Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Seorang pasien 48 tahun datang ke Poli penyakit dalam dengan keluhan


utama Badan Menguning sejak 3 bulan yang lalu. Awalnya pasien mengeluhkan
demam mengigil, nyeri ulu hati, dan mual. Seminggu setelah demam, pasien
merasakan badan menguning terutama di daerah mata. Pasien juga mengeluhkan
air kencing berwarna lebih gelap dari biasanya dan BAB dempul 2 minggu yang
lalu. Keluhan BAK (-). Gatal pada badan (+) Penurunan BB (+). Riwayat
hipertensi, diabetes melitus, kolesterol, penyakit jantung tidak diketahui karena
tidak pernah periksa. Riwayat konsumsi obat jangka panjang disangkal. Riwayat
merokok dan konsumsi akohol disangkal. Pasien sempat di rawat di RS Fatima
Ketapang 3 bulan yang lalu selama 2 minggu, dilakukan USG Abdomen dan
dikatakan terdapat sumbatan atau penyempitan sehingga dirujuk ke RS Soedarso
Pontianak untuk dilakukan CT Scan Abdomen. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tanda-tanda vital dalam batas normal namun terdapats skelea ikterik. Pemeriksaan
abdomen tidak ditemukan adanya kelainan. Manifestasi klinis yang secara umum
dikeluhkan oleh pasien yang mengalami iketerus warna kuning pada sklera mata,
sublingual, dan jaringan lainnya, warna urin gelap seperti teh, dan warna feses
seperti dempul.
Berdasarkan data anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut, maka dapat
dipikirkan adanya kecurigaan terhadap gejala ikterik post hepatik (obstruktif).
Pada kasus ini, dilakukan pemeriksan ureum dan kreatinin yang hasilnya dalam
batas normal. Pemeriksan laboraorium dapat digunakan untuk membedakan
antara Ikterik Hemolotik (Pre hepatik), Ikterik Intrahepatk, dan Iktrik Post Hepti.
Pada Ikterik Pre hepatik dan Intrahepatik kadar Bilirubin Indirek dapat menigkat
sementara pada ikterik post hepatik kadar bilirubin indirek normal. Pada ikterus
obstruktif, terjadi obstruksi dari pasase bilirubin direk sehingga bilirubin tidak
dapat diekskresikan ke dalam usus halus dan akibatnya terjadi aliran balik ke
dalam pembuluh darah. Akibatnya kadar bilirubin direk meningkat dalam aliran
darah dan penderita menjadi ikterik. Ikterik paling pertama terlihat adalah pada

31
jaringan ikat longgar seperti sublingual dan sklera. Karena kadar bilirubin direk
dalam darah meningkat, maka sekresi bilirubin dari ginjal akan meningkat
sehingga urine akan menjadi gelap dengan bilirubin urin positif. Sedangkan
karena bilirubin yang diekskresikan ke feses berkurang, maka pewarnaan feses
menjadi berkurang dan feses akan menjadi berwarna pucat seperti dempul (acholis)
Pada pemeriksaan pemeriksaan USG dan didapatkan gambaran kantong
emped subcosal. Penebalan dinding empedu serta pelebaran duktus sulit dinilai.
Pasien memiliki kadar ureum dan keatinin dalam batas normal sehingga dilakukan
pemeriksa CT-Scan dengan kontras dan didapatka kesimpulan obstruksi Bilier
distal CBD level caput pancreas e.c curiga striktur. Tampak pula kista renal kiri
dengan ukuran 1,5 cm. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang tersebut kemudian ditegakkan diagnosanya menjadi
Ikterik obstruktif e.c striktur common bile duct dan Kista Renal kiri.
Apabila dilihat dari anamnesa saja mungkin cukup sulit untuk dapat yakin
bahwa itu merupakan suatu ikterik obstruktif yang disebabkan striktur common
bile duct oleh karena adanya keluhan badan serta badan menguning, selain Ikterik
post hepatik (obstruktif) perlu juga dipikirkan kemungkinan lain seperti: Ikterik
prehepatik dan intrahepatik. Untuk ikterik obstruktif itu sendiri, masih harus
dipikirkan berdasarkan etiologi sumbatan apakah dikarenakan oleh adanya masa,
batu ataupun lainnya. Dari CT-Scan pasien menunjukan terdapat striktur di CBD.
Penyebab paling sering menyebabkan striktur adalah inflamasi dan iatrogenik.
Primary sclerosing cholangitis (PSC) dan kolangitis piogenik rekuren adalah
yang penyebab inflamasi paling umum. Sedangkan penyebab iatrogenik
contohnya adalah pembedahan seperti kolesistektomi, Eksploraso CBD, atau
transplantasi hati. Cedera termal pada saluran empedu dapat terjadi selama ablasi
frekuensi radio untuk tumor hati. Trauma tumpul abdomen dapat menyebabkan
cedera pada duodenum dan saluran empedu ekstrahepatik. Manifestasi klinis
termasuk jaundice dapat muncul dalam seminggu, bulan, atau tahun, tergantung
pada keparahan dari kerusakan saluran empedu.16 Tatalaksana pada pasien ikterik
obstruktif adalah medikamentosa dan pembedahan

32

Anda mungkin juga menyukai