Anda di halaman 1dari 5

HASIL DISKUSI SGD KELOMPOK 7 TM 11

1. Dari artikel yang saya baca tantrum merupakan bagian dari proses perkembangan anak
tetapi tantrum pada anak seringkali membuat orangtua malu dan jengkel, lalu bagaimana
cara perawat mengajarkan kepada orangtua cara menyikapi anak yang tantrum sehingga
orang tua dapat memahami dan tidak terbawa emosi? (shafa/K1)
Putri : Orang tua sering kali menghadapi tantrum dengan strategi yang salah diantaranya yaitu
dengan menyerah kepada anak karena orang tua merasa malu ketika anaknya mengalami tantrum
di tempat umum, bahkan ada orang tua yang segera memberikan hukuman fisik seperti memukul
anak dan mencubit agar tantrum segera berakhir. Nah peran perawat disini dapat menjelaskan
kepada orang tua bahwa ketika tantrum hal yang sangat penting bagi orangtua adalah segera
mengambil tindakan yang tepat, sebab apapun tindakan yang dilakukan oleh orangtua akan
berdampak pada perilaku dan respon anak pada masa-masa yang akan datang, maka orangtua
perlu memahami apa saja yang perlu dilakukan dan hal apa saja yang mestinya dihindari. Hal
yang perlu dilakukan yaitu sesegera mungkin saat tantrum terjadi, yakni perlunya orangtua
mengontrol emosinya. Jika tantrum terjadi maka biarkanlah anak untuk melampiaskan emosinya
tapi pastikan bahwa segala sesuatunya dalam keadaan aman, termasuk benda-benda yang
kemungkinan bisa dirusak. Segera evakuasi anak pada tempat-tempat yang empuk seperti kasur
atau sofa. Ada baiknya jika anak didekap atau dipeluk dengan penuh kasih sayang akan tetapi
jika dia memukul atau bahkan mencakar orangtua sebaiknya tindakan ini jangan dilakukan. Cara
lain yang dapat digunakan pada saat anak sedang tantrum adalah mengangkatnya ke kamar
sesegera mungkin dan mengisolasinya selama 2 atau 3 menit. Hal ini juga memberi kesempatan
kepada orangtua untuk mengontrol emosinya. Dua atau tiga menit sudah cukup untuk mencegah
orangtua terprovokasi menggunakan kekerasan. Tidak perlu menasehati, tetapi sebelum
meninggalkan kamar, orangtua hanya perlu mengemukan ungkapan seperti “mama akan
meninggalkan ade di kamar ini sampai kamu tenang dan siap untuk bicara dengan tenang”. Cara
ini akan sangat membantu orangtua menjaga anak terutama kepada anak yang lebih tua dan anak
usia sekolah. Tindakan yang perlu dihindari adalah memaksa anak diam dengan kata-kata kasar
atau menggunakan hukuman dan kekerasan karna sama dengan mengajarkan anak menggunakan
cara-cara kekerasan jika menghadapi satu masalah. Kemudian perlu menghindari cara membujuk
karna anak akan semakin kuat mengekspresikan kemarahannya dan intensitasnya meningkat.
Hindari meminta anak untuk diam dengan memberi hadiah sebab, sama saja mengajarkan anak
untuk menggunakan tantrum sebagai senjata untuk memperoleh keinginannya. Jika anak sudah
mulai reda tunjukkanlah ekspresi cinta pada anak dan biarkan dia merasa aman. Ajak anak untuk
bermain. Orangtua perlu mengevaluasi mengapa tantrum terjadi. Kalau memang ingin memberi
nasihat, jangan dilakukan segera setelah tantrum berakhir, tapi lakukanlah ketika keadaan sedang
tenang dan nyaman bagi orangtua dan anak. Kemudian ketika anak sudah mulai menunjukkan
tanda-tanda kesal, marah, maka orang tua bisa segera alihkan perhatian anak.

2. bagaimana implementasi promosi kesehatan kepada anak usia remaja yang sudah tidak
peduli dengan konsekuensi perbuatannya dan hanya meng-iya-kan nasehat/pembicaraan
mengenai perilakunya tersebut? (nadhya/K5)
Nurul : Kita tahu bahwa di usia remaja memang sifat tersebut wajar dialami, mereka cenderung
melakukan sesuatu hal tanpa berpikir panjang akan kemungkinan risiko di masa yang akan
datang. Oleh karena untuk promosi kesehatan terhadap remaja yang susah diajak diskusi
langsung, bisa dengan mengamati dan mencoba mencari tahu faktor2 apa saja yang kiranya bisa
membantu berubahnya sikap buruknya itu,
- Cari tahu karakter anak tersebut, kemudian lakukan metode-metode yang cocok menyesuaikan
karakternya.
- Kolaborasikan dengan keluarga, bahwa adalah orang terdekatnya sehingga seharusnya mampu
menciptakan lingkungan yang menyuport si anak, agar remaja tersebut tetap pada jalur yang
benar dan tidak meninggulkan kerugian atas perbuatannya
- Wadahi/ dukung anak untuk melakukan kegiatan kesosialan yang baik sehingga dia akan punya
mampu mempertimbangan dampak perbuatan2 yang akan dilakukan.

3. Tolong dijelaskan bagaimana perjalanan penyakit gizi buruk membuat anak terkena
stunting ? (Nur/K2)
Nacih : gizi buruk ini terjadi karena ketidaksesuaiaan Asupan makanan. nah makanan yang
kadar proteinnya kurang dari kebutuhan tubuh, mengakibatkan kekurangan asam amino esensial
yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perbaikan sel. Apabila kebutuhan zat gizi akan protein
tidak tercapai maka tubuh akan menggunakan cadangan makanan yang ada, dimulai dengan
pembakaran cadangan karbohidrat kemudian cadangan lemak serta protein dengan melalui
proses katabolik. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama, cadangan itu akan habis dan akan
menyebabkan kelainan pada jaringan, dan proses selanjutnya dalam tubuh akan menunjukkan
manifestasi Kurang Energi Protein (KEP) berat yang biasa disebut kwashiorkor (kekurangan
protein) ataupun marasmus (kekurangan energi). sedangkan untuk mencapai tumbuh kembang
yang baik diperlukan nutrisi yang adekuat. Keadaan gizi kurang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan, khusus pada perkembangan dapat mengakibatkan perubahan
struktur dan fungsi otak

4. Dalam upaya pencegahan kecelakaan pada anak, bimbingan dan antisipasi pendidikan
kesehatan sangat perlu diberikan kepada orang tua. Adakah prinsip tertentu dalam
pemberian pendidikan kesehatan kepada orang tua? jika ada tolong disebutkan dan
dijelaskan. (enka/k.6)
Nisa : Prinsipnya sama saja namun yang membedakan adalah metode, media, dan bahasa
penyampaian HEnya. Misal pada anak pre-school akan lebih mudah diterima dengan cara
pemberian contoh konkrit melalui video, poster, atau bermain langsung. Untuk remaja, lebih
mudah diberikan edukasi dengan cara diskusi. Sedangkan lansia akan mudah jika menggunakan
bahasa yang serumpun. Selain usia, juga perlu memperhatikan latar belakang budaya,
pendidikan, ekonomi

5. Mengapa bayi umur 9 bulan tidak diperbolehkan menggunakan televisi? Apakah terdapat
bahaya serta dampak yang negatif ketika mereka menggunakan televisi? (Fidya/k3)
Febriana : Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) bayi dan balita belum memiliki
keahlian untuk mengerti apa yang mereka tonton saat berada di depan televisi, sehingga mampu
menyebabkan mereka mengalami masalah tidur dan berdampak negatif pada perkembangan
bahasa maupun kesehatan sampai mereka berusia 10 tahun.
- Pancaran sinar biru merusak retina mata
Televisi merupakan salah satu alat elektronik yang memancarkan sinar biru yang dapat merusak
retina mata bayi.Bayi lahir dengan lensa yang relatif jernih dan bening, sangat rentan terhadap
sinar biru. Beberapa penelitian menyebutkan ada dua hal yang memengaruhi jumlah sinar biru
yang diterima mata bayi, yakni lamanya menonton televisi dalam satu hari serta jarak pandang
mata dengan televisi.
- Menonton televisi menurunkan fungsi retina bayi
Semakin lama waktu menonton TV maka skor fungsi retina semakin rendah. Risiko terbesar
kerusakan akibat sinar biru yaitu 70-80 persen mencapai retina pada usia 0-2 tahun, salah
satunya akibat sinar biru dari televisi. Jadi, bayi tidak dianjurkan menonton televisi.
- Otak bayi terganggu karena bingung
Para ahli menduga bahwa bayi yang berusia lebih muda dari 2 tahun melihat televisi sebagai
susunan warna, gambar, dan suara yang membingungkan.karena Dibutuhkan sekitar 18 bulan
bagi otak bayi untuk berkembang hingga simbol-simbol di layar mewakili padanannya di dunia
nyata. sehingga Mereka tidak mengerti banyak konten. Karena rata-rata adegan TV berlangsung
lima hingga delapan detik, bayi atau balita tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna apa yang
terjadi. (Menyebabkan speech delay)

6. Kenapa anak kecil kalo bicara ada yang sadis seperti "kamu nakal, ntar tak pisau sampek
berdarah-darah lo. Ngerti nggak?" Apakah itu pertanda bahwa si kecil mempunyai jiwa
psikopat? Atau salah pergaulan dan didikan? Bisa tolong dijelaskan? Lalu bagaimana cara
untuk menghindari si kecil agar tidak berbicara seperti itu? (widya/k4)
Rizal : Psikopat diindentifikasikan sebagai gangguan kompleks konseptualisasi kepribadian. Jadi
kalau berbicara konsep kepribadian yang terganggu, kepribadian itu sendiri terbentuk ketika
seseorang mulai memasuki usia dewasa. Usia dewasa menurut pakar yaitu 18 tahun ke atas, pada
masa ini gangguan kepribadian bisa dideteksi berdasarkan hasil pemeriksaan komprehensif oleh
pakar. Untuk perilaku anak dalam berbicara bergantung pada tahap usia kembangnya.
Kemampuan kognitif, motorik halus dan kasar juga turut berperan dalam perkembangan sosial
emosionalnya. Pada anak perempuan menunjukkan prioritas visual pada boneka daripada
mainan, sedangkan pada anak laki-laki lebih memprioritaskan visualnya pada ponsel daripada
wajah dan ketika berusia lebih tua akan memprioritaskan visualnya pada bola dan kendaraan.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pola perilaku anak yaitu internal (dalam diri anak) dan
eksternal (lingkungan dan orang terdekat). Ada kemungkinan anak terpengaruh dari apa yang dia
tonton. Jadi disinilah peran orang tua sebagai pendamping dalam mengarahkan dan mendidik
anak agar sesuai dengan harapan orang tua. Agar anak tidak mengulangi hal yang sama, orang
tua dapat memberikan pengertian tentang hal yang salah itu dan memberi tau bahwa itu hal yang
tidak baik dan tidak boleh dilakukan. Dalam mengarahkan sang anak tentunya harus tetap
memperhatikan tahap tumbuh kembangnya agar apa yang kita sampaikan dapat dipahami oleh
sang anak dan tidak menimbulkan kebingungan dan salah persepsi dari anak itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai