Anda di halaman 1dari 32

PADA Ny ”D” GI Pooooo UK 35 MINGGU

KEADAAN UMUM IBU DAN JANIN BAIK

DI BPS SRI WIGATI, Amd. Keb

NGOGRI – MEGALUH - JOMBANG

Oleh :

DIAN PERMATA SARI

08.059

PRODI DIII KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM

JOMBANG

2010
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suatu kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan

anatara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Dalam hal ini hanya

coitus sekitar saat ovulasi yang dapat menghasilkan kehamilan.

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atu 9 bulan 10 hari).

Dengan lamanya masa kehamilan, maka membutuhkan pemantuan lebih.

Pendapat orang dulu, pertolongan sewaktu bersalin merupakan yang

paling penting. Namun, saat ini pendapat itu dianggap salah. Karena ibarat

suatu pertandingan tidak mungkin dapat menang sebelum dilatih dulu. Jai

kedua-duanya, pemeriksaan dan pengewasan selagi hamil serta

pertolongan persalinan, merupakan hal yang penting.

Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter

sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan / asuhan antenatal. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan

selama kehamilan di trimester 1, 2, dan 3.

Terlebih lagi pada trimester 3, dimana ibu akan mengahadapi

persalinan. Kunjungan antenatal sebaiknya semakin rutin. Sehingga dapat

lebih memantau perkembangan keadaan ibu dan janinnya.

Tujuan

a. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktek klinik kebidanan, diharapkan mahasiswi

mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan

pendekatan Manajemen Kebidanan, sehingga didapatkan ibu dan anak

yang sehat.

b. Tujuan khusus

Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil, diharapkan penulis

mampu :
1. Melaksanakan pengkajian data

2. Menginterprestasikan data

3. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial

4. Mengidentifikasa tindakan segera

5. Merencanakan tindakan komprehensif

6. Melaksanakan tindakan sesuai rencana

7. Mengevaluasi pelaksanaan Asuhan Kebidanan

Manfaat

a. Bagi penulis

Penulis mendapatkan pengetahuan dan pengalaman serta menerapkan

apa yang telah diperoleh diperkuliahan yang kemudian dipraktekkan

dilahan.

b. Bagi institusi

Dapat digunakan sebagai tolak ukur pemahaman penulis (mahasiswi) dan

juga sebagai bahan keputusan untuk dijadikan perbandingan pada

penanganan ibu hamil trimester 3.

c. Bagi klien

Agar klien bisa mengetahui dan memahami tentang keadaannya sehingga

diharapkan klien bisa kooperatif dengan tenaga kesehatan dan

melakukan Asuhan Kebidanan.

d. Bagi lahan praktek

Dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan

pada klien dengan kehamilan trimester 3.

Cara Penyusunan Asuhan Kebidanan

Laporan praktek asuhan kebidanan ini dususun dengan

menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus, yaitu

menggambarkan antara teori dan kasus nyata. Adapun teknik dalam

pengumpulan data yang digunakan adalah :


a. Wawancara

Pengumpulan data dengan tanya jawab langsung antara tenaga

kesehatan dengan klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lain untuk

mendapatkan data subyektif.

b. Observasi

Pengamatan langsung terhadap perbuatan yang terjadi pada klien.

c. Pemerikasaan fisik

Pemeriksaan klien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi

untuk mendapatkan data obyektif.

d. Studi pustaka

Dengan mempelajari buku-buku dan masalah yang berhubungan dengan

kasus tersebut.

e. Dokumentasi

Salah satu cara untuk membantu pemeriksaan data dengan melihat data

yang sudah ada dalam status klien, catatan medik, atau hasil dari

pemerikasaan penunjang.
BAB II

LANDASAN TEORI

Definisi

» Suatu kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),

pembuahan (konsepsi =fertilisasi), nidasi, dan plasentasi.

(Sinopsis Obstetri 1: 17).

» Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel

telur dan sel mani. (Obstetri Fisiologo :100)

» Kehamilan trimester III adalah kehamilan yang dimulai sejak usia

kandungan berumur 28 minggu sampai 40 minggu. (Sinopsis Obstetri 1 :

43)

Ͽ Pelayanan / asuhan standar minimal termasuk 7T:

- (Timbang) berat badan

- Ukur ( Tekanan) darah

- Ukur (Tinggi) fundus uteri

- Pemberian imunisasi (Tetanus toxoid/ TT) lengkap

- Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama

hamil

- Tes terhadap penyakit menular seksual

- Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

(Maternal dan Neonatal : 90)

Ͽ Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama

kehamilan

- satu kali pada trimester I

- satu kali pada trimester II

- dua kalipada trimester III

Setiap kunjungan antenatal perlu didapatkan informasi yang sangat

penting.
Kunjungan ulang pada trimester III, yaitu :

- pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.

- Penapisan pre eklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan

saluran perkemihan

- Mengulang perencanaan persalinan

- Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi

- Memantapkan rencana persalinan

- Mengenali tanda-tanda persalinan. (Maternal dan Neonatal :98)

Pada kunjungan ulang trimester III, dapat dilakukan pemeriksaan

kehamilan :

1. apakah janin hidup

kerisauan ibu dirasakan bila kehamilannya tidak kunjung mengalami

persalinan. Keadaan demikian mendorong ibu untuk memeriksakan

diri, untuk memastikan kematian janin dalam rahim, maka dilakukalah

kunjungan ulang ini.

2. pada hamil tua (10 bulan) dapat diketahui dengan tanda-tanda :

- perut besar

- epigastrum lembek

- pusat menonjol

- kepala besar

- kepala telah masuk PAP

Ͽ Cara lain untuk memastikan tuanya kehamilan dan berat janin dlam

kehamilan :

1. dihitung dari tanggal haid terakhir

2. ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling
life” (quickening)

3. menurut Spielgelberg : dengan jalan mengukur tinggi fumdus uteri


dari simfisis :

22-28 mg 24-25 cm diatas simfisis

28 mg 26,6 cm diatas simfisis


30 mg 29,5 – 30 cm diatas simfisis

32 mg 29,5 – 30 cm diatas simfisis

34 mg 30 cm diatas simfisis

36 mg 32 cm diatas simfisis

38 mg 33 cm diatas simfisis

40 mg 37,7 cm diatas simfisis

4. menurut Mc Donald : modifikasi Spielgelberg, jarak fundus-simfisis

dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan.

5. menurut Ahfeld : “ukuran kepala-bokong”= 0,5 panjang anak

sebenarnya bila diukur jarak kepala sampai bokong janin adalah 20 cm,

makan tuanya kehamilan adalah 8 bulan.

6. rumus Johnson-Tausak : BB = (Md-12)x155

Ͽ Pada trimester III dapat dilakukan Program Pelayanan Hamil dengan tinjauan
normal, komplikasi dan penangannya :
Normal Komplikasi Penanganan
Keluhan Pre-eklapsia berat Mrs : - isolasi

berkurang Eklampsia - tong spatel

Makan - infus cairan

bertambah Obat : - Valium

Gerakan janin - MgSO4

terasa Observasi 2x24 jam

Menentukan sikap

terhadap kehamilan.
Persalinan premature Konservatif: Sedativa

Obat : - Gestanon

- Duvadilan
Ruptura (KPD) Ketuban Pecah Mrs observasi :

Dini membran premature - Antibiotika

- Induksi persalinan
Pendarahan : Mrs observasi :

- Sol.Plasenta Tindakan definitive

- Plasenta previa
- Pecah sinus morginalis

- Pecah vasa previa

- Plasenta letak rendah


IUFD Mrs. Persiapan terminasi :

- Primering oestradiol

- Laminaria stiff

- Induksi
( Manuaba : 146 )

Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,

khususnya pada alat genetalia eksterna dam interna dan pada payudara

(mamma). Perubahan yang terdapat pada wanita hamil, terutama hamil

pada trimester III diuraikan sebagai berikut :

1. Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh

progesteron dan estrogen yang kadarnya meningkat, yang disebabkan

oleh hipertrofi otot polos uterus. Berat uterus normal ± 30 gram. Pada

akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram. Dengan

panjang ± 20 cm dan dinding ± 2,5 cm. pada akhir kehamilan bentuk

uterus kembali seperti semula, lonjong seperti telur.

Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat

penting diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita

tersebut hamil fisiologoik, atau hamil gamnda, atau menderita penytakit

seperti Mola Hidatidosa, dsb.

Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi seperti

corpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan I pertama membuat ismus

menjadi panjang dan lebih lunak hal ini disebut tanda Hegar.

Ͽ Hubungan besar uterus, tua kehamilan dan tinggi fumdus uteri


Akhir bulan Besar uterus Tinggi Fumdus Uteri
1 Lebih besar dari Belum teraba (palpasi)

2 biasa Dibelakang simfisis

3 Telur bebek 1-2 jari diatas simfisis

4 Telur angsa ½ simfisis – pusat

5 Kepala bayi 2-3 jari dibawah pusat

6 Kepala dewasa Setinggi pusat

7 Kepala dewasa 2-3 jari diatas pusat

8 Kepala dewasa ½ pusat – px

9 Kepala dewasa 3 jari dibawah px atau setinggi

10 Kepala dewasa px

Kepala dewasa Sama dengan hamil 8 bulan,

melebar samping
Pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali. Hal ini

disebabkan oleh kepala janin yang pada primigravida turun dan masuk

pada rongga panggul. Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot

bagian atas uterus, segmen bawah uterus menjadi lebih lebar dan tipis,

tanpa batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen

bawah lebih tipis. Batas ini dikenal dengan lingkaran retraksi fisiologik.

2. Serviks Uteri

Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen

akibat kadar estrogen meningkat, dan adanya hipervaskularisasi maka

konsistensi serviks menjadi lunak.

3. Vagina dan Vulva

Adanya hormon estrogen mengakibatkan hipervaskularisasi vagina dan

vulva sehgingga tampak lebih merah, agak kebiru-biruan ( livide). Tanda

ini disebut tanda Chadwick. Warna portio juga tampak livide.

4. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditalis

sampai terbentuk plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.

5. Payudara ( mamma)
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,

estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.

Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran. Progerstero dan

somatomammotrofin pempengaruhi pertumbuhan sel-sel acinus pada

mamma. Mamma menjadi lebih besar, papila mamma akan membesar

lebih tegak dan tampak lebih hitam karena hiperpigmentasi.

GlandulaMontgomeri lebih menonjol. Pada kehamilan 12 minggu keatas

dari putting dapat keluar cairan putih agak jernih disebut kolostrum.

6. Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi

ke plasenta. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara

fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume

darah akan bertambah banyak, ± 25% dengan puncak kehamilan 32

minggu (trimester III).

7. sistem respirasi

seorang wanita hamil tidak jarang mengeluhkan tentang rasa sesak dan

pendek nafas. Hal ini ditemukan pada trimester III (32 minggu) keatas,

oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah

diafragma.

8. traktus digestifus

akibat kadar hormon estrogen yang meningkat, tidak jarang pada bulan-

bulan pertama kahamilan terdapat perasaan enek (nausea), gejala

muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari ( morning sickness).

9. Traktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh

uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan

ini hilang dengan makin tuanya kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila

kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering

kencing akan timbul lagi karena kandung mulai tertekan kembali.

10. Kulit
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga

diaerola mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal

sebagai linea griseria. Tidak jarang dijumpai kulit perut retak-retak.

Warnanya agak hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide.

Setelah partus berubah warna menjadi putih disebut striae albican.

11. Metabolisme dalam kehamilan

- pada wanita BMR meninggi, sistem endokrin meninggi, BMR

meningkat hingga 15-20% pada trimester terakhir.

- Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan

tulangnya dan ini terjadi pada trimester ketiga. Makanan tiap

harinya telah mengandung 1,5 -2,5 gr kalsium.

- Wanita hamil memerlukan tambahan besi sekitar 800 mg

- Pada kehamilan 16 minggu, kadar diamino-oksidase meningkat dari

3-6 satuan , dan seterusnya menetap sampai akhir kehamilan.

- Kadar alkalin-fosfat meningkat empat kali lipat, dimulai pada

kehamilan 4 bulan.

- Pitosinase adalah enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif.

Pitosinase ditemukan banyak sekali dalam darah ibu pada kehamilan

14-38 minggu.

- Kenaikan berat badan terjadi terutama dalam kehamilan 20

minggu terakhir, diantara 6,5-16,5 kg. rata-rata 12,5 kg.

12. Sistem endokrin

- ovarium, plasenta : korpus luteum membentuk estrogen dan

progesteron. Plasenta membentuk HCG, HPL, HCS, dan HCT.

- kelenjar tyroid : mulai membesar dengan jumlah tiroksin tetap.

- kelenjar paratyroid : meningkat antara minggu ke 15-36 minggu.

- pankreas : insulin meningkat dengan glikogen tetap

- kelenjar pitvitasi : prolaktin meningkat dan menstimulasi reaksi

uterus. Oksitosin meningkat dan menstimulasi rekasi uterus.

- kelenjar adrenalin : kortex meningkat dengan epineprin konstan

13. Sistem muskuluskeletal


a. gigi, tulang dan sendi : kebutuhan kalsium dan natrium

meningkat. Pada persendian panggul terasa longgar.

b. otot : pada saat hamil dapat terjadi kram, berhubungan

dengan Vulva dan Vagina

Jadwal kunjungan ulang

 Kunjungan I : 16 minggu dilakukan untuk :

- Penapisan dan pengobatan anemia

- Perencanaan persalinan

- Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatnnya.

 Kunjungan II : (24 – 28 minggu) dan kunjungan III (32

minggu), dilakukan untuk :

- Pengenakan komplikasi akibat dan pengobatannya.

- Penapisan preeklamsi, gemeli, infeksi alat reproduksi dan

saluran perkemihan, MAP.

- Mengulang perencanaan persalinan.

 Kunjungan IV : 36 minggu sampai akhir

- Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.

- Mengenali adanya kelainan letak presentasi.

- Mengenali tanda-tanda persalinan.

(Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, 2002, hal : 98)

2. Penatalaksanaan

 Tujuan ANC

- Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat

saat kehamilan, saat persalinan dan nifas.

- Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,

persalinan dan nifas.

- Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan

kehamilan persalinan nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.

- Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.


 Pelayanan / asuhan standart minimal termasuk 7 T :

- (Timbang) berat badan.

- Ukuran (Tekanan) darah.

- Ukuran (Tinggi) fundus uteri

- Pemberian imunisasi (Tetanus Toksoid) TT lengkap.

- Pemberian tablet tambah darah, minimum 90 tablet selama

kehamilan.

- Tes terhadap PMS.

- Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

DIAGNOSIS
Diagnosis kehamilan kembar sering tidak dibuat bukan

karena sukar, tetapi karena pemeriksaan tidak memikirkan

kemungkinan tentang hal tersebut. Untuk mempertinggi

ketepatan diagnosis, haruslah difikirkan kemungkinan kehamilan

kembar bila didapatkan hal-hal berikut :

a. besarnya uterus melebihi lamanya amenorhea

b. uterus bertumbuh lebih cepat daripada biasanya pada

pemeriksaan berulang

c. penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak

disebabkan oleh odema atau obesitas

d. banyak bagian kecil teraba

e. teraba 3 bagian besar janin

f. teraba 2 balotemen

Diagnosis pasti dapat ditentukan dengan :

a. terabanya 2 kepala, 2 bokong, dan satu aamnion dapat

atau 2 punggung

b. terdengar 2 DJJ yang letaknya berjauhan dengan

perbedaan kecepatan paling sedikit 10 denyut permenit.

c. Sonogram dapat membuat diagnosis kehamilan kembar

pada triwulan pertama

d. Rontgen foto abdomen

Pada umumnya diagnosis kehamilan triplet,

kuadruplet dan selebihnya hanya dapat ditentukan secara

rontgenologik. Dewasa ini dengan pemeriksaan

ultrasonografi lebih dini diketahui.

DIAGNOSIS DIFFERENSIAL

1. hidramnion

hidramnion dapat menyertai kehamilan kembar, kadang-

kadang kelainan hanya terdapat pada 1 kantong amnion,

dan yang lainnya oligohidramnion. Pemeriksaan


ultrasonografi dapat menentukan apakah pada

hidramnion ada kehamilan kembar atau tidak.

2. kehamilan dengan mioma uteri / kistoma ovarii

tidak terdengarnya 2 DJJ pada pemeriksaan berulang,

bagian besar dan kecil. Yang sukar digerakkan,

lokasinya yang tak berubah, dan pemeriksaan rontgen

dapat membedakan ke-2 hal tersebut. Dewasa ini

dengan ultrasonografi.

KLINIK

Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan,

sehingga melewati batas toleransinya dan seringkali

terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin

pendek dengan makin banyaknya janin pada kehamilan

kembar, kira-kira 25 % bayi kembar, 50% bayi triplet,

dan 75% bayi kuadruplet lahir 4 minggu sebelum

kehamilannya cukup bulan. Lama kehamilan rata-rata

untuk kehamilan kembar 260 hari, triplet 246 hari dan

kuadruplet 235 hari.

Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan

kembar bertambah, sehingga dapat menyebabkan

anemia dan penyakit defisiensi lain.

Frekuensi hidramnion kira-kira 10x lebih besar pada

kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal.

Hidramnion menyebabkan uterus regang, sehingga

dapat menyebabkan partus prematurus, inersia uteri,

atau perdarahan post partum.

Frekuensi pre-eklampsia dan eklampsia juga

dilaporkan lebih sering daripada kehamilan kembar. Hal

ini diterangkan dengan penjelasan bahwa keregangan

uterus yang berlebihan menyebabkan iskemia uteri.


Solusio plasenta dapat terjadi setelah bayi pertama

lahir, sehingga menyebabkan salah satu faktor

kematian yang tinggi bagi janin kedua.


Komplikasi pada kehamilan kembar
Ibu Anak
Anemia Hidramnion

Hipertensi Malpresentase

Partus prematurus Plasenta previa

Atonia uteri Solusio plasenta

Perdarahan pasca persalinan KPD

Pertumbuhan janin terhambat

Kelainan bawaan

Mordibitas dan mortalitas perinatal

meningkat

PENANGANAN DALAM KEHAMILAN

Pemeriksaan antenatal perlu diandakan lebih sering.

Mulas kehamilan 24 minggu pemeriksaan dilakukan tiap

2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu tiap minggu,

sehingga tanda-tanda pre-eklampsia dapat diketahui

dini dan penanganan dapat dikerjakan dengan segera.

Istirahat-baring di anjurkan lebih banyak karena hal

itu menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat,

sehingga pertumbuhan janin lebih baik.

Setelah kehamilan mencapai 30 minggu, perjalanan

jauh dan coitus sebaiknya dilarang karena merupakan

faktor predisposisi partus premmaturus. Oleh

beberapa penulis di anjurkan untuk merawat wanita

dengan kehamilan kembar setelah kehamilan mencapai

30 minggu untuk menghindarkan partus prematurus,

tetapi berapa jauh pengaruhnya tidak diketahui dengan

pasti.
PENANGANAN DALAM PERSALINAN

Semua persiapan untuk resusitasi dan perawatan

bayi prematur disediakan golongan darah ibu sudh

ditentukan dan persediaan darah diadakan mengingat

kemungkinan perdarahan post partum lebih besar.

Setelah bayi pertama lahir, segera dilakukan

pemeriksaan luar dan vaginal untuk mengetahui letak

dan keadaan janin kedua. Bila janin dalam letak

memanjang, selaput ketuban dipecahkan dan air

ketuban di alirkan perlahan-lahan untuk menghindarkan

prolapsus funikuli. Penderita di anjurkan meneran atau

dilakukan tekanan terkendali pada fundus uteri. Agar

bagian bawah janin masuk dalam panggul dan lahir

spontan karena jalan lahir telah dilalui anak pertama.

Segera setelah anak kedua lahir. Penderita di suntik

10 satuan oksitosin, dan TFU di awasi. Bila tanda-tanda

plasenta lepas tampak, maka plasenta dilahirkan dan di

beri 0,2 mg methergin secara intravena. Kala IV

diawasi secara cermat dan cukup lama, agar perdarahan

post partum dapat diketahui dini dan

penanggulangannya dilakukan segera.

1. Pengertian / Definisi

Preeklamsi merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil

bersalin dan nifas yang terdiri trias : hipertensi, protein uria dan edema

yang kadang-kadang disertai konvulasi sampai koma. Tetapi kadang-

kadang ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskular

atau hipertensi sebelumnya.

2. Patofisiologi
Pada preeklamsi terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan

retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditentukan spasme hebat

aneriola glumeratus pada beberapa kasus lumen arteriola sedemikian

sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel dasrah merah,

sedangkan kensaikan berat badan dan odema yang disebabkan oleh

penimbunan air yang berlebihan dalam ruang intestinal belum diketahui

penyebabnya proteinuria dapat disebabkan spasme arteriola sehingga

terjadi perubahan pada glamerolus.

Pada pemeriksaan darah kehamilan normal terdapat peningkatan

angiotensis, renin, dan aldosteron sebagai kompensasi sehingga

peredaran daerah dan metabolisme dapat berlangsung pada preeklamsi

dsan eklamsi terjadi penurunan angiotensim, renin dan aldosteron

tetapidijumpai odema, hipertensi dan protenuria.

A.Perubahan Patologi

Terjadinya spasme pembuluh darah arteriol menuju organ penting

dalam tubuh dapat menimbulkan :

-Gangguan Metabolisme

-Gangguan Peredaran Darah dapat menimbulkan

-Mengecilnya aliran darah menuju netropicsenter sirkulasi menimbulkan

gangguan pertukaran nutrisi, CO 2 dan O2 yang menyebabkan asfiksia

sampai kematian janin dalam rahim.

B.Tanda dan Gejala

Bila salah satu tanda dan gejala ditemukan pada ibu hamil sudah dapat

digolongkan PEB :

 Tekanan darah 160/110 mmHg.

 Oligouria, urin kurang dari 400 cc/24 jam.

 Proteinuria lebih dari 3 gr/liter (++++)

 Keluhan subyektif

 Nyeri epigastrium
 Gangguan penglihatan

 Nyeri kepala

 Edema paru dan sianosis

 Gangguan kesadaran

 Pemeriksaan

 Kadar enzim hati meningkat disertai ikterus.

 Perdarahan kurang dari 100.000/jam

A.Penanganan

 Scolativa ringan

- Phenobarbital 3 x 30 gr.

- Valium 3 x 10 mgr

 Obat penunjang

- Vitamin B kompleks

- Vitamin C atau Vitamin E

- Zat besi

 Nasehat

- Garam dalam makanan dikurangi.

- Lebih banyak istirahat baring ke arah punggung janin.

- Segera datang memeriksakan diri, bila terdsapast gejsala sakit

kepala, mata kabur, edema mendadak atau berat badan naik,

pernafasan semakin sesak, nyeri pada epigastrium, kesadaran

makin berkurang, gerak janin melemah-berkurang, pengeluaran

urine berkurang.

- Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat dan diperketat

 Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih.

 Protein dalam urine 1 plus atau lebih.

 Kenaikan berat badan 1 ½ kg atau lebih dalam seminggu.

 Edema bertambah dengan mendadak.

 Terdapat gejala dan keluhan subyektif.

metabolisme fosfor dan kalium.


Penatalaksanaan

Pada trimester III :

- keluhan berkurang

- gerakan janin terasa

- makan bertambah

- perawatan ANC semakin rutin

- tambahan vitamin Fe

- imunisasi TT

- pemeriksaan USG

BAB III

PADA Ny ”D” GI Pooooo UK 35 MINGGU


KEADAAN UMUM IBU DAN JANIN BAIK

DI BPS SRI WIGATI, Amd. Keb

NGOGRI – MEGALUH - JOMBANG

I. PENGKAJIAN

Hari : Sabtu

Tgl / jam : 24-07-2010/ 16.00 WIB

A.DATA SUBYEKTIF

1. IDENTITAS

Nama : Ny. “D” Nama suami : Tn. “S”

Umur : 21 tahun Umur : 30 tahun

Suku /bangsa: Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tidak bekerja Pekerjaan : Swasta

Alamat : Sumbersari

2.Keluhan Utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan kadang-kadang

merasakan kenceng-kenceng, ibu belum/ tidak mengeluarkan darah dari

kemaluan.

3.Riwayat Kebidanan

a. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 tahun

Siklus : 28 hari

Lamanya : 7 hari

Dismenorrhoe : ada pada hari ke 1-2

Teratur / tidak : teratur

Banyaknya : 1-3 hari ganti pembalut 3x/ hari

4-7 hari ganti pembalut 2x/hari

b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :


No. Hamil Persalinan anak Nifas KB

1 HAMIL INI

c.Riwayat kehamilan ini

 HPHT : 15-11-2009

TP : 22-08-2010

 ANC Rutin : TM I : 2x di bidan

TM II : 3x, di bidan

TM III : 3x, dibidan

 Keluhan-keluhan pada TM I : mual muntah

TM II : tidak ada

TM III : tidak Ada

4. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang

membahayakan kehamilan, seperti kencing manis, darah tinggi dll.

5. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang memderita

penyakit menular seperti batuk yang tidak kunjung sembuh,

darah tinggi, kencing manis, penyakit kuning, dll.

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya dan keluarga suaminya

tidak ada yang menderita penyakit menular, seperti penyakit

kuning, penyakit menurun seperti kencing manis dan menahun

seperti darah tinggi.

7. Riwayat kontrasepsi

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi KB.

8. Riwayat sosial budaya

Status : kawin
Kawin : 1 kali

Lamanya : 1 tahun

Ibu dan suami sama-sama dari suku jawa, bahasa yang digunakan

sehari-hari adalah bahasa jawa. Hubungan klien dengan suami,

keluarga dan tetangga baik.

9. Pola kebiasaan sehari - hari

 Pola nutrisi

Sebelum hamil : makan 3x/ hari 1 porsi sedang dengan menu

nasi, lauk, sayur. Minum air putih 6-7 gelas/

hari.

Saat hamil : makan 3x/ hari 1 porsi sedikit bertambah

daripada sebelum hamil dengan menu nasi,

lauk, sayur. Minum air putih 7-8 gelas/ hari

ditambah susu.

 Pola eliminasi

Sebelum hamil : BAB : 1x/ hari, konsistensi lunak warna

kuning.

BAK : 4-6x/hari, warna kuning jernih, bau

khas.

Saat hamil : BAB : 1x/ hari, konsistensi lunak, warna

kuning

BAK : 7-8x/hari, warna kuning jernih, bau

khas

 Pola Aktivitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah

tangga sendiri seperti : memasak, mencuci , menyapu

Saat hamil : Ibu tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga

sendiri tetapi mengurangi aktivitas yang berat.

 Pola istirahat

sebelum hamil : siang ±2 jam/ hari mulai 13.00-15.00 WIB


malam ± 7 jam/ hari mulai 21.00-04.00 WIB

saat hamil : siang ±2,5 jam/ hari mulai 11.30-14.00 WIB

malam ±7 jam/ hari mulai 21.00-04.00 WIB

 Pola personal hygiene

Sebelum hamil : mandi 2x/ hari, gosok gigi tiap mandi, keramas

2x/minggu

Saat hamil : mandi 3x/ hari, gosok gigi tiap mandi, keramas

2x/minggu

B. DATA OBYEKTIF

1) Pemeriksaan Umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 120/70 mmHg

N : 84x/mnt

S : 36,7 C

BB sebelum hamil : 58 kg

BB saat hamil : 65,5 kg

Lila : 26 cm

TB : 158 cm

DJJ : 11-11-11

2) Pemeriksaan fisik

 Inspeksi

Kepala : Simetris, bersih, tidak berketombe, warna rambut

hitam.

Wajah : Tidak pucat dan tidak oedema.

Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih

Telinga :imetris, Tidak terdapat serumen ataupun

pembengkakan

Hidung : simetris, bersih, Tidak tampak kelainan (peradangan /

pembengkakan tumor / masa, lesi)


Mulut : simetris, Tidak sumbing, Gigi tidak tampak caries

Leher : Tidak tampak peradangan / tumor

Tidak tampak pembengkakan kelenjar tyroid dan limfe

Tidak tampak bekas luka / operasi

Dada dan paru : Bentuk dada normal dan simetris

Payudara : Bentuk payudara normal dan simetris

Tidak tampak pembengkakan / tumor

Puting susu tampak menonjol

hyperpegmentasi aerola mamae

perut : normal, tidak ada bekas luka / operasi

Genetalia : bersih, tidak ada tumor, tidak ada lesi, tidak tampak

jaringan parut

Ekstremitas atas dan bawah :simetris, tidak varises, tidak tampak

oedema

 Palpasi

Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan limfe

tidak terdapat nyeri tekan

Payudara : tidak terdapat pembengkakan, tidak ada nyeri tekan

Perut : Leopold 1 : TFU ½ pusat-px pada fundus teraba bagian bulat

dengan konsistensi keras,melenting (kepala)

Leopold 2: bagian kanan perut ibu teraba keras datar memanjang

seperti papan (puka) dan sebelah kiri perut ibu teraba keras

datar memanjang seperti papan juga (puki)

Leopold 3 : bagian terendah janin teraba bagian yang bulat dengan

konsistensi lunak,tidak melenting(bokong)

Leopold 4 : belum masuk PAP ( convergen )

 Auskultasi

Dada : normal (tidak ada wheezing dan ronchi)

Perut : terdengar DJJ diatas pusat


 Perkusi

Reflek patella : ka/ki : +/+

3) Pemeriksaan penunjang ( Uji Diagnostik )

Tgl : 22-11-09

Dengan hasil:

Kehamilan : tunggal

Letak : sungsang

Gerakan janin : jk wanita, DJJ (+)

Plasenta difundus

Ketuban utuh jernih

Kesimpulan : letak sungsang (+)

II. Interpretasi Data

Dx : G1 P00000 dengan UK 37 minggu, hidup, tunggal ,Letsu,

intra uteri, jalan lahir normal dengan KU ibu dan janin baik.

Ds : ibu mengatakan hamil anak pertama dengan UK +/- 9 bulan dan

ibu mengatakan sudah terasa kenceng

Do : KU : baik

Kesadaran : composmentis

TTV : TD sebelum hamil : 120/80 mmHg

TD saat hamil : 180/120 mmHg

N : 88x/mnt

S : 364˚C

RR : 24 x/mnt

BB sebelum hamil : 51 kg

BB saat hamil : 59 kg

TB : 150 cm

LILA : 26 cm
Payudara : tidak terdapat pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,

puting menonjol, hyperpigmentasi pada areola mammae, payudara membesar.

Perut :

Leopold 1 : TFU ½ pusat-px pada fundus teraba bagian bulat

keras melenting ( kepala)

Leopold 2: bagian kanan perut ibu teraba keras datar memanjang

seperti papan (puka) dan sebelah kiri perut ibu teraba keras

datar memanjang seperti papan juga (puki)

Leopold 3 : bagian terendah janin teraba 2 bagian yang bulat

dengan konsistensi lunak (bokong)

Leopold 4 : belum masuk PAP ( convergen )

Masalah : ibu cemas dengan keadaannya, khawatir persalinannya dilakukan

operasi

Kebutuhan: dukungan emosional

Nutrisi

Personal hygiene

Follow up 1 minggu lagi atau apabila ada keluhan

Kolaborasi dengan dr. obgyn

III. Diagnosa dan Masalah Potensial

IV. Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera

Kolaborasi dengan dr. obgyn

V. Intervensi

Merencanakan asuhan yang menyeluruh dengan rasional yang meliputi :

Tujuan :setelah dilakukan asuhan kebidanan 1x15 menit

diharapkan ibu dan janin dalam keadaan sehat

Dx : Ny. “T” G1p0000 dengan UK 37 minggu, hidup, tunggal,


letSu ,intra uteri, kesan jalan lahir normal, keadaan ibu resiko tinggi dan

janin dalam keadaan sehat.

Kriteria : TTV normal, KU baik, DJJ ( + )

intervensi :

1. Lakukan pendekatan terapeutik pada bumil

R/ Agar ibu dapat diajak kerja sama dan terbina kepercayaan antara

petugas kesehatan dan ibu

2. Jelaskan bagaimana cara perawatan payudara bumil

R/ Untuk mempersiapkan ibu pada saat masa laktasi

3. Anjurkan ibu untuk makan –makanan yang bergizi seimbang dan minum

yang cukup

R/ Makanan yang memenuhi nilai gizi seimbang akan memenuhi

kebutuhan nutrisi yang diperlukan bumil dan janin 300 kalori

4.Jelaskan tanda bahaya dalam kehamilan TM III

R/ Agar ibu tahu apa saja tanda bahaya kehamilan pada TM III.

4. Jelaskan pada ibu tentang tanda persalinan

R/ Ibu dan keluarga dapat segera ke nakes bila menemukan tanda

persalinan

6, Anjurkan ibu untuk periksa ANC 1minggu lagi

R/ Dengan ANC yang teratur dapat membantu memantau pertumbuhan

dan perkembangan janin secara teratur

7.Anjurkan ibu untuk posisi sujud

R/ Dengan posisi sujud akan memutar posisi janin

8. Lakukan kolaborasi dengan dr. umum

R/ mengatasi komplikasi dengan tepat

VI. Implementasi
Tgl/jam PELAKSANAAN DAN HASIL TTD
27 11 09 1. Menjalin hub. Terapeutik dengan bumil dengan cara

/ 07.40 sapa ibu dan membuat merasa nyaman

2. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan standart 7T :

BB : 59 kg
TTV :TD :180/120 mmhg S : 364˚C

N :88x/menit RR : 24x/menit

Palpasi abdomen :

Leopold 1 : TFU ½ pusat-px pada fundus teraba 2

bagian bulat keras melenting (kepala )

Leopold 2: bagian kanan perut ibu teraba keras datar

memanjang seperti papan (puka) dan sebelah kiri perut

ibu teraba keras datar memanjang seperti papan juga

(puki)

Leopold 3 : bagian terendah janin teraba bagian yang

bulat dengan konsistensi lunak(bokong)

Leopold 4 : belum masuk PAP ( convergen )

3. Menjelaskan bagaimana cara perawatan

payudara pada bumil antara lain :

Bersihkan payudara dengan air hangat kemudian air

dingin setelah itu keringkan.

4. Mengajarkan kepada ibu tentang gizi seimbang dan

penambahan porsi makanan bagi bumil hingga 300

kalori perhari seperti: 1 piring nasi, 1 butir telur, 1

gelas susu, bisa juga ditambah bubur kacang hijau.

5. Menjelaskan tanda bahaya dalam kehamilan TM

III :

 Perdarahan pervaginam

 Sakit kepala hebat dan terus menerus

 Pandangan kabur

 Nyeri perut yang berlebihan

 Bengkak pada muka,kaki,tangan

 Gerakan janin berkurang

6.Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda

persalinan

 Mules-mules yang teratur ,timbul semakin


sering dan lama.

 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir.

 Kelur cairan ketuban dari jalan lahir

7.menganjurkan untuk posisi sujud agar memutar

posisi janin

8. melakukan kolaborasi dengan dr.

IV. Evaluasi

Tanggal : 27 10 09 Jam : 08.30 WIB

S : Ibu mengatakan sudah mengerti akan kondisi diri dan janinnya serta

mengerti penjelasan yang telah diberikan oleh bidan dan akan

melaksanakan apa yang telah disampaikan oleh petugas kesehatan.

O : KU ibu : resiko tinggi

Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 180/120 mmHg

N : 88 x/mnt

S : 364˚C

RR : 24 x/mnt

BB : 59 kg

A : Ny. “T” G1Pooooo UK 37minggu, hidup, tunggal,letSu intra uteri,

kesan jalan lahir normal, dengan kondisi ibu resiko tinggi dan

janinnya baik.

P : anjurkan Follow up 1 minggu lagi tgl 03-12-09 atau apabila ada

keluhan
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Berdasarkan data-data subyektif maupun obyektif yang telah didapatkan,

serta pemeriksaan kehamilan yang didasarkan pada pernyataan :

I. Hamil atau tidaknya

II. Primi atau multigravida

III. Tuanya kehamiulan

IV. Anak hidup atau mati

V. Anak tunggal atau kembar

VI. Letak anak

VII. Anak intrauterin atau extrauterin

VIII. Keadaan jalan lahir

IX. Keadaan umum penderita

Dari pernyataan tersebut dapat dibuat prognosa kehamilan Ny.”I” adalah

G1p000000 dengan usia kehamilan 37minggu, janin hidup, tunggal, puki, letSu,

intra uterin, dengan keadaan umum ibu resiko tinggi dan janin baik.

II. SARAN

1. Untuk mahasiswa

Mahasiswa hendaknya selalu berusaha untuk memberikan Asuhan

Kebidanan yang terbaik bagi klien dan keluarga dalam upaya

meningkatkan SDM menuju bidan profesional.

2. Untuk klien

Klien hendaknya melakukan pemeriksaan ANC rutin, agar proses

kelahiran berlangsung normal dan kontrol masa nifgas secara teratur

untuk menghindari adanya penyakit.

3. Untuk petugas kesehatan


Diharapkan petugas kesehatan lebih kooperatif, dapat bertindak cepat

dan tepat dalam menghadapi segala hal yang bersifat darurat.

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gede, Prof.Dr, SpOG. Ilmu Kebidanan, Penyakit

Kandungan & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan . Jakarta:

EGC. 1998

Mochtar, Rustam, Prof. Dr, MPH. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta: YBP –

SP. 1998

Prawirrohardjo, Sarwono, Prof. Dr, SpOG. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP – SP.

2006

Saifuddin, Abdul Bari, Prof.Dr, SpOG, MPH; dkk. Buku Acuan Nasional

Pelayanan Keesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trisada

Printer. 202

Anda mungkin juga menyukai