Anda di halaman 1dari 9

KELAS E

PRAKTIKUM PEMROGRAMAN
TOPIK KE-3
MEMBUAT SKRIP PROGRAM

Nama praktikan : Diah Estu Asih


NIM : M0219024
Asisten topik : Firda Reza A.

Program Studi Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sebelas Maret
2021
PEMBAHASAN

A. Membuat Skrip Program (m-file)


Skrip Matlab biasa disebut juga M-File yang berisi perintah-perintah dalam bahasa
pemrograman. File ini akan disimpan dengan ekstensi .m dan bisa dijalankan berulang-ulang.
Membuat skrip di Matlab cukup mudah, bisa dengan beberapa cara yang dapat dilihat berikut
ini:

Gambar 1. Cara membuat skrip


Cara membuat skrip di Matlab bisa dengan cara seperti yang ditunjuk panah merah
dalam Gambar 1 di atas. Bisa melalui menu “New Script” langsung atau melalui Command
Window dengan menulis perintah “edit”. Maka akan muncul jendela editor seperti yang
terlihat pada gambar tersebut. Selain cara tersebut, bisa juga dengan ketik “CTRL+N” di
keyboard, atau dengan menyeleksi salah satu perintah di Command History, lalu klik kanan
dan pilih “Create script” seperti yang terlihat di Gambar 2.

Gambar 2. Cara membuat Skrip 2


Selanjutnya cara menyimpan skrip dengan melalui menu “save” yang ada di jendela
editor, lalu pilih lokasi penyimpanan dan beri nama, maka skrip akan menampilkan nama file
di atasnya seperti pada Gambar 3. Setelah di save, maka nama file akan tampil di Current
Folder. Setelah tersimpan maka perintah bisa mulai ditulis di baris-baris yang tersedia, seperti
yang ditampilkan Gambar 4.

Gambar 3. Cara menyimpan skrip

Gambar 4. Menuliskan perintah di skrip


Misalnya perintah untuk menghitung isi kubus, maka perintah bisa dituliskan seperti
di gambar. Setelah di-save kembali, maka perintah tersebut dapat dijalankan di Command
Window. Ada beberapa cara pula untuk menjalankan perintah di Command Window dari
skrip yang sudah ditulis. Pertama bisa melalui menu “run” yang ada di jendela editor seperti
Gambar 5. Selain itu bisa juga dengan klik kanan nama file skrip di Current Folder, lalu pilih
run. Bisa juga dengan menuliskan nama file di Command Window langsung. Misalnya nama
file-nya adalah Contoh_P3_1, maka dapat dutulis di Command Window sebagai berikut:
>> Contoh_P3_1

Lalu tekan enter dan hasilnya akan muncul di Command Window.

Gambar 5. Cara run File Skrip 1 Gambar 6. Cara run File skrip 2

Hasil yang ditampilkan pada Command Window dan Workspace sama, dan sesuai dengan
perhitungan manual. Kubus dengan sisi 5, maka isinya adalah 125.
Namun, file skrip yang sudah dibuat tersebut rupanya belum memiliki keterangan
apa pun. Ada baiknya file skrip memiliki judul dan keterangan supaya lebih jelas dan suatu
waktu jika lupa bisa dengan mudah mengingat dengan keterangan yang sudah ditulis. Seperti
biasa, keterangan ditulis dengan tanda persen (%) sebelum kalimat. Cara mengeditnya cukup
mudah, yaitu dengan menempatkan kursor di bagian bari pertama, lalu tekan enter. Maka
baris pertama akan menjadi kosong. Lalu dapat pilih menu edit atau langsung menambahkan
keterangan. Contohnya dapat dilihat di Gambar 7 berikut ini:

Gambar 7. Edit/sunting file skrip Gambar 8. Edit/sunting file skrip


2
Saat file skrip diedit, maka akan ada tanda bintang pada nama file di Current Folder. Setelah
itu ditambahkan keterangan seperti pada Gambar 8. Setelah di-save ulang, tanda bintang itu
akan hilang dengan sendirinya.
Gambar 9 menampilkan contoh P3.1a. Selain tanda bintang yang muncul saat file
skrip diedit, ada juga file baru yang memilik ekstensi .asv, yang artinya autosave setelah file
skrip diedit. Pada contoh P3.1a juga sama yaitu program menghitung isi kubus, tetapi dengan
sisi sebesar 6 juga dengan keterangan tambahan seperti yang terlihat pada gambar. Dengan
keterangan-keterangan tersebut, maka program menjadi lebih jelas. Cara menampilkan
hasilnya pun berbeda dengan contoh P3.1, yaitu dengan menambahkan perintah “numstring”
atau “num2str”. Ketika dijalankan, perintah tersebut akan menampilkan hasil seperti yang
terlihat pada Gambar 10. Hasil yang diperoleh hanya berupa kalimat “Isi kubus dengan
panjang sisi6adalah:216”.

Gambar 9. Contoh_P3_1a

Gambar 10. Hasil Contoh_P3_1a

Selanjutnya jika perintah yang ditulis di Contoh_P3_1a tersebut diubah panjang sisinya,
maka yang akan terjadi seperti Gambar 12, tidak lengkap.

Gambar 11. Contoh_P3_1b Gambar 12. Hasil Contoh_P3_1b

Namun hasilnya akan berbeda jika dituliskan perintah langsung di Command Window:

Teks = 'Isi kubus dengan panjang sisi ',num2str(Sisi),'cm adalah :',num2str(Isi),'cc'


Maka hasilnya akan seperti Gambar 13 berikut ini:

Gambar 13. Hasil perintah langsung di CW 1

Berbeda lagi jika perintahnya adalah seperti ini:


Teks = ['Isi kubus dengan panjang sisi ',num2str(Sisi),'cm adalah : ',num2str(Isi),' cc']

Maka hasilnya akan tampak seperti Gambar 14 berikut ini

Gambar 14. Hasil perintah langsung di CW 2

Perbedaan di antara dua perintah tersebut sangat mencolok. Perintah pertama menampilkan
hasil lebih banyak, sementara perintah kedua memberikan hasil yang hanya berupa satu
kalimat. Namun, di antara keduanya sama-sama tidak memberi hasil yang sesuai. Maka kali
ini file skrip menghitung isi kubus tidak bisa digunakan untuk nilai sisi yang lain.
B. Latihan
Skrip Algoritma menghitung massa matahari yang dikonversi menjadi energi
radiasi adalah seperti di Gambar 16. Gambar 15 menunjukkan algoritma konversi massa
matahari menjadi energi radiasi.

Gambar 15. Algoritma Latihan

Gambar 16. Skrip Algoritma Latihan

Hasil dari skrip algoritma tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 17. Hasil Skrip Algoritma


Latihan
Hasilnya memanglah benar, sesuai jika dihitung dengan perhitungan manual. Keuntungannya
hasil bisa didapatkan seketika setelah semua komponen ditulis dalam bahasa pemrograman
yang tepat. Namun, tentu saja ada kelemahan, bahwa di Matlab hanya untuk mengonversi
massa matahari menjadi energi radiasi membutuhkan terlalu banyak waktu untuk menuliskan
perintah-perintahnya. Akan tetapi terlepas dari semua itu, Matlab cukup mudah digunakan.
Jika sudah terbiasa maka menuliskan perintah dalam bahasa pemrograman akan menjadi
cukup mudah.
KESIMPULAN
Membuat skrip program matlab bisa dilakukan dengan berbagai cara, yaitu melalui
menu “new script” langsung yang ada di Matlab, atau dengan menulis perintah “edit” di
Command Window, atau bisa juga dengan menyeleksi salah satu perintah di Command
History, lalu klik kanan dan pilih “create script”. Skrip program bisa dijalankan berkali-kali
setelah disimpan dalam ekstensi dot m. Bisa juga diedit, menampilkan beberapa skrip
langsung dan dijalankan di Command Window.

Anda mungkin juga menyukai