran
Langkah kerja :
1. Berdo’a, siapkan alat dan bahan sesuai jenjangnya.
2. Melepaskan tutup motor dan kipasnya.

3. Melepaskan baut-baut pengikat stator dan rotornya.

26
4. Melepaskan rotor motor dari statornya.

5.Pemeriksaan lilitan
Langkah kerja :
1. Mempelajari kumparan yang terbakar, apa jenis lilitannya.

2. Melepaskan / mengambil kumparannya dari alur-alur stator motor sampai bersih.

27
3. Membersihkan sisa-sisa kotoran pada alur-alur statornya.

4. Memberi / memasang penyekat alur dengan kertas prespan / mika pada semua alur
stator motornya.

28
E. Melilit Kembali Motor Dinamo 3 Fasa
Langkah kerja :
1. Membuat mal kumparan lilitan spiral sesuai ukuran panjang langkah-langkahnya
sesuai intruksi pembimbing DU
2. Menggulung kawat email 1 mm pada mal kumparan lilitan belah spiral sesuai
jumlahnya, 300 lilitan.

3. memasang / memasukkan kumparan ke alur-alur stator motor sesuai intruksi


pembimbing DU dengan bantuan sudip tangan/solet kayu.

29
4. Menyambung ujung-ujung kumparan sesuai intruksi pembimbing DU dengan
diberi selongsong isolasi dan sambungan dengan disolder, ujung-ujung kawatnya
dibersihkan terlebih dahulu dengan pisau dari isolasi emailnya.

5. Memberi pasak pada alur-alurnya biar kawat email tidak keluar, dengan mika tebal
atau pasak bambu yang dilambari kertas prespan.
6. Mengatur kepala kumparan yang rapi, biar rotor dapat masuk nanti, kemudian
diberi sekat prespan antara kepala kumparan utama dan bantuannya
7. Mengikat dengan benang besar atau dengan lak ban kain pada kepala kumparan
tersebut sampai kencang dan rapi.

30
8. Mengukur tahanan kumparan fase 1, fase 2 dan fase 3 dengan ohmeter/
multimeter.
9. Memasang rotornya, tutup-tutupnya, kipasnya dengan kencang seimbang dan
kondisi rotor tidak seret jalannya.

31
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan selesainya pengalaman kerja lapangan di PT. BANUA LIMA
SEJURUS Banjarmasin maka, saya dapat mengambil kesimpulan yaitu :
1. Ilmu yang di dapat di sekolah merupakan dasar untuk melaksanakan praktek
di lapangan.
2. Penguasaan ilmu pengetahuan yang ditunjang dengan pengalaman sangat
diperlukan.
3. Perbaikan merupakan bagian dari kegiatan bekerja, yaitu suatu kehatian yang
ditujukan untuk memperbaiki suatu fasilitas produksi maupun komponen
penunjangnya agar dapat mencapai standart.
4. Perawatan dan pemeliharaan pada suatu mesin harus dilakukan secara teratur
dan mengikuti petunjuk prosedur dan pemeliharaan mesin.
5. Kecerdasan, ketelitian & daya pikir yang cemerlang merupakan dasar utama
dalam pemeriksaan dan perbaikan suatu mesin.
6. Kegiatan praktik industri bertujuan untuk membiasakan siswa dilingkungan
industri sehingga setelah menyelesaikan study siswa terbiasa dengan dunia
industry.
7. Siswa mendapatkan pengalaman yang lebih luas dan berharga bagi
pengembangan keahlian mareka.
8. Mengenalkan siswa tentang managemen bengkel sehingga mempermudah
dalam melakukan kegiatan.
9. Mengajarkan pada siswa bagaimana menyelesaikan keluhan - keluahan pada
saat mengalami kesulitan maupun dari konsumen sehari hari dengan mudah.
10. Memberi motivasi yang lebih tinggi dan tanggung jawab dalam melaksanakan
study agar benar siap menghadapi dunia industri yang sebenarnya.

32
11. PT. BANUA LIMA SEJURUS dalam memberikan pelayanan atau service
pada konsumen dengan baik dan ramah tamah.
12. PT. BANUA LIMA SEJURUS dalam melaksakan kerjanya diutamakan
kepuasan dari konsumen atau pelanggan dari segi perbaikannya maupun
pelayanannya.
13. Dalam mendidik peserta praktek industri sangatlah baik, dimana tujuannya
menjadikan peserta dapat mengenal dan memahami semua yang dilakukan
atau di perbaiki dan dapat melakukan sediri.
14. Mengharapkan peserta didiknya dapat mengetahui tentang manajemen suatu
usaha, perbaikan peralatan rumah tangga maupun pelayanan terhadap
pelanggan

B. SARAN SARAN
Berdasarkan kondisi yang ada selama praktek lapangan di PT. BANUA LIMA
SEJURUS penulis memberi saran saran sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
 Sekolah sebaiknya meningkatkan kualitas praktek industri
 Menjalin hubungan yang baik dengan pihak industri sehingga membuka
kesempatan lapangan kerja bagi siswa yang sudah lulus
 Perbedaan istilah istilah yang terdapat di sekolah dan di industry berbeda.
Maka dari itu hendaknya pihak sekolah bisa menyesuaikan perbedaan tersebut
dengan pihak industri

2. Bagi PT. BANUA LIMA SEJURUS


 Dunia industri semoga tetap menerima siswa yang akan melaksanakan praktek
lapangan dan memberi arahan.
 Disiplin waktu maupun disiplin kerja sangatlah penting bagi bengkel dari
pandangan masyarakat maupun konsumen.

33
3. Bagi Siswa
 Menjalin hubungan yang baik dengan pihak industry sehingga dapat dijadikan
tempat praktek lapangan
 Peserta diklat harus memenuhi bekal keterampilan yang cukup sebelum
melakukan praktek kerja lapangan
 Menjaga nama baik tempat praktek lapangan dan mengenalkan pada
masyarakat luas
 Disiplin kerja sebaiknya ditingkatkan untuk menjaga kualitas hasil kerja
 Peseta diklat harus menaati peraturan atau tata tertib di dunia industri
 Pesrta diklat harus teliti dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh
industry

5. Hasil Yang Didapat Siswa Pada Saat Prakerin :


1. Peserta prakerin dapat mengetahui cara kerja Dynamo 3 phase
2. Peserta prakerin dapat mengetahui cara pengoperasian Dynamo 3 phase
3. Peserta prakerin dapat mengetahui segala macam Dynamo 3 phase
4. Peserta prakerin dapat mengetahui bagaimana cara merawat Dynamo
5. Peserta prakerin dapat mengetahui berbagai macam jenis mesin industri yang
menggunakan energi listrik

Sebagai penutup dari laporan ini saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT, Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Dan juga kami mengcapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Mohon maaf seandainya masih ada kekurangan dari isi laporan ini, oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangundari pihak sangat kami harapkan untuk
pembuatan laporan yang lebih sempuna.
Saya sebagai siswa yang telah selesai melaksanakan praktek kerja lapangan
maaf sebesar besarnya apabila selama ini melaksanakan prakerin baik sengaja

34
maupun tidak sengaja telah salah kata kata atau bertindak salah kepada semua
karyawan PT. BANUA LIMA SEJURUS.
Dan juga saya mengucapkan banyak terimakasih kepada para karyawan atau
teknisi yang dengan baik dan serius membimbing kami selama melaksanakan
prakerin.
Akhirnya saya berharap somoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi saya khususnya dan yang membacanya.

35
DAFTAR PUSTAKA

http://zonaelektro.net/motor-listrik
http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-listrik-3-fasa/
http://insyaansori.blogspot.co.id/2013/04/motor-listrik-3-fasa.html
http://mesinsakti.blogspot.co.id/2015/08/komponen-pada-motor-listrik.html?m=1
http://dokumen.tips/dokumen.tips/documents/gangguan-motor-3-fasa.html

36
37

Anda mungkin juga menyukai